Halaman ini berisi artikel tentang Denmark metropolitan. Untuk negara berdaulat, lihat Kerajaan Denmark. Untuk kegunaan lain, lihat Denmark (disambiguasi).
Pada 2013, Kerajaan Denmark, termasuk Kepulauan Faroe dan Greenland, memiliki total 1.419 pulau yang lebih luas dari 100 meter persegi (1.100 sq ft); 443 di antaranya sudah dinamai dan 78 dihuni.[15] Membentang seluas 42.943 km2 (16.580 sq mi),[16] Denmark metropolitan terdiri atas bagian utara semenanjungJutland dan kepulauan dengan 406 pulau.[17] Di antara ini, pulau berpenghuni terbanyak adalah Zealand, tempat berdirinya ibukota dan kota terbesar, Kopenhagen, disusul oleh pulau Funen, Pulau Jutland Utara, dan Amager.[18] Denmark memiliki tanah datar, subur, pantai berpasir, ketinggian rendah, dan iklim sedang. Denmark memiliki populasi 5.964.059 (1 Desember 2023), 800.000 di antaranya tinggal di Kopenhagen (2 juta di cakupan yang lebih luas).[19] Denmark menjalankan pengaruh hegemoni di Kerajaan Denmark, mendevolusi kekuasaan untuk menangani urusan dalam negeri. Pemerintahan mandiri yang dibentuk di Kepulauan Faroe pada 1948 dan di Greenland pada 1979; Greenland memperoleh otonomi lebih banyak pada 2009.[20]
Beberapa kitab menyatakan[23] "Dan" dan "Dane" berasal dari suatu kata yang artinya "tanah datar", atau dari Bahasa JermanTenne artinya lantai pengirik, Bahasa Inggrisden artinya gua, Sanskritdhánuṣ- (धनुस्)artinya gurun. -Mark berarti daerah hutan atau daerah perbatasan, mungkin karena berbatasan dengan hutan di selatan Keharyapatihan Schleswig,[24] seperti halnya -mark dalam Finnmark, Telemark, dan Dithmarschen.[25]
Beberapa deskripsi awal tentang asal kata 'Denmark' ditemukan dalam Chronicon Lethrense(abad ke-12), Sven Aggesen (akhir 12 abad), Saxo Grammaticus (awal abad ke-13), dan Balada Eric (pertengahan abad ke-15). Chronicon Lethrense menjelaskan bahwa saat Kaisar RomawiAugustus melawan Denmark pada zaman Dawud. Denmark pada saat itu terdiri dari tujuh wilayah Jutlandia, Fyn, Sjælland, Møn, Falster, Lolland dan Skåne yang dipimpin oleh Raja Ypper dari Uppsala. Dia punya tiga putra, Nori, Østen dan Dan. Dan dikirim untuk memimpin Sjælland, Møn, Falster dan Lolland, yang dikenal dengan daerah Videslev. Saat orang Jutlandia melawan Kaisar Augustus mereka memanggil Dan untuk membantu mereka. Setelah menang, mereka menjadikannya raja Jutlandia, Fyn, Videslev dan Skåne. Sebuah dewan memutuskan untuk menamai negeri bersatu ini sebagai "Danmark" (Dania) dari nama raja baru mereka, Dan. Menurut sejarawan Jordanes[26]Dani di "Asal bangsa Deed dari Goth" sejak tahun 551 diperkirakan menjadi penyebutan awal orang Denmark.[27] Struktur pertahanan Danevirke dibangun dalam beberapa tahap dari abad ke-3 seterusnya, dan ukuran kecil usaha konstruksi itu pada 737 disumbangkan untuk munculnya Raja Denmark.[28]
Penduduk Denmark pertama datang dari sebelah timur Kepulauan Denmark (Sjælland) dan Skåne. Mereka menggunakan bahasa Jermanik Utara kuno. Menurut para sejarawan, sebelum mereka datang sebagian besar Jutlandia dan kepulauan di sekitarnya dihuni oleh suku Jutlandia, keturunan penduduk yang dikenal dari sumber-sumber sejarah kuno (seperti Tacitus dan Ptolemeus). Sebagian besar orang Jutlandia dikenal sebagai orang Angle dan orang Sakson. Mereka lalu diundang Inggris sebagai prajurit bayaran oleh Raja Britonia bernama Vortigern dan diberikan wilayah tenggara dari Kent yaitu Pulau Wight, dan mereka menetap. Lalu budaya mereka terserap atau hilang karena invasi Angle dan Saxon, yang membentuk Anglo-Saxon. Populasi Jutlandia yang tersisa berasimilasi dengan suku Dane.
