Pada tahun 2012, kabupaten Karawang memiliki pembangunan proyek-proyek besar yaitu Summarecon, Agung Podomoro, Agung Sedayu, Metland dan lain-lain. Sejarah Monumen Gempol Ngadeupa di Karawang Selatan, dalam catatan sejarah Indonesia, pada tanggal 16 Agustus 1945, Sukarno beserta beberapa orang merumuskan Kemerdekaan Republik Indonesia di Rengasdengklok.
Etimologi
Kata "karawang" muncul pada Naskah Bujangga Manik dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16. Bujangga Manik menuliskan sebagai berikut:
Leteng karang ti Karawang,
Leteng susuh ti Malayu,
Pamuat aki puhawang.
Dipinangan pinang tiwi,
Pinang tiwi ngubu cai,
Dalam bahasa Sunda, karawang mempunyai arti "penuh dengan lubang". Bisa jadi pada daerah Karawang zaman dulu banyak ditemui lubang.
Cornelis de Houtman, orang Belanda pertama yang menginjakkan kakinya di pulau Jawa, pada tahun 1596 menuliskan adanya suatu tempat yang bernama Karawang sebagai berikut:
Di tengah jalan antara Pamanukan dan Jayakarta, pada sebuah tanjung terletak Karawang.[4]
R. Tjetjep Soepriadi dalam buku Sejarah Karawang[butuh rujukan] berspekulasi tentang asal-muasal kata karawang, pertama kemungkinan berasal dari kata karawaan yang mengandung arti bahwa daerah ini terdapat "banyak rawa", dibuktikan dengan banyaknya daerah yang menggunakan kata rawa di depannya seperti, Rawa Gabus, Rawa Monyet, Rawa Merta dan lain-lain; selain itu berasal dari kata kera dan uang yang mengandung arti bahwa daerah ini dulunya merupakan habitat binatang sejenis monyet yang kemudian berubah menjadi kota yang menghasilkan uang; serta istilah serapan yang berasal dari bahasa Belanda seperti caravan dan lainnya.
Wilayah Karawang sudah sejak lama dihuni manusia. Peninggalan Situs Batujaya dan Situs Cibuaya yang luas menunjukkan pemukiman pada awal masa modern yang mungkin mendahului masa Kerajaan Tarumanagara. Penduduk Karawang semula beragama Hindu dan Budha dan wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda.
Penyebaran Islam
Agama Islam mulai dianut masyarakat setempat pada masa Kerajaan Sunda, setelah seorang patron bernama Syekh Hasanudin bin Yusuf Idofi, konon dari Makkah, yang terkenal dengan sebutan "Syekh Quro", Syekh Quro merupakan seorang utusan Raja Campa yang mengikuti pelayaran persahabatan ke Majapahit dari Dinasti Ming yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho(Kapal Laksamana Cheng Ho tercatat mendarat di Pelabuhan Muara Jati, Kerajaan Singapura (cikal bakal Kesultanan Cirebon pada tahun 1415[5].), ketika kapal sudah berada di Pura, Karawang, Syekh Quro beserta pengikutnya turun dan tinggal untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Pura dan kemudian menikah dengan Putri Ki Gede Karawang yang bernama Ratna sondari[6] dan meluaskan pengajarannya hingga ke wilayah Pura Dalem (Pedalaman Pura) kemudian mendirikan pesantren di Desa Pulo Kelapa (sekarang masuk kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang)
Dari pernikahannya dengan Ratna Sondari, Syekh Quro memiliki seorang anak yang diberi nama Ahmad, Ahmad inilah yang kemudian dikenal dengan nama Syekh Ahmad (Penghulu Pertama di Karawang), Syekh Ahmad pernah diperintahkan oleh ayahnya untuk membantu Syekh Nur Jati atau Syekh Datuk Kahfi di Pesambangan (sekarang masuk wilayah kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon).
Hubungan penyebaran Islam di Karawang dengan Kesultanan Cirebon
Wayang kulit Cirebon gaya Cilamaya karya Ki Ardi, disungging ulang oleh Ki Enang Sutria dan dibrom ulang oleh Arie Nugraha
Puteri Ki Gede Karawang yaitu Ratna sondari memberikan sumbangan hartanya untuk mendirikan sebuah masjid di Gunung Sembung (letaknya berdekatan dengan Gunung Jati) atau dikenal dengan sebutan (Nur Giri Cipta Rengga) yang bernama Masjid Dog Jumeneng atau Masjid Sang Saka Ratu, yang sampai sekarang masih digunakan dan terawat baik.[7]
Syekh Ahmad (Anak Syekh Quro dengan Ratna sondari) kemudian berkeluarga dan memiliki seorang putera bernama Musanudin, Musanudin inilah yang kemudian menjadi Lebai di Kesultanan Cirebon dan memimpim Masjid Agung Sang Cipta Rasa pada masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati. Pengangkatan juru kunci di situs makam Syekh Quro dikuatkan oleh pihak Keraton Kanoman, Cirebon. Syekh Quro memberikan ajaran yang kemudian dilanjutkan oleh murid-murid Wali Sanga. Makam Syeikh Quro terletak di Pulobata, Kecamatan Lemahabang.
