Deuterokanonika[a] adalah istilah yang dipakai Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Kristen Timur sejak abad ke-16 sebagai sebutan bagi kitab-kitab dan bagian-bagian tertentu dari Kitab Suci (Alkitab) Perjanjian Lama Kristen yang tidak menjadi bagian dari Alkitab Ibrani saat ini. Istilah ini digunakan untuk membedakan kitab-kitab dan bagian-bagian tertentu tersebut dari kitab-kitab protokanonika, yakni kitab-kitab yang menjadi bagian dari Alkitab Ibrani. Perbedaan ini sebelumnya menimbulkan perdebatan dalam Gereja perdana sehubungan dengan apakah kitab-kitab tersebut dapat digolongkan sebagai naskah-naskah kanonik. Istilah deuterokanonika digunakan sebagai suatu alasan kemudahan oleh Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia dan Gereja lainnya untuk merujuk pada kitab-kitab Perjanjian Lama mereka yang bukan merupakan bagian dari Teks Masoret.
Istilah deuterokanonika mula-mula dipakai untuk membedakan kitab-kitab tersebut dari kitab-kitab yang dianggap nonkanonik dan protokanonik, tetapi beberapa versi Alkitab memasukkan kitab-kitab Deuterokanonika maupun kitab-kitab nonkanonik ke dalam satu bagian tersendiri yang disebut "Apokrifa". Pengaturan semacam ini dapat menyebabkan terjadinya penyamaan dua istilah yang berbeda ("deuterokanonika" dan "apokrip"), karena istilah "deuterokanonika" tidak berarti "nonkanonik" (atau "apokrip").
Philip Schaff mengatakan bahwa "Konsili Hippo pada tahun 393, dan Konsili Kartago yang ketiga (yang keenam menurut perhitungan lain) pada tahun 397, di bawah pengaruh Agustinus yang hadir dalam keduanya, menetapkan kanon Kitab Suci Katolik, termasuk Apokrifa Perjanjian Lama, ... Bagaimanapun keputusan ini tunduk pada ratifikasi gereja seberang lautan (Roma); dan persetujuan dari Tahta Roma yang diterimanya pada masa Innosensius I dan Gelasius I (414 M) mengulangi daftar kitab-kitab biblika yang sama. Kanon ini tetap tak terganggu sampai abad ke-16, dan disetujui oleh Konsili Trente pada sesi keempat."[1]
Konsili Trente pada tahun 1546 mendukung keputusan konsili-konsili sebelumnya mengenai kitab-kitab apa saja yang termasuk dalam kanon.[2][3] Mayoritas peserta konsili di Trente mendukung keputusan ini, tetapi terdapat minoritas peserta yang tidak setuju dengan kitab-kitab yang diterima dalam kanon. Di antara kalangan minoritas yang tidak setuju dengan dimasukkannya kitab-kitab deuterokanonika dalam Kanon adalah KardinalGirolamo Seripando dan Thomas Cajetan —yang menjadi penentang Martin Luther di Augsburg.[4][5][6] Para Bapa Konsili Trente mengkonfirmasi pernyataan-pernyataan dari berbagai konsili regional sebelumnya yang juga memasukkan kitab-kitab deuterokanonika ke dalam kanon, misalnya Sinode Hippo tahun 393 dan Konsili Kartago tahun 397.
Teks-teks Kitab Suci deuterokanonika Katolik adalah:
Deuterokanonika adalah suatu istilah yang dicetuskan tahun 1566 oleh Sixtus dari Siena, seorang teolog yang melakukan konversi ke Katolik dari Yudaisme, untuk mendeskripsikan teks-teks kitab suci Perjanjian Lama yang dipandang kanonik oleh Gereja Katolik, tetapi tidak termasuk dalam Alkitab Ibrani yang sekarang, dan termasuk juga beberapa kitab yang pernah diabaikan oleh beberapa pendaftar kanon awal, terutama di Timur.[9][10][11]
Penerimaannya di antara jemaat Gereja perdana menyebar luas, walaupun tidak universal, dan Alkitab Gereja perdana selalu menyertakan, dengan berbagai tingkat pengakuan, kitab-kitab yang sekarang disebut deuterokanonika.[12] Beberapa mengatakan bahwa kanonisitas kitab-kitab tersebut tampaknya tidak pernah diperdebatkan dalam Gereja sampai mendapat tentangan dari kalangan Yahudi setelah tahun 100 Masehi,[13] terkadang merujuk pada Konsili Yamnia (suatu konsili yang berupa dugaan, teori). Konsili-konsili regional di Barat mengumumkan kanon-kanon resmi yang mencakup kitab-kitab tersebut pada awal abad ke-4 dan 5.[10][14]
Di Yerusalem terjadi suatu pembaharuan, atau setidaknya suatu peninggalan, dari gagasan-gagasan kaum Yahudi, yakni suatu kecenderungan adanya ketidaksukaan terhadap kitab-kitab 'deutero' tersebut. SantoSirilus dari Yerusalem menegaskan hak Gereja untuk menetapkan Kanon Alkitab, tetapi menempatkan kitab-kitab tersebut dalam daftar apokrifa dan melarang semua kitab yang tidak dibacakan dalam gereja untuk dibaca secara pribadi. Sementara di Antiokhia dan Suriah masih lebih disukai. St. Epifanius dari Salamis ragu-ragu mengenai tingkatan kitab-kitab deutero. Ia menghormatinya, tetapi kitab-kitab tersebut dianggapnya tidak setara dengan kitab-kitab Ibrani. Di sisi lain, versi Oriental dan naskah Yunani yang berasal dari masa tersebut lebih liberal karena mencakup semua kitab deuterokanonika dan — dalam beberapa kasus — apokrifa tertentu.[15]