Zaman Viking
Antara abad ke-8 hingga 10, bangsa Denmark dikenal sebagai Viking. Bersama dengan orang Norwegia dan Swedia, mereka melakukan kolonisasi, berlomba dan berdagang di semua bagian Eropa. Pertama kali penjelajah Viking menemukan Eslandia melalui kecelakaan pada abad ke-9, melalui jalur Kepulauan Faroe (Føroyar) dan akhirnya menemukan "vinland" (tanah anggur) yang kini juga dikenal sebagai New Foundland. Selama beberapa waktu bangsa Viking juga menaklukkan bagian Inggris, yang dikenal sebagai Danelaw, Irlandia dan Prancis, memberi nama ke bagian Normandia di Prancis. Seperti yang ditegaskan oleh batu Jelling, bangsa Denmark bersatu dan dikristenkan sekitar 965 oleh Harald Bluetooth, raja Denmark kedua yang diakui.[33]
Setalah Perang Schleswig Kedua (bahasa Denmark: Slesvig) pada tahun 1864, Denmark dipaksa menyerahkan Schleswig-Holstein kepada Prusia dalam sebuah kekalahan yang meninggalkan bekas mendalam pada identitas nasional Denmark. Setelah peristiwa ini Denmark mengambil kebijakan netral, sebagai akibatnya Denmark tetap netral dalam Perang Dunia I. Setelah kekalahan Jerman, kekuatan Versailles menawari kembalinya kawasan Schelswig-Holstein-yang saat itu bagian Jerman-kepada Denmark. Takut akan iredentisme, Denmark menolak mempertimbangkan kembalinya wilayah itu dan bersikeras pada plebisit yang berkaitan dengan kembalinya Schleswig. Kedua Plebisit Schleswig terjadi berturut-turut pada tanggal 10 Februari dan 14 Maret. Pada tanggal 10 Juli 1920, setelah plebisit dan penandatanganan oleh raja pada 9 Juli di dokumen persatuan kembali, Schleswig Utara (Sønderjylland) diberikan pada Denmark, lalu menambahkan 163.600 penduduk, dan 3.984 km². Hari persatuan itu (Genforeningsdag) diperingati pada tanggal 15 Juni tiap tahun di Valdemarsdag.
Meski tetap melanjutkan netral, Denmark diserang oleh Jerman (Operasi Weserübung), pada tanggal 9 April1940. Meski diberi kekuasaan mandiri (yang berakhir pada tahun 1943, karena gerakan perlawanan yang memuncak), Denmark tetap diduduki secara militer sepanjang PD II. Akibat simpati Denmark kepada Sekutu amat kuat; 1.900 polisi Denmark ditahan Gestapo dan dengan pengawalan dikirim untuk diinternir di Buchenwald. Selama perang, Islandia menyatakan kemerdekaan dan pada tahun 1948 Kepulauan Faroe mendapatkan kekuasaan dalam negeri. Setelah perang, Denmark menjadi salah satu anggota pendiri PBB dan NATO dan pada tahun 1973, bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (kemudian, Uni Eropa). Pada tahun 1979, Groenland mendapatkan kekuasaan dalam negeri.
Perbatasan Denmark dengan Jerman adalah sepanjang 68 km, dan dikelilingi 7.314 km garis pantai. Luasnya 43.094 km2. Sejak tahun 2000 Denmark telah terhubung dengan Jembatan Øresund ke Swedia selatan.
Titik paling utara Denmark adalah Skagen (pantai utara Skaw) di 57° 45' 7" lintang utara, paling selatan adalah Gedser (ujung selatan Falster) 54° 33' 35" lintang utara, paling barat adalah Blåvandshuk di 8° 4' 22" bujur timur dan paling timur adalah Østerskær di 15° 11' 55" bujur timur, yaitu di kepulauan Ertholmene 18 km di timur laut Bornholm. Selisih jarak titik barat ke timur adalah 452 km, dari utara ke selatan adalah 368 km.
