Tim nasional sepak bola Brunei Darussalam (bahasa Melayu: Pasukan bola sepak kebangsaan Brunei) adalah tim nasional yang mewakili Brunei Darussalam dalam sepak bola internasional senior pria. Tim ini didirikan pada tanggal 15 Maret 1956. Tim ini dikendalikan oleh Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam, yang merupakan anggota FIFA dan juga anggota Konfederasi Sepak Bola Asia.
Brunei pernah tampil dalam Piala Dunia FIFA 2002 mencapai final. Pada tingkat regional, Brunei juga belum pernah tampil dalam Piala Asia AFC. Pada Piala Solidaritas AFC 2016, Brunei berhasil meraih juara keempat. Pada tingkat Asia Tenggara, Brunei tampil dua kali dalam Kejuaraan AFF, yakni pada Kejuaraan AFF 1996 dan Kejuaraan AFF 2022
Asosiasi Sepak Bola Amatir Negara Bagian Brunei (Brunei State Football Amateur Association) dibentuk pada 15 Maret 1956. Pada tahun 1993, kata "Amatir" dihilangkan, sehingga nama lembaga tersebut menjadi Asosiasi Sepak Bola Brunei. Pengalaman sepak bola internasional Brunei terbatas pada kompetisi regional Asia, seperti Pesta Olahraga Asia Tenggara dan Kejuaraan AFF. Brunei tidak mengikuti banyak edisi Kualifikasi Piala Dunia FIFA; tercatat hanya 4 edisi yang diikuti, yaitu: 1986, 2002, 2018, dan 2022. Dalam keempat edisi itu, mereka gagal lolos ke putaran final. Pada tingkat regional Asia, Brunei telah tampil dalam lima edisi Kualifikasi Piala Asia AFC, tetapi juga belum pernah lolos ke putaran final.
Prestasi terbaik mereka adalah pada Piala Malaysia tahun 1999. Saat itu, tim Brunei turut berkompetisi dalam liga profesional Malaysia. Meskipun bersaing dengan klub Malaysia, Brunei sebelumnya tidak pernah membuat sebuah penampilan yang menjanjikan. Tetapi, pada 1999, mereka mengejutkan semua orang dengan berhasil menjadi juara Piala Malaysia.
Saat ini, terdapat sekitar 2.500 pemain sepak bola di Brunei, yang bermain untuk klub-klub yang terdaftar. Para pemain ini kebanyakan pemain amatir atau pemain semiprofesional.
Pada bulan September 2009, Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam (BAFA) dijatuhi sanksi oleh FIFA karena campur tangan pemerintah, yang dimulai dengan keputusan oleh pejabat sipil Brunei untuk membubarkan BAFA dan menggantinya dengan sebuah federasi baru pada bulan Desember 2008.[4] Efek sanksi tersebut langsung dirasakan karena klub Brunei DPMM, tidak lagi diizinkan bermain dalam S.League Singapura.
Pada tanggal 19 Maret 2010, Komite Eksekutif FIFA setuju untuk menyerahkan dalam Kongres FIFA berikutnya, rencana pengeluaran Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam jika asosiasi belum dipulihkan pada saat itu, setelah mereka berpandangan bahwa tidak ada kemajuan besar yang dibuat sejak dijatuhi sanksi pada September 2009.
FIFA memperingatkan bahwa kecuali BAFA datang ke Kongres FIFA pada 9 dan 10 Juni di Afrika Selatan setelah memenuhi persyaratan untuk pemulihan, mereka akan dikeluarkan.[5] Sanksi atas Brunei dicabut pada 31 Mei 2011.[6]
Stadion kandang tim nasional Brunei Darussalam adalah Stadion Nasional Hassanal Bolkiah yang terletak di Bandar Seri Begawan, dengan kapasitas 28.000 penonton. Pada periode 2021 hingga 2022, Brunei menggunakan Track & Field Sports Complex, Bandar Seri Begawan sebagai stadion sementara karena Stadion Nasional mereka sedang menjalani renovasi untuk peningkatan fasilitas. Namun, karena Track & Field Sport Complex tidak memenuhi standar yang ditetapkan, Brunei kemudian memilih Stadion Kuala Lumpur di Malaysia sebagai markas mereka untuk pertandingan-pertandingan Piala AFF 2022.
Para pemain berikut dipanggil oleh Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam di pertandingan persahabatan melawan Rusia pada 15 November 2024.[7]
Para pemain berikut juga telah dipanggil ke dalam skuat dalam 12 bulan terakhir.
Pelatih sementara dicantumkan dengan huruf miring.
|url-status=
Artikel bertopik tim nasional sepak bola ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.