Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Museum Kebangkitan Nasional

Gedung Kebangkitan Nasional
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Museum Kebangkitan Nasional (2013).
Cagar budaya Indonesia
PeringkatNasional
KategoriBangunan
No. RegnasCB.7
Lokasi
keberadaan
Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Tanggal SK1983 & 2013
Pemilik Indonesia
PengelolaMuseum Kebangkitan Nasional

Museum Kebangkitan Nasional adalah sebuah gedung yang dibangun sebagai monumen tempat lahir dan berkembangnya kesadaran nasional dan juga ditemukannya organisasi pergerakan modern pertama kali dengan nama Boedi Oetomo.[1] Sebelum menjadi museum, bangunan ini dahulunya adalah sekolah kedokteran yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen disingkat STOVIA atau Sekolah Dokter Bumiputra.[2] Dalam perjalanannya, gedung tersebut selalu beralih fungsi.[2] Lokasi museum ini tidak jauh dari Pasar Senen, tepatnya di Jalan Abdurrahman Saleh No.26, sebelum RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.[3]

Sejarah

Sebelumnya STOVIA adalah sebuah sekolah dokter yang masih berkembang dengan nama Sekolah Dokter Jawa yang didirikan pada tahun 1851 di Rumah Sakit Militer Weltevreeden atau yang sekarang disebut Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto.[4] Seluruh staf dosen kampus tersebut berasal dari dokter rumah sakit yang sama.[4] Kemudian aktivitas belajar mengajar dan sekolah tersebut dipindahkan di samping rumah sakit militer atas prakarsa H.F. Rool sang direktur hingga berhasil rampung pada tanggal 1 Maret 1902.[2] Karena perkembangan yang pesat, STOVIA pindah dari daerah Kwini Senen ke Salemba yang kini menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.[1] Kampus yang terletak di Kwini sejak tahun 1926 dialihfungsikan menjadi tempat pendidikan MULO, setingkat SMP dan AMS, setingkat SMA.[3]

Lalu, ketika Jepang tiba pada tahun 1942-1954, gedung pertama difungsikan sebagai tahanan pasukan Belanda yang melawan Jepang.[3][4] Berlanjut ke masa kemerdekaan Indonesia tahun 1945 – 1973 gedung tersebut dihuni oleh keluarga tentara Belanda dan orang Ambon.[2]

Karena nilai sejarahnya yang tinggi, berkaitan dengan kelahiran Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, pada tahun 1948 ditetapkan sebagai hari Kebangkitan Nasional.[1] Selain itu, gedung ini juga merupakan saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon.[4] Serta di gedung ini juga lah beberapa tokoh pergerakan seperti Ki Hadjar Dewantara, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan R. Soetomo pernah menimba ilmu.[3] Oleh karena itu, selanjutnya pada tahun 1973 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memugar gedung itu, dan pada 20 Mei 1974 bersama dengan presiden Suharto, diresmikanlah menjadi Gedung Kebangkitan Nasional.[1]

Belum selesai sampai di situ, komplek gedung berbentuk segi empat tersebut dijadikan empat buah museum yaitu Museum Budi Utomo, Museum Wanita, Museum Pers dan Museum Kesehatan sampai akhirnya pada 7 Februari 1984 menjadi Museum Kebangkitan Nasional.[2] Sedangkan keluarga dari Ambon yang tinggal di tempat itu dipindahkan ke perumahan Cengkareng Jakarta.[2][3] Museum ini juga ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Sehingga konsekuensinya gedung ini harus tetap dilestarikan, dipelihara, dan tidak boleh dirombak.[1]

Koleksi

Denah asli sekolah

Masuk ke dalam gedung dapat disaksikan ruang kelas dan laboratorium, asrama, tempat olahraga, kantin, dapur, dan aula. Terdapat juga ruangan perpustakaan yang dikelola oleh Komunitas Buku Berkaki yang mengoleksi ribuan buku anak-anak. Selain itu, ruang aula juga digunakan untuk sekolah tarian tradisional secara gratis yang dikelola oleh Yayasan Belantara Budaya Indonesia.

Selanjutnya, pengunjung disuguhkan dengan seluruh koleksi museum dengan total 2.042 buah berupa bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta/maket/sketsa, dan miniatur.[2] Seluruh koleksi tersebut dipamerkan di beberapa ruangan antara lain di ruang awal pergerakan, ruang kesadaran nasional, dan ruan pergerakan, dan ruang memorial Boedi Oetomo.[4] Terbaru, pada tahun 2012 dan 2013 revitalisasi museum secara bertahap dilakukan oleh pemerintah pusat dari segi tata koleksi, pemasangan air conditioner, dan perbaikan pada papan keterangan.[5]

Rujukan

  1. ^ a b c d e (Inggris) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Museum Kebangkitan Nasional". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-02. Diakses tanggal 2014-05-02. 
  2. ^ a b c d e f g (Inggris) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Sejarah Gedung Museum Kebangkitan Nasional". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-02. Diakses tanggal 2014-05-02. 
  3. ^ a b c d e (Inggris) PusakaIndonesia.com. "Museum Kebangkitan Nasional (STOVIA)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-02. Diakses tanggal 2014-05-02. 
  4. ^ a b c d e (Inggris) KOMPAS Online. "Menelusuri Jejak Boedi Oetomo di Museum Kebangkitan Nasional". 
  5. ^ (Inggris) TEMPO Online. "Tampilan Baru Koleksi Museum Kebangkitan Nasional". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-31. Diakses tanggal 2014-05-02. 

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Museum Kebangkitan Nasional

Museum British Museum Museum Mesir Museum Jerman Museum Västerbottens Museum Vatikan Museum Pergamon Museum Serawak Museum Bali Museum Nasional Indonesia Museum Yugoslavia Museum Altes Museum Manusia Purba Sangiran Museum Olahraga Museum Australia Museum Keraton Yogyakarta Museum Lampung Museum Guggenheim Museum Pleret Museum Brunei Museum Nasional Ketransmigrasian Museum Neues Museum Sumatera Utara Museum Maluku Museum Melbourne Museum Aceh Museum Manchester Museum Trowulan Museum Nasional Singapura Museum Kailasa Museum Norton Simon Museum Indonesia Museum Karmawibhangga Museum Kimchi Museu…

m Waja Sampai Kaputing Daftar museum di Provinsi DKI Jakarta Museum Ukir Nusantara Museum Sandi Museum Arkeologi Istanbul Museum Ashmolean Museum Tembi Museum Victoria dan Albert Museum Liangzhu Museum Mandiri Museum Persenjataan Istana Museum Seni Kontemporer Museum Purbakala Muara Kaman Museum Etnografi, Beograd Museum Fatahillah Museum Lambung Mangkurat Museum Ranggawarsita Museum Rekor Indonesia Daftar museum di Jawa Tengah Museum Mathura Museum Frida Kahlo Museum Kepolisian Negara Republik Indonesia Museum Adityawarman Museum Negeri Mpu Tantular Museum Deli Serdang Museum Balanga Museum Van Gogh Museum Wayang Museum Israel Museum Getty Museum Sakip Sabanci Museum Seni Rupa, Boston Museum Biologi Universitas Gadjah Mada Museum Kucing Moskow Museum Sejarah Alam, London Museum Negeri Gayo Museum Amuse Museum Batak, Balige Monmouth Museum Museum 4 Juni Museum Vasa Museum CIA Museum Pusaka Nias Museum der Brotkultur Museum Brooklyn Museum Brawijaya Museum Östasiatiska Museum Koptik Museum Affandi Museum Koleksi dan Galeri Raz Museum Volkenkunde Museum Nanjing Museum Universitas Gadjah Mada Garden Museum Museum Shanxi Museum Mulawarman Museum Peradaban Asia Museum Toleransi Museum

Kembali kehalaman sebelumnya