Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Teuku Muhammad Hasan

Teuku Muhammad Hasan
Mr. Teuku Muhammad Hasan
Gubernur Sumatra
Masa jabatan
1945–1948
WakilMohammad Amir
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Masa jabatan
19 Desember 1948 – 13 Juli 1949
Menteri Agama
Masa jabatan
19 Desember 1948 – 13 Juli 1949
Sebelum
Pendahulu
Masjkur
Pengganti
Masjkur
Sebelum
Wakil Ketua Senat Republik Indonesia Serikat
Masa jabatan
25 Februari 1950 – 16 Agustus 1950
Informasi pribadi
Lahir
Teuku Mohammad Hasan

(1906-04-04)4 April 1906
Belanda Pidie, Aceh, Hindia Belanda
Meninggal21 September 1997(1997-09-21) (umur 91)
Indonesia Jakarta, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata
Alma materLeiden University
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mr. Teuku Mohammad Hasan atau juga ditulis Teuku Muhammad Hasan (4 April 1906 – 21 September 1997) adalah Gubernur Provinsi Sumatra pertama[1] setelah Indonesia merdeka dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1948 hingga tahun 1949 dalam Kabinet Darurat.[2] Selain itu ia adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia.

Riwayat Hidup

Kehidupan Awal

Teuku Muhammad Hasan dilahirkan tanggal 4 April 1906 sebagai Teuku Sarong, di Sigli, Aceh. Ayahnya, Teuku Bintara Pineung Ibrahim adalah Ulèë Balang di Pidie (Ulèë Balang adalah bangsawan yang memimpin suatu daerah di Aceh). Ibunya bernama Tjut Manyak.[3]

Dia bersekolah di Sekolah Rakyat (Volksschool) di Lampoeh Saka 1914-1917. Pada tahun 1924 bersekolah di sekolah berbahasa Belanda Europeesche Lagere School (ELS), dilanjutkan ke Koningen Wilhelmina School (KWS) di Batavia (sekarang Jakarta). Kemeudian ia masuk Rechtschoogeschool (Sekolah Tinggi Hukum).

Masa-masa di Belanda

Pada usia 25 tahun, T.M Hasan memutuskan untuk bersekolah di Leiden University, Belanda. Selama di Belanda, ia bergabung dengan Perhimpunan Indonesia yang dipelopori oleh Muhammad Hatta, Ali Sastroamidjojo, Abdul Madjid Djojodiningrat dan Nasir Datuk Pamuntjak. Selain kesibukannya sebagai mahasiswa, Hasan juga menjadi aktivis yang mengadakan kegiatan-kegiatan organisasi baik di dalam kota maupun di kota-kota lain di Belanda

Hasan mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Master of Laws) tahun 1933.

Kembali ke Tanah Air

Pada tahun 1933, Mr. T.M Hasan kembali ke Indonesia. Setiba di pelabuhan Ulee Lheue, Kutaraja, buku-bukunya disita untuk pemeriksaan karena dicurigai terdapat buku paham pergerakan yang akan membahayakan kedudukan pemerintah kolonial Belanda, khususnya di Aceh. Selama di Kutaraja, Hasan menjadi Pegiat di bidang Agama dan Pendidikan.

Di bidang agama, ia bergabung dengan organisasi Islam Muhammadiyah sebagai konsul di bawah pimpinan R.O. Armadinata. Pada era ini, Muhammadiyah berhasil mendirikan perkumpulan perempuan yakni Aisyiyah, Hizbul Wathan, dan sebuah lembaga pendidikan setingkat Hollandsch-Inlandsche School atau HIS. Perkembangan selanjutnya, Muhammadiyah juga mendirikan cabang-cabang di beberapa kota lain di Aceh. Tercatat pada masa akhir Pemerintahan Belanda di Aceh (1942), jumlah cabang Muhammadiyah di Aceh sebanyak 8 (delapan) buah.