Dalam Gereja Latin, sepanjang Abad Pertengahan, terdapat bukti adanya keraguan mengenai posisi kitab-kitab deuterokanonika. Ada pihak yang menyukainya, ada pihak lain yang tidak menyukainya sehubungan dengan tingkatan kesucian dan otoritasnya. Dalam kebimbangan mengenai kedua hal tersebut, ada sejumlah penulis yang penghormatannya terhadap kitab-kitab ini lebih didasari pada beberapa kebingungan dibanding kedudukan sebenarnya dari semua kitab tersebut, dan di antara mereka adalah St. Thomas Aquinas. Ada sedikit yang mengakui secara tegas kanonisitas kitab-kitab itu. Posisi yang dominan di kalangan penulis abad pertengahan dari Barat pada hakikatnya merupakan sikap para Bapa Gereja Yunani itu. Penyebab utama fenomena ini di Barat mungkin merupakan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari Prologus Galeatus karya St. Hieronimus yang tampak melemahkan kitab-kitab tersebut.[15]
Sementara itu, "kitab-kitab protokanonika dari Perjanjian Lama sama seperti kitab-kitab dari Alkitab bangsa Ibrani, dan Perjanjian Lama yang diterima umat Protestan."[15]
Naskah Laut Mati
Fragmen-fragmen dari tiga kitab deuterokanonika didapati pada Naskah Laut Mati yang ditemukan di Qumran, di samping beberapa salinan parsial dari 1 Henokh dan Yobel dari deuterokanon Ethiopia. Sirakh, dengan teks Ibrani telah diketahui berasal dari Geniza Kairo, ditemukan dalam rupa dua gulungan naskah (2QSir atau 2Q18, 11QPs_a atau 11Q5) dalam bahasa Ibrani. Gulungan naskah Ibrani lainnya dari Sirakh ditemukan di Masada (MasSir).[16]:597Kitab Tobit ditemukan di Qumran dalam empat gulungan yang ditulis dalam bahasa Aram dan satu gulungan dalam bahasa Ibrani.[16]:636Surat Nabi Yeremia (atau Barukh bab 6) ditemukan dalam gua 7 (papirus7Q5) dalam bahasa Yunani.[16]:628 Beberapa akademisi[17] baru-baru ini memiliki teori bahwa perpustakaan Qumran tidak sepenuhnya merupakan koleksi dari Qumran, tetapi mungkin memasukkan koleksi dari perpustakaan Bait Tuhan (Yerusalem), yang kemungkinan telah disembunyikan di gua-gua untuk diamankan pada saat itu ketika Bait tersebut dihancurkan bangsa Romawi pada tahun 70.
Pengaruh Septuaginta
Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru diambil dari SeptuagintaYunani Koine (LXX), yang mencakup kitab-kitab deuterokanonika maupun apokrifa dan keduanya secara kolektif disebut "anagignoskomena" (Yunani: ἀναγιγνωσκόμενα) —artinya hal-hal untuk dibaca atau "bacaan yang bermanfaat".[18] Tidak ada dua kodeks Septuaginta yang mengandung apokrifa yang sama,[19] dan ketiga naskah paling awal dari LXX memperlihatkan ketidakpastian mengenai kitab-kitab mana yang membentuk secara lengkap daftar Apokrifa tersebut. Kodeks Vaticanus (B) tidak mengandung 1—4 Makabe tetapi mencakup 1 Esdras, sedangkan Kodeks Sinaiticus (Aleph) mengabaikan Barukh, tetapi mencakup 4 Makabe.[20]
Kodeks Alexandrinus mencakup LXX; sedangkan naskah Mazmur Yunani dari abad ke-5 mengandung tiga 'mazmur' Perjanjian Baru: Magnificat, Kidung Zakharia, Kidung Simeon dari narasi kelahiran Yesus menurut Lukas, dan akhir dari himne tersebut yang mana diawali dengan 'Kemuliaan'.[21] Beckwith menyatakan bahwa naskah seperti Kodeks Alexandrinus tidak digunakan pada abad pertama era Kekristenan, dan meyakini bahwa kodeks Septuaginta yang lengkap itu, yang mulai muncul pada abad ke-4, seluruhnya berasal dari Kekristenan.[22]
Beberapa kitab deuterokanonika diduga aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, tetapi naskah asli tersebut telah lama hilang. Temuan-temuan arkeologis kemudian menemukan beberapa dari naskah tersebut, tertulis dalam bahasa Ibrani, di antara Naskah Laut Mati. Septuaginta secara luas diterima dan digunakan oleh orang-orang Yahudi berbahasa Yunani pada abad pertama Masehi, bahkan di Provinsi Yudea—yang adalah wilayah Romawi—dan oleh karena itu secara alami menjadi naskah yang paling luas digunakan oleh umat Kristiani awal (pada umumnya menggunakan bahasa Yunani).
