Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Batavia

Batavia

1619–1949
Bendera Batavia
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyan"Dispereert Niet" (Belanda: "Jangan berputus asa")
Peta Batavia c. 1914
Peta Batavia c. 1914
StatusKoloni Belanda
Ibu kota
Pemukiman utamaWeltevreden
PemerintahanGemeenteraad Batavia
• Wali kota
G. J. Bisschop (pertama)
Sastromoeljono (terakhir)
Sejarah 
• Invasi VOC
30 Mei 1619
1806–1816
1942–1945
27 Desember 1949
Luas
 - Total
182 km2[a]
Populasi
 - Perkiraan 1920
253.000
Mata uangGulden Hindia Belanda
Didahului oleh
Digantikan oleh
Jayakarta
Jakarta
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Detail perisai pada lambang kota Batavia

Batavia atau Batauia[1] adalah ibu kota Hindia Belanda, yang wilayahnya kini kurang lebih menjadi Jakarta, ibu kota Indonesia. Batavia didirikan di pelabuhan bernama Jayakarta yang direbut dari kekuasaan Kesultanan Banten. Sebelum dikuasai Banten, bandar ini dikenal sebagai Kalapa atau Sunda Kelapa, dan merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda. Dari kota pelabuhan inilah VOC mengendalikan perdagangan dan kekuasaan militer dan politiknya di wilayah Nusantara.

Nama Batavia dipakai sejak sekitar tahun 1621 sampai tahun 1942, ketika Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. Sebagai bagian dari de-Nederlandisasi, nama kota diganti menjadi Djakarta.

Asal nama

Nama Batavia berasal dari suku Batavi, sebuah suku Jermanik yang bermukim di tepi Sungai Rhein pada Zaman Kekaisaran Romawi. Bangsa Belanda dan sebagian bangsa Jerman adalah keturunan dari suku ini.

Batavia juga merupakan nama sebuah kapal layar tiang tinggi yang cukup besar asal Belanda yang dimililki perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC), dibuat pada 29 Oktober 1628, dinakhodai oleh Kapten Adriaan Jakobsz. Kapal tersebut kini berada di sebuah museum di Fremantle, Australia. Kapal tersebut akhirnya kandas di pesisir Beacon Island, Australia Barat. Dan seluruh awaknya yang berjumlah 268 orang berlayar dengan perahu sekoci darurat menuju kota Batavia ini.

Sejarah

Kastil Batavia, dilihat dari Kali Besar Barat oleh Andries Beeckman, sekitar tahun 1656–1658

Sunda Kelapa

Bukti tertua mengenai eksistensi permukiman penduduk yang sekarang bernama Jakarta adalah Prasasti Tugu yang tertanam di desa Batu Tumbuh, Jakarta Utara. Prasasti tersebut berkaitan dengan 4 prasasti lain yang berasal dari zaman kerajaan Hindu, Tarumanegara ketika diperintah oleh Raja Purnawarman. Berdasarkan Prasasti Kebon Kopi, nama Sunda Kalapa (Sunda Kelapa) sendiri diperkirakan baru muncul abad sepuluh.

Permukiman tersebut berkembang menjadi pelabuhan, yang kemudian juga dikunjungi oleh kapal-kapal dari mancanegara. Hingga kedatangan orang Portugis, Sunda Kalapa masih di bawah kekuasaan kerajaan Hindu lain, Pakuan Pajajaran. Sementara itu, Portugis telah berhasil menguasai Malaka, dan tahun 1522 Gubernur Portugis d'Albuquerque mengirim utusannya, Enrique Leme yang didampingi oleh Tomé Pires untuk menemui Raja Sangiang Surawisesa. Pada 21 Agustus 1522 ditandatangani perjanjian persahabatan antara Pajajaran dan Portugis. Diperkirakan, langkah ini diambil oleh sang raja Pakuan Pajajaran tersebut guna memperoleh bantuan dari Portugis dalam menghadapi ancaman Kesultanan Demak, yang telah menghancurkan beberapa kerajaan Hindu, termasuk Majapahit. Namun ternyata perjanjian ini sia-sia saja, karena ketika diserang oleh Kerajaan Islam Demak, Portugis tidak membantu mempertahankan Sunda Kalapa.