Pembangunan Pos dan Pedukuhan di Pisangan - Sedari, Karawang
Pada tahun 1518, Syekh Syarif Hidayatullah mengutus Janapura yang merupakan muridnya yang berasal dari Kudus untuk membuat sebuah pedukuhan di dekat laut di wilayah ujung Karawang yang sekarang berada di sekitar Pisangan–Sedari, Karawang, pedukuhan yang dibangun oleh Janapura kemudian menjadi pos kesultanan Cirebon di wilayah pesisir utara bagian barat[8]
Pedukuhan yang pertama dibuat oleh Janapura adalah pedukuhan Pisangan, setelah 10 tahun menetap di Pisangan, kedua puteri dari Janapura yaitu Dewi Sondari dan Andidari datang berkunjung. Pada tahun 1528 Janapura yang kemudian dikenal sebagai Syekh Janapura mendapatkan misi untuk mengislamkan daerah Tanjung Suwung yang sekarang dikenal dengan nama Sedari. Wilayah Tanjung Suwung pada masa itu banyak dihuni oleh masyarakat pelarian dari kerajaan Telaga, Syekh Janapura kemudian berhasil mengislamkan masyarakat di Tanjung Suwung dan selanjutnya mengembangkan pedukuhan disana,[8] menurut Zakaria Husein (sejarahwan Karawang) berita keberhasilan Syekh Janapura mengislamkan Tanjung Suwung kemudian tersebar hingga ke Kudus, tidak lama kemudian Raden Imanillah (keluarga Sunan Kudus) meminang Dewi Sondari dan membawanya kembali ke Kudus, untuk memperingati pernikahan puterinya yaitu Dewi Sondari dengan Raden Imanillah, Syekh Janapura kemudian memberikan nama pada pedukuhan di Tanjung Suwung tersebut dengan nama pedukuhan Sondari yang kemudian dikenal oleh masyarakat sekarang dengan nama Sedari.
Menurut data yang dihimpun oleh Zakaria Husein, Syekh Janapura tinggal di Tanjung Suwung hingga akhir hayatnya yakni pada tahun 1567, beliau kemudian dimakamkan di dekat pantai.[8]
Masa Kesultanan Cirebon
Setelah Kerajaan Sunda runtuh maka wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara terbagi dua. Menurut Carita Sajarah Banten, Sunan Gunung Jati pada abad ke 15[9] membagi wilayah antara sungai Angke dan sungai Cipunegara menjadi dua bagian dengan sungai Citarum sebagai pembatasnya, sebelah timur sungai Citarum hingga sungai Cipunegara masuk wilayah Kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dan sebelah barat sungai Citarum hingga sungai Angke menjadi wilayah bawahan Kesultanan Banten dengan nama Jayakarta.[10][11]
Pemerintahan mandiri
Jembatan KA Bojong pada tahun 1900
Sebagai suatu daerah berpemerintahan sendiri tampaknya dimulai semenjak Karawang diduduki oleh Kesultanan Mataram, di bawah pimpinan Wiraperbangsa dari Sumedang Larang tahun 1632. Kesuksesannya menempatkannya sebagai wedana pertama dengan gelar Adipati Kertabumi III. Semenjak masa ini, sistem pertanian melalui pengairan irigasi mulai dikembangkan di Karawang dan perlahan-lahan daerah ini menjadi daerah pusat penghasil beras utama di Pulau Jawa hingga akhir abad ke-20.
Selanjutnya, Karawang menjadi kabupaten dengan bupati pertama Raden Adipati Singaperbangsa bergelar Kertabumi IV yang dilantik 14 September 1633. Tanggal ini dinobatkan menjapada hari jadi Kabupaten Karawang. Selanjutnya, bupatinya berturut-turut adalah R. Anom Wirasuta 1677-1721, R. Jayanegara (gelar R.A Panatayuda II) 1721-1731, R. Martanegara (R. Singanagara dengan gelar R. A Panatayuda III) 1731-1752, R. Mohamad Soleh (gelar R. A Panatayuda IV) 1752-1786. Pada rentang ini terjadi peralihan penguasa dari Mataram kepada VOC (Belanda).