Selain aktif di Muhammadiyah, Hasan juga aktif dalam dunia pendidikan. Ia ikut mempelopori berdirinya organisasi Atjehsche Studiefonds (Dana Pelajar Aceh) yang bertujuan untuk membantu anak-anak Aceh yang cerdas tetapi tidak mampu untuk sekolah.

Selain itu, Hasan juga menjadi komisaris organisasi pendidikan yang bernama Perkumpulan Usaha Sama Akan Kemajuan Anak (PUSAKA). Tujuan organisasi ini adalah untuk mendirikan sebuah sekolah rendah berbahasa Belanda seperti Hollandsch-Inlandsche School.

Aktivitas kependidikan Hasan yang lain ialah mendirikan Perguruan Taman Siswa di Kutaraja pada tanggal 11 Juli 1937. Dalam kepengurusan lembaga yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara ini, Hasan menjadi ketua dengan sekretaris Teuku Nyak Arief. Sesaat setelah pembentukannya, Hasan mengirim utusannya yaitu, Teuku M. Usman el Muhammady untuk menemui Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta. Tujuannya adalah memohon agar Taman Siswa memperluas jaringannya, yakni dengan mendirikan cabang di Aceh. Berdasarkan permohonan tersebut, Majelis Luhur Taman Siswa mengirim tiga orang guru ke Aceh, yaitu Ki Soewondo Kartoprojo beserta istrinya yang juga sebagai guru dan Soetikno Padmosoemarto. Dalam waktu yang relatif singkat, Hasan dan pengurus Taman Siswa di Kutaraja berhasil membuka 4 (empat) sekolah Taman Siswa di Kutaraja, yaitu sebuah Taman Anak, Taman Muda, Taman Antara dan Taman Dewasa.

Berkat pengalaman di bidang pendidikan tersebut, Hasan memutuskan pergi ke Batavia dan bekerja sebagai pengawai di Afdeling B, Departemen Van Van Onderwijsen Eiredeienst (Departemen Pendidikan). Selain itu, ia juga pernah menjadi pegawai di kantor Voor Bestuurshervarming Buintengewesten. Kemudian pada tahun 1938, Hassan kembali lagi ke Medan untuk bekerja pada kantor Gubernur Sumatra sampai tahun 1942. Pada era penjajahan Jepang ini, yakni antara tahun 1942 sampai 1945, Hasan tetap berada di Medan dan bekerja sebagai Ketua Koperasi Ladang Pegawai Negeri di Medan, kemudian menjadi Penasihat dan Pengawas Koperasi Pegawai Negeri di Medan dan Pemimpin Kantor Tinzukyoku (Kantor permohonan kepada Gunsaibu) di Medan. Ketika Jepang hendak angkat kaki dari Aceh tahun 1945, Hasan adalah sedikit dari tokoh-tokoh Aceh yang memiliki kesadaran kebangsaan dan bersedia bergabung dengan para nasionalis di Jakarta.

Pada 7 Agustus 1945 Mr. Teuku Muhammad Hasan dipilih menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno.[4]

Gubernur Sumatra Pertama

Susunan Kabinet Presidensial Soekarno setelah kemerdekaan Indonesia

Setelah kemerdekaan Indonesia, Mr. Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatra I pada tanggal 22 Agustus 1945 dengan ibu kota provinsi di Medan.[5]

Pemerintahan Darurat Republik Indonesia

Tidak lama setelah ibu kota RI di Yogyakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda II, mereka berulangkali menyiarkan berita bahwa RI sudah bubar. Karena para pemimpinnya, seperti Soekarno, Hatta dan Syahrir sudah menyerah dan ditahan.

