Stasiun ini terletak di permukiman penduduk yang sangat padat. Sebelum 2013, di sekitar stasiun terdapat banyak gubuk-gubuk liar dan pedagang-pedagang kaki lima. Namun sejak digusur pada bulan Mei 2013, stasiun ini telah bersih dari pedagang, meskipun sempat memblokir jalur KRL yang mengakibatkan terganggunya jadwal KRL.[4]
Stasiun Duri awalnya adalah sebuah halte yang dibuka pada 2 Januari 1899 oleh perusahaan kereta api Negara, Staatssporwegen (SS). Dibangun bersamaan dengan rencana pengoperasian jalur KA Jakarta-Angke-Rangkasbitung. Terdapat percabangan ke Tangerang sepanjang 23 km dengan lebar jalur 1067 mm. Kemudian pada tahun yang sama, tepatnya tanggal 1 Oktober SS diresmikan jalur kereta api Duri-Rangkasbitung sepanjang 76 km. Selanjutnya diteruskan ke Serang dan Anyer tahun 1900.[7][8]
Dahulu, di arah selatan dari jalur 1 terdapat percabangan sepanjang 2,5 km ke Pabrik Gas PGN milik Nederlandsch-Indische Gasmaatschappij (NIGM) untuk melayani angkutan gas. Namun saat ini percabangan percabangan itu sudah tidak beroperasi. Pabrik ini dibangun pada tahun 1859 yang terletak di sisi utara Gang Ketapang yang kini menjadi Jalan K.H. Zainul Arifin. Lokasi bekas pabrik gas ini sekarang digunakan sebagai kantor pusat PT Perusahaan Gas Negara Tbk.[9] Bekas rel dan persimpangan dari jalur ini tidak lagi terlihat karena tertimbun aspal.
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini memiliki lima jalur kereta api. Jalur 1 digunakan sebagai sepur belok untuk KRL Blue Line arah Angke dan Jatinegara, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Tanah Abang, Bekasi, Tambun, dan Cikarang. Jalur 3 dan 4 merupakan pemberhentian untuk KRL Railink Basoetta arah BNI City dan Soekarno-Hatta dan Jalur 5 merupakan jalur terminus untuk KRL Brown Line arah Tangerang.
Bangunan Stasiun Duri telah dirombak pada 2017–2018 dan kini memiliki dua lantai dengan lift dan eskalator mengingat stasiun ini menjadi salah satu stasiun pemberhentian KA Bandara Soekarno-Hatta.[10][11] Bangunan stasiun sebelumnya yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan bangunan baru stasiun.
Per 8 September 2022, akses pintu barat Stasiun Duri yang terhubung dengan Jalan Kalianyar X telah beroperasi untuk keluar masuk penumpang.[12]
A03C09T01
P Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan kereta
Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Manggarai
Insiden
Pada tanggal 28April2013, seorang wanita lansia tewas ditabrak KRL Bogor-Jatinegara. Korban tewas di tempat.[13]
Pada tanggal 13April2016, seorang pria paruh baya tewas ditabrak KRL Duri-Tangerang. Korban tewas di tempat dan terduduk di tengah rel.[14]
Pada tanggal 11Agustus2020, puluhan rumah di kawasan padat penduduk Pasar Duri terbakar habis akibat korsleting listrik. Akibatnya, perjalanan malam KRL di Stasiun Duri dihentikan sementara.[15]