Negara ini datar dengan sedikit elevasi, dengan tinggi rata-rata 31 m di atas permukaan laut. Titik alam tertingginya adalah Møllehøj, berketinggian 170,86 m. Bukit lain di barat daya Århus adalah Yding Skovhøj pada ketinggian 170,77 m, dan Ejer Bavnehøj 170,35 m.[36] Areal dalam lautnya adalah: Denmark timur (210 km2); Denmark barat (490 km2).
Garis pantai Denmark adalah 7.314 km. Tidak ada tempat di Denmark yang jaraknya ke pantai lebih dari 52 km. Luas Denmark tidak bisa dihitung karena seringnya erosi laut, dan penambahan material pantai, dan karena proyek reklamasi tanah oleh manusia untuk mengurangi erosi. Di pantai selatan Jutlandia, pasangnya adalah antara 1, dan 2 m, dan garis pasang bergerak keluar, dan masuk sepanjang 10 km.
Secara [fitogeografi|fitogeografis], Denmark (termasuk Greenland, dan Kepulauan Faroe) termasuk Kingdom Boreal, dan berbagi dengan Artik, Eropa Atlantik, dan provinsi-provinsi Eropa Tengah di wilayah Circumboreal. Berdasar WWF, wilayah Denmark bisa dibagi dua ekoregional: hutan campuran Atlantik, dan hutan campuran Baltik. Kepulauan Faroe meliputi padang rumput boreal Kepulauan Faroe, sementara Tanah Hijau memiliki ekoregional tundra artik tinggi Kalaallit Nunaat, dan tundra artik rendah Kalaallit Nunaat.
Iklim
Iklimnya sedang. Musim salju tidak terlalu dingin dengan suhu rata-rata di bulan Januari, dan Februari 0 °C dan musim panas yang dingin dengan suhu rata-rata di bulan Agustus 15.7 °C.[37] Rata-rata Denmark memiliki 121 hari berpresipitasi per tahun, rata-rata menerima 712 mm per tahun, musim gugur adalah musim paling basah, dan musim semi adalah musim paling kering.
Karena Denmark ada di belahan utara, panjangnya siang, dan malam bervariasi. Pada musim dingin matahari terbit pukul 09.00, dan terbenam pukul 16.00, sedangkan pada musim panas matahari terbit pukul 02.15, dan terbenam pukul 22.00. Hari terpendek diperingati sekitar Natal (bahasa Denmark: jul) biasanya malam Natal. Kata jól (kata benda jamak) menunjukkan bahwa masyarakat pra-Kristen merayakan hari terpendek dengan banyak perayaan. Upaya gereja Katolik untuk mengganti namanya menjadi kristmesse tidak berhasil. Perayaan hari terpanjang adalah sankthansaften (senja Santo Yohanes).
Pemilu parlemen harus diadakan setidaknya tiap 4 tahun; namun PM bisa mengadakan untuk Pemilu lebih awal. Jika Parlemen melakukan mosi tidak percaya terhadap PM sehingga pemerintahan terhenti. Negeri ini sering dipegang pemerintah minoritas.
Denmark mempraktikkan hak pilih universal dalam seluruh masalah, wanita dianggap sama dengan lelaki menurut hukum Denmark (namun mereka tak dikenakan wajib militer, walau begitu mereka bisa mengikuti secara sukarela).
Hukuman mati dihapus di Denmark pada 1930. Diberlakukan secara singkat setelah Perang Dunia II, oleh masyarakat luas. 46 orang dihukum mati atas kejahatan perang, setelah hukuman mati tak diberlakukan selama beberapa tahun. Pada 1978 akhirnya dihapuskan lagi. Ilegal buat hukum Denmark untuk mengekstradisi warganegaranya ke negeri di mana mereka akan menghadapi hukuman mati.
Sejak tanggal 1 Januari2007, berdasarkan 2007 Danish Municipal Reform, Denmark merevisi pembagian wilayah administrasinya menjadi 5 region menggantikan sistem 13 amt dan menggabungkan beberapa munisipalitas kecil menjadi beberapa munisipalitas yang lebih besar sehingga jumlah 270 menyusut menjadi hanya 98 munisipalitas.