Beberapa kalangan memiliki pandangan bahwa Ibrani 11:35, dalam Perjanjian Baru, merujuk suatu peristiwa yang tercatat dalam salah satu kitab deuterokanonika (2 Makabe).[23] Sebagai contoh, penulis Surat Ibrani tersebut menyebut tradisi lisan[butuh rujukan] yang berbicara mengenai seorang nabi Perjanjian Lama yang digergaji dalam Ibrani 11:37, dua ayat setelah ayat yang merujuk pada 2 Makabe. Penulis Perjanjian Baru lainnya seperti Paulus juga menyebut ataupun mengutip literatur[24] yang akrab bagi para pembacanya saat itu tetapi tidak termasuk dalam protokanon ataupun deuterokanon Perjanjian Lama.
Flavius Yosefus, seorang sejarawan Yahudi, mengatakan bahwa ada 22 kitab dalam kanon Alkitab Ibrani,[25] suatu tradisi Yahudi yang juga dilaporkan oleh UskupAthanasius. Namun Kitab Barukh dan Surat Nabi Yeremia termasuk dalam daftar 22 kitab Perjanjian Lama Athanasius. Pada saat yang sama ia menyebutkan bahwa kitab-kitab tertentu lainnya (termasuk 5 kitab deuterokanonika, Didache, dan Gembala Hermas) walaupun tidak termasuk kanon Perjanjian Baru, "ditetapkan oleh para Bapa Gereja untuk dibaca". Ia sepenuhnya mengabaikan apa yang ia sebut "tulisan-tulisan apokrif".[26]
Pengaruh Hieronimus
Hieronimus dalam prolog-prolog Vulgata[27] menguraikan suatu kanon tanpa kitab-kitab deuterokanonika, mungkin selain Kitab Barukh. Dalam Prolog-prolog, Hieronimus menyebutkan semua karya deuterokanonika dan apokrif sebagai kitab-kitab apokrif atau "tidak terdapat dalam kanon" kecuali kitab Doa Manasye dan Barukh. Dia menyebutkan kitab Barukh dalam Prolog Kitab YeremiaDiarsipkan 2013-12-31 di Wayback Machine. dan memberi catatan bahwa kitab itu tidak dibaca maupun dimiliki umat Ibrani, tetapi tidak secara eksplisit menyebutnya apokrif atau "tidak terdapat dalam kanon".[28] Beberapa kalangan menganggap bahwa status yang lebih rendah dikenakan pada kitab-kitab deuterokanonika oleh pihak otoritas seperti Hieronimus karena konsepsi kanonisitas yang terlalu kaku, suatu kitab agar dapat memperoleh martabat tertinggi ini harus diterima oleh semua kalangan, tidak ada kesangsian seturut sejarah kuno Yahudi, dan terlebih lagi tidak hanya diadaptasikan untuk kemajuan rohani, tetapi juga untuk "penegasan doktrin Gereja".[2]
Bagaimanapun pada akhirnya Hieronimus memasukkan kitab-kitab deuterokanonika serta apokrif ke dalam Vulgata. Ia mereferensikan dan mengutip beberapa di antaranya sebagai Kitab Suci sekalipun ia menyebut kitab-kitab tersebut "tidak terdapat dalam kanon". Michael Barber menegaskan bahwa, meskipun Hieronimus pernah curiga terhadap "apokifa" tersebut, ia kemudian memandangnya sebagai Kitab Suci. Barber berpendapat bahwa hal ini jelas terlihat dari surat-surat yang ditulis Hieronimus; ia mengutip surat Hieronimus kepada Eustochium, di mana Hieronimus mengutip Sirakh 13:2.[29] Di bagian lainnya Hieronimus tampaknya juga merujuk Barukh, Kisah Susana, dan Kebijaksanaan sebagai kitab suci.[30][31][32]
Dalam prolognya untuk Kitab Yudit, tanpa menggunakan kata kanon, ia menyebutkan bahwa Kitab Yudit dianggap sebagai Kitab Suci oleh Konsili Nicea Pertama.[33] Dalam balasannya kepada Rufinus, Hieronimus menegaskan bahwa ia setuju dengan pilihan Gereja sehubungan dengan versi dari bagian-bagian deuterokanonika Kitab Daniel yang digunakan, kendati kaum Yahudi pada masa itu tidak menyertakannya:
Dosa apakah yang telah kuperbuat jikalau aku mengikuti penilaian gereja-gereja? Namun saat aku mengulangi apa yang dikatakan orang-orang Yahudi tentang Kisah Susana dan Lagu Pujian Ketiga Pemuda, serta kisah Dewa Bel dan Naga Babel, yang mana tidak terdapat dalam Alkitab Ibrani, siapa yang membuat ini menjadi suatu dakwaan terhadapku sesungguhnya membuktikan dirinya sendiri adalah seorang bodoh dan pemfitnah. Karena aku bukan menjelaskan apa yang kupikirkan, tetapi apa yang biasa mereka katakan saat menentang kita. (Terhadap Rufinus, II:33, 402 Masehi)[34]
Dengan demikian Hieronimus mengakui prinsip yang digunakan untuk menetapkan kanon —yaitu penilaian Gereja, bukan penilaiannya sendiri ataupun penilaian orang-orang Yahudi; meskipun, mengenai terjemahan Kitab Daniel dalam bahasa Yunani, ia bertanya-tanya mengapa harus menggunakan versi dari seorang penerjemah yang dianggapnya sebagai bidat dan yudaiser (Theodotion).[34]
Vulgata juga penting sebagai tolok ukur kanon berkaitan dengan bagian mana saja, dari suatu kitab, yang dipandang kanonik. Ketika Konsili Trente menyusun daftar kitab-kitab yang termasuk dalam kanon, konsili ini memandang kitab-kitab tersebut memenuhi syarat "secara keseluruhan beserta semua bagiannya, sebagaimana kitab-kitab tersebut telah biasa dibacakan dalam Gereja Katolik, dan sebagaimana terdapat dalam edisi Vulgata Latin Kuno".[35] Dekret ini sedikit diklarifikasi oleh Paus Pius XI pada tanggal 2 Juni 1927, yang mengizinkan adanya perdebatan terbuka atas Comma Johanneum, dan lebih lanjut dijelaskan oleh Paus Pius XII dalam Divino afflante Spiritu.