Kabupaten Karawang menjadi inspirasi sastrawan Chairil Anwar menulis karya Antara Karawang-Bekasi karena peristiwa pertempuran di daerah sewaktu pasukan dari Divisi Siliwangi harus meninggalkan Bekasi menuju Karawang yang masih menjadi daerah kekuasaan Republik.
Kecamatan Rengasdengklok adalah daerah pertama milik Republik Indonesia yang gagah berani mengibarkan bendera Merah Putih sebelum Proklamasi kemerdekaan Indonesia di Gaungkan.[butuh rujukan] Oleh karena itu selain dikenal dengan sebutan Lumbung Padi Karawang juga sering disebut sebagai Kota Pangkal Perjuangan. Di Rengasdengklok didirikan sebuah monumen yang dibangun oleh masyarakat sekitar, kemudian pada masa pemerintahan Megawati didirikan Tugu Kebulatan Tekad atau warga sekitar menyebutnya dengan Tugu Peureup/Tugu Bojong, untuk mengenang sejarah Republik Indonesia.
Wilayah Karawang pada masa lalu (hasil pembagian oleh Sunan Gunung Jati pada abad ke 15) dipecah menjadi dua bagian pada masa perang kemerdekaan sekitar tahun 1948 SK melalui Wali Negeri Pasundan Nomor 12 dengan sungai Citarum dan sungai Cilamaya menjadi pembatasnya, wilayah Kabupaten Karawang Barat meliputi wilayah Kabupaten Karawang sekarang ditambah desa-desa di sebelah barat Citarum yaitu desa-desa Sukasari dan Kertamanah dengan ibu kota di kecamatan Karawang, sementara Kabupaten Karawang Timur meliputi wilayah Kabupaten Purwakarta dikurangi desa-desa di kecamatan Sukasari (yang dahulu masih bagian dari Kabupaten Karawang) dan Kabupaten Subang dengan ibu kota di kecamatan Subang.[12]
Pembagiannya waktu itu adalah:
Wilayah Barat; menjadi Kabupaten Karawang yang terdiri dari 3 kawedanan (Karawang, Cikampek dan Rengasdengklok) dan 12 kecamatan (Karawang, Telukjambe, Pangkalan, Klari, Cikampek, Jatisari, Telagasari, Cilamaya, Rengasdengklok, Rawamerta, Pedes dan Batujaya) yang beribukota di Karawang.
Wilayah Timur; menjadi Kabupaten Purwakarta yang terdiri dari 5 kawedanan (Purwakarta, Subang, Sagalaherang, Pamanukan dan Ciasem) dan 15 kecamatan (Subang, Kalijati, Pagaden, Sagalaherang, Cisalak, Pamanukan, Pusakanagara, Binong, Ciasem, Pabuaran, Purwadadi, Purwakarta, Campaka, Plered dan Wanayasa) yang beribukota di Subang.
Lalu pada tahun 1950 nama Kabupaten Karawang Timur diubah menjadi Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di Kecamatan Subang dan Kabupaten Karawang Barat menjadi Krawang dengan ibu kota di kecamatan Karawang. Selanjutnya, tahun 1958 daerah sekitar Gunung Sanggabuana atau Loji yaitu Kecamatan Pangkalan yang sebelumnya menjadi bagian dari Kawedanan Jonggol, Bogor digabungkan kedalam wilayah Kabupaten Krawang.[13]
Pada tahun 1968 terjadi pemekaran wilayah Kabupaten Purwakarta yang sebelumnya bernama Kabupaten Karawang Timur menjadi dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Subang dengan ibu kota di kecamatan Subang dan Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di kecamatan Purwakarta, karena pada tahun yang sama berlangsung proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau yang dikenal dengan nama Bendungan Jatiluhur maka pemerintah pusat pada masa itu merasa perlu untuk menyatukan wilayah waduk Jatiluhur ke dalam satu wilayah kerja yang akhirnya diputuskan dimasukan ke dalam wilayah Kabupaten Purwakarta sehingga pada tahun 1968 wilayah Kabupaten Krawang harus melepaskan desa-desa yang berada disebelah barat sungai Citarum yang masuk dalam proyek besar bendungan Ir. Djuanda atau Bendungan Jatiluhur, desa-desa tersebut adalah desa-desa Sukasari dan Kertamanah yang sekarang masuk dalam kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, sehingga dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 maka wilayah Kabupaten Krawang menjadi berkurang dan wilayah inilah yang dikemudian hari disebut sebagai Kabupaten Karawang[14]
Geografi
Curug Cigentis
Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar dataran pantai yang luas, terhampar di bagian pantai Utara dan merupakan endapan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Sedangkan di bagian tengah kawasan perbukitan yang sebagian besar terbentuk oleh batuan sedimen, sedang di bagian Selatan yang merupakan wilayah limpahan dari Kawedanan Jonggol merupakan daerah perbukitan yang sejuk terdapat Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 Mdpl. Wilayah selatan ini secara iklim dan kondisi geografis berbeda dengan sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang yang didominasi oleh dataran rendah, datar dan beriklim panas, wilayah selatan secara geografis dan iklim, bahkan kultur lebih mirip dengan wilayah Jonggol, Bogor.
Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang adalah dataran rendah, dan di sebagian kecil di wilayah selatan berupa dataran tinggi.
Iklim
Sesuai dengan bentuk morfologinya Kabupaten Karawang terdiri dari dataran rendah yang mempunyai temperatur udara rata-rata 27 °C dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66 persen dan kelembaban nisbi 80 persen. Iklim di wilayah Kabupaten Karawang adalah iklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan yang disebabkan oleh angin muson baratan yang bersifat basah & lembap dan musim kemarau yang disebabkan oleh angin muson timuran yang bersifat kering. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.100 – 3.200 mm/tahun. Pada bulan Januari sampai April bertiup angin muson barat dan sekitar bulan Juni bertiup angin muson timur–tenggara. Kecepatan angin antara 30 – 35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5 – 7 jam.
Kabupaten Karawang terdiri dari 30 kecamatan, 12 kelurahan, dan 297 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 2.110.476 jiwa dengan luas wilayah 1.652,20 km² dan sebaran penduduk 1.277 jiwa/km².[20][21]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Karawang, adalah sebagai berikut:
Karawang merupakan ibu kota Kabupaten Karawang yang direncanakan akan dimekarkan dari Kabupaten Karawang yang terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Karawang Barat, kecamatan Karawang Timur, kecamatan Telukjambe Timur dan kecamatan Telukjambe Barat dan nantinya ibu kota Kabupaten Karawang akan dipindahkan ke Cikampek.[23]
Namun jika Cikampek juga dimekarkan menjadi kota juga seperti Karawang, maka ibu kota Kabupaten Karawang akan dipindahkan ke kecamatan Talagasari karena selain terletak ditengah–tengah Kabupaten Karawang, juga dekat dengan Pelabuhan Cilamaya yang akan dibangun dan akan menjadi pusat perekonomian yang baru.[24]
Demografi
Penduduk Karawang umumnya adalah suku Sunda yang menggunakan bahasa Sunda. Di daerah utara Kabupaten Karawang, seperti di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya sebagian penduduknya menggunakan bahasa Betawi, sedangkan di Kecamatan Pedes, Tempuran, Kecamatan Cilamaya Wetan, dan Cilamaya Kulon sebagian penduduknya menggunakan bahasa Cirebon.[25]
Penduduk Kabupaten Karawang mempunyai mata pencaharian yang beragam, tetapi di sejumlah kecamatan, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai petani atau pembajak sawah karena Kabupaten Karawang adalah daerah penghasil padi.
Suku bangsa
Berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2000, suku Sunda menjadi suku bangsa mayoritas di kabupaten Karawang. Sebanyak 1.514.774 jiwa atau 84,85 % dari total penduduk 1.785.208 jiwa yang terdata di Karawang adalah orang Sunda. Dua suku lainnya dengan jumlah yang signifikan yakni orang Jawa, dan Betawi. Sebagian lagi orang Cirebon, kemudian Banten, Batak, Minangkabau, Tionghoa, dan suku lainnya. Berikut adalah besaran penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan suku bangsa menurut data Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000;[26]
Kabupaten Karawang merupakan lokasi dari beberapa kawasan industri, antara lain Karawang International Industry City KIIC, Kawasan Surya Cipta, Kawasan Bukit Indah City atau BIC di jalur Cikampek (Karawang). Salah satu industri strategis milik negara juga memiliki fasilitasnya di deretan kawasan industri tersebut, yaitu Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (http://www.peruri.co.id/) yang mencetak uang kertas, uang logam, maupun dokumen-dokumen berharga seperti paspor, pita cukai, meterai dan lain sebagainya. Di bidang pertanian, Karawang terkenal sebagai lumbungpadi Jawa Barat.[27]
Kabupaten Karawang memiliki sentra kerajinan gerabah yang berada di kampung Anjun Kanoman, Tanjung Mekar, kabupaten Karawang. Kerajin gerabah di kampung Anjun Kanoman diturunkan secara turun-temurun oleh para pengerajinnya sejak abad ke 15 ketika wilayah kabupaten Karawang berada dibawah kuasa Sunan Gunung Jati[28]
Kesenian daerah
Tari Jaipongan salah satu tarian paling terkenal dari KarawangPagelaran Wayang kulit Cirebon pada Mei 2015 yang diabadikan oleh Arie Nugraha (budayawan Cirebon) dengan lakon "Rit Madenda" di desa Mekar Asih, kecamatan Banyu Sari, kabupaten Karawang yang dipimpin oleh Ki Dalang Enang Sutriya
Kesenian daerah kabupaten Karawang dipengaruhi oleh budaya dari tiga suku di Jawa Barat yaitu Sunda, Betawi dan Cirebon.