Jayakarta

Pelabuhan Sunda Kalapa diserang oleh tentara Kesultanan Demak pada 1526, yang dipimpin oleh Fatahillah, Panglima Perang asal Gujarat, India, dan jatuh pada 22 Juni 1527, dan setelah berhasil direbut, namanya pun diganti menjadi Jayakarta. Setelah Fatahillah berhasil mengalahkan dan mengislamkan Banten, Jayakarta berada di bawah kekuasaan Banten, yang kini menjadi kesultanan. Orang Sunda yang membelanya dikalahkan dan mundur ke arah Bogor. Sejak itu, dan untuk beberapa dasawarsa abad ke-16, Jayakarta dihuni orang Banten yang terdiri dari orang yang berasal dari Demak dan Cirebon.

Sampai Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta (1619), orang Banten bersama saudagar Arab dan Tionghoa tinggal di muara Ciliwung. Selain orang Tionghoa, semua penduduk ini mengundurkan diri ke daerah kesultanan Banten waktu Batavia menggantikan Jayakarta (1619).

Batavia

Bendera maritim yang pernah digunakan Batavia dari akhir abad ke-18 hingga abad ke-19

Pieter Both yang menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama, lebih memilih Jayakarta sebagai basis administrasi dan perdagangan VOC daripada pelabuhan Banten, karena pada waktu itu di Banten telah banyak kantor pusat perdagangan orang-orang Eropa lain seperti Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, sedangkan Jayakarta masih merupakan pelabuhan kecil.

Pada tahun 1611 VOC mendapat izin untuk membangun satu rumah kayu dengan fondasi batu di Jayakarta, sebagai kantor dagang. Kemudian mereka menyewa lahan sekitar 1,5 hektare di dekat muara di tepi bagian timur Sungai Ciliwung, yang menjadi kompleks perkantoran, gudang dan tempat tinggal orang Belanda, dan bangunan utamanya dinamakan Nassau Huis.

Ketika Jan Pieterszoon Coen menjadi Gubernur Jenderal (16181623), ia mendirikan lagi bangunan serupa Nassau Huis yang dinamakan Mauritius Huis, dan membangun tembok batu yang tinggi, di mana ditempatkan beberapa meriam. Tak lama kemudian, ia membangun lagi tembok setinggi 7 meter yang mengelilingi areal yang mereka sewa, sehingga kini benar-benar merupakan satu benteng yang kokoh, dan mulai mempersiapkan untuk menguasai Jayakarta.

Dari basis benteng ini pada 30 Mei 1619 Belanda menyerang Jayakarta, yang memberi mereka izin untuk berdagang, dan membumihanguskan keraton serta hampir seluruh permukiman penduduk. Berawal hanya dari bangunan separuh kayu, akhirnya Belanda menguasai seluruh kota. Semula Coen ingin menamakan kota ini sebagai Nieuwe Hollandia, namun De Heeren Zeventien di Belanda memutuskan untuk menamakan kota ini menjadi Batavia, untuk mengenang orang Batavia.

Jan Pieterszoon Coen menggunakan semboyan hidupnya “Dispereert niet, ontziet uw vijanden niet, want God is met ons” menjadi semboyan atau motto kota Batavia, singkatnya “Dispereert niet” yang berarti “Jangan putus asa”.

Pada 4 Maret 1621, pemerintah Stad Batavia (kota Batavia) dibentuk[1]. Jayakarta dibumiratakan dan dibangun benteng yang bagian depannya digali parit. Di bagian belakang dibangun gudang juga dikitari parit, pagar besi dan tiang-tiang yang kuat. Selama 8 tahun kota Batavia sudah meluas 3 kali lipat. Pembangunannya selesai pada tahun 1650. Kota Batavia sebenarnya terletak di selatan kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan dipotong-potong oleh banyak parit.

Pada awal abad ke-17 perbatasan antara wilayah kekuasaan Banten dan Batavia mula-mula dibentuk oleh Kali Angke dan kemudian Kali Cisadane. Kawasan sekitar Batavia menjadi kosong. Daerah di luar benteng dan tembok kota tidak aman, antara lain karena gerilya Banten dan sisa prajurit Mataram (16281629) yang tidak mau pulang.

Beberapa persetujuan bersama dengan Banten (1659 dan 1684) dan Mataram (1652) menetapkan daerah antara Cisadane dan Citarum sebagai wilayah kompeni. Baru pada akhir abad ke-17 daerah Jakarta sekarang mulai dihuni orang lagi, yang digolongkan menjadi kelompok budak belian dan orang pribumi yang bebas.