Denmark memiliki pengaruh yang cukup besar di Eropa Utara dan merupakan kekuatan menengah dalam urusan internasional.[38] Dalam beberapa tahun terakhir, Greenland dan Kepulauan Faroe dijamin memiliki suara dalam masalah kebijakan luar negeri seperti penangkapan ikan, penangkapan ikan paus, dan masalah geopolitik. Kebijakan luar negeri Denmark secara substansial dipengaruhi oleh keanggotaannya di Uni Eropa (UE); Denmark termasuk Greenland bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), pendahulu Uni Eropa, pada tahun 1973.[N 11] Denmark memegang Kepresidenan Dewan Uni Eropa sebanyak tujuh kali, terakhir dari Januari hingga Juni 2012.[39] Setelah Perang Dunia II, Denmark mengakhiri kebijakan netralitasnya selama dua ratus tahun. Ia telah menjadi anggota pendiri Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sejak 1949, dan keanggotaannya tetap sangat populer.[40]
Sebagai anggota Komite Bantuan Pembangunan (DAC), Denmark telah lama menjadi salah satu negara di dunia yang memberikan kontribusi persentase terbesar dari pendapatan nasional bruto untuk bantuan pembangunan. Pada tahun 2015, Denmark menyumbangkan 0,85% dari pendapatan nasional bruto (GNI) untuk bantuan luar negeri dan merupakan salah satu dari hanya enam negara yang memenuhi target lama PBB sebesar 0,7% dari GNI[N 12][41] Negara berpartisipasi dalam bantuan bilateral dan multilateral, dengan bantuan yang biasanya dikelola oleh Kementerian Luar Negeri. Nama organisasi Badan Pembangunan Internasional Denmark (DANIDA) sering digunakan, khususnya saat menjalankan bantuan bilateral.
Denmark adalah pendukung lama penjaga perdamaian internasional, tetapi sejak pengeboman NATO di Yugoslavia pada tahun 1999 dan Perang di Afghanistan pada tahun 2001, Denmark merubah status netralnya, berpartisipasi aktif dalam beberapa perang dan invasi. Situasi yang relatif baru ini menimbulkan beberapa kritik internal, tetapi penduduk Denmark pada umumnya sangat mendukung, khususnya Perang di Afghanistan.[43][44] Pertahanan Denmark memiliki sekitar 1.400[45] staf dalam misi internasional, tidak termasuk kontribusi tetap untuk NATO SNMCMG1. Pasukan Denmark terlibat di bekas Yugoslavia dalam Pasukan Perlindungan PBB (UNPROFOR), dengan IFOR,[46] dan sekarang SFOR.[47] Antara 2003 dan 2007, ada sekitar 450 tentara Denmark di Irak.[48] Denmark juga sangat mendukung invasi Amerika di Afganistan dan telah memberikan kontribusi baik secara finansial maupun material kepada ISAF.[49] Inisiatif ini sering digambarkan oleh pihak berwenang sebagai bagian dari "kebijakan luar negeri aktif" baru Denmark.