Wayang kulit Cirebon di Karawang
Wayang kulit Cirebon yang terdapat di wilayah kabupaten Karawang merupakan bagian dari wilayah pedalangan Cirebon gaya kulonan yang di antaranya berada di kabupaten Subang dan kabupaten Karawang, pada pola penyebarannya di kabupaten Karawang wilayah desa-desa di kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Karawang ( termasuk di antaranya wilayah desa Cilamaya dan pemekarannya ), sebagian wilayah desa di kecamatan Banyu Sari ( termasuk di antaranya desa Banyu Asih ) menjadi pusat utama pelestariannya, desa-desa tersebut juga bersinergi dengan desa-desa lain yang masih satu budaya di wilayah kabupaten Subang seperti desa Rawa Meneng dan sekitarnya yang juga memegang peranan penting dalam menghidupkan dan melestarikan wayang kulit Cirebon di Karawang
Gaya sunggingan (pewarnaan) pada wayang kulit Cirebon gaya kulonan terutama Cilamaya memiliki perbedaan yang tidak jauh dengan gaya sunggingan wayang kulit Cirebon gaya kidulan terutama Palimanan, menurut Waryo (budayawan Cirebon) hal tersebut dimungkinkan karena pada masa lalu para pedalang dan pengrajin wayang antar kedua wilayah saling bertukar dan saling melakukan pembelian wayang kulit cirebon.
Tradisi Mapag Sri dan Wayang kulit Cirebon
Pada bulan Oktober 2014, tradisi Mapag Sri diadakan kembali sebagai tanda berakhirnya kekosongan tradisi syukuran panen. Tradisi ini selama kurang lebih lima puluh tahun hampir tidak pernah digelar di blok Cibango, desa Cilamaya, kecamatan Cilamaya Wetan, kabupaten Karawang. Tradisi ini juga disempurnakan dengan pagelaran wayang kulit cirebon gaya kulonan (cilamaya).
Menurut Aef Sudrajat, yang merupakan ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu sekaligus yang menggelar syukuran tersebut, kekosongan yang terjadi selama kurang lebih lima puluh tahun disebabkan oleh modernisasi dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan tradisi syukuran.[29] Berkurangnya masyarakat yang melakukan tradisi syukuran mapag sri dimungkinkan terjadi dalam kondisi masyarakat yang mayoritas muslim dikarenakan dalam salah satu urutan prosesi tradisi mapag sri ada sebuah prosesi mengarak simbolisasi dewi sri untuk mengelilingi kampung yang oleh beberapa kalangan masyarakat muslim bagian ini dianggap tidak Islami walau bagian lain dalam prosesi syukuran mapag sri pada budaya Cirebon telah kental nuansa Islamnya. Beberapa masyarakat adat Cirebon telah mengganti simbolisasi dewi sri ini dengan sepasang pengantin padi seperti pada tradisi mapag sri di pesisir timur kabupaten Indramayu sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai keislaman.[30]
Pada masyarakat adat Cirebon di wilayah Cilamaya dan sekitarnya, tradisi syukuran mapag sri dimaknai sebagai wujud syukur kepada Allah swt menjelang musim panen, tradisi syukuran mapag sri merupakan bagian dari rangkaian tradisi panen, pascapanen dan menjelang tanam padi, pada masyarakat adat Cirebon di wilayah Cilamaya dan sekitarnya rangkaian tradisi selanjutnya setelah syukuran mapag sri adalah tradisi hajat bumi atau dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah Babaritan yang dilakukan setelah prosesi panen dan kemudian tradisi mapag cai ( membawa air ) yang dilakukan menjelang musim tanam.
