Stasiun ini pernah memiliki lorong bawah tanah, seperti di Stasiun Pasar Senen, supaya memudahkan penumpang untuk berpindah antarperon.[6] Akan tetapi, lorong bawah tanah di stasiun ini kini telah ditutup seiring dengan proyek pembangunan stasiun yang saat ini tengah berlangsung.
Saat ini, tidak ada kereta api jarak jauh yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan dan antrian antarkereta api.
Sejak dibangun, tidak ada perubahan yang mencolok pada bangunan stasiun ini. Pada saat diresmikan, bangunan ini sebenarnya belum selesai secara keseluruhan—atap besi tidak dapat didatangkan karena terjadi Perang Dunia I. Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) menguasai seluruh jalur KA di Batavia dan Meester Cornelis, kemudian menata ulang jalur KA di kedua kotapraja tersebut, antara lain membongkar Stasiun Bukit Duri eks-NIS (depo KRL saat ini) dan membangun stasiun baru di Manggarai. Pembangunan dipimpin oleh arsitek Belanda, Ir. J. van Gendt, yang juga merancang bangunan sekolah pendidikan perkeretaapian dan rumah-rumah dinas pegawai di sekitar kawasan stasiun.[7]
Stasiun ini menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, yakni pada 3 Januari1946, ketika kereta luar biasa (KLB) mengangkut rombongan PresidenSoekarno ke Kota Yogyakarta. Berbagai persiapan yang bersifat rahasia dilakukan. Deretan gerbong barang diletakkan di jalur 1. Sekitar pukul tujuh malam, KLB melintas dengan sangat perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4.[7]
Pembangunan stasiun pusat
Pada 12 Agustus2016, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) bersama komunitas pecinta KRL Commuter Line menyelenggarakan diskusi mengenai rencana pengembangan Stasiun Manggarai. Untuk menjawab keluhan antrean penumpang KCI yang terus meningkat setiap tahunnya, penyelesaian jalur dwigandaCikarang—Manggarai dikebut. Selain itu, stasiun ini akan dibuat bertingkat yang dapat mengakomodasi kereta api jarak jauh dan KRL Commuter Line dengan jalur masing-masing. Stasiun ini diharapkan akan menjadi stasiun pusat bagi KRL Commuter Line dan juga terminus untuk KRL Bandara Soekarno-Hatta.[8]
Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mulai melakukan renovasi stasiun ini pada tahun 2017 dengan menambahkan bangunan baru dengan arsitektur modern minimalis futuristik menjadi sebanyak tiga lantai—lantai 1 stasiun merupakan emplasemen KRL Commuter Line dan KRL bandara, lantai 2 merupakan tempat penyediaan fasilitas penumpang dan kios (area komersial), dan lantai 3 digunakan untuk pemberhentian KRL Commuter Line dan juga kereta api jarak jauh.[9][10] Bangunan lama stasiun ini yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, tetap dipertahankan karena berstatus sebagai cagar budaya. Dengan selesainya proyek Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral ini, direncanakan semua kereta api antarkota lintas utara, tengah, dan barat Jawa di Stasiun Gambir akan dipindahkan ke Stasiun Manggarai pada tahun 2025, terutama pada kelas eksekutif serta sebagian kecil kelas campuran seperti KA Argo Parahyangan dan Argo Cheribon meskipun Stasiun Pasar Senen tidak mengalami dampak dari perpindahan layanan KA antarkota ke Manggarai terutama bagi kelas campuran dan ekonomi. Namun tantangan harus dihadapi bagi Direktorat Jenderal Perkeretaapian maupun PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator dari stasiun sentral Manggarai yang direncanakan seperti pembebasan lahan yang luas untuk membangun akses yang memadai serta kepadatan penumpang yang tidak dihindari terutama stasiun pertukaran lin KAI Commuter yang hendak bertukar menuju tujuan selanjutnya.[11][12][13]
Untuk mengakomodasi pelayanan KRL Bandara Railink, perjalanan yang semula hanya melayani rute Sudirman Baru/BNI City—Bandara Soekarno-Hatta diperpanjang menjadi Manggarai—Bandara Soekarno-Hatta—sebelumnya sempat diperpanjang menjadi Bekasi—Bandara Soekarno-Hatta selama beberapa bulan. Dengan selesainya bangunan KA Bandara, Stasiun Manggarai sudah resmi melayani penumpang KRL Bandara tersebut sejak 5 Oktober2019.[14]
Hak penamaan
Sebagai inovasi dalam mengoptimalkan asetnya, KAI menawarkan program hak penamaan ekslusif. Program ini dijalankan kembali setelah terakhir dilaksanakan pada Stasiun BNI City pada 2018 dan Stasiun Metland Telagamurni pada 2019. Melalui program ini, jenama dari mitra yang menjalin kontrak dapat diterapkan pada berbagai aspek media KAI meliputi papan petunjuk (signage, wayfinding), peta jalur, hingga pengumuman di stasiun maupun di dalam kereta.[15]
Bersebelahan dengan depo dan bangunan stasiun terdapat Balai Yasa Manggarai, yang merupakan bengkel untuk melakukan perawatan rutin dan reparasi kereta penumpang. Tidak jauh di selatan stasiun ini terletak depo KRL Bukit Duri, tempat penyimpanan dan perawatan harian aneka kereta rel listrik. Pada awalnya, depo ini juga menyimpan lokomotif diesel, tetapi semuanya dipindahkan ke depo di Cipinang dan Tanah Abang.
