Yunani (bahasa Yunani: Ελλάδα, Ellaada[eˈlaða]simakⓘ), secara resmi dikenal sebagai Republik Hellenik,[a] dikenal pada zaman purba sebagai Hellas,[b] adalah sebuah negara di Eropa Tenggara yang memiliki warisan sejarah yang sangat kaya dan pengaruh besar dalam perkembangan peradaban Barat. Yunani adalah tempat lahirnya demokrasi, filsafat Barat, Olimpiade, sastra Barat, historiografi, ilmu politik, ilmu pengetahuan, dan matematika Barat, serta drama Barat, termasuk tragedi dan komedi. Negara ini terdiri dari daratan utama dan lebih dari 6.000 pulau, yang terletak di Laut Aegea, Laut Ionian, dan Laut Mediterania. Lokasi strategis Yunani menjadikannya sebagai persimpangan budaya antara Eropa, Asia, dan Afrika, yang sangat memengaruhi sejarahnya yang panjang dan penuh gejolak. Yunani berbatasan dengan Albania, Makedonia Utara, Bulgaria, dan Turki, serta memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 13.000 kilometer, salah satu yang terpanjang di dunia, yang terkenal dengan keindahannya yang memukau.
Dalam sejarahnya yang panjang, Yunani telah mengalami berbagai periode penting, dimulai dari peradaban Minoa dan Mikenai di zaman kuno, yang berkembang menjadi kota-kota negara seperti Athena, Sparta, dan Korintus. Periode Klasik Yunani, yang dimulai sekitar abad ke-5 SM, dikenal sebagai masa kejayaan peradaban Yunani kuno, di mana seni, filsafat, dan ilmu pengetahuan mencapai puncaknya. Yunani pada masa ini juga melihat munculnya demokrasi pertama di dunia di Athena, yang menjadi model bagi sistem pemerintahan modern. Yunani kemudian jatuh di bawah kekuasaan Romawi, yang diikuti oleh periode panjang sebagai bagian dari Kekaisaran Bizantium, yang melestarikan banyak aspek budaya Yunani kuno dan Kristen Ortodoks. Pada abad ke-15, Yunani jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman dan tetap di bawah pemerintahan Turki selama hampir 400 tahun hingga perang kemerdekaan Yunani pada awal abad ke-19, yang memunculkan Yunani modern sebagai negara merdeka.
Ekonomi Yunani saat ini didasarkan pada berbagai sektor, termasuk pariwisata, perkapalan, pertanian, dan manufaktur. Pariwisata adalah salah satu pilar utama ekonomi Yunani, dengan negara ini menarik jutaan wisatawan setiap tahun yang tertarik oleh situs-situs arkeologi bersejarah, seperti Acropolis di Athena, dan keindahan alam, seperti pulau Santorini dan Mykonos. Yunani juga memiliki sektor perkapalan yang sangat penting, yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Selain itu, pertanian juga memainkan peran penting, dengan produk seperti zaitun, anggur, dan produk susu menjadi ekspor utama. Meskipun Yunani mengalami krisis ekonomi yang serius pada awal abad ke-21, dengan utang publik yang sangat besar dan resesi ekonomi yang parah, negara ini telah berusaha bangkit kembali melalui reformasi ekonomi yang ketat dan bantuan dari Uni Eropa.
Budaya Yunani sangat dipengaruhi oleh sejarahnya yang panjang dan posisi geografisnya yang strategis. Bahasa Yunani, yang digunakan sejak zaman kuno, tetap menjadi bahasa resmi dan memiliki pengaruh besar dalam bahasa dan literatur dunia. Gereja Ortodoks Yunani memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan identitas nasional Yunani. Tradisi musik, tarian, dan masakan Yunani, yang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan sehat seperti minyak zaitun, sayuran, dan ikan, adalah bagian integral dari budaya Yunani. Negara ini juga memiliki tradisi panjang dalam seni dan sastra, yang terus berlanjut hingga saat ini. Sebagai anggota Uni Eropa sejak 1981, Yunani memainkan peran penting dalam politik dan ekonomi Eropa, sambil terus menjaga warisan budayanya yang kaya dan unik.
