|
Sejarah |
Bahama
|
Nama |
- 1993–1997: Crown Dynasty
- 1997–1997: Crown Majesty
- 1997–1999: Norwegian Dynasty
- 1999–2001: Crown Dynasty
- sejak 2001: Braemar
|
Operator |
|
Registrasi |
|
Pembangun |
Union Navale de Levante, Valencia |
Nomor galangan |
198 |
Pasang lunas |
21 Maret 1991 |
Diluncurkan |
31 Januari 1992 |
Selesai |
21 Juni 1993 |
Identifikasi |
|
Status |
beroperasi |
Ciri-ciri umum [1]
|
Jenis |
Kapal motor |
Tonase |
24,344 GT[2] |
Panjang |
195,82 m[2] |
Lebar |
22,52 m[2] |
Daya muat |
5,41 m[2] |
Tenaga |
4 mesin diesel Wärtsilä 8R32 |
Pendorong |
|
Kecepatan |
17 knot (31 km/j) |
Kapasitas |
924 penumpang[3] |
Awak |
371 |
MS Braemar (dahulu dikenal dengan nama Crown Dynasty, Crown Majesty, dan Norwegian Dynasty) adalah sebuah kapal pesiar yang kini dioperasikan oleh Fred. Olsen Cruise Lines.[1][3]
Sejarah
Pembuatan kapal ini dipesan pada 12 Desember 1989 kepada galangan kapal Union Naval de Levante SA di Valencia, Spanyol. Peletakan lunas kapal bernomor 198 dilakukan 21 Maret 1991 dan peluncuran dilakukan pada 31 Januari 1992.[4] Pengiriman kapal sempat tertunda setelah sebuah kebakaran terjadi di ruangan penyimpanan di dalam kapal. Pada tanggal 25 Juni 1993, kapal diserahkan kepada perusahaan Crown Cruise Line. Crown Cruise Line kemudian menyewakan kapal ini kepada Cunard Line yang mengoperasikannya dengan nama Crown Dynasty di bawah bendera Panama. Kapal ini berlabuh di Southampton pada tanggal 3 Juli 1993 untuk memulai pelayaran pertamanya menuju Amerika Serikat yang dilaksanakan pada 7 Juli 1993. Kapal ini kemudian disewakan kepada Majesty Cruise Line pada bulan Maret 1997 yang menggunakannya dengan nama Crown Majesty. Pada penghujung tahun 1997, kapal ini dijual kepada Norwegian Cruise Line yang kemudian menggunakannya dengan nama Norwegian Dynasty. Pada bulan Oktober tahun 1999, kapal ini kembali dijual yaitu kepada Commodore Cruise Line di Panama yang menggunakannya dengan nama Crown Majesty. Crown Majesty mulai dioperasikan pada 18 Desember 1999.[5]
Commodore Cruise Line menjadi insolven pada bulan Februari 2000. Kapal ini kemudian dijual kepada Fred. Olsen Cruise Line pada 11 Mei 2001 yang kemudian mengganti namanya menjadi Braemar. Kapal ini kemudian dimodifikasi di galangan kapal Blohm+Voss di Hamburg, Jerman pada bulan Juli 2001. Braemar setelah dimodifikasi memulai pelayaran perdananya dari Dover, Britania Raya pada tanggal 11 Agustus 2001. Pada bulan Desember 2007, Kapal ini kemudian dipersiapkan untuk dimodifikasi kembali di galangan kapal Schichau Seebeck di Bremerhaven. Kapal kemudian ditarik dari Bremerhaven menuju Blohm+Voss di Hamburg tanggal 5 April 2008. Modifikasi yang dilakukan salah satunya adalah pemanjangan badan kapal dari 164 m menjadi 196 m yang selesai dilakukan pada Juli 2008.[5][6]
Operasi
Mata uang yang digunakan di atas kapal adalah Pound sterling.[7] Pada 9 Oktober 2019, kapal ini berhasil melewati Terusan Korintus, di Yunani dan menjadi kapal terbesar yang pernah melewati terusan tersebut. Terusan berhasil dilewati dengan waktu sekitar dua jam dan dengan kecepatan sekitar 2 knot.[8]
Peristiwa
Pemerintah Kota Cartagena, Kolombia, mengumumkan pada 8 Maret 2020 bahwa seorang pasien di klinik setempat yang sebelumnya merupakan penumpang MS Braemar telah dites positif mengidap COVID-19. Keesokan harinya pada 9 Maret 2020, pemerintah Provinsi Alberta, Kanada juga mengumumkan bahwa terdapat mantan penumpang MS Braemar yang dites positif mengidap COVID-19 di Alberta..[9] Pada tanggal 10 Maret, seorang pasien lainnya di Alberta yang juga mantan penumpang kapal ini kembali ditemukan positif COVID-19.[10] Pada hari yang sama, 5 orang penumpang dan awak kapal ditemukan positif COVID-19 di Curaçao.[11] Pada tanggal 12 Maret, kapal tidak diizinkan untuk berlabuh di Barbados dan esok harinya tanggal 13 Maret, kapal juga tidak diizinkan untuk berlabuh di Bahama, negara benderanya. Sint Maarten sebelumnya tanggal 2 Maret tidak mengizinkan penumpang kapal untuk keluar saat kapal ini berlabuh di sana.[12][13] Pada tanggal 14 Maret, Braemar berhenti 25 mil di sebelah barat daya Freeport, Bahama. Kapal tetap diperbolehkan untuk mengisi suplai makanan dan bahan bakar. Dua orang dokter dan dua perawat juga dinaikkan ke kapal untuk memeriksa kondisi penumpang yang saat itu berjumlah sekitar 625 orang, kebanyakan adalah warga negara Britania Raya. 22 penumpang dan 21 awak diisolasi karena mengalami gejala seperti flu. Pada tanggal 16 Maret, Braemar diizinkan berlabuh di Kuba setelah pemerintah Kuba memperoleh permintaan dari pemerintah Britania Raya untuk mengevakuasi para penumpang ke Britania Raya dengan pesawat udara.[11][14]
Lihat pula
Kapal-kapal Fred. Olsen lainnya:
Referensi
Pranala luar