Mendengar berita bahwa tentara Belanda telah menduduki ibu kota Yogyakarta dan menangkap sebagian besar pimpinan Pemerintahan Republik Indonesia, tanggal 19 Desember sore hari, Mr. Syafruddin Prawiranegara bersama Kol. Hidayat, Panglima Tentara dan Teritorium Sumatra, mengunjungi Mr. Teuku Mohammad Hasan, Gubernur Sumatra/Ketua Komisaris Pemerintah Pusat di kediamannya, untuk mengadakan perundingan. Malam itu juga mereka meninggalkan Bukittinggi menuju Halaban, perkebunan teh 15 Km di selatan kota Payakumbuh.

Sejumlah tokoh pimpinan republik yang berada di Sumatera Barat dapat berkumpul di Halaban, dan pada 22 Desember 1948 mereka mengadakan rapat yang dihadiri antara lain oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara, Mr. Teuku Muhammad Hasan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Danubroto, Direktur BNI Mr. A. Karim, Rusli Rahim dan Mr. Latif. Walaupun secara resmi kawat Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, maka dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:

  • Mr. Syafruddin Prawiranegara, Ketua PDRI/Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/Menteri Luar Negeri ad interim
  • Mr. Teuku Muhammad Hasan, Wakil Ketua PDRI/Menteri Dalam Negeri/Menteri PPK/Menteri Agama,
  • Mr. Sutan Mohammad Rasjid, Menteri Keamanan/Menteri Sosial, Pembangunan, Pemuda,
  • Mr. Lukman Hakim, Menteri Keuangan/Menteri Kehakiman,
  • Ir. M. Sitompul, Menteri Pekerjaan Umum/Menteri Kesehatan,
  • Ir. Indracaya, Menteri Perhubungan/Menteri Kemakmuran.

Nasionalisasi Perusahaan Perminyakan

Pada tahun 1951, sebagai ketua Komisi Perdagangan dan Industri DPRS (Dewan Perwakilan Rakyat Sementara), Mr. T. M Hasan mengadakan suatu penelitian yang akhirnya menyimpulkan dua hal penting:

  1. Terdapat alasan kuat bahwa jika dilakukan nasionalisasi, hasil minyak Sumatera Utara bisa dipakai sebagai alat pembayaran.
  2. Indonesia tidak memperoleh bagian yang wajar dari perusahaan minyak asing berdasarkan Let Alone Agreement dan sistem pembayaran pajak yang berlaku.

Hasil penelitiannya tersebut kemudian diusulkan dalam sebuah mosi yang didukung oleh kabinet dan diterima secara aklamasi pada tanggal 2 Agustus 1951.

Mosi tersebut berbunyi antara lain:[6]

  1. Mendesak kepada pemerintah untuk dalam jangka waktu satu bulan membentuk sebuah Komisi Negara tentang masalah minyak, dengan tugas:
    1. Segera melakukan penyelidikan terhadap masalah pengolahan minyak, timah, batu bara, emas, perak, dan hasil tambang lainnya.
    2. Membuat rencana undang-undang perminyakan yang serasi dengan keadaan yang berlaku sekarang.
    3. Membantu pemerintah dengan usul-usul pendapat mengenai sikap yang patut diambil pemerintah berkenaan dengan status tambang minyak di Sumatera Utara pada khususnya dan pertambangan lain pada umumnya.
    4. Membantu pemerintah dengan usul-usul pertambangan di Indonesia.
    5. Membantu pemerintah dengan usul-usul pendapat mengenai pajak produksi bahan minyak dan ketentuan harga.
    6. Mengajukan usul-usul lain berkenaan dengan masalah pertambangan guna meningkatkan penghasilan negara, menyelesaikan tugasnya dalam waktu tiga bulan dan menyerahkannya kepada pemerintah dan parlemen.
  2. Mendesak kepada pemerintah supaya menunda pemberian konsesi dan izin eksplorasi baru sampai tugas yang diberikan kepada Komisi Negara tentang masalah pertambangan selesai.