Pada 5 Januari 1699 Batavia dilanda gempa bumi berkekuatan 7,4 hingga 8,0 Mw berpusat di wilayah Selat Sunda, hingga menyebabkan kerusakan meluas dan menewaskan 128 orang.

Pada 1 April 1905 nama Stad Batavia diubah menjadi Gemeente Batavia. Pada 8 Januari 1935 nama kota ini diubah lagi menjadi Stad Gemeente Batavia[2].

Setelah pendudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi "Jakarta" oleh Jepang untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II.

Penduduk

Orang Belanda jumlahnya masih sedikit sekali. Ini karena sampai pertengahan abad ke-19 mereka kurang disertai wanita Belanda dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, banyak perkawinan campuran dan memunculkan sejumlah Indo di Batavia. Tentang para budak itu, sebagian besar, terutama budak wanitanya berasal dari Bali, walaupun tidak pasti mereka itu semua orang Bali. Sebab, Bali menjadi tempat singgah budak belian yang datang dari berbagai pulau di sebelah timurnya.

Sementara itu, orang yang datang dari Tiongkok, semula hanya orang laki-laki, karena itu mereka pun melakukan perkawinan dengan penduduk setempat, terutama wanita Bali dan Nias. Sebagian dari mereka berpegang pada adat Tionghoa (misalnya penduduk dalam kota dan Cina Benteng di Tangerang), sebagian membaur dengan pribumi (terutama dengan orang Jawa dan membentuk kelompok Betawi Ora, misalnya: di sekitar Parung). Tempat tinggal utama orang Tionghoa adalah Glodok, Pinangsia dan Jatinegara.

Keturunan orang India -orang Koja dan orang Bombay- tidak begitu besar jumlahnya. Demikian juga dengan orang Arab, sampai orang Hadhramaut datang dalam jumlah besar, kurang lebih tahun 1840. Banyak di antara mereka yang bercampur dengan wanita pribumi, namun tetap berpegang pada kearaban mereka.

Di dalam kota, orang bukan Belanda yang selamanya merupakan mayoritas besar, terdiri dari orang Tionghoa, orang Mardijker dari India dan Sri Lanka dan ribuan budak dari segala macam suku. Jumlah budak itu kurang lebih setengah dari penghuni Kota Batavia.

Orang Jawa dan Banten tidak diperbolehkan tinggal menetap di dalam kota setelah 1656. Pada tahun 1673, penduduk dalam kota Batavia berjumlah 27.086 orang. Terdiri dari 2.740 orang Belanda dan Indo, 5.362 orang Mardijker, 2.747 orang Tionghoa, 1.339 orang Jawa dan Moor (India), 981 orang Bali dan 611 orang Melayu. Penduduk yang bebas ini ditambah dengan 13.278 orang budak (49 persen) dari bermacam-macam suku dan bangsa.

Sepanjang abad ke-18, kelompok terbesar penduduk kota berstatus budak. Komposisi mereka cepat berubah karena banyak yang mati. Demikian juga dengan orang Mardijker. Karena itu, jumlah mereka turun dengan cepat pada abad itu dan pada awal abad ke-19 mulai diserap dalam kaum Betawi, kecuali kelompok Tugu, yang sebagian kini pindah di Pejambon, di belakang Gereja Immanuel Jakarta. Orang Tionghoa selamanya bertambah cepat, walaupun sepuluh ribu orang dibunuh pada tahun 1740 di dalam dan di luar kota. Foto pada kartu pos dari awal abad ke 20 menggambarkan rumah-rumah Tionghoa di Mester atau Meester Cornelis sebutan Jatinegara pada zaman penjajahan Belanda dulu.

Penduduk Batavia yang kemudian dikenal sebagai orang Betawi sebenarnya adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa.

