Nevi'im, juga ditulis Nebiim (bahasa Ibrani: נְבִיאִים Nəḇî'îm, "Nabi-nabi, para nabi"), merupakan bagian utama yang kedua dari Alkitab Ibrani (Tanakh), di antara Taurat (pengajaran) dan Ketuvim (tulisan-tulisan). Nevi'im dibagi menjadi dua bagian:
Para akademisi menduga banyak dari tulisan-tulisan nabi-nabi akhir yang lebih lama daripada kisah-kisah nabi-nabi awal, yang mana mendahuluinya dalam kanon, dan pengaruhnya sangat besar terhadap arah dan perkembangan agama Ibrani. nabi-nabi akhir juga memberikan pengaruh luas terhadap aktivitas sosial, politik, dan sastra dalam budaya-budaya di luar Yudaisme.
Dalam agama Yahudi, baik Kitab Samuel maupun Raja-raja masing-masing dihitung sebagai satu kitab. Selain itu, dua belas kitab nabi-nabi yang relatif singkat juga dihitung sebagai satu kitab. Kumpulan kitab-kitab yang kecil ini disebut Trei Asar atau "Kitab Kedua belas Nabi". Jadi menurut tradisi Yahudi Nevi'im seluruhnya terdiri atas delapan kitab (dari keseluruhan 24 kitab dalam Tanakh). Dalam liturgi Yahudi, pilihan bacaan dari kitab-kitab Nevi'im yang dikenal sebagai Haftarah dibacakan di hadapan publik dalam sinagoge, setelah pembacaan Torah pada setiap hari Sabat, serta pada hari-hari puasa dan festival Yahudi. Di dalam Tanakh, Kitab Daniel merupakan bagian dari Tulisan-tulisan atau Ketuvim.[a]
Kronologi dan masa hidup para nabi pada masa raja-raja Israel dan Yehuda.[3]
Menurut Talmud, Targum Nevi'im disusun oleh Yonatan ben Uziel. Seperti Targum Onkelos tentang Torah, ini adalah Targum timur (Babel) yang berawal di barat (Negeri Israel).
Seperti Targum Torah, Targum Yonatang tentang Nevi'im berfungsi untuk maksud liturgi resmi: targum ini dibaca berganti-ganti, ayat demi ayat, dalam pembacaan Haftarah di hadapan khalayak dan dalam mempelajari Nevi'im.
Orang-orang Yahudi Yemen melanjutkan tradisi di atas hingga sekarang, dan telah melestarikan suatu tradisi yang hidup dari vokalisasi Babel untuk Targum Nevi'im.