Denmark memiliki rasio pemegang gelar tersier keempat tertinggi di dunia.[55] Negara ini menduduki peringkat tertinggi di dunia untuk hak-hak pekerja.[56] PDB per jam kerja adalah yang tertinggi ke-13 pada tahun 2009. Negara ini memiliki ketimpangan pendapatan pasar yang mendekati rata-rata OECD,[57][58] tetapi setelah pajak dan bantuan tunai publik, ketimpangan pendapatan jauh lebih rendah. Menurut Eurostat, koefisien Gini Denmark untuk pendapatan sekali pakai adalah yang terendah ke-7 di antara negara-negara UE pada tahun 2017.[59] Menurut Dana Moneter Internasional, Denmark memiliki upah minimum tertinggi di dunia.[60] Karena Denmark tidak memiliki undang-undang upah minimum, batas upah yang tinggi dikaitkan dengan kekuatan serikat pekerja. Misalnya, sebagai hasil dari kesepakatan perundingan bersama antara serikat pekerja 3F dan kelompok pengusaha Horesta, pekerja di McDonald's dan jaringan makanan cepat saji lainnya menghasilkan setara dengan US$20 per jam, yang lebih dari dua kali lipat penghasilan rekan mereka di Amerika Serikat, dan memiliki akses ke liburan berbayar selama lima minggu, cuti melahirkan, dan program pensiun.[61] Kepadatan serikat pada tahun 2015 adalah 68%.[62]
Pernah menjadi negara agraris karena bentang alamnya yang subur, sejak 1945 Denmark telah memperluas basis industri dan sektor jasanya. Pada tahun 2017 jasa menyumbang sekitar 75% dari PDB, manufaktur sekitar 15% dan pertanian kurang dari 2%.[63] Industri utama termasuk turbin angin, obat-obatan, peralatan medis, mesin dan peralatan transportasi, pengolahan makanan, dan konstruksi.[64] Sekitar 60% dari total nilai ekspor berasal dari ekspor barang, dan 40% sisanya berasal dari ekspor jasa, terutama angkutan laut. Barang ekspor utama negara ini adalah: turbin angin, obat-obatan, mesin dan peralatan, daging dan produk daging, produk susu, ikan, furnitur dan desain.[64] Denmark adalah pengekspor bersih makanan dan energi dan selama beberapa tahun memiliki surplus neraca pembayaran yang telah mengubah negara dari debitur bersih menjadi negara kreditur bersih. Pada 1 Juli 2018, posisi investasi internasional bersih (atau aset asing bersih) Denmark sama dengan 64,6% dari PDB.[65]
Liberalisasi tarif impor pada tahun 1797 menandai berakhirnya merkantilisme dan liberalisasi lebih lanjut pada abad ke-19 dan awal abad ke-20 membentuk tradisi liberal Denmark dalam perdagangan internasional yang baru akan dipatahkan pada tahun 1930-an.[66] Bahkan ketika negara-negara lain, seperti Jerman dan Prancis, meningkatkan perlindungan untuk sektor pertanian mereka karena meningkatnya persaingan Amerika yang menghasilkan harga pertanian yang jauh lebih rendah setelah tahun 1870, Denmark mempertahankan kebijakan perdagangan bebasnya, karena negara tersebut diuntungkan dari impor sereal murah (sebagai bahan pakan ternak dan babi mereka) dan dapat meningkatkan ekspor mentega dan daging mereka yang harganya lebih stabil.[67] Saat ini, Denmark adalah bagian dari Pasar Tunggal Eropa, yang mewakili lebih dari 508 juta konsumen. Beberapa kebijakan komersial dalam negeri ditentukan oleh kesepakatan di antara anggota Uni Eropa (UE) dan oleh undang-undang UE. Dukungan untuk perdagangan bebas tinggi di antara masyarakat Denmark; dalam jajak pendapat tahun 2016, 57% menjawab melihat globalisasi sebagai peluang sedangkan 18% melihatnya sebagai ancaman.[68] 70% arus perdagangan ada di dalam Uni Eropa. Pada 2017, mitra ekspor terbesar Denmark adalah Jerman, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.[69]
Mata uang Denmark, krone (DKK), dipatok sekitar 7,46 kroner per euro melalui ERM II. Meskipun referendum September 2000 menolak adopsi euro,[70] negara ini mengikuti kebijakan yang ditetapkan dalam Persatuan Ekonomi dan Moneter Uni Eropa (EMU) dan memenuhi kriteria konvergensi ekonomi yang diperlukan untuk mengadopsi euro. Mayoritas partai politik di Folketing mendukung bergabung dengan EMU, tetapi sejak 2010 jajak pendapat secara konsisten menunjukkan mayoritas yang jelas menentang adopsi euro. Pada Mei 2018, 29% responden dari Denmark dalam jajak pendapat Eurobarometer menyatakan bahwa mereka mendukung EMU dan euro, sedangkan 65% menentangnya.[71]