Etimologi
Kata "Yunani" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab: yaitu اليُونَان (al-yūnān), diserap dari bahasa Persia, yaitu Yunân. Penamaan tersebut berdasarkan Ionia, suatu wilayah pesisir barat Anatolia yang pernah menjadi daerah Yunani, sekarang bagian dari Turki.[15][16]
Dalam bahasa Indonesia juga dikenal istilah Gerika, terutama penyebutan untuk bahasa Yunani, yang diserap dari bahasa Latin: Graecus, yaitu untuk menamai daerah yang sekarang terletak di sebelah utara Yunani, yang pernah dihuni oleh suku Graekos.[18]
Daerah sekitar Attica dihuni sejak zaman Upper Paleolithic (30.000–10.000 SM), tetapi bukti arkeologi hanya dapat menunjukkan bahwa gua-gua kecil di sekitar Akropilis Athena dan mata air Klepsythra digunakan dalam masa Neolithic (3000–2800 SM).
Di daerah Yunani inilah kebudayaan Eropa pertama kali muncul, dimulai dengan peradaban "Cycladic" di kepulauan Laut Aegea sekitar 3000 SM, peradaban "Minoan" di pulau Kreta (2700–1500 SM) dan peradaban "Mycenaean Greece" di tanah utama (1900–1100 SM). Periode antara 1200 dan 800 SM dikenal sebagai "Greek Dark Ages" diperkirakan setelah serangan orang Doria, yang mengakhiri zaman Mycenea. Dua karya sastra Yunani terkenal, Illiad dan Odyssey karya Homer, ditulis dalam zaman ini.
Di akhir zaman kegelapan Yunani, muncul berbagai negara dan kota-negara di seluruh semenanjung Yunani sampai ke pantai Laut Hitam, Yunani Besar (Italia Selatan) dan Anatolia (Asia Kecil/Asia Minor), mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi dengan perkembangan budaya yang pesat, seperti bukti-bukti peninggalan arsitektur, drama, ilmu dan filsafat, yang dipelihara dalam lingkungan demokrasi. Namun, karena bukan suatu kesatuan, sering terjadi konflik antara negara-negara kecil di Yunani. Yang paling parah adalah Perang Peloponnesia, karena menandai hancurnya Kerajaan Atena sebagai penguasa penting di Yunani.
Pada tahun 500 SM, Kekaisaran Persia (Achaemenid Empire) menguasai wilayah ini.
Aleksander Agung
Kerajaan Aleksander Agung membentang mulai dari Yunani di sebelah barat sampai ke Pakistan di sebelah timur dan Mesir di selatan, sebelum mati mendadak pada tahun 323 SM. Setelah kematiannya, kerajaan itu terpecah menjadi sejumlah negara kecil, yang akhirnya menjadi 4 negara terkemuka: 1. Kerajaan Ptolemaik di Mesir (selatan) 2. Kekaisaran Seleukia di Persia (timur) 3. Kerajaan Pergamon di Asia Kecil (utara) 4. Kerajaan Makedonia di Yunani (barat).
Kekaisaran Romawi Timur
Kekaisaran Romawi Timur berlangsung lebih dari 1000 tahun, mulai abad ke-4 M sampai tahun 1453. Selama berdirinya, Romawi Timur merupakan satu kekuatan penting di bidang ekonomi, budaya dan militer di Eropa.
Kesultanan Utsmaniyah
Kesultanan Utsmaniyah mulai menjamah wilayah Yunani di akhir abad ke-14. Pada waktu Istanbul (Konstatinopel) jatuh pada tahun 1453, banyak wilayah Kekaisaran Romawi Timur, termasuk kota kedua terbesarnya (yang sekarang menjadi kota kedua terbesar di Yunani modern), Thessaloniki, sudah direbut oleh kesultanan Utsmaniyah. Pada tahun 1500-an sebagian besar Yunani ada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, termasuk Siprus (direbut tahun 1571) dan Kreta (direbut tahun 1670). Bagian yang tidak dikuasai Ottoman adalah kepulauan Ionia, yang tetap merdeka di bawah perlindungan Republik Venesia sampai direbut oleh Republik Prancis Pertama pada tahun 1797, dan Britania Raya pada tahun 1809, serta dikembalikan bersatu dengan Yunani pada tahun 1864.
Setelah negosiasi bertahun-tahun, Republik Hellenik Pertama akhirnya diakui di bawah London Protocol pada tahun 1830.
Abad modern
Yunani menjadi anggota ke-10 Komunitas Eropa (kemudian menjadi Uni Eropa) pada tanggal 1 Januari 1981, dan memasuki periode pertumbuhan ekonomi yang pesat. Investasi di bidang industri dagang dan infrastruktur, juga dana dari European Union serta turisme, perkapalan dan bidang jasa yang meningkat, membuat peningkatan taraf hidup yang tidak terjangkau sebelumnya. Negara Yunani memakai mata uang euro pada tahun 2001 dan dengan sukses menyelenggarakan Olimpiade musim panas tahun 2004 di Athena.