Dalam mosi tersebut juga diusulkan agar pemerintah dalam waktu singkat meninjau kembali Indische Mijn Wet 1899, undang-undang kolonial yang masih tetap dipakai sebagai dasar pengelolaan minyak di Indonesia. IMW dianggap tidak sesuai lagi dengan asas-asas pokok pemikiran bangsa Indonesia.[7]

Untuk memenuhi mosi tersebut pada tanggal 13 September 1951 pemerintah membentuk Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP) yang bertugas menyelidiki masalah-masalah pertambangan termasuk pertambangan minyak dan gas bumi dan menyusun rancangan undang-undang untuk menggantikan IMW 1899.[8]

Hasan, dalam pidatonya mengenai mosi tersebut mengatakan bahwa kelompok Tiga Besar (Shell, Stanvac dan Caltex)[9] pada hakikatnya menerima lima kali lebih banyak daripada yang dilaporkannya. Ia berpendapat bahwa hal itu disengaja agar harga minyak mentah lebih murah dari yang semestinya, dan sebagai bukti dia mengutip sebuah penawaran dari suatu kelompok perusahaan minyak Jepang yang bersedia membayar minyak mentah Rp.950 per ton, dibandingkan dengan Rp.100 per ton yang dilaporkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dalam kaitannya dengan pembayaran pajak. Kedua, menurut Mr. T. M Hasan, perusahaan-perusahaan minyak itu dengan sengaja mempertinggi ongkos operasinya secara tidak wajar.

Yang menarik di sini adalah pembicaraan yang dilakukan oleh Hasan dengan para pejabat perusahaan minyak asing tidak lama setelah isi mosi itu diumumkan. Mereka mengusulkan pembagian keuntungan berdasarkan pola 50:50. Hal ini dijawab Hasan bahwa dengan pola demikian dikhawatirkan biaya operasi akan bisa di mark-up menjadi lebih tinggi. Ia kemudian mengajukan usul balasan agar hasil produksi minyak di Indonesia dibagi saja antara pemerintah Indonesia dengan perusahaan minyak asing atas dasar sama banyak. Usulan Hasan tersebut membuat para bos perusahaan minyak asing tercengang dan tidak berani bersuara.[10][11]

Efek dari mosi ini adalah dibentuknya Panitia Negara Urusan Pertambangan (PNUP), dan pada Maret 1956 Mr. T.M. Hasan ditunjuk sebagai ketua,[12] dan berhasil menasionalisasi beberapa perusahan minyak asing menjadi Permina (1957) dan Pertamin (1961). Kedua perusahaan ini pada tahun 1968 digabung menjadi Pertamina.[13]. [14]

Kehidupan selanjutnya

Memasuki masa Orde Baru, Teuku Mohammad Hasan terkesan menjauh dari keterlibatan di dalam dunia politik.[3] Ia memutuskan kembali ke dunia pendidikan yang telah cukup lama ditinggalkannya dengan merintis pendirian Universitas Serambi Mekkah di Banda Aceh pada 21 Maret 1984.[15] Ia juga menulis beberapa buku. Salah satu bukunya adalah Sejarah Perminyakan di Indonesia (diterbitkan oleh Yayasan Sari Pinang Sakti, 1985).[16]

Teuku Mohammad Hasan meninggal dunia pada tanggal 21 September 1997 di Jakarta. Jasadnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.[3]

Batu nisan makam Teuku Mohammad Hasan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

Penghargaan

Doktor Kehormatan

Pada tahun 1990, Universitas Sumatera Utara menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa.[16]

Pahlawan Nasional

Mr. Teuku Muhammad Hasan dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tertanggal 3 November 2006.[17]

Eponim

Sebuah jalan di Banda Aceh dinamakan Jalan Mr. Teuku Muhammad Hasan.[18]

Tanda Kehormatan

Bibliografi

Mr. Teoekoe Moehammad Hasan, Karya dan Pengabdiannya
  • (Indonesia) Muhammad Ibrahim