Wali kota

Wali Kota Batavia
Burgemeester van Batavia
Lambang Kota Batavia
Pemegang jabatan terakhir
Sastromuljono

20 April 1949 – 30 Maret 1950
KediamanOfficiële Huis van de Burgemeester van Batavia Nomor 7, Burgemeester Bisschopsplein, Menteng, Batavia
KantorStad Gemeentehuis Batavia, Koningsplein Zuid, Gambir, Weltevreden
Pejabat perdanaGerardus Johannes Bisschop
Dibentuk21 Agustus 1916 (1916-08-21)
Jabatan dihapus30 Maret 1950; 74 tahun lalu (1950-03-30)
SuksesiWali Kota Jakarta Raya

Wali Kota Batavia (Belanda: Burgemeester van Batavia, bahasa Betawi: Wali Koté Betawi) adalah seorang kepala pemerintahan yang memimpin Kota Batavia di masa Hindia Belanda. Jabatan ini umumnya diduduki oleh pejabat-pejabat Belanda, baik pribumi maupun nonpribumi. Dalam pelaksanaan pemerintahan kota, Wali Kota Batavia didampingi oleh wakil wali kota.

Masa Pendudukan Belanda di Batavia

<onlyinclude>Menyusul kembalinya Belanda ke Indonesia, NICA menunjuk Archibald Bogaardt sebagai Penjabat Wali Kota Batavia (Belanda: Waarnemend Burgemeester van Batavia). Sebelumnya, Bogaardt sudah pernah ditunjuk sebagai wali kota pada tahun 1941, tetapi kekuasaannya hilang setelah kedatangan Jepang pada tahun 1942. NICA menunjuk Bogaardt dalam suatu pemerintahan bayangan, di mana Wali Kota Jakarta Raya, Suwirjo diklaim sebagai wali kota republikan atau dalam Belanda: republikeinse burgemeester. Penerus Bogaardt, E. M. Stok, memperoleh kekuasaan de facto setelah Belanda menduduki Jakarta pada Agresi Militer I.

Berikut merupakan daftar Wali Kota Batavia.

Nomor urut Wali Kota Potret Awal Akhir Masa jabatan Wakil Ref.
1 Gerardus Johannes Bisschop
(1868–1939)
21 Agustus 1916 29 Juni 1920 3 tahun, 313 hari [2]
Hendrik van Breen
(Penjabat)
(1881–1964)
29 Juni 1920 7 Agustus 1920 39 hari [2]
2 A. Meijroos 7 Agustus 1920 20 April 1933 12 tahun, 256 hari Husni Thamrin
1929–tidak diketahui
[2][3]
3 E. A. Voorneman 20 April 1933 1941 7–8 tahun [2][4]
Archibald Theodoor Bogaardt
(Penjabat)
(1908–1983)
1941 1941 0 tahun
(3) E. A. Voorneman 1941 5 Maret 1942 0–1 tahun
Lowong 5 Maret 1942 23 September 1945 3 tahun, 202 hari Tidak ada
Lowong 23 September 1945 21 Juli 1947 1 tahun, 301 hari Tidak ada
Archibald Theodoor Bogaardt
(Penjabat)
(1908–1983)
1 November 1946 28 Juni 1947 239 hari [5][6][7]
Elbert Marinus Stok
(Penjabat)
(1900–1980)
28 Juni 1947 26 Agustus 1948 1 tahun, 59 hari [7]
4 Robert Thomas Praaning 26 Agustus 1948 20 April 1949 237 hari [8]
Sastromuljono
(Penjabat)
(1898–1956)
20 April 1949 30 Maret 1950 344 hari

Masa Pendudukan Jepang di Batavia

Di awal transisi kekuasaan antara Belanda dengan Jepang, Pemerintah Jepang menunjuk Dahlan Abdullah sebagai penjabat wali kota saat itu. Pemerintah juga melakukan perubahan nama jabatan, yang mana sebelum Desember 1942 disebut sebagai Wali Kota Istimewa Batavia (Jepang: バタビア特別市長) dan setelahnya disebut Wali Kota Istimewa Jakarta (Jepang: ジャカルタ特別市長).

Nomor urut Wali Kota Potret Awal Akhir Masa jabatan Wakil Ref.
Dahlan Abdullah
(Penjabat)
(1895–1950)
5 Maret 1942 8 Agustus 1942 156 hari [9]
1 Sakae Tsukamoto
塚本栄
(1880–tidak diketahui)
8 Agustus 1942 14 Juni 1943 310 hari [9]
2 Katsuyasu Yoshie
吉江勝保
14 Juni 1943 17 Juli 1944 1 tahun, 33 hari
3 Shigeo Hasegawa
長谷川茂雄
17 Juli 1944 23 September 1945 1 tahun, 68 hari