Sejak akhir tahun 2000-an Yunani ditimpa resesi dan mengalami krisis moneter dan hutang, sehingga mengancam stabilitas pasar uang pada tahun 2010-2011.
Wilayah ini memiliki sejarah panjang dan kaya selama yang membawa pengaruh budaya besar pada tiga benua.
Pada masa modern ini, Yunani adalah negara maju dengan indeks pembangunan pendapatan per kapita yang tinggi.
Yunani mempunyai garis pantai terpanjang ke-11 di dunia, sepanjang 13.676 km (8.498 mi), dengan banyak kepulauan (sekitar 1.400, di mana 227 dihuni), termasuk pulau Kreta (Crete), the Dodecanese, the Cyclades, dan kepulauan Ionia. Delapan puluh persen tanah Yunani terdiri dari pegunungan. Gunung tertinggi adalah Gunung Olympus 2.917 m (9.570 kaki).
Kepala negara nominal adalah Presiden Republik yang dipilih oleh Parlemen untuk masa jabatan lima tahun.[19] Menurut Konstitusi, kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Presiden dan Pemerintah.[19] Namun, amandemen Konstitusi tahun 1986 membatasi tugas dan kekuasaan Presiden sampai batas tertentu, menjadikan posisi tersebut sebagian besar bersifat seremonial; sebagian besar kekuatan politik dipegang oleh Perdana Menteri, kepala pemerintahan Yunani.[22] Jabatan tersebut diisi oleh pimpinan parpol saat ini yang dapat memperoleh mosi percaya dari DPR. Presiden Republik secara resmi mengangkat Perdana Menteri dan, atas rekomendasinya, mengangkat dan memberhentikan anggota Kabinet lainnya.[19]
Kekuasaan legislatif dijalankan oleh Parlemen unikameral yang beranggotakan 300 orang.[19] Anggaran Dasar yang disahkan oleh Parlemen diumumkan oleh Presiden Republik.[19] Pemilihan parlemen diadakan setiap empat tahun, tetapi Presiden Republik berkewajiban untuk membubarkan Parlemen atas usul Kabinet, dengan pertimbangan menangani masalah nasional yang sangat penting.[19] Presiden juga wajib membubarkan Parlemen jika pihak oposisi berhasil meloloskan mosi tidak percaya.[19]Usia pemungutan suara adalah 17.[23]
Menurut laporan tahun 2016 oleh OECD, orang Yunani menunjukkan tingkat partisipasi sipil yang moderat dibandingkan dengan sebagian besar negara maju lainnya; partisipasi pemilih adalah 64 persen selama pemilihan baru-baru ini, lebih rendah dari rata-rata OECD sebesar 69 persen.[24]
Yunani memiliki sebuah ekonomi kapitalis campuran dengan sektor publik menyumbang sekitar setengah dari PDB. Pariwisata memiliki peranan penting, menyediakan porsi besar dari GDP dan pendapatan dari pertukaran mata uang asing. Yunani juga merupakan pemimpin dunia pertama dalam kepemilikan kapal dan ketiga dalam registrasi bendera.[25] Ekspor dari barang produksi, termasuk telekomunikasi, perangkat lunak dan keras, bahan makanan, dan bahan bakar menjadi bagian besar dalam pemasukan Yunani.
Negara ini memiliki standar hidup yang tinggi, berada di urutan ke-24 dalam Indeks Pembangunan Manusia 2005 dan ke-22 dalam Indeks Kualitas Hidup Dunia 2005 versi The Economist[1]. Ekonominya terus meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini, sejalan dengan pemerintah yang mengetatkan kebijakan fiskal dalam rangka kemasukan Yunani ke dalam Zona Euro pada 1 Januari2001. Pendapatan per kapita rata-rata pada 2004 diperkirakan AS$22.000 [2]. Yunani juga melakukan impor tenaga kerja (kebanyakan dari Eropa Timur, Timur Tengah, Pakistan, dan Afrika). Orang-orang dari daerah tersebut sekarang ini sekitar 10% dari populasi total.
Tantangan utama yang dihadapi oleh negara ini termasuk pengurangan pengangguran, penswastaan dari perusahaan milik negara, reformasi keamanan sosial, mengubah sistem pajak, dan menekan ketidakefisiensian birokratik. Perkiraan pertumbuhan ekonomi sekitar 4-4,5% pada 2004. Pengurangan defisit pemerintah juga tetap masalah utama, karena sekarang ini defisitnya berada dua kali lipat dari target 3% GDP dalam Eurozone. Pemerintahan konservatif yang baru mengungkapkan kepada Eurostat bahwa angka sebelumnya yang diberikan, yang merupakan dasar dari masuknya Yunani ke Eurozone, tidak benar. Di bawah persetujuan negosiasi, UE memberikan Yunani waktu 2 tahun (anggaran tahun 2005 dan 2006) untuk membawa ekonomi sejalan dengan kriteria perjanjian kestabilan Eropa.