Orang asal Denmark (termasuk Faroese dan Greenlandic) (86.11%)
Imigran (10.56%)
Keturunan imigran (3.34%)
Populasi Denmark menurut Statistik Denmark adalah 5,82 juta pada April 2020.[19] Denmark memiliki salah satu populasi tertua di dunia, dengan usia rata-rata 41,9 tahun,[72] dengan 0,97 laki-laki per perempuan. Meskipun tingkat kelahirannya rendah, populasi tumbuh dengan rata-rata tahunan sebesar 0,59%[64] karena imigrasi bersih dan umur panjang yang meningkat. Laporan Kebahagiaan Dunia sering menempatkan penduduk Denmark sebagai yang paling bahagia di dunia.[73][74][75] Hal ini disebabkan oleh sistem pendidikan dan kesehatan negara yang sangat dihargai,[76] dan rendahnya tingkat ketimpangan pendapatan.[77]
Denmark adalah bangsa yang secara historis homogen.[78] Namun, seperti tetangga Skandinavianya, Denmark baru-baru ini berubah dari negara dengan emigrasi bersih, hingga Perang Dunia II, menjadi negara dengan imigrasi bersih. Saat ini, izin tinggal dikeluarkan sebagian besar untuk imigran dari negara UE lainnya (54% dari semua imigran non-Skandinavia pada tahun 2017). 31% izin tinggal lainnya terkait dengan studi atau pekerjaan, 4% dikeluarkan untuk pencari suaka dan 10% untuk orang yang datang sebagai tanggungan keluarga.[79] Secara keseluruhan, tingkat migrasi bersih pada tahun 2017 adalah 2,1 migran/1.000 populasi, sedikit lebih rendah daripada Inggris dan negara-negara Nordik lainnya.[64][80][81]
Sebagian besar (86%) orang Denmark berbicara bahasa Inggris sebagai bahasa kedua,[84] umumnya dengan tingkat kemahiran yang tinggi. Bahasa Jerman adalah bahasa asing kedua yang paling banyak digunakan, dengan 47% melaporkan tingkat kemahiran percakapan. Denmark memiliki 25.900 penutur asli bahasa Jerman pada tahun 2007 (kebanyakan di wilayah Jutlandia Selatan).[82]
Agama
Kristen adalah agama dominan di Denmark. Pada Januari 2020, 74,3%[6] penduduk Denmark adalah anggota Gereja Denmark (Den Danske Folkekirke), gereja resmi yang didirikan, yang berklasifikasi Protestan dan berorientasi Lutheran.[85][N 13] Persentase keanggotaan terus menurun sejak tahun 1970-an, terutama karena semakin sedikit bayi baru lahir yang dibaptis.[86] Hanya 3% dari populasi secara teratur menghadiri kebaktian Minggu[87][88] dan hanya 19% orang Denmark yang menganggap agama sebagai bagian penting dalam hidup mereka.[89]
Konstitusi menyatakan bahwa pejabat harus menganut kepercayaan Lutheran, meskipun penduduk lainnya bebas menganut kepercayaan lain.[90][91][92] Pada tahun 1682 negara memberikan pengakuan terbatas kepada tiga kelompok agama yang berbeda pendapat dari Gereja yang Didirikan: Katolik Roma, Gereja Reformasi dan Yudaisme,[92] meskipun konversi ke kelompok-kelompok ini dari Gereja Denmark tetap ilegal pada awalnya. Hingga tahun 1970-an, negara secara resmi mengakui "masyarakat keagamaan" melalui dekrit kerajaan. Saat ini, kelompok agama tidak memerlukan pengakuan resmi pemerintah, mereka dapat diberikan hak untuk melakukan pernikahan dan upacara lainnya tanpa pengakuan ini.[92]Muslim Denmark membentuk sekitar 4,4% dari populasi[93] dan membentuk komunitas agama terbesar kedua di negara itu dan agama minoritas terbesar.[94] Kementerian Luar Negeri Denmark memperkirakan bahwa kelompok agama lain terdiri kurang dari 1% populasi secara individu dan sekitar 2% bila digabungkan seluruhnya.[95]
Menurut jajak pendapat Eurobarometer 2010,[96] 28% warga negara Denmark yang disurvei menjawab bahwa mereka "percaya adanya Tuhan", 47% menjawab bahwa mereka "percaya ada semacam roh atau kekuatan hidup" dan 24% menjawab bahwa mereka "tidak percaya adanya semacam roh, Tuhan atau kekuatan hidup". Jajak pendapat lain, yang dilakukan pada tahun 2009, menemukan bahwa 25% orang Denmark percaya Yesus adalah anak Tuhan, dan 18% percaya bahwa dia adalah penyelamat dunia.[97]
