Piala Asia AFC 2019 adalah edisi ke-17 Piala Asia AFC, kejuaraan sepak bola pria internasional empat tahunan di Asia yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Turnamen inj diadakan di Uni Emirat Arab dari 5 Januari hingga 1 Februari 2019.[4]
Untuk pertama kalinya, putaran final Piala Asia diikuti oleh 24 tim, yang diperbanyak dari format 16 tim yang digunakan dari tahun 2004 hingga 2015. Di bawah format baru ini, para finalis akan mengikuti babak penyisihan grup yang terdiri dari enam grup yang terdiri dari empat tim, diikuti dengan babak sistem gugur yang terdiri dari 16 tim. Negara tuan rumah lolos ke putaran final secara otomatis, sedangkan 23 tempat yang tersisa ditentukan di antara 45 tim nasional AFC lainnya melalui kompetisi kualifikasi yang berlangsung dari 2015 hingga 2018, yang sebagian juga berfungsi sebagai bagian dari Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 zona AFC.
Qatar berhasil meraih gelar pertamanya, saat mengalahkan Jepang 3–1 di final. Ini juga kali pertama Qatar finis 4 besar dalam kompetisi tersebut. Juara bertahan (Australia), disingkirkan oleh tuan rumah (UEA) di perempat final, yang kemudian kalah dari sang juara di semifinal.
Prosedur pengajuan penawaran dan batas waktu telah disetujui saat Kongres AFC pada 28 November 2012.[5] Pemenang penawaran semula dijadwalkan akan diumumkan pada kongres AFC pada bulan Juni, kemudian mundur jadi November 2014.[6] Akan tetapi karena adanya perayaan ulang tahun ke-60 AFC di akhir 2014, AFC memberikan tanggal "musim panas 2015" pengumuman akan dilakukan.[7]
Pada Januari 2015, Sekertaris Jendral AFC Alex Soosay mengatakan bahwa Iran dan Uni Emirat Arab adalah dua penawar tersisa untuk Piala Asia AFC 2019, dan akhirnya tuan rumah akan diumukan Maret 2015.[8]
Pada 9 Maret 2015, AFC mengumumkan tuan rumah adalah Uni Emirat Arab ketika rapat Komite Eksekutif AFC di Manama, Bahrain.[9]
Proses kualifikasi menentukan 24 tim peserta untuk turnamen. Pada 2014, usul untuk menggabungkan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dengan kualifikasi Piala Asia AFC 2019 diratifikasi oleh Komite Kompetisi AFC.[10] Struktur kualifikasi baru akan dilakukan dalam tiga babak, dengan dua babak pertama digabungkan dengan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018.[10] Di babak pertama, tim dengan peringkat terendah akan bermain kandang-tandang dalam dua pertandingan untuk mengurangi jumlah tim menjadi 40. Pada babak kedua, 40 tim akan dibagi ke dalam 8 grup berisi 5 tim, di mana tiap grup bermain kandang-tandang dengan sistem round-robin, di mana 8 juara grup dan 4 juara kedua terbaik lolos ke putaran final Piala Asia AFC 2019. Pada babak ketiga, 24 tim terbaik yang tereliminasi pada babak kedua dibagi ke dalam 6 grup berisi 4 tim tiap grup dan berkompetisi untuk mengisi tempat yang tersisa di putaran final Piala Asia AFC 2019.[11]
Kualifikasi berlangsung pada 12 Maret 2015 sampai 27 Maret 2018.[12][13]
Peringkat FIFA pada April 2018 digunakan sebagai dasar untuk menentukan pot. 12 tim yang lolos dari babak kedua ditempatkan pada Pot 1 dan 2. Sementarai tu, tim lainnya yang lolos dari babak ketiga ditempatkan pada Pot 3 dan 4. Selaku tuan rumah, UEA ditempatkan pada Pot 1.
Pengundian berlangsung pada 4 Mei 2018, pukul 19.30 waktu setempat di Hotel Armani, Burj Khalifa di Dubai.[14][15] 24 tim tersebut diundi ke dalam enam grup yang masing-masing terdiri atas empat tim.[16] Empat orang pemain sepak bola Asia, yakni Ali Daei, Sun Jihai, Sunil Chhetri, dan Phil Younghusband ditunjuk untuk melakukan pengundian.[17]
Berikut merupakan hasil pengundian.
Delapan stadion di empat kota yang berbeda menjadi lokasi penyelenggaraan turnamen ini. Delapan stadion yang digunakan adalah Stadion Zayed Sports City, Stadion Mohammed Bin Zayed, dan Stadion Al Nahyan di Abu Dhabi, Stadion Hazza Bin Zayed dan Stadion Khalifa Bin Zayed di Al Ain, Stadion Al Maktoum dan Stadion Rashid di Dubai, dan Stadion Sharjah di Sharjah.[18]
Pada 5 Desember 2018, AFC mengumumkan daftar 30 wasit dan 30 asisten wasit bersama dengan masing-masing dua orang wasit dan asisten wasit cadangan. 1 wasit dan 2 asisten wasit berasal dari CONCACAF.[20][21] Asisten wasit video dipergunakan mulai dari babak perempat final.[22] Dalam pertandingan babak grup dan 16 besar, terdapat dua orang wasit yang akan berdiri di samping tiang gawang masing-masing tim.
Dua tim teratas dari setiap grup dan empat tim posisi ketiga terbaik lolos ke babak 16 besar.[23]
Pada babak grup, jika terdapat dua atau lebih tim yang tergabung dalam satu grup yang sama imbang pada jumlah poin yang sama, maka urutan posisi akhir akan ditentukan menurut kriteria tie-break yang urutannya sebagai berikut.[24]
Uni Emirat Arab v Bahrain
Thailand v India
Bahrain v Thailand
India v Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab v Thailand
India v Bahrain
Australia v Yordania
Suriah v Palestina
Yordania v Suriah
Palestina v Australia
Australia v Suriah
Palestina v Yordania
Tiongkok v Kirgizstan
Korea Selatan v Filipina
Filipina v Tiongkok
Kirgizstan v Korea Selatan
Korea Selatan v Tiongkok
Kirgizstan v Filipina
Iran v Yaman
Irak v Vietnam
Vietnam v Iran
Yaman v Irak
Vietnam v Yaman
Iran v Irak
Arab Saudi v Korea Utara
Qatar v Lebanon
Lebanon v Arab Saudi
Korea Utara v Qatar
Arab Saudi v Qatar
Lebanon v Korea Utara
Jepang v Turkmenistan
Uzbekistan v Oman
Oman v Jepang
Turkmenistan v Uzbekistan
Oman v Turkmenistan
Jepang v Uzbekistan
Yordania v Vietnam
Thailand v Tiongkok
Iran v Oman
Jepang v Arab Saudi
Australia v Uzbekistan
Uni Emirat Arab v Kirgizstan
Korea Selatan v Bahrain
Qatar v Irak
Vietnam v Jepang
Tiongkok v Iran
Korea Selatan v Qatar
Uni Emirat Arab v Australia
Iran v Jepang
Qatar v Uni Emirat Arab
Jepang v Qatar
Sebanyak 130 gol dicetak pada 51 pertandingan, dengan rata-rata 2,55 gol per pertandingan.
9 gol
4 gol
3 gol
2 gol
1 gol
1 gol bunuh diri