Pada tahun 2004, Yunani menempati urutan ke-12 sebagai tujuan pariwisata internasional. 14,18 juta turis mengunjungi negara itu, terutama untuk menyaksikan ajang Olimpiade Musim Panas.
Menurut sensus tahun 2001, Yunani memiliki populasi sebanyak 10.964.020 jiwa. 58,8% di antaranya tinggal di daerah perkotaan, sisanya sebesar 28,4% tinggal di pedesaan. Populasi di dua kota terbesar Yunani, Athena dan Tesaloniki, hampir mencapai 4 juta orang. Meskipun populasi Yunani terus berkembang, Yunani tetap saja masih menghadapi masalah demografis yang cukup serius. Tahun 2002 adalah tahun pertama di mana jumlah kematian lebih besar daripada jumlah kelahiran.
Jumlah imigran yang menetap di Yunani saat ini diperkirakan mencapai lebih dari satu juta jiwa. Sebanyak 65% datang dari Albania yang mengundang konflik karena perbatasan Yunani-Albania dibuka tanpa adanya persetujuan dari pemerintah Yunani. Orang Albania sering kali dilecehkan dan dieksploitasi di Yunani. Belakangan ini mereka juga mendapat reputasi sebagai pembuat onar dan pelaku tindak kejahatan terbanyak. Akan tetapi, saat ini banyak orang Yunani yang mau mengakui kontribusi mereka kepada perekonomian negara. Selain dari Albania, ada sejumlah kecil imigran yang berasal dari Bulgaria, Serbia, Rumania, Pakistan, Ukraina, Belarusia, Polandia, Mesir, Palestina, Etiopia, Bangladesh, Tiongkok, dan Georgia. Jumlah pastinya tidak diketahui karena kebanyakan menetap secara ilegal.
Konstitusi Yunani menjamin kebebasan mutlak dalam beragama. Yunani juga menyatakan bahwa setiap orang yang tinggal di wilayah Yunani akan menikmati perlindungan penuh akan kepercayaan mereka. Sebagai tambahan, setiap aktivitas yang berhubungan dengan pembangunan rumah ibadah resmi harus disetujui terlebih dahulu oleh Gereja Ortodoks. Nyatanya, agama mayoritas di Yunani adalah Kristen Ortodoks Yunani yang merupakan salah satu bagian dari Gereja Ortodoks Timur dengan persentase sekitar (90%) dari total jumlah penduduk. Kekristenan Ortodoks juga menjadi agama resmi di Yunani dan ditetapkan menjadi agama negara yang memiliki status spesial di Yunani. Ada pula denominasi Kristen lainnya seperti: Katolik Roma dan Protestanisme. Agama Kristen dianut 93% dari total jumlah penduduk, ada pula 4% kelompok masyarakat yang tidak terafiliasi/berafiliasi pada agama manapun ( Agnostisisme/Agnostik, Ateisme, dan paham lainnya), 2% dari jumlah penduduk adalah Islam, 1% sisanya beragama lain seperti: Yudaisme/Yahudi, Buddhisme, dan Hindu. Mereka yang beragama Yahudi rata-rata merupakan orang keturunan bangsa Yahudi/Israel ataupun orang Eropa (termasuk Balkan) yang memang menganut ajaran Yudaisme (Yahudi). Agama Buddha dianut oleh keturunan Tionghoa sedangkan agama Hindu dianut oleh orang keturunan India dan juga sebagian Bangladesh. Agama Islam banyak dianut oleh imigran/orang keturunan Turki serta Albania, ada juga beberapa masyarakat dari timur tengah keturunan Arab serta masyarakat timur tengah lainnya (Persia-Iran, Kurdi, Pashtun-Afghanistan), sebagian sisanya orang Asia selatan (Pakistan dan Bangladesh) yang membentuk komunitas Muslim di Yunani. Yunani menjamin kebebasan beragama, umat Kristen/Kristiani dan umat Muslim hidup berdampingan dengan damai di Yunani, begitupun dengan orang yang beragama lainnya maupun dengan orang yang tidak menganut agama.