Denmark berbagi ikatan budaya dan sejarah yang kuat dengan tetangganya di Skandinavia, Swedia dan Norwegia. Ini secara historis menjadi salah satu budaya paling progresif secara sosial di dunia. Pada tahun 1969, Denmark adalah negara pertama yang melegalkan pornografi,[99] dan pada tahun 2012, Denmark mengganti undang-undang "partner terdaftar", yang telah menjadi negara pertama yang diperkenalkan pada tahun 1989,[100] dengan pernikahan netral gender, dan mengizinkan pernikahan sesama jenis dilakukan di Gereja Denmark.[101][102] Kesederhanaan dan kesetaraan sosial adalah bagian penting dari budaya Denmark.[103] Dalam sebuah studi tahun 2016 yang membandingkan skor empati dari 63 negara, Denmark menempati peringkat ke-4 di seluruh dunia yang memiliki empati tertinggi di antara negara-negara Eropa yang disurvei.[104]
Olahraga
Olahraga nasional adalah sepak bola, dengan lebih dari 320.000 pemain di lebih dari 1600 klub.[105] Denmark lolos enam kali berturut-turut untuk Kejuaraan Eropa antara 1984 dan 2004, dan dinobatkan sebagai juara Eropa pada tahun 1992; prestasi penting lainnya termasuk memenangkan Piala Konfederasi pada tahun 1995 dan mencapai perempat final Piala Dunia 1998. Pesepakbola Denmark terkenal termasuk Allan Simonsen, dinobatkan sebagai pemain terbaik di Eropa pada tahun 1977, Peter Schmeichel, dinobatkan sebagai "Kiper Terbaik Dunia" pada tahun 1992 dan 1993, serta Michael Laudrup, dinobatkan sebagai pemain Denmark terbaik sepanjang masa oleh Persatuan Sepak Bola Denmark.[106]
Catatan
^Kong Christian memiliki status setara dengan lagu kebangsaan tetapi biasanya hanya digunakan untuk musik kehormatan dan kesempatan militer.[1]
^Jerman diakui sebagai bahasa minoritas dilindungi di area Jutland Selatan, Denmark.
^Sebagaimana diukur dalam bantuan pembangunan resmi (ODA). Denmark, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Swedia dan Inggris
melebihi target ODA PBB sebesar 0,7% dari GNI.
^Gereja Denmark adalah gereja yang didirikan (atau agama negara) di Denmark dan Greenland; Gereja Kepulauan Faroe menjadi badan independen pada tahun 2007.
^ ab"Folkekirkens medlemstal" (dalam bahasa Dansk). Kirkeministeriet. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2020. Diakses tanggal 6 January 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
^*Benedikter, Thomas (19 June 2006). "The working autonomies in Europe". Society for Threatened Peoples. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2008. Diakses tanggal 8 June 2012. Denmark has established very specific territorial autonomies with its two island territoriesParameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Ackrén, Maria (November 2017). "Greenland". Autonomy Arrangements in the World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 August 2019. Diakses tanggal 30 August 2019. Faroese and Greenlandic are seen as official regional languages in the self-governing territories belonging to Denmark.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
"Greenland". International Cooperation and Development (dalam bahasa Inggris). European Commission. 3 June 2013. Diakses tanggal 27 August 2019. Greenland [...] is an autonomous territory within the Kingdom of Denmark
^"Area". Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Denmark in numbers 2010"(PDF). Statistics Denmark. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 18 April 2013. Diakses tanggal 2 May 2013.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jordanes (22 April 1997). "The Origin and Deeds of the Goths, chapter III". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-04-24. Diakses tanggal 1 Mei.Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^ abNielsen, Poul Otto (Mei 2003). "Denmark - History - Prehistory". Denmark. Royal Danish Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-09-05. Diakses tanggal 1 Mei.Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^Lund, Niels (May 2003). "Denmark - History - The Viking Age". Denmark. Royal Danish Ministry of Foreign Affairs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2004-09-05. Diakses tanggal 1 Mei.Parameter |accessyear= yang tidak diketahui mengabaikan (|access-date= yang disarankan) (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^Dahlgaard, Jørgen. "Danmarks nye top"(PDF). Aktuel Naturvidenskab. 2005 (1): 2. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2008-03-07. Diakses tanggal 2007-02-03.
