Kecamatan Pancoran adalah sebuah kecamatan di Jakarta Selatan. Dahulu, kecamatan ini merupakan bagian dari kecamatan Mampang Prapatan.[1] Pada tahun 1987, dibentuk kecamatan perwakilan Mampang Prapatan di Pancoran. Kemudian, pada tahun 1991, kecamatan Pancoran resmi menjadi kecamatan yang pisah dari kecamatan Mampang Prapatan.[2]
Asal Usul Nama Pancoran
Nama Pancoran berasal dari sebuah dongeng Betawi yang menceritakan sebuah kerajaan di selatan Jakarta yang memiliki seorang raja yang dikaruniai tiga pangeran. Ketiga pangeran tersebut bernama Pangeran Jaya, Pangeran Suta, dan Pangeran Gerinda.
Pada suatu hari, sang raja berencana memilih penerus takhta dan memerintahkan ketiga putranya untuk pergi dari istana untuk menempuh ujian. Ketiga putra itu pun, meninggalkan istana dan melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan, ketiga putra tersebut kehausan. Kedua putra raja, Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda sudah terlalu haus, maka mereka meminum air dari pancuran tersebut, meskipun sudah dilarang sang kakak, Pangeran Jaya. Setelah meminum air tersebut, kedua pangeran tersebut tewas di tempat.
Sang kakak, Pangeran Jaya kebingungan, karena kedua adiknya tewas. Tiba-tiba, seorang kakek muncul. Dia pun berkata bahwa kedua adiknya telah meminum air dari telaga pancuran tanpa meminta izin dan hal itu membuat kedua pangeran tersebut tewas. Pangeran Jaya sangat sedih mendengar adiknya tewas. Ia pun meminta sang kakek mengembalikan nyawa kedua adiknya.
Kemudian, sang kakek menawarkan Pangeran Jaya mengganti nyawanya untuk menghidupkan kedua adiknya. Pangeran Jaya pun menyetujui tawaran sang kakek. Ia pun meminum air pancuran tersebut dan kedua adiknya kembali bangkit. Namun, setelah meminum air pancuran tersebut, Pangeran Jaya masih tetap hidup. Hal itu membuat kaget kedua adiknya.
Lalu, sang kakek meminta ketiga pangeran tersebut untuk mencabut tongkat yang ia tancapkan dan berkata bahwa ahli waris kerajaanlah yang dapat mencabut tongkat tersebut. Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda tidak berhasil mencabut tongkat tersebut. Pada akhirnya, Pangeran Jaya mencoba mencabutnya dan ia berhasil mencabut tongkat tersebut.
Dari hasil ujian tersebut, Pangeran Suta dan Pangeran Gerinda percaya bahwa sang kakaklah yang mampu menggantikan takhta sang ayah. Mereka pun pulang dan mengabarkan hal tersebut kepada sang ayah. Maka terpilihlah Pangeran Jaya sebagai pemimpin baru kerajaan tersebut. Pada akhirnya, tempat air pancuran tempat ketiga pangeran tersebut minum disebut Pancoran.[3][4]
Sejarah
Kecamatan Pancoran merupakan bagian dari Kecamatan Mampang Prapatan sampai tahun 1985. Saat itu, Pancoran masih berstatus sebagai kecamatan perwakilan di dalam Mampang Prapatan. Hingga pada tanggal 18 Desember 1990, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990 yang mengatur pembentukan kecamatan baru di wilayah DKI Jakarta. Kecamatan Pancoran bersama dengan kecamatan Johar Baru di Jakarta Pusat, kecamatan Palmerah, kecamatan Kalideres, dan kecamatan Kembangan di Jakarta Barat, kecamatan Pesanggrahan dan kecamatan Jagakarsa di Jakarta Selatan, kecamatan Duren Sawit, kecamatan Makasar, kecamatan Cipayung, dan kecamatan Ciracas di Jakarta Timur, dan kecamatan Kelapa Gading dan kecamatan Pademangan di Jakarta Utara dimekarkan dari kecamatan induk yang membawahi wilayah kecamatan tersebut. Kelurahan yang masuk wilayah kecamatan Pancoran antara lain:
Kelurahan Pancoran
Kelurahan Cikoko
Kelurahan Pengadegan
Kelurahan Rawajati
Kelurahan Kalibata
Kelurahan Duren Tiga
Selain itu, PP Nomor 60 Tahun 1990 menetapkan pusat pemerintahan Kecamatan Pancoran berada di Kelurahan Pancoran.[2]