Menurut Aef Sudrajat, prosesi Mapag Sri di wilayahnya dapat dilakukan dengan dukungan dari donatur dan sumbangan dari delapan kelompok tani yang tergabung di dalam Gapoktan pimpinannya, prosesi mapag sri disempurnakan dengan pagelaran wayang kulit cirebon gaya kulonan yang dipimpin oleh Ki Dalang Udama dari desa Rawa Meneng, kecamatan Blanakan, kabupaten Subang. Pagelaran wayang kulit cirebon gaya kulonan tersebut dipentaskan siang–malam di kompleks pemakaman sesepuh blok Cibango, oleh masyarakat sekitar prosesi pagelaran wayang kulit ini disebut "prosesi ngaruwat" atau selamatan guna memohon doa dari Allah swt agar dijauhkan dari bahaya, penyakit dan kesulitan. pada pagelaran wayang kulit cirebon yang menjadi pelengkap prosesi adat mapag sri, lakon wayang yang biasanya dipentaskan adalah lakon Sulanjana yang bercerita tentang asal muasalnya padi.
Bisma wicara pada Wayang kulit Cirebon gaya kulonan–'ditatah oleh Arie Nugraha dan Ki Tasma Atmaja
Bambang Arasoma pada Wayang kulit Cirebon gaya kulonan yang disungging oleh Arie Nugraha ( lakon ini terdapat kerusakan pada ornamen Garuda Mungkur kecilnya yang terdapat di atas kepala )
Salya pada Wayang kulit Cirebon gaya kulonan - ditatah oleh Arie Nugraha dan Ki Tasma Atmaja.
Pangeran Duryodana pada Wayang kulit Cirebon gaya kulonan - karya Ki Ardi, disungging ulang oleh Ki Enang Sutria dan dibrom ulang oleh Arie Nugraha.
Gunungan Wayang kulit Cirebon gaya Kulonan ( Cilamaya ) dengan Kayon Windu, ditatah oleh Ki Tasma Atmaja dan disungging oleh Arie Nugraha
Jabang karya Arie Nugraha
Arjuna ( mangu ) - ditatah oleh Arie Nugraha dan Ki Tasma Atmaja
^Surat Keputusan DPRD Kabupaten Subang - DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977
^Undang-Undang No. 14 tahun 1950 - Tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat
^Undang-Undang No. 4 Tahun 1968 - Pembentukan Kabupaten Purwakarta Dan Kabupaten Subang Dengan Mengubah Undang-Undang NO.14 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
Kabupaten Kabupaten Mempawah Kabupaten Toba Kabupaten Bandung Kabupaten Yahukimo Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Bulungan Kabupaten Fakfak Kabupaten Ciamis Kabupaten Kendari Kabupaten Sijunjung Kabupaten Pangandaran Kabupaten Malang Kabupaten Sorong Kabupaten Jayapura Kabupaten Paser Kabupaten Belu Kabupaten Sukabumi Kabupaten Pati Kabupaten Gorontalo Kabupaten Tangerang Kabupaten Tolitoli Kabupaten Batanghari Kabupaten Mukomuko Kabupaten Probolinggo Kabupaten Solok Nógrád (kabupaten) Kabupaten Semarang Kabupaten Seruyan Kabupaten Kediri Kabupaten Kulon Progo Kabupaten Bintan Kabupaten Gresi…
k Kabupaten Kapuas Kabupaten Nias Kabupaten Jayawijaya Kabupaten Sukoharjo Sejarah Kabupaten Toba Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Bima Kabupaten Mojokerto Kabupaten Bekasi Kabupaten Magelang Kabupaten Subang Kabupaten Blora Kabupaten Pohuwato Kabupaten Blitar Kabupaten Karangasem Kabupaten Serang Kabupaten Yilan Kabupaten Pasangkayu Kabupaten Situbondo Kabupaten Sragen Pest (kabupaten) Kabupaten Bogor Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pasuruan Kabupaten Cirebon Kabupaten Pandeglang Kabupaten Labuhanbatu Kabupaten Deli Serdang Kabupaten Gunungkidul Kabupaten Madiun Ibu kota kabupaten Kabupaten Banjar Kabupaten Boalemo Kabupaten Berau Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kepulauan Yapen Kabupaten Kepulauan Anambas Kabupaten Pasaman Daftar kabupaten dan kota di Indonesia Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Kabupaten Kutai Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Muna Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Mesuji Kabupaten Lautém Kabupaten Nganjuk Kabupaten Tainan Daftar kabupaten dan kota di Sumatra Kabupaten Manggarai Timur Kabupaten Maros Kabupaten Barru Kabupaten Tanjung Jabung Kabupaten Batu Bara Kabupaten Melawi Kabupaten Samosir Kabupaten Jember Kabupaten Taichung Kabupaten Bolaang Mongondo