Referensi

  1. ^ (Belanda) Institut voor taal-, land- en volkenkunde von Nederlandsch Indië, The Hague. Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van Nederlandsch-Indië. 3. M. Nijhoff, 1855. hlm. 289. 
  2. ^ a b c d "Decentralisatie-Jubilea: Batavia en Buitenzorg". De Indische Courant (dalam bahasa Belanda). 28 Maret 1940. 
  3. ^ "Mr. Meijroos Burgemeester van Batavia". De Telegraaf (dalam bahasa Belanda). 9 Agustus 1920. Diakses tanggal 19 November 2015. 
  4. ^ "Burgemeester van Batavia Ir. E.A. Voorneman benoemd". De Indische Courant (dalam bahasa Belanda). 20 April 1933. Diakses tanggal 19 November 2015. 
  5. ^ "HUISVESTING BATAVIA". Het dagblad. 1 November 1946. Diakses tanggal 15 Desember 2019. 
  6. ^ "Rijswijks Scheidende Burgermeester Archibald Bogaardt: 'In de vijfde werk ik van de HBS gefflikker'". Het vrije volk: democratisch-socialistisch dagblad (dalam bahasa Bahasa Belanda). 8 September 1973. Diakses tanggal 19 November 2015. 
  7. ^ a b "Nieuwe wnd. burgemeester van Batavia". Leeuwarder courant. 26 Juni 1947. Diakses tanggal 15 Desember 2019. 
  8. ^ "NIEUWE BURGEMEESTER". Het dagblad. 26 August 1948. Diakses tanggal 15 December 2019. 
  9. ^ a b 秦郁彥, ed. (2001-11). 日本官僚制総合事典 1868-2000: 付主要企業トップ一覧 (dalam bahasa Jepang). 東京大学出版会. hlm. 140. ISBN 4130301217. 

Keterangan

Referensi

Lihat pula

Referensi

Catatan

  1. ^ Pada tahun 1926 sebagai Stadsgemeente Batavia

Pranala luar

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Batavia

Batavia Kastel Batavia Batavia Air Penyerbuan ke Batavia Daftar Wali Kota Batavia Stasiun Batavia (disambiguasi) Batavia Pictures Pemberontakan Batavia Voetbalbond Batavia en Omstreken Jalur kereta api Batavia–Buitenzorg (1873–1929) Rechtshoogeschool te Batavia Batavia, Illinois Batavia Union FC Penyerangan Batavia (1806) Revolusi Batavia Het Kasteel van Batavia Geneeskundige Hoogeschool te Batavia Batavia (kapal) Daftar bandar udara tujuan Batavia Air Referendum konstitusional Republik Batavia 1801 Batavia, Suriname Referendum konstitusional Republik Batavia 1797 Referendum konstitusional…

Republik Batavia 1805 Referendum konstitusional Republik Batavia 1798 Batavia (disambiguasi) Batavia FC Batavia (opera) Batavia Prosperindo Aset Manajemen Batavia Prosperindo Internasional Batavia (nama) Jalur trem lintas Jakarta Stasiun Batavia (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij) Gempa bumi Batavia 1699 Batavia High School (Illinois) Stasiun Batavia (Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij) The City Center Batavia Kompetisi Batavia 1904 Koning Willem III School te Batavia Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij Stasiun Jakarta Kota Hotel des Indes Geger Pacinan Republik Bataaf UMS 1905 Persitara Jakarta Utara Bahasa Betawi Kota Administrasi Jakarta Pusat Teluk Jakarta Suku Batavi

Baca artikel lainnya :

This list of songs or music-related items is incomplete; you can help by adding missing items. (October 2021) This is a list of notable female bass guitarists. Contents A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A Stephanie Ashworth Adele played bass in tracks Best for Last and Make You Feel My Love on her album 19 Gaye Advert (from The Adverts) Mai Agan Kianna Alarid (from Tilly and the Wall) Chloe Alper (from Pure Reason Revolution) Jennifer Arroyo (formerly of Kittie) Stephanie Ashwo…

Christmas decoration An Ore Mountain miner's figure as a candle holder The altar of the church in Crandorf with two tin miner's lights as altar lights in the foreground Miner and angel as Christmas light bearers A miner's figure (German: Bergmannsfigur) is a traditional Christmas decoration from the Ore Mountains of central Europe.[1] Miners' figures are turned or carved out of wood, and often bear two candles. They are usually displayed together with an angelic figure, also bearing a ca…