Dalam Kekristenan Ortodoks
Di luar Gereja Katolik Roma, istilah "deuterokanonika" kadang-kadang digunakan sebagai analogi untuk menyebut kitab-kitab yang dimasukkan dalam Perjanjian Lama oleh Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental, tetapi tidak menjadi bagian dari TanakhYahudi, ataupun Perjanjian LamaProtestan. Di kalangan Ortodoks, istilah ini diartikan bahwa kitab-kitab tersebut disusun secara terpisah dari kanon utama, seperti yang dijelaskan dalam 2 Esdras, di mana Esdras memerintahkan untuk menyimpan kitab-kitab tertentu secara terpisah dan tersembunyi.
Dalam tradisinya, Gereja Ortodoks Timur memasukkan semua kitab dari Septuaginta ke dalam Perjanjian Lama mereka. Kalangan Yunani menggunakan kata "Anagignoskomena" (Ἀναγιγνωσκόμενα "dapat dibaca, layak untuk dibaca") untuk mendeskripsikan kitab-kitab Septuaginta Yunani yang tidak terdapat dalam Tanakh Ibrani. Para teolog Ortodoks menggunakan istilah "deuterokanonika" dalam arti yang tidak sama dengan penggunaan dalam Katolik Roma. Dalam Katolik Roma, deuterokanonika berarti bahwa suatu kitab adalah bagian dari himpunan Perjanjian Lama (dibaca selama ibadat) namun otoritasnya sekunder. Dengan kata lain, deutero (kedua) diterapkan pada otoritas atau kuasa bersaksi; sedangkan dalam Gereja Ortodoks Timur, deutero diterapkan pada kronologi (dari kenyataan bahwa kitab-kitab ini dikonfirmasi kemudian), bukan otoritas.[36]
Seperti halnya kitab-kitab deuterokanonika Katolik Roma, naskah-naskah tersebut diintegrasikan dengan keseluruhan Perjanjian lama, bukannya dicetak dalam bagian terpisah.
Naskah lainnya yang dicetak dalam Kitab Suci Ortodoks dianggap memiliki nilai tertentu (seperti tambahan Mazmur 151, dan Doa Manasye) atau disertakan sebagai suatu lampiran (seperti 4 Makabe pada umat Yunani, dan 2 Esdras pada umat Slavia).[37]
Ortodoksi Ethiopia
Dalam Alkitab Amharik yang dipergunakan dalam Gereja Ortodoks Ethiopia (salah satu Gereja Ortodoks Oriental), kitab-kitab Perjanjian Lama yang tetap dipandang kanonik, meski tidak berlaku di semua Gereja lainnya, sering kali digabungkan dalam suatu bagian terpisah berjudul "Deeyutrokanoneekal" (ዲዩትሮካኖኒካል) —yang adalah kata yang sama dengan "Deuterokanonika". Deuterokanon Ortodoks Ethiopia, selain daftar standar di atas, bersamaan dengan kitab-kitab Esdras dan Doa Minasse, juga memasukkan beberapa kitab yang hanya dianggap kanonik oleh Gereja Ethiopia tersebut, termasuk Henok (1 Henokh), Kufale (Yobel) dan 1, 2, 3, Makabian (yang terkadang secara keliru dianggap sebagai "Kitab Makabe").
Dalam Komuni Anglikan
Ada tumpang tindih antara bagian apokrifa dalam Alkitab King James yang asli tahun 1611 dengan deuterokanon Katolik, tetapi keduanya berbeda. Bagian apokrifa Alkitab King James 1611, selain kitab-kitab deuterokanonika, meliputi pula tiga kitab berikut yang tidak dinyatakan kanonik oleh Konsili Trente:
Ketiga kitab tersebut sendiri merupakan bagian apokrifa dari Vulgata Clementina, di mana ketiganya secara spesifik disebut "di luar rangkaian kanon". Alkitab Douay-Rheims tahun 1609 memasukkan ketiga kitab ini dalam sebuah lampiran, tetapi ketiganya sudah tidak dimasukkan dalam terjemahan Alkitab Katolik sekarang ini ke dalam bahasa Inggris maupun Indonesia. Ketiga kitab ini, bersamaan dengan kitab-kitab deuterokanonika, terdapat dalam bagian apokrif berbagai Alkitab Protestan.
