Yoyakim (bahasa Ibrani: יְהוֹיָקִים "Yahweh mengangkatnya", juga ditulis Jehoikim (bahasa Yunani: Ιωακιμ; bahasa Latin: Joakim; bahasa Inggris: Jehoiakim) (lahir ~633, mati 597 SM) adalah raja Yehuda. Putra kedua raja Yosia.[1] Ibunya bernama Zebuda binti Pedaya, dari Ruma.[2] Namanya waktu muda adalah Elyakim (אֶלְיָקִים bahasa Yunani: Ελιακιμ; bahasa Latin: Eliakim).
Ketika ayahnya, raja Yosia, meninggal, rakyat mengangkat adik tirinya, Yoahas (atau Salum), menjadi raja. Setelah 3 bulan, Firaun Nekho II mencopot Yoahas, mengangkat Elyakim untuk menjadi raja[3] dan menukar namanya menjadi Yoyakim.[4] Ia menjadi raja pada usia 25 tahun dan memerintah selama 11 tahun (609-598 SM).[2][5]. Setelah mati, tahtanya diteruskan anaknya, Yoyakhin (atau Yekonya).[6]
Yoyakim dikatakan sebagai raja yang tidak baik, karena melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya.[7]
Hal ini sesuai dengan catatan dari Tawarikh Babilonia, terutama Tawarikh Yerusalem, yang menyatakan bahwa pada tahun 606/605 Nebukadnezar mengalahkan tentara Mesir di Karkemis, kemudian pulang ke Babilon untuk naik tahta menggantikan ayahnya yang meninggal, dan kembali lagi ke tanah Hatti (Suriah dan Palestina) sampai bulan Syebat mengumpulkan banyak jarahan kembali ke Babel.[9]
Dalam Tawarikh Yerusalem tertulis bahwa pada tahun 601 SM, Nebukadnezar memimpin tentaranya menuju Mesir tetapi terpukul mundur kembali ke negerinya tanpa kemenangan dan pada tahun berikutnya raja Babel tinggal di negerinya mengumpulkan kereta-kereta kuda.[11] Rupanya karena itulah Yoyakim merasa tidak perlu lagi takluk kepada raja Babel dan ini akhirnya menyebabkan kematian tragisnya.
Dalam Kitab 2 Raja-raja hanya dicatat bahwa "Yoyakim mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, maka Yoyakhin, anaknya, menjadi raja menggantikan dia."[15] tetapi menurut catatan Kitab 2 Tawarikh, Yoyakim mendapat perlakuan buruk dari Nebukadnezar, raja Babel yang "membelenggunya dengan rantai tembaga untuk membawanya ke Babel,"[16] dan mati tanpa disebutkan kotanya (dalam wilayah Kerajaan Babel). Nabi Yeremia menyampaikan nubuat dari Tuhan bahwa "orang tidak akan meratapi dia: Aduhai abangku! Aduhai kakakku! Orang tidak akan menangisi dia: Aduhai tuan! Aduhai Seri Paduka! Ia akan dikubur secara penguburan keledai, diseret dan dilemparkan ke luar pintu-pintu gerbang Yerusalem."[17] menyiratkan bahwa Yoyakim rupanya mati dalam perjalanan dan dilemparkan di tepi jalan, seperti seekor keledai yang biasanya dipakai mengangkut beban di jalanan dan jika mati, dicampakkan begitu saja di tepi jalan. Hal ini dikuatkan oleh nubuat yang lain yang disampaikan oleh Yeremia:
(sumber 1 Tawarikh 3:16–24)
Keturunan Yoyakim ialah Yekhonya, anaknya itu, dan anak (= penerus tahta) orang ini ialah Zedekia.
Anak-anak Yekhonya, orang kurungan itu:
Anak-anak Pedaya:
Anak-anak Zerubabel:
Anak-anak Hananya:
Anak-anak Sekhanya:
enam orang.
Anak-anak Nearya:
Anak-anak Elyoenai:
Menurut Tawarikh Babilonia,[22] Yerusalem jatuh pada tanggal 2 Adar (16 Maret) 597 SM. Tawarikh itu mencatat:
Dalam tahun ke-7 (Nebukadnezar, 599 SM atau 598 SM) bulan Kislew (bulan ke-9; Desember) raja Babel mengumpulkan tentaranya, dan setelah ia menyerang tanah Hatti (Siria/Palestina) ia mengepung kota Yehuda. Pada hari ke-2 bulan Adar (bulan ke-12; 16 Maret 598 SM atau 597 SM) ia menguasai kota itu dan menawan raja (Yoyakhin). Ia mengangkat penggantinya, raja pilihannya (Zedekia), dan setelah mendapat upeti yang banyak, ia mengirimkannya ke Babel.[23]
Menurut perhitungan waktu pemerintahan raja Asa, Yosafat dan seterusnya, maka tahun-tahun kehidupan Yoyakim dapat dihitung sejak berdirinya Kerajaan Yehuda (mulai dari pecahnya Kerajaan Israel pada tahun 931 SM).
Bersamaan dengan tahun ke-31 pemerintahan raja Yosia di Yerusalem
Tahun ke-324 (tahun ke-1 Yoyakim, Yoyakim 27 tahun, Yoahas 25 tahun, Yehezkiel 16 tahun, Zedekia 12 tahun, Yoyakhin 9 tahun): (~ 608 SM)
Bersamaan dengan tahun ke-3 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 606 SM-Agustus 605 M)
Bersamaan dengan tahun ke-4 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 605 SM-Agustus 604 M)
Bersamaan dengan tahun ke-5 Yoyakim, Yoyakim 31 tahun, Yoahas 29 tahun, Yehezkiel 20 tahun, Zedekia 16 tahun, Yoyakhin 13 tahun): ~ 603 SM
Bersamaan dengan tahun ke-10 pemerintahan raja Yoyakim di Yerusalem (mulai bulan Tisyri atau September 599 SM-Agustus 598 M)
Bersamaan dengan tahun ke-1 pemerintahan raja Yoyakhin di Yerusalem (mulai bulan Kislew atau Desember 598 SM)