تحتاج هذه المقالة إلى تهذيب لتتناسب مع دليل الأسلوب في ويكيبيديا. فضلاً، ساهم في تهذيب هذه المقالة من خلال معالجة مشكلات الأسلوب فيها. (نوفمبر 2018) دولة الجافا الحرة هي دولة خيالية بمسلسل الخيال العلمي ستارغيت إس جي 1، نشأت بعد سقوط إمبراطورية الغواؤلد. يتم حكمها عن طريق مجلس أ…

اضغط هنا للاطلاع على كيفية قراءة التصنيف مريقالعصر: Paleocene–Recent قك ك أ س د ف بر ث ج ط ب ن المرتبة التصنيفية جنس  التصنيف العلمي المملكة: حيوانات الشعبة: رخويات الطائفة: بطنيات الرجل غير مصنف: clade بطنيات الأرجل الحديثةclade بطنيات الأرجل العاليةclade بطنيات القدم الجديدة الفصيلة ال…

Not to be confused with Wei Hong. In this Chinese name, the family name is Wei. Wei Heng卫恒Communist Party First Secretary of ShanxiIn office1965–1967Preceded byTao LujiaSucceeded byLiu GepingGovernor of ShanxiIn office1958–1965Preceded byWang ShiyingSucceeded byWang Qian Personal detailsBorn1915Lingchuan, Shanxi, ChinaDied29 January 1967 (aged 51)Taiyuan, Shanxi, ChinaPolitical partyCommunist Party of China Wei Heng (Chinese: 卫恒; 1915 – 29 January 1967), also known as Wei L…

Multiperspectivity (sometimes polyperspectivity) is a characteristic of narration or representation, where more than one perspective is represented to the audience.[1] Most frequently the term is applied to fiction which employs multiple narrators, often in opposition to each-other or to illuminate different elements of a plot,[1] creating what is sometimes called a multiple narrative,[2][3] or multi-narrative.[4] However, a similar concept is applied to h…

Para la antigua denominación del trazado, véase Línea Torralba-Castejón. Línea Torralba-Soria TRD 594 en la línea Torralba-SoriaLugarUbicación EspañaDescripciónSistema Ancho ibéricoInauguración 1892Inicio TorralbaFin SoriaCaracterísticas técnicasPropietario AdifExplotaciónLíneas TRD Madrid-SoriaOperador RenfeEsquema ¿? a Madrid Aguja desvío 0,000 Torralba a Zaragoza 3,574 Ambrona 8,351 Miño de Medinaceli 18,566 Radona 33,855 Adradas 42,957 Coscurita 50,220 Almazán-Villa …

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Faggots novel – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2008) (Learn how and when to remove this template message) 1978 book by Larry Kramer Faggots Cover of the first editionAuthorLarry KramerCountryUnited StatesLanguageEnglishGenreGay literatu…

This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Motorways in North Korea – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (March 2019) (Learn how and when to remove this template message) Map of the network North Korea has eight main motorways. Name Korean Origin Terminus Pyongyang–Wonsan Tourist Motorway 평양원산관광도로…

Principauté de Stavelot-Malmedy(de) Reichsabtei Stablo-Malmedy (nl) Abdijvorstendom Stavelot-Malmedy(en) Principality of Stavelot-Malmedy 651 – 1794(1143 ans et 28 jours) Les territoires de la Principauté (rouge).Informations générales Statut Principauté ecclésiastique du Saint-Empire romain germanique. Capitale Stavelot Langue(s) Français Religion Catholicisme Démographie Population 30 000 hab. (est. 1795) Superficie Superficie ± 723 km² Histo…

American singer-songwriter and actor (born 1949) This article is about the singer and actor. For the actor and acting teacher, see Thomas G. Waites. Tom WaitsWaits c. 1974–75BornThomas Alan Waits (1949-12-07) December 7, 1949 (age 74)Whittier, California, U.S.OccupationsMusiciancomposersongwriteractorYears active1969–presentSpouse Kathleen Brennan ​(m. 1980)​Children3Musical careerGenresExperimentalrockbluesjazzInstrument(s)VocalsguitarpianoharmoniumDis…

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Anders Fogh Rasmussen I Cabinet – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2014) (Learn how and when to remove this template message) First Anders Fogh Rasmussen70th Cabinet of DenmarkDate formed27 November 2001 (2001-11-27)Date dissolv…