Stasiun Manggarai awalnya memiliki sembilan jalur kereta api yang digunakan untuk pemberhentian KRL ditambah masing-masing satu jalur untuk langsiran menuju Pengawas Urusan Kereta, Depo Bukit Duri, maupun ke Balai Yasa Manggarai. Jalur 1 dan 2 digunakan untuk pemberhentian Lin Cikarang. Jalur 3 dan 4 digunakan sebagai sepur lurus untuk kereta api jarak jauh serta untuk pemberhentian Lin Cikarang. Jalur 5-7 digunakan untuk pemberhentian Lin Sentral (Lin Bogor). Jalur 8 dan 9 digunakan untuk pemberhentian KRL Bandara Soekarno Hatta.
Per 25 September2021, pengembangan tahap pertama stasiun ini sudah selesai dikerjakan. Pengembangan tersebut berupa bangunan baru bertingkat yang dibangun di atas emplasemen sisi barat stasiun beserta jalur atas yang terdiri dari empat jalur kereta api sehingga jumlah jalur stasiun bertambah menjadi tiga belas jalur. Bersamaan dengan itu, layanan Lin Sentral diubah namanya menjadi Lin Bogor serta jalurnya dipindahkan melalui jalur atas Stasiun Manggarai yang diberi nomor jalur 10 sampai 13. Jalur 10 dan 11 berturut-turut merupakan sepur belok dan sepur lurus pemberhentian KRL tersebut untuk arah Jakarta Kota, sedangkan jalur 12 dan 13 berturut-turut merupakan sepur lurus dan sepur belok pemberhentian KRL tersebut untuk arah Bogor. Selain itu, akses peron melalui pintu utama di sisi barat stasiun juga terintgrasi dengan Transjakarta melalui Halte Manggarai.[17] Per 20 Desember 2023, akses penyeberangan sebidang ditutup sepenuhnya, dan loket timur stasiun untuk penumpang KRL dikembalikan ke bangunan cagar budaya.[18]
Sejak pengoperasian KRL Commuter Line, stasiun ini menjadi semakin padat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah penumpang naik-turun, serta banyak perusahaan restoran dan pertokoan waralaba internasional yang membuka cabang di sini.
Berikut tata letak peron di Stasiun Manggarai beserta layanan kereta komuter yang melayaninya per 20 Desember 2023:[18]
Setelah menjalani perombakan dan renovasi besar-besaran, pada sentuhan terakhirnya, pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian memasang huruf timbul aksesori yang berbunyi "I Love DJKA", yang juga dipasang di Stasiun Matraman. Pemasangan ini menimbulkan kontroversi karena para pengguna jasa KRL Commuter Line mempertanyakan seberapakah kepentingannya pemasangan huruf timbul tersebut. DJKA menganggap bahwa aksesori tersebut hanya berfungsi untuk memotivasi pegawai DJKA agar bekerja lebih giat lagi. Seorang anggota komunitas Anak Kereta (pengguna jasa KRL Commuter Line) menanggapi persoalan ini bahwa DJKA hanya merasa ingin mengapresiasi dirinya sendiri, sementara pengguna jasa terus mengkritik sejumlah kinerja yang harus dievaluasi seperti eskalator yang sering mengalami gangguan.[20][21] Setelah mendapatkan kritikan tajam, huruf timbul yang terpasang di lantai 2 Stasiun Manggarai dicopot pada 22 Februari 2023.[22]
Insiden
Pada 24 Juni2022, seorang penumpang KRL Commuter Line terjatuh ke bawah peron. Dikatakan bahwa penumpang tersebut jatuh saat hendak masuk ke KRL 5551 relasi Cikarang—Kampung Bandan di peron jalur 6-7 Stasiun Manggarai. Hal ini memicu kepanikan seluruh penumpang di Stasiun Manggarai mengingat kereta sedang melintas saat korban terjatuh. Beruntung, korban selamat dan segera dibawa ke Pos Kesehatan Stasiun untuk diberikan pertolongan pertama. Setelah ditangani di pos kesehatan dan kondisi kesehatannya dipastikan baik, penumpang itu kembali melanjutkan perjalanan menggunakan KRL.[23]
Pada 8 Juli2022, dua minggu berselang sejak insiden sebelumnya, seorang anak terperosok ke bawah peron Jalur 6 Stasiun Manggarai saat akan naik KRL TM 6000 New Livery bersama dengan ibunya dan adiknya yang masih kecil. Beruntung anak tersebut langsung diselamatkan oleh Petugas Keamanan Dalam (PKD) diduga anak tersebut terperosok karena penuhnya kapasitas kereta sebagai akibat penyesuaian pascaperubahan rute.[24]
Pada tanggal 12 September 2023, pukul 10.15 WIB, tiang-tiang perancah besi (scaffolding) yang menopang beton untuk pembangunan lantai atas Stasiun Manggarai terindikasi miring atau hampir roboh. Akibatnya, perjalanan KRL Commuter Line Cikarang/Bekasi terhambat.[25]
Pada tanggal 21 Februari 2024, eskalator peron 11/12 jalur Bogor di yang sempat mati, tiba-tiba menyala pada saat kerumunan penumpang hendak menaikinya, hal ini membuat beberapa penumpang terjatuh karena eskalator tersebut bergerak berlawanan arah.[26]
Pada tanggal 17 April 2024,
Seorang anak kecil dilaporkan terjatuh di antara celah peron, Peristiwa itu sempat viral di media sosial setelah video penyelamatan yang dilakukan petugas stasiun beredar, salah satunya dibagikan akun Instagram @infojaksel.id pada Minggu (14/4/2024).