Pada zaman kuno, Yunani adalah tempat kelahiran budaya Barat.[27][28] Demokrasi modern berhutang pada kepercayaan Yunani pada pemerintahan oleh rakyat, pengadilan oleh juri, dan kesetaraan di bawah hukum. Orang Yunani kuno memelopori banyak bidang yang mengandalkan pemikiran sistematis, diantaranya logika, biologi, geometri, pemerintahan, geografi, kedokteran, sejarah,[29] filsafat,[30] fisika, dan matematika.[31] Mereka memperkenalkan bentuk-bentuk sastra penting seperti puisi dan lirik, sejarah, tragedi, komedi dan drama. Dalam mengejar keteraturan dan proporsi, orang Yunani menciptakan cita-cita keindahan yang sangat memengaruhi seni Barat.[32]
^Johannes Engels, "Ch. 5: Macedonians and Greeks", In: Roisman and Worthington, "A companion to Ancient Macedonia", p. 87. Oxford Press, 2010.
^"Government and Politics". Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2019. Diakses tanggal 28 April 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdefgh"Syntagma"(PDF) (dalam bahasa Yunani). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 25 September 2007. Diakses tanggal 2 August 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^William J. Broad (2007). The Oracle: Ancient Delphi and the Science Behind Its Lost Secrets. Penguin Publishing Group. hlm. 120. ISBN978-0-14-303859-7. Pada tahun 1979, seorang teman de Boer mengundangnya untuk bergabung dengan tim ilmuwan yang akan pergi ke Yunani untuk menilai kesesuaian ... Tapi gagasan untuk belajar lebih banyak tentang Yunani – tempat lahir peradaban Barat, contoh baru dari tektonik kekuatan di ...
^Myres, John. Herodotus, Father of History. Oxford: Clarendon Press, 1953. Web. 25 June 2012.
^Peter Krentz, PhD, W. R. Grey Professor of History, Davidson College. "Greece, Ancient." World Book Advanced. World Book, 2012. Web. 8 July 2012.
Daftar pustaka
"Minorities in Greece – Historical Issues and New Perspectives". History and Culture of South Eastern Europe. An Annual Journal. München (Slavica) 2003.
Dagtoglou, PD (1991). "Protection of Individual Rights". Constitutional Law – Individual Rights (dalam bahasa Yunani). I. Athens-Komotini: Ant. N. Sakkoulas.
Kalaitzidis, Akis (2010). Europe's Greece: A Giant in the Making. Palgrave Macmillan., 219 pp. The impact of European Union membership on Greek politics, economics, and society.
Kostopoulos, Tasos (2011). "La guerre civile macédonienne de 1903-1908 et ses représentations dans l'historiographie nationale grecque". Cahiers Balkaniques. 38-39 (38–39): 213–226. doi:10.4000/ceb.835. ISSN0290-7402.
Kremmydas, Vassilis (1977). Η οικονομική κρίση στον ελλαδικό χώρο στις αρχές του 19ου αιώνα και οι επιπτώσεις της στην Επανάσταση του 1821 [The economic crisis in Greek lands in the beginning of 19th century and its effects on the Revolution of 1821]. Μνήμων (dalam bahasa Yunani). 6: 16–33. doi:10.12681/mnimon.171.
Kremmydas, Vassilis (2002). Προεπαναστατικές πραγματικότητες. Η οικονομική κρίση και η πορεία προς το Εικοσιένα [Pre-revolutionary realities. The economic crisis and the course to '21]. Μνήμων (dalam bahasa Yunani). 24 (2): 71–84. doi:10.12681/mnimon.735.
Livanios, Dimitris (1999). "Conquering the souls: nationalism and Greek guerrilla warfare in Ottoman Macedonia, 1904‐1908". Byzantine and Modern Greek Studies. 23: 195–221. doi:10.1179/byz.1999.23.1.195.
Mavrias, Kostas G (2002). Constitutional Law (dalam bahasa Yunani). Athens: Ant. N. Sakkoulas. ISBN978-960-15-0663-0.
Trudgill, P (2000). "Greece and European Turkey: From Religious to Linguistic Identity". Dalam Barbour, S; Carmichael, C. Language and Nationalism in Europe. Oxford: Oxford University Press..
Venizelos, Evangelos (2002). "The Contribution of the Revision of 2001". The "Acquis" of the Constitutional Revision (dalam bahasa Yunani). Athens: Ant. N. Sakkoulas. ISBN978-960-15-0617-3.
Negara dan Bangsa Jilid 6: Eropa. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-05-4.(Indonesia)
Ἑλλάς - Ἑλληνισμὸς [Greece - Hellenism], Μεγάλη Ἐλληνικὴ Ἐγκυκλοπαιδεῖα (dalam bahasa Yunani), Athens: Pyrsos Co. Ltd., 10, 1934, diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-05, diakses tanggal 2021-09-07