Massacre of the Croatian War of Independence Korana bridge killingsPart of the Croatian War of Independence and the Yugoslav WarsKarlovacKarlovac on the map of Croatia; JNA/SAO Krajina-held areas in late 1991 are highlighted in redLocationKorana bridge, Karlovac, CroatiaDate21 September 1991TargetYugoslav People's Army reservistsAttack typeMass shooting, summary executionsDeaths13Injured2ConvictedMihajlo Hrastov (4 years' imprisonment)vteCroatian War of Independence1991 Pakrac Plitvice Lakes Kij…
جزء من سلسلة مقالات حولالتفاضل والتكامل* المبرهنة الأساسية نهايات الدوال استمرارية مبرهنة القيمة المتوسطة مبرهنة رول تفاضل وتكامل كسري حساب التفاضل اشتقاق حساب المتغيرات تفاضل ضمني مبرهنة تايلور معدلات مرتبطة متطابِقات قواعد قاعدة القوة قاعدة الضرب قاعدة ناتج القسمة قاع…
Jae Crowder Corey Jae Crowder (Villa Rica (Georgia), 6 juli 1990) is een Amerikaanse basketbalspeler van de Phoenix Suns uitkomend in de National Basketball Association (NBA). Hij is de zoon van oud-NBA-speler Corey Crowder. Crowder speelde voor South Georgia Tech en later Howard College, waarin hij het team leidde naar een NJCAA Men's Division I Basketball Championship in zijn tweede jaar, waarin hij ook de titel State Farm Junior College Player of the Year won. Na zijn carrière bij het Howard…
Badger ILAV (Cougar H) Cougar H e Cougar HE Tipo Caminhão Blindado de Combate e Transporte Local de origem Estados Unidos História operacional Em serviço Em serviço Utilizadores Estados Unidos Iraque Reino Unido Guerras Guerra do IraqueGuerra do Afeganistão (2001–presente) Histórico de produção Criador Technical Solutions África do Sul Fabricante Force Protection Inc. Custo unitário US$ 475,000 Período deprodução 2002 Variantes Couga…
American lawyer For the Australian rules footballer, see Harry McPherson (footballer). Harry McPhersonWhite House Director of SpeechwritingIn officeOctober 26, 1967 – January 20, 1969PresidentLyndon JohnsonPreceded byStephen HarmelinSucceeded byJim KeoghWhite House CounselIn officeFebruary 11, 1966 – October 26, 1967PresidentLyndon JohnsonPreceded byLee WhiteSucceeded byLarry TempleAssistant Secretary of State for Educational and Cultural AffairsIn officeAugust 23, 1964…
Vista lateral de una hélice 310 de residuos de alanina. En magenta se señalan dos enlaces de hidrógeno al mismo grupo peptídico; la distancia oxígeno-hidrógeno es de 1,83 Å. La cadena de la proteína se dirige hacia arriba; su extremo N-terminal está abajo y el C-terminal arriba. Las cadenas laterales apuntan ligeramente hacia el extremo N-terminal. Una hélice 310 es un tipo de estructura secundaria de proteínas poco común. Son más estrechas y más lárgas que una hélice alfa. Estru…
Warfarin Nama sistematis (IUPAC) (RS)-4-hydroxy- 3-(3- oxo- 1-phenylbutyl)- 2H- chromen- 2-one Data klinis Nama dagang Coumadin AHFS/Drugs.com monograph MedlinePlus a682277 Kat. kehamilan D(AU) X(US) Status hukum Harus dengan resep dokter (S4) (AU) POM (UK) ℞-only (US) Rute Oral or intravenous Data farmakokinetik Bioavailabilitas 100% Ikatan protein 99.5% Metabolisme Hepatic: CYP2C9, 2C19, 2C8, 2C18, 1A2 and 3A4 Waktu paruh 40 hours Ekskresi Renal (92%) Pengenal Nomor CAS 81-81-2 Kode ATC B01A…
This template does not require a rating on Wikipedia's content assessment scale.It is of interest to the following WikiProjects: Film: Filmmaking / Japanese Film portalThis template is within the scope of WikiProject Film. If you would like to participate, please visit the project page, where you can join the discussion and see lists of open tasks and regional and topical task forces. To use this banner, please refer to the documentation. To improve this article, please refer to the guidelines.F…
كيثيريا Κυθρέα (يونانية)Değirmenlik (تركية) الإحداثيات 35°15′N 33°29′E / 35.250°N 33.483°E / 35.250; 33.483 تقسيم إداري البلد قبرص • مناطق قبرص منطقة نيقوسيا الدولة (التي تسيطر عليها) قبرص الشمالية • مديرية في قبرص الشمالية [لغات أ…
Welsh politician Cledwyn Hughes redirects here. For the author, see Cledwyn Hughes (author). The Right HonourableThe Lord Cledwyn of PenrhosCH PCHughes in 1965Leader of the Opposition in the LordsShadow Leader of the House of LordsIn office4 November 1982 – 18 July 1992LeaderMichael Foot Neil KinnockPreceded byThe Lord PeartSucceeded byThe Lord RichardMinister of Agriculture, Fisheries and FoodIn office5 April 1968 – 19 June 1970MonarchElizabeth IIPrime MinisterHarold Wilso…