Dalam video tersebut, terlihat anak kecil berpakaian biru tengah dievakuasi oleh petugas keamanan stasiun dari celah peron
External Relations and Corporate Image Care Manager KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu sekitar pukul 11.43 WIB. Korban bisa terjatuh di antara celah peron karena terdorong penumpang lainnya saat hendak turun.[27]
Pada 01 Mei 2024, Keributan di Stasiun Manggarai diduga karena ulah suporter bola
Tangkapan layar- Petugas saat melerai antarsuporter bola yang terlibat keributan di Stasiun Manggarai, Khaerul Izan PT KAI Commuter Line menduga keributan di Stasiun Manggarai, pada Rabu (1/5) malam karena ulah suporter sepakbola dan petugas sigap dalam melerai kedua belah pihak.
"Seluruh petugas keamanan di Stasiun Manggarai yang terdiri dari PKD (petugas keamanan dalam) dan BKO Marinir langsung melakukan pengamanan di area hall lantai satu," kata External Relations and Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, keributan bermula pada saat Commuter Line No. 1059B relasi Bogor ke Manggarai masuk di stasiun Manggarai dan proses penurunan penumpang kemudian terdapat rombongan yang diindikasikan suporter bola.
^Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia"(PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09.
^Pratama, Akhdi Martin (2021-09-24). "Besok, Jalur Layang Bogor Line di Stasiun Manggarai Mulai Dioperasikan". Kompas.com. Jakarta: KG Media.Parameter |access-date= membutuhkan |url= (bantuan)
Stasiun Stasiun Bandung Stasiun Padalarang Stasiun Hachioji Stasiun Telagamurni Stasiun Malang Stasiun Tanggung Stasiun Medan Stasiun Batang Stasiun Kadokangabus Stasiun Kertapati Stasiun Harajuku Stasiun Halim Stasiun Tanjungkarang Stasiun Cirebon Stasiun Parung Panjang Stasiun Gambir Stasiun televisi Stasiun Jember Stasiun Pasar Senen Stasiun Alastua Stasiun Nagreg Stasiun kereta api Stasiun Tegalluar Stasiun Pasarnguter Stasiun Batu Ceper Stasiun Jatinegara Stasiun Cipeundeuy Stasiun Ikebukuro Stasiun Semarang Tawang Papan nama stasiun Stasiun Magelang Kota Stasiun Bantul Stasiun Jurangmang…
u Stasiun Tainan Stasiun Bekasi Timur Stasiun Sedayu Stasiun Batavia (disambiguasi) Stasiun Tigaraksa Stasiun Pogajih Stasiun Solo Jebres Stasiun Airtuba Stasiun Tagogapu Stasiun Rantau Prapat Stasiun Siantar Stasiun Tanjung Priok Stasiun MRT Braddell Stasiun Mejiroyamashita Stasiun Kudus Stasiun Binjai Stasiun Sukatani Stasiun Kataseyama Stasiun Brambanan Stasiun Leles Stasiun Surabayan Stasiun Wonokromo Stasiun Karangenda Stasiun Kiaracondong Stasiun Banyuwangi Kota Stasiun Semarang Poncol Stasiun Arjasa Stasiun Tanah Abang Stasiun Situbondo Stasiun Gandrungmangun Stasiun Pulau Aie Stasiun Warungdowo Stasiun Sudirman Baru Stasiun Surabaya Kota Stasiun Bangoduwa Stasiun Bandara Kualanamu Stasiun Pondok Cina Stasiun Solo Kota Stasiun Purwosari Stasiun Bumiwaluya Stasiun Kyoto Stasiun Lubuklinggau Stasiun Banyuwangi Stasiun Bojonggede Stasiun Lebakjero Stasiun Sudirman Stasiun Muaro Kalaban Stasiun Gang Sentiong Stasiun Rangkasbitung Stasiun Magetan Stasiun Patukan Stasiun Ngawi Stasiun Demak Stasiun Ciledug Stasiun Karangtalun Stasiun Solo Balapan Stasiun Warungbandrek Stasiun Tanjungbalai Stasiun Candimas Stasiun Cirahayu Stasiun relai televisi Stasiun Banjaran (Tegal) Stasiun Kar