^"Climate Normals for Denmark". Danish Meteorological Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-04. Diakses tanggal 2008-10-28. Figures, labeled in Danish: First plot is the whole country; Nedbør=Precipitation, Nedbørdage=Precipitation days (>1 mm), (Dag/Middel/Nat)temp.=(Daytime/Average/Nighttime) temperature, Solskinstimer=Hours of sunshine.
^"2015 Preliminary ODA Figures"(PDF). Paris: OECD. 13 April 2016. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 8 May 2016. Diakses tanggal 1 May 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Olesen, Gunnar (7 September 2011). "Denmark as a warring nation: A bracket that should be closed" (dalam bahasa Dansk). The council for international conflict resolution (RIKO). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 February 2016. Diakses tanggal 1 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Lavrsen, Lasse (19 June 2010). "Danmark er en krisnation" (dalam bahasa Dansk). Information. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2016. Diakses tanggal 1 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Forsvarsministerens Verdenskort". Ministry of Defense of Denmark. 27 December 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 December 2007. Diakses tanggal 20 August 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Denmark follows UK Iraq pullout". Al Jazeera English. 21 February 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 December 2012. Diakses tanggal 20 August 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Helliwell, John; Layard, Richard; Sachs, Jeffrey (ed.). "World Happiness Report 2016"(PDF). Sustainable Development Solutions Network. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 18 March 2016. Diakses tanggal 17 March 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^For comparisons and developments see: "Denmark – Migration Profiles"(PDF). UNICEF. 2013. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 5 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Statistics on migration only includes people changing citizenship and does not always provide a realistic picture of migration pressure. In Denmark, 5% of the population were non-citizens in 2005, which is a relatively high figure. See "Counting Immigrant and Expatriates in OECD Countries: A New Perspective"(PDF). OECD. 21 October 2005: 119–120. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 15 April 2016. Diakses tanggal 5 January 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) for example.
^"Language". The Nordic Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2014. Diakses tanggal 7 June 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Denmark – ConstitutionDiarsipkan 10 July 2011 di Wayback Machine. – Part I – Section 4 [State Church]: "The Evangelical Lutheran Church shall be the Established Church of Denmark, and, as such, it shall be supported by the State."
^Thomsen Højsgaard, Morten (21 February 2018). "Derfor mister kirken mere af folket". Kristeligt Dagblad (dalam bahasa Dansk). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-04. Diakses tanggal 5 April 2020.
^Denmark – ConstitutionDiarsipkan 10 July 2011 di Wayback Machine. – Part VII – Section 70: "No person shall for reasons of his creed or descent be deprived of access to complete enjoyment of his civic and political rights, nor shall he for such reasons evade compliance with any common civic duty."
^"Religion in Denmark". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2006. Diakses tanggal 8 February 2006.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) – From the Danish Foreign Ministry. Archive retrieved on 3 January 2012.
^Poll performed in December 2009 among 1114 Danes between ages 18 and 74, Hver fjerde dansker tror på JesusDiarsipkan 25 December 2009 di Wayback Machine. (One in four Danes believe in Jesus), Kristeligt Dagblad, 23 December 2009 (dalam bahasa Denmark)
^"Denmark – An Overview". Royal Danish Ministry of Foreign Affairs. 22 September 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 January 2008. Diakses tanggal 22 September 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Chopik, William J.; O’Brien, Ed; Konrath, Sara H. (2017). "Differences in Empathic Concern and Perspective Taking Across 63 Countries". Journal of Cross-Cultural Psychology (dalam bahasa Inggris). 48 (1). Supplementary Table 1. doi:10.1177/0022022116673910. hdl:1805/14139. ISSN0022-0221.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"DIF specialforbunds medlems" (dalam bahasa Dansk). Danmarks Idrætsforbund. 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 May 2014. Diakses tanggal 15 June 2014.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)