Provincia de Alicanteمـقاطعة لقنت   لقنت (مقاطعة)الشعار الموقع الجغرافي تقسيم إداري البلد  إسبانيا[1][2] العاصمة لَقَنْتُ المنطقة بلنسية المسؤولون عاصمة المقاطعة لقنت عدد البلديات 141 خصائص جغرافية إحداثيات 38°30′N 0°30′W / 38.5°N 0.5°W / 38.5; -0.5  [3] المساحة 5.816 كم…

1872 novel by Jules Verne For other uses, see Around the World in Eighty Days (disambiguation). Around the World in Eighty Days Cover of the 1873 first editionAuthorJules VerneOriginal titleLe Tour du monde en quatre-vingts joursIllustratorAlphonse-Marie-Adolphe de Neuville and Léon Benett[1]CountryFranceLanguageFrenchSeriesThe Extraordinary Voyages #11GenreAdventure novelPublisherLe Temps (as serial)[2]Pierre-Jules Hetzel (book form)Publication date1872 (1872)[2&#…

American supermarket chain For other uses, see Food City. Food CityTypeSupermarketIndustryRetailFounded1955; 68 years ago (1955)HeadquartersAbingdon, VirginiaNumber of locations153Area servedAlabama, Georgia, Kentucky, Tennessee, and VirginiaKey peopleSteven C. Smith (President and CEO)ProductsDairy, deli, fresh pizza, frozen foods, grocery, meat, produce, snacks, floral, fuel, pharmacyNumber of employees16,000ParentK-VA-T Food Stores, Inc.Websitefoodcity.com Food City is an Am…

Каміфусен у вигляді іграшки Каміфусен (яп. 紙 風 船 каміфу: сен, паперова куля) — назва кількох типів паперових повітряних кульок в японській культурі. Вони бувають у вигляді простих іграшок для дітей, безкоштовних рекламних матеріалів компаній традиційної медицини та у …

Linear chain of monadnocks in Quebec, Canada Royal Mountains redirects here. Not to be confused with Mount Royal Range or Mount Royal. Monteregian HillsThree of the central Monteregian Hills mountains (from left: Mont Saint-Hilaire, Mont Rougemont and Mont Yamaska) viewed from space.Highest pointPeakMont MeganticElevation1,105 m (3,625 ft)GeographyCountryCanadaProvinceQuebecRange coordinates45°28.7′N 73°2.4′W / 45.4783°N 73.0400°W / 45.4783; -73.040…

Bengali armed force against Pakistan (1971) Mujib BahiniLeadersSheikh Fazlul Haque Mani, Tofael Ahmed, Serajul Alam Khan and Abdur Razzaq.Dates of operationDecember 1971Active regionsBangladeshIdeologyNationalismSize13000Allies IndiaOpponents Pakistan Army The Mujib Bahini, also known as Bangladesh Liberation Force (BLF), was an armed force formed during the Bangladesh Liberation War to fight against Pakistan in 1971.[1] The force was mainly composed of activists drawn fro…

One of the eighteen minor Puranas Part of a series onHindu scriptures and texts Shruti Smriti List Vedas Rigveda Samaveda Yajurveda Atharvaveda Divisions Samhita Brahmana Aranyaka Upanishads UpanishadsRig vedic Aitareya Kaushitaki Sama vedic Chandogya Kena Yajur vedic Brihadaranyaka Isha Taittiriya Katha Shvetashvatara Maitri Atharva vedic Mundaka Mandukya Prashna Other scriptures Bhagavad Gita Agamas Related Hindu texts Vedangas Shiksha Chandas Vyakarana Nirukta Kalpa Jyotisha PuranasBrahma pur…

City in Zulia, Venezuela Place in Zulia, VenezuelaCiudad Ojeda, VenezuelaPanorama view of downtown San Matias area and Lake Maracaibo FlagSealNickname(s): La Ciudad Petrolera , 'Ojeda'Ciudad Ojeda, VenezuelaCoordinates: 10°12′0″N 71°18′0″W / 10.20000°N 71.30000°W / 10.20000; -71.30000CountryVenezuelaStateZuliaCountiesLagunillas MunicipalityDemonymCitojenseGovernment • MayorLeonidas Gonzalez (2017–2021)Area • Total975 km2 (37…

Kembali kehalaman sebelumnya