Naskah Uncial Perjanjian Baru adalah naskah-naskah kuno yang memuat bagian-bagian Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, ditulis dalam bahasa Yunani atau bahasa Latin, dengan huruf-huruf majuscule (huruf besar), di atas lembaran perkamen atau vellum. Gaya tulisannya disebut "Uncial Alkitabiah" ("Biblical Uncial" atau "Biblical Majuscule")
Naskah Uncial Perjanjian Baru berbeda dari jenis naskah kuno lainnya berdasarkan perbedaan-perbedaan berikut::
Pada tahun 1751, teolog Perjanjian Baru Johann Jakob Wettstein hanya mengenal 23 codex uncial Perjanjian Baru.[1] Sampai tahun 1859, Konstantin von Tischendorf sudah mendata sebanyak 64 naskah uncial, dan pada tahun 1909 Caspar René Gregory memberi penomoran 161 codex uncial. Pada tahun 1963 Kurt Aland, dalam karyanya Kurzgefasste Liste telah memberi nomor sampai 250, kemudian pada tahun 1989, akhirnya, 299 naskah uncial.
Wettstein memulai metode klasifikasi modern dengan menggunakan huruf besar Latin untuk mengidentifikasi naskah uncial. Codex Alexandrinus mendapat kode huruf "A", Codex Vaticanus – "B", Codex Ephraemi – "C", Codex Bezae – "D", sampai ia tiba pada huruf terakhir yang digunakannya, "O". Generasi berikutnya meneruskan pola ini sampai akhirnya naskah-naskah yang baru ditemukan melebihi jumlah huruf dalam alfabet Latin.[2] Akibatnya, huruf-huruf Yunani dan Ibrani mulai digunakan. Tischendorf, misalnya, memberi kode Codex Sinaiticus dengan huruf Ibrani א (alef). Uncial 047 menerima siglum ב1, Uncial 048 (= Codex Vaticanus 2061) menerima kode ב2, Uncial 075 diberi kode ג, Codex Macedoniensis – ו, dan sebagainya.[3][4] Ketika huruf-huruf Yunani dan Ibrani sudah terpakai semua, Gregory memberi kode naskah-naskah uncials dengan angka yang dimulai dengan bilangan nol ("0"), untuk membedakannya dengan simbol-simbol naskah minuscule. Codex Sinaiticus mendapat nomor 01, Alexandrinus – 02, Vaticanus – 03, Ephraemi – 04, dan seterusnya. Naskah uncial terakhir yang diketahui oleh Gregory mendapat nomor 0161.[5] Ernst von Dobschütz mengembangkan penomoran naskah uncial sampai 0208 pada tahun 1933.[6]
Hingga 2012[update] lebih dari 320 siglum bagi naskah uncial sudah didaftar dalam katalog oleh Institute for New Testament Textual Research (INTF) di kota Münster, Jerman.[7][8]
Namun, 322 naskah yang sudah terdaftar saat ini tidak memberikan jumlah tepat seluruh naskah uncial Perjanjian Baru bahasa Yunani. Uncial 0168 telah hilang dan lebih dari 30 naskah dikaitkan dengan kelompok kode yang lebih kecil.[n 1] Kadang-kadang satu nomor diberikan kepada 2 naskah yang berbeda, misalnya naskah uncial 092a dan 092b, 0121a dan 0121b, serta 0278a dan 0278b. Sejumlah kode penomoran lainnya seharusnya masuk daftar yang berbeda: 055 (komentari), 0100 (leksionari), 0129 (leksionari), 0152 (jimat/amulet/talisman), 0153 (ostrakon), 0192 (leksionari), 0195 (leksionari), 0203 (leksionari).[9] Uncial 0212 dari abad ke-3 atau ke-4 lebih cocok sebagai saksi bagi Diatessaron, bukan untuk Perjanjian Baru itu sendiri.[10] Jadi, penomoran 322 hanyalah nominal; jumlah naskah sebenarnya agak kurang dari itu.[2][11] Sebaliknya, Minuscule 1143, dikenal sebagai Beratinus 2, memuat beberapa bagian yang ditulis dengan huruf-huruf semi-uncial.
† Menunjukkan naskah telah rusak atau halaman yang hilang. K Menunjukkan naskah ini juga mencakup sebuah komentari. [ ] Kurung sekitar penomoran Gregory-Aland menunjukkan bahwa naskah termasuk ke dalam naskah yang sebelumnya sudah bernomor, salinan dari naskah lain yang sebelumnya bernomor, ditemukan ternyata bukan naskah teks berkesinambungan, ditemukan tertulis dalam bahasa Yunani modern versus Yunani Koine, atau telah dihancurkan.
Hanya satu naskah uncial, Codex Sinaiticus yang memuat teks lengkap Perjanjian Baru. Codex Alexandrinus memuat hampir lengkap semua kitab dalam Perjanjian Baru, tetapi kehilangan sejumlah lembaran Injil Matius (25), Injil Yohanes (2), dan Surat 2 Korintus (3). Codex Vaticanus kehilangan empat kitab terakhir, dan Surat Ibrani tidak lengkap. Codex Ephraemi memuat sekitar 66 persen Perjanjian Baru. Naskah-naskah uncial dengan nomor di atas 046 umumnya hanya terdiri dari satu atau dua lembar.
Sejumlah naskah uncial, yaitu 45 dari 300-an yang terlestarikan, sering kali dikutip sebagai saksi-saksi penting teks Perjanjian Baru sehingga mereka tidak hanya diberi nama, tetapi juga kode satu huruf yang disebut siglum, untuk memudahkan pengutipan referensi dalam aparatus tekstual dan tulisan-tulisan akademik. Mulai uncial 046 pemberian kode sigla dihentikan dan hanya segelintir naskah yang kemudian diberi nama deskriptif.
Catatan: Injil: Kitab-kitab Injil, Paul: Surat-surat Paulus, Kisah: Kisah Para Rasul, Am: Surat-surat Am, Wahyu: Kitab Wahyu kepada Yohanes
* Dihilangkan dari daftar uncial Perjanjian Baru pada sejumlah daftar modern.