Museum Mandiri (atau Museum Bank Mandiri) adalah sebuah gedung dan museum sejarah yang terletak di Jl. Lapangan Stasiun No. 1, Jakarta Barat, DKI Jakarta dan dikelola oleh Bank Mandiri. Bangunan ini merupakan salah satu bagian dari cagar budaya Kota Tua di Jakarta.[1]
Sejarah museum
Museum Mandiri dibangun pada tahun 2004.[butuh rujukan] Lahan yang ditempati oleh Museum Mandiri seluas 10.039 m2.[2] Sementara luas gedung sebesar 21.504 m2. Awalnya, gedung museum digunakan sebagai kantor oleh Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) atau kantor Factorij di Batavia yang merupakan perusahaan dagang milik raja Belanda yaitu Willem I yang kemudian berkembang menjadi perusahaan di bidang perbankan.
Nederlandsche Handel-Maatschappij (NHM) dinasionalisasi pada tahun 1960 menjadi salah satu gedung kantor Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN) Urusan Ekspor Impor. Kemudian bersamaan dengan lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada 31 Desember 1968, gedung tersebut pun beralih menjadi kantor pusat BankExim hingga akhirnya digabung bersama Bank Dagang Negara (BDN), Bank Bumi Daya (BBD) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri pada tahun 1999. Setelah penggabungan tersebut, gedung tersebut pun menjadi aset Bank Mandiri.
Arsitektur
Arsitektur Museum Mandiri dikerjakan oleh arsitek-arsitek asal Belanda. Seorang arsitek bernama J. J. J. de Bruyn A. P. bertugas sebagai arsitek perencana. Sementara arsitek bernama A.P. Smits dan C. van de Linde bertugas sebagai arsitek pelaksana.[3] Gedung ini mulai dibangun tahun 1929 dan pada tanggal 14 Januari 1933 dibuka secara resmi Oleh C.J Karel Van Aalst, Presiden NHM ke-10. Gedung ex-NHM ini tampak kokoh dan megah dengan arsitektur Nieuw Zakelijk atau Art Deco Klasik.
Koleksi
Koleksi museum terdiri dari berbagai macam koleksi yang terkait dengan aktivitas perbankan "tempo doeloe" dan perkembangannya, koleksi yang dimiliki mulai dari perlengkapan operasional bank, surat berharga, mata uang kuno (numismatik), brandkast, dan lain-lain.
Koleksi perlengkapan operasional bank "tempo doeloe" yang unik, antara lain adalah peti uang, mesin hitung uang mekanik, kalkulator, mesin pembukuan, mesin cetak, alat pres bendel, seal press, safe deposit box maupun aneka surat berharga seperti bilyet deposito, sertikat deposito, cek, obligasi, dan saham. Di samping itu, ornamen bangunan, interior dan furniture museum ini masih asli seperti ketika didirikan.
^Direktori Museum Indonesia(PDF). Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan. 2012. hlm. 75.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)