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (فبراير 2023) نصب تذكاري بأسماء شهداء غزوة بدر - حي الشهداء- بدر-المدينة المنورةمقبرة شهداء بدر من المواقع والمعالم التاريخية في المدينة المنورة إذ يقصدها السياح كموقع تار…
International cricket tour Pakistani cricket team in South Africa in 2018–19 South Africa PakistanDates 19 December 2018 – 6 February 2019Captains Faf du Plessis[n 1] Sarfaraz Ahmed (Tests & ODIs)[n 2]Shoaib Malik (T20Is)Test seriesResult South Africa won the 3-match series 3–0Most runs Quinton de Kock (251) Shan Masood (228)Most wickets Duanne Olivier (24) Mohammad Amir (12)Player of the series Duanne Olivier (SA)One Day International seriesResults So…
Invasi Pakta Warsawa ke CekoslowakiaOperasi DanubeBagian dari Perang Dingin, perpecahan Tiongkok-Soviet, perpecahan Albania-Soviet, perpecahan Romania-Soviet, perpecahan Tito-Stalin, dan Unjuk rasa 1968Foto Soviet T-54 di Praha selama pendudukan Pakta Warsawa di Cekoslowakia.Tanggal20–21 Agustus 1968LokasiCzechoslovakiaHasil Kemenangan Pakta Warsawa Kekalahan Cekoslowakia Penindasan proses reformasi di Partai Komunis Cekoslowakia (KSČ) Protokol Moskow Pengunduran diri Alexander Dubček sebaga…
College in Maharashtra, India Agnel PolytechnicOther nameAPVMottoWisdom is knowing what to do next; skill is knowing how to do it, and virtue is doing it.' -TypePrivateEstablished1983PrincipalSaly AntonyLocationJuhu Nagar,sector 9 A Navi Mumbai, Maharashtra, IndiaCampusUrbanWebsitewww.apv.ac.in Agnel Polytechnic is a polytechnic college which has adopted the education system from Maharashtra Board of Technical Education (MSBTE) located in Vashi [Juhu Nagar] the heart of Navi Mumbai, a satellite …
Les dents sont des organes minéralisés extrêmement durs situés à l'entrée de l'appareil digestif de nombreux vertébrés. Elles sont apparues chez l'ancêtre des Gnathostomes (Vertébrés à mâchoire) il y a environ 440 millions d'années. Elles sont probablement issues des odontodes, structures dermo-épidermiques en forme de tubercules coniques qui étaient disposés régulièrement sur toute la surface des Placodermes, groupe frère des Gnathostomes. Les dents ont ensuite évolué…
Election 2006 South Carolina gubernatorial election ← 2002 November 7, 2006 2010 → Nominee Mark Sanford Tommy Moore Party Republican Democratic Popular vote 601,868 489,076 Percentage 55.1% 44.8% County resultsSanford: 50–60% 60–70%Moore: 50–60% 60–70% 70–80% Governor before election Mark Sanford Republic…
Film genre Kung fu film (Chinese: 功夫片; pinyin: Gōngfu piàn; Jyutping: Gung1fu1pin3) is a subgenre of martial arts films and Hong Kong action cinema set in the contemporary period and featuring realistic martial arts. It lacks the fantasy elements seen in wuxia, a related martial arts genre that uses historical settings based on ancient China.[1] Swordplay is also less common in kung-fu films than in wuxia and fighting is done through unarmed combat.[2] Kung fu…
Zeventiende-eeuws dolhuis te Delft Dit artikel geeft een overzicht van de geschiedenis van de psychiatrie. Primitieve culturen In de vroegste culturen werden gedragsgestoorden beschouwd als bezeten door een oergeest, natuurgeest of demon. Ook kon er sprake zijn van een overleden voorouder die uit wraak bezit had genomen van de zieke. Remedie kon zijn een schedelboring (schedeltrepanatie) zodat de geest uit het hoofd kon ontsnappen, of zich besmeren met uitwerpselen. Toch werden geesteszieken ook…
River in the United StatesClearwater RiverThe Clearwater River in Clearwater, MinnesotaLocationCountryUnited StatesPhysical characteristicsSource • locationMinnesota The Clearwater River is a 43.4-mile-long (69.8 km)[1] tributary of the Mississippi River in central Minnesota, United States. It rises in southern Stearns County and flows south into Meeker County, passing the town of Watkins. It turns east and enters a chain of lakes, eventually becoming the …