Penggunaan kata apokrifa (Bahasa Yunani: tersembunyi) untuk naskah-naskah tersebut, meskipun tanpa maksud menghina, diartikan sebagian pihak bahwa tulisan-tulisan yang dipertanyakan tersebut tidak boleh dimasukkan ke dalam Kanon Alkitab. Klasifikasi ini mengelompokkan kitab-kitab tersebut bersama dengan kitab injil non-kanonik tertentu dan kitab-kitab apokrifPerjanjian Baru yang lain. Style Manual for the Society of Biblical Literature merekomendasikan penggunaan istilah "literatur deuterokanonika", bukannya "Apokrifa", dalam tulisan akademis.
39 Artikel dari Gereja Inggris mencantumkan bahwa kitab-kitab deuterokanonika cocok untuk dibaca sebagai "teladan hidup dan pengajaran tentang perilaku, tetapi tidak digunakan untuk menetapkan doktrin apa pun."[38]Leksionari awal dari Gereja Anglikan (sebagaimana tercantum dalam Buku Doa Umum tahun 1662) mengandung bacaan-bacaan dari deuterokanonika, dan bagian-bagian darinya digunakan secara berkala dalam ibadat (misalnya Kyrie Pantokrator dan Benedicite).[39]
Bacaan-bacaan dari kitab deuterokanonika saat ini dimasukkan dalam sebagian besar leksionari modern dalam Komuni Anglikan, berdasarkan pada Revised Common Lectionary (yakni berdasarkan pada leksionari Katolik Roma pasca Konsili Vatikan II), kendati bacaan alternatifnya dari kitab protokanonik disediakan juga.[40]
Dalam Kekristenan yang berasal dari Reformasi Protestan
Pengakuan Iman Westminster, sebuah dokumen Calvinis yang berperan sebagai suatu ringkasan sistematis untuk Gereja Skotlandia dan Gereja Presbiterian di seluruh dunia, hanya mengakui 66 kitab dari kanon Protestan sebagai Kitab Suci yang otentik. Dalam Bab I Pasal III dari Pengakuan Iman tersebut tertulis: "Kitab-kitab yang umumnya disebut Apokrifa, yang bukan merupakan ilham ilahi, bukanlah bagian dari Kanon Alkitab, dan karenanya, tidak memiliki otoritas dalam Gereja Tuhan, dan juga tidak boleh disetujui, atau dimanfaatkan, selain sebagai tulisan manusia biasa."[41]
Yudaisme dan sebagian besar versi Alkitab Protestan tidak memasukkan kitab-kitab deuterokanonika ke dalamnya. Pada umumnya diyakini bahwa Yudaisme secara resmi mengeluarkan kitab-kitab deuterokanonika dan naskah-naskah tambahan berbahasa Yunani yang tercantum di artikel ini dari Kitab Suci mereka pada suatu konsili hipotetis di Yamnia (c. 70–90 Masehi), tetapi pernyataan ini juga diperdebatkan.[42]
Istilah deuterokanonika kadang-kadang digunakan untuk menyebut antilegomena yang kanonik, yakni kitab-kitab Perjanjian Baru yang, seperti kitab-kitab deuterokanonika Perjanjian lama, tidak diterima secara universal oleh Gereja perdana. Kitab-kitab ini dapat saja disebut "deuterokanonika Perjanjian Baru",[23] saat ini termasuk dalam ke-27 kitab Perjanjian Baru yang diakui oleh hampir semua umat Kristiani. Kitab-kitab deuterokanonika Perjanjian Baru adalah sebagai berikut:
^(Inggris)An Introduction to the Old Testament in Greek, Henry Barclay Swete, Cambridge University Press, 1914, Jilid II, Bab III, bagian 6[pranala nonaktif permanen], "Barukh dan Surat Yeremia dipandang Gereja sebagai sambungan dari kitab Yeremia, sama seperti Susana dan Baal sebagai sambungan Kitab Daniel. Barukh dan Surat Yeremia terdapat dalam daftar yang meniadakan kitab-kitab non-kanonik; kedua kitab ini disebut 'Yeremia' (Iren. v. 35. I, Tert. scorp. 8, PaedagogusKlemens dari Aleksandria i. 10, TestimoniaSiprianus ii. 6); bersama dengan Kitab Ratapan, kedua kitab ini membentuk semacam trilogi pelengkap bagi nubuatnya."; Kanon Trente secara spesifik menyebut "Ieremias cum Baruch" (Yeremia serta Barukh).
^Yosefus dalam karyanya Melawan Apion, I, 8 menulis: "Kami tidaklah memiliki 10.000 kitab, yang bersesuaian serta bertentangan satu sama lain, melainkan hanya dua puluh dua kitab yang berisi catatan-catatan sepanjang masa, dan diyakini benar keilahiannya." Ke-22 kitab tersebut membentuk kanon Alkitab Ibrani.
^Karena beberapa pendahulu memasukkan Barukh sebagai bagian dari Yeremia, maka dapat dipahami bahwa Hieronimus menganggap Barukh sebagai bagian dari kitab Yeremia pada saat menyebutkan satu per satu kitab-kitab kanon dalam Prologus Galeatusnya.
^Hieronimus, kepada Paulinus, Surat 58 (395 M), dalam NPNF2, VI:119.: "Saudaraku terkasih, jangan menilai diriku dengan usiaku. Rambut beruban bukanlah pengertian (kebijaksanaan); pengertianlah yang sama baiknya seperti uban. Setidaknya hal itu yang dikatakan Salomo: "pengertian orang adalah uban.’ [Kebijaksanaan 4:9]" Memang ketika Musa memilih tujuh puluh tua-tua, ia diperintahkan untuk mengambil dari antara mereka yang adalah para tetua dan memilih mereka bukan karena alasan usia tetapi karena kebijaksanaan mereka [Bilangan 11:16]. Dan, sebagai seorang pemuda, Daniel menghakimi orang-orang tua dan dalam bunga usia muda mengutuk ketiadaan tarak dalam usia lanjut [Daniel 13:55-59, atau Kisah Susana dan 55–59]"
^Hieronimus, kepada Oceanus, Surat 77:4 (399 M), dalam NPNF2, VI:159.:"Aku akan mengutip kata-kata pemazmur: 'korban sembelihan kepada Tuhan ialah jiwa yang hancur,' [Mazmur 51:19] dan dari Yehezkiel 'Aku lebih suka pertobatan seorang pendosa daripada kematiannya,' [Yehezkiel 18:23] dan dari Barukh, 'Bangkitlah, hai Yerusalem,’ [Barukh 5:5] dan banyak pernyataan lainnya yang dihasilkan oleh sangkakala para Nabi."
^Hieronimus, Surat 51, 6, 7, NPNF2, VI:87-8: "Sebab dalam Kitab Kebijaksanaan, yang bertuliskan namanya, Salomo mengatakan: "Tuhan telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri." [Kebijaksanaan 2:23]...Sebagai ganti tiga bukti dari Kitab Suci yang kamu katakan akan memuaskanmu jika aku bisa memberikannya, lihatlah aku telah memberikan tujuh kepadamu."
^ ab(Inggris) Jerome, "Apology Against Rufinus (Book II)", dalam Philip Schaff, Henry Wace, Nicene and Post-Nicene Fathers, Second Series, 3 (edisi ke-1892), Buffalo, NY: Christian Literature Publishing Co. (retrieved from New Advent)
(Inggris)Kitab-kitab deuterokanonika - Naskah lengkap dari Situs Web Gereja Santa Takla Haymanot, Gereja Ortodoks Koptik (tersedia pula naskah lengkap dalam Bahasa Arab)
هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (فبراير 2019) قائمة النباتات المستوطنة من تونس تتكون من 26 نوعا و13 نويعا. النبتة المستطونة في تونس هي النبتة التي يكون أصلها موجود في تونس فقط. لا توجد في هذه القائمة سوى الن
Overview of music activities in New York City Clockwise from top left: Carnegie Hall; The Metropolitan Opera House; Avery Fisher Hall; 1520 Sedgwick Avenue in the Bronx; West 52nd Street, or Swing Street, in Midtown Manhattan; The New York State Theater The music of New York City is a diverse and important field in the world of music. It has long been a thriving home for popular genres such as jazz, rock, soul music, R&B, funk, and the urban blues, as well as classical and art music. It is t…
Order of Nunavut Awarded by the commissioner of NunavutTypeTerritorial orderEligibilityAll current and former residents of the territory (or the territory which became Nunavut) who are not elected representatives in governmentAwarded forOutstanding contribution to the cultural, social, or economic well-being of Nunavut.StatusCurrently constitutedChancellorEva AariakGradesMemberPost-nominalsO.Nu.StatisticsFirst induction2011Total inductees21PrecedenceNext (higher)Order of Newfoundland and Labrado…
Peta pembagian administratif tingkat pertama Guyana Pembagian administratif Guyana terdiri atas 10 region pada tingkat pertama. lbsPembagian administratif Amerika Amerika Utara Amerika Selatan Negara berdaulat Amerika Serikat Antigua dan Barbuda Argentina Bahama Barbados Belize Bolivia Brasil Chili Dominica Republik Dominika Ekuador El Salvador Grenada Guatemala Guyana Haiti Honduras Jamaika Kanada Kolombia Kosta Rika Kuba Meksiko Nikaragua Panama Paraguay Peru Saint Kitts dan Nevis Saint Lucia …
Silsilah Bani Hawazin Bani Hawazin adalah salah satu kabilah Arab keturunan Qais 'Ailan, yaitu suku bangsa Arab yang menetap di wilayah sekitar Tha'if di Arabia. Keturunan Bani Hawazin tersebar di Timur Tengah dan Afrika Utara sebab anggota mereka banyak terlibat dalam penaklukan Muslim ke Suriah, Irak, Mesir, Afrika Utara (terutama Bani Hilal atau Bani Sulaim)[1] dan Spanyol. Keturunan mereka di Suriah umumnya adalah Muslim Sunni, sedangkan keturunan mereka di Arabia saat ini dikenal de…
You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Spanish. Click [show] for important translation instructions. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated text into the English Wikipedia. Consider adding a topic to this template: there are already 5,140 articles…
У Вікіпедії є статті про інші населені пункти з такою назвою: Черевки. село Черевки Герб Прапор Країна Україна Область Київська область Район Броварський район Громада Згурівська селищна громада Облікова картка Черевки Основні дані Засноване 1654 Населення 369 Площа 2…
Musikschule Herford Schulform Städtische Musikschule Gründung 1970 Adresse Goebenstraße 1 Ort Herford Land Nordrhein-Westfalen Staat Deutschland Träger Stadt Herford Schüler 1.742 Lehrkräfte 40 Leitung Guido Kostmann Website Musikschule Herford Die Musikschule Herford ist die Musikschule der Stadt Herford, die 1970 gegründet wurde[1] und an der im Jahr 2018/19 etwa 1.724 Musikschüler unterrichtet wurden.[2] Sie ist Teil der Kultur Herford gGmbH, die über die Herforder Be…
For the 1978 German film, see Flaming Hearts. 1977 studio album by Michael RotherFlammende HerzenStudio album by Michael RotherReleasedMarch 1977[1]RecordedJune 1976-September 1976, in Conny's Studio[2]GenreKrautrockart rockLength34:24LabelSkyProducerMichael Rother, Conny PlankMichael Rother chronology Flammende Herzen(1977) Sterntaler(1978) Flammende Herzen (“Blazing Heart” in English) is the debut studio album by the German solo artist Michael Rother. It was release…
Novel by Giorgio Bassani For the novel's adaptation, see The Garden of the Finzi-Continis (film). The Garden of the Finzi-Continis First edition (Italian)AuthorGiorgio BassaniOriginal titleIl giardino dei Finzi-ContiniTranslatorIsabel QuiglyCountryItalyLanguageItalianGenreHistorical novelPublisherEinaudiEnglish: AtheneumPublication date1962Published in English1965Media typePrint (Hardback & Paperback) The Garden of the Finzi-Continis (Italian: Il giardino dei Finzi-Contini) is…
British engineer (born 1955) DameSue IonGBE FRS FREng FIMMM HonFInstPIon in 2016BornSusan Elizabeth Burrows (1955-02-03) 3 February 1955 (age 68)[3]EducationPenwortham Girls Grammar SchoolAlma materImperial College London (BSc, PhD)Spouse John Albert Ion (m. 1980)[3]Scientific careerInstitutionsRoyal Academy of EngineeringNuclear InstituteImperial College LondonUniversity of ManchesterBritish Nuclear Fuels[1]ThesisD…
Ederen Stadt Linnich Koordinaten: 50° 57′ N, 6° 15′ O50.956.2588Koordinaten: 50° 57′ 0″ N, 6° 15′ 0″ O Höhe: 88 (85–92) m ü. NHN Fläche: 5,66 km² Einwohner: 915 (31. Dez. 2022)[1] Bevölkerungsdichte: 162 Einwohner/km² Eingemeindung: 1. Juli 1969 Postleitzahl: 52441 Vorwahl: 02462 Ederen ist ein Stadtteil von Linnich im Kreis Düren, Nordrhein-Westfalen. Inhaltsverzeichnis 1 G…
This article does not cite any sources. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Rawa Blues Festival – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (April 2021) (Learn how and when to remove this template message) Rawa Blues FestivalIrek Dudek Rawa Blues 2010GenreBlues,Location(s)Katowice in PolandYears active1981–presentWebsiteOfficial website Rawa Blues Fest…
Kualuh LeidongKecamatanPeta lokasi Kecamatan Kualuh LeidongNegara IndonesiaProvinsiSumatera UtaraKabupatenLabuhanbatu UtaraPemerintahan • Camat-Arifin SimangunsongPopulasi • Total27,191 jiwa (2.001) jiwaKode Kemendagri12.23.02 Kode BPS1223080 Luas340,32 km²Desa/kelurahan6/1 Kualuh Leidong adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, Indonesia. Kualuh Leidong dengan Ibu Kota Kewedanaan (Kecamatan) dan diperintah oleh seorang Camat, berada d…
Minor league baseball teamErie Sailors1905–1994(1905–1916, 1928–1932, 1938–1942, 1944–1994) Erie, Pennsylvania Minor league affiliationsPrevious classes Independent (1994) Short-Season A (1964–1993) Class A (1963) Class D (1954–1962) Class C (1946–1951) Class D (1944–1945) Class C (1938–1942) Class B (1928–1932) Class D (1916) Class B (1912–1915) Class C (1908–1911) Class D (1905–1908) LeagueFrontier League (1994…
Attachment of symbolic meaning St. Jerome, by Lucas van Leyden Skull symbolism is the attachment of symbolic meaning to the human skull. The most common symbolic use of the skull is as a representation of death. Humans can often recognize the buried fragments of an only partially revealed cranium even when other bones may look like shards of stone. The human brain has a specific region for recognizing faces,[1] and is so attuned to finding them that it can see faces in a few dots and lin…
Italian fairy tale For the film award, see Golden Lion. The king brings in the golden lion to his daughter, illustration by Henry Justice Ford The Golden Lion (German: Vom goldnen Löwen) is an Italian fairy tale collected by Laura Gonzenbach in Sicilianische Märchen.[1] Andrew Lang included it in The Pink Fairy Book.[2] Synopsis A merchant had three sons. The oldest set out and found a city where the king had proclaimed that whoever found his daughter within eight days would ma…
Subnational government divisions in the Philippines This article needs to be updated. Please help update this article to reflect recent events or newly available information. (December 2020) Politics of the Philippines Government Constitution of the Philippines Charter Change Laws Legal codes Taxation Executive President of the Philippines Bongbong Marcos (PFP) Vice President of the Philippines Sara Duterte (HNP) Cabinet (lists) Executive departments Local government Legislature Congress of the …
1972 song by Willis Alan Ramsey Muskrat CandlelightSong by Willis Alan Ramseyfrom the album Willis Alan Ramsey ReleasedMay 1972Recorded1972GenreSoft rockLength3:18LabelShelterSongwriter(s)Willis Alan RamseyProducer(s)Denny Cordell, Willis Alan RamseyOfficial AudioMuskrat Love (Muskrat Candlelight) on YouTube Muskrat Love is a soft rock song written by Willis Alan Ramsey. The song depicts a romantic liaison between two anthropomorphic muskrats named Susie and Sam. It was first recorded in 1972 by…
2019 comedy film directed by Jason Wingard Eaten by LionsFilm posterDirected byJason WingardWritten by Jason Wingard David Isaac Produced by Chris Bouckley Matt Carroll Neil Jones Hannah Stevenson Starring Antonio Aakeel Jack Carroll Asim Chaudhry Johnny Vegas Vicki Pepperdine Kevin Eldon CinematographyMatt NorthEdited by Andrew McKee Jason Wingard Music byDan BabouleneProductioncompanyMecca FilmsRelease date 29 March 2019 (2019-03-29) Running time99 minutesCountryUnited KingdomLa…
Public park in Sheung Shui, Hong Kong North District Park北區公園Lake and Pavilion in North District Park in July 2012LocationSheung Shui, New Territories, Hong KongArea8.6 hectares (21 acres)Established10 March 1990; 33 years ago (1990-03-10)Owned byHong Kong GovernmentOperated byLeisure and Cultural Services Department North District Park (Chinese: 北區公園) is a public park situated between Sheung Shui and Fanling in North District, Hong Kong. It opened…
Estados Unidos en los Juegos Olímpicos Bandera de Estados UnidosCódigo COI USACON Comité Olímpico Estadounidense(pág. web)Juegos Olímpicos de Oslo 1952Deportistas 66 en 8 deportesAbanderado James BickfordMedallasPuesto: 2 4 6 1 11 Historia olímpicaJuegos de verano 1896 • 1900 • 1904 • 1908 • 1912 • 1920 • 1924 • 1928 • 1932 • 1936 • 1948 • 1952 • 1956…
Le sarati ([sɑ'ɾɑtɪ]) sono un alfabeto artificiale ideato da J. R. R. Tolkien. Nell'immaginario tolkieniano sarebbero state ideate dall'elfo Rúmil. Le sarati diverranno con il tempo la base per un altro alfabeto, le tengwar, ideate successivamente da Fëanor. Le sarati sono in assoluto il primo sistema di scrittura di Arda ideato nell'anno valiano 1179 della Prima Era. Sarati letteralmente è il plurale della parola quenya sarat. Tuttavia Tolkien gli si riferisce spesso con il termine tengw…
Mekitze Nirdamim Societyחֶבְרַת מְקִיצֵי נִרְדָּמִיםFormationSeptember 12, 1861; 162 years ago (1861-09-12)FounderEliezer L. SilbermannRabbi Nathan M. AdlerMichael SachsSamuel David LuzzattoFounded atLyck, Kingdom of PrussiaHeadquartersJerusalem, Israel (since 1934)Official language Hebrew Mekitze Nirdamim (Hebrew: מְקִיצֵי נִרְדָּמִים, Meḳitse nirdamim, lit. Rousers of Those Who Slumber) is a literary society dedicated to the retr…
Species of bird Red-billed leiothrix Conservation status Least Concern (IUCN 3.1)[1] CITES Appendix II (CITES)[2] Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Passeriformes Family: Leiothrichidae Genus: Leiothrix Species: L. lutea Binomial name Leiothrix lutea(Scopoli, 1786) The red-billed leiothrix (Leiothrix lutea) is a member of the family Leiothrichidae, native to southern China and the Himalayas. Adults…
Questa voce o sezione sull'argomento film commedia non cita le fonti necessarie o quelle presenti sono insufficienti. Puoi migliorare questa voce aggiungendo citazioni da fonti attendibili secondo le linee guida sull'uso delle fonti. Segui i suggerimenti del progetto di riferimento. Ad ovest di PaperinoI Giancattivi in una scena del filmPaese di produzioneItalia Anno1981 Durata91 min Generecommedia RegiaAlessandro Benvenuti SoggettoAlessandro Benvenuti SceneggiaturaAlessandro Benvenuti Prod…
Ini adalah nama Maluku (Ambon), marganya adalah Rumasukun Ridwan RumasukunPenjabat Gubernur PapuaPetahanaMulai menjabat 5 September 2023(Pelaksana Harian: 11 Januari – 5 September 2023)PresidenJoko WidodoPendahuluLukas EnembeSekretaris Daerah PapuaMasa jabatan14 Juli 2021 – 12 Januari 2023PresidenJoko WidodoGubernurLukas EnembePendahuluDance Yulian FlassyPenggantiDerek Hegemur (Plh.)Masa jabatan7 April 2020 – 25 September 2020PendahuluHery DosinaenPenggantiDoren Waker…
Matsuno-chō松野町 Entidad subnacional Bandera Matsuno-chōLocalización de Matsuno-chō en Japón Mapa de MatsunoCoordenadas 33°13′38″N 132°42′39″E / 33.227111111111, 132.71097222222Idioma oficial JaponésEntidad Pueblo de Japón • País Japón • Región Región de Shikoku • Prefectura Prefectura de EhimeDirigentes • Alcalde Takeo Oka (岡武男, Oka Takeo?)Superficie • Total 98.50 km²Población (2006/10/31) …