Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung menyebar ke Austria pada 25 Februari 2020, ketika sepasang kasus dikonfirmasi. Kasus-kasus tersebut melibatkan seorang pria berusia 24 tahun dan seorang wanita berusia 24 tahun yang tiba dari Lombardia, Italia, dan dirawat di sebuah rumah sakit di Innsbruck.[1][2][3][4]
Pandemi COVID-19 di Austria
COVID-19 – Kasus di Austria per 100 ribu
Covid-19 – Kematian di Austria per Satu Juta (2 Mei 2020)
Rasio fatalitas kasus untuk COVID-19 jauh lebih rendah dibanding SARS pada tahun 2003,[8][9] tetapi transmisinya lebih besar secara signifikan dengan total korban jiwa yang signifikan.[8][10]
Kejadian
Pada 25 Februari 2020, Austria mengkonfirmasi dua kasus pertama COVID-19 pada seorang pria berusia 24 tahun dan seorang wanita berusia 24 tahun dari Lombardia, Italia yang dinyatakan positif dan dirawat di sebuah rumah sakit di Innsbruck, Tyrol.[1][11][12][13]
Pada 27 Februari, seorang pria berusia 72 tahun di Wina telah berada di rumah sakit Krankenanstalt Rudolfstiftung selama 10 hari dengan gejala flu sebelum dinyatakan positif terjangkit SARS-CoV-2. Ia kemudian dipindahkan ke rumah sakit Kaiser-Franz-Josef.[14][15][16][17] Pasangan yang dites positif beserta kedua anaknya yang juga menunjukkan gejala juga dirawat di rumah sakit Kaiser-Franz-Josef. Keluarga itu sebelumnya sedang berlibur di Lombardia, Italia.[14][15] Pada 28 Februari, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dinyatakan positif. Karena penyakitnya, tindakan pencegahan diambil oleh sekolahnya dengan mengirim pulang 4 guru dan 23 siswa yang lahir antara tahun 2003 dan 2005 untuk diisolasi.[18]
Sejak 1 Maret, pihak berwenang di Jerman dan negara-negara Nordik lainnya mulai mengidentifikasi kota resor ski Tyrolean, Ischgl sebagai titik utama koronavirus. Ratusan infeksi ditelusuri kembali ke kota itu dan ditemukan bahwa transmisi telah terjadi sejak akhir Februari. Setelah mengecilkan risiko, pihak berwenang di Tyrol melakukan mengkarantina kota pada 13 Maret.[19]
Pada 10 Maret 2020, pemerintah mengumumkan bahwa semua universitas harus menutup perkuliahan mereka paling lambat tanggal 16 Maret. Semua kegiatan luar ruangan yang melibatkan lebih dari 500 orang dan semua acara dalam ruangan yang melibatkan lebih dari 100 orang dibatalkan. Anak-anak yang berusia diatas 14 tahun diperintahkan untuk tinggal dirumah mulai tanggal 15 Maret disusul untuk anak kecil mulai tanggal 17 Maret. Berlaku hingga tanggal 4 April.[20] Pembatasan perjalanan untuk orang-orang yang datang dari Italia mulai ditetapkan. Pemerintah meminta masyarakat umum untuk menghindari kontak sosial dan mengumumkan pembatasan lebih lanjut untuk segera dilakukan.[21]
Pada tanggal 12 Maret 2020, Austria mengonfirmasi kematian pertama akibat COVID-19 pada seorang laki-laki berusia 69 tahun dari Wina yang meninggal di rumah sakit Kaiser-Frans-Josef, Wina.[22]
Per tanggal 13 Maret 2020, ada 422 kasus yang telah dikonfirmasi.[23]
Orang yang potensial terinfeksi COVID-19 dalam keadaan apapun tidak boleh pergi ke dokter atau mengunjungi klinik rawat jalan untuk mengurangi risiko infeksi. Sebagai gantinya, mereka diminta untuk menghubungi nomor Healthcare 1450. Pada 15 Maret, terdapat sekitar 70 kali lebih banyak panggilan dibanding hari Minggu sebelum pandemi.[24]
Pada 15 Maret, larangan juga diumumkan untuk pertemuan publik yang melibatkan lebih dari lima orang dan restoran diperintahkan untuk tutup mulai tanggal 17 Maret.[25] Selain itu, Günther Platter, gubernur Tyrol, mengumumkan kuncitara selama satu minggu untuk seluruh provinsi.[26][27] Penduduk Tyrol diharuskan untuk tetap tinggal dirumah, kecual untuk alasan yang diperlukan seperti membeli makanan atau obat-obatan, mengunjungi dokter, penarikan uang, atau jalan-jalan dengan anjing.[26]
Pada 16 Maret, secara nasional, rumah hanya boleh ditinggalkan dengan alasan sebagai berikut:[28]
kegiatan profesional yang diperlukan
belanja yang diperlukan (bahan makanan atau obat-obatan)
membantu orang lain
kegiatan di luar, sendirian atau bersama orang yang tinggal di rumah yang sama
Para pejabat menyatakan bahwa pembatasan tersebut akan dilakukan secara aktif oleh polisi.
Pada 27 Maret, Menteri Kesehatan Federal Rudolf Anschober mengumumkan bahwa pandemi di Austria ini diperkirakan akan mencapai puncaknya antara pertengahan April dan pertengahan Mei 2020.[29]
Pada 30 Maret, pemerintah Austria mengumumkan bahwa setiap orang yang memasuki toko harus menggunakan masker wajah dan efektif diberlakukan pada 6 April.[30]
Pada 30 Maret, pemerintah Austria mengumumkan bahwa mereka akan melakukan tes acak.[31]
Sejak 1 April hingga 6 April, tes acak dilakukan oleh SORA Institute yang menghubungi 2.000 kandidat yang dipilih secara acak di daerah yang terdampak virus; 1.544 kandidat diuji. Berdasarkan penelitian, prevalensi infeksi pada populasi yang tidak dirawat di rumah sakit dihitung ulang dan menghasilkan perkiraan sekitar 0,33%.[32][33][34] Hasilnya diumumkan pada 10 April.[35]
Pada 14 April, mengenakan masker wajah menjadi wajib pada transportasi umumu juga. Pada saat yang sama, berbagai toko seperti toko ritel dan toko peralatan rumah tangga yang kurang dari 400 meter persegi dapat dibuka kembali.[36]
Pada 16 Maret, jam malam nasional diberlakukan. Rumah hanya dapat ditinggalkan karena beberapa alasan tertentu, lihat diatas.[28] Pekerjaan non esensial yang tidak dapat dilakukan dari rumah dihentikan.
Pada 17 Maret, selain pemeriksaan perbatasan, Austria juga melarang semua kedatangan dari Italia, Provinsi Hubei, China, Iran, dan Korea Selatan, kecuali mereka yang memiliki sertifikat medis tidak lebih dari empat hari yang mengonfirmasi bahwa mereka tidak terinfeksi koronavirus.[38]
Pada 27 Maret, diumumkan bahwa tidak ada langkah pencegahan lebih lanjut yang direncanakan.[29]
Pada 30 Maret, pemerintah menetapkan rencana untuk wajib menggunakan masker wajah yang menutupi mulut dan hidung. Mulai 6 April dan seterusnya, akan berlaku pada orang-orang yang memasuki supermarket, tetapi akan diperluas ke tempat-tempat umum dalam waktu dekat.[30]
"Coronavirus Austria updates and news" [Berita dan statistik terbaru koronavirus di Austria] (dalam bahasa English, French, Spanish, Portuguese, German, Italian, Swedish, Norwegian, Finnish, Estonian, and Russian). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-04-08. Diakses tanggal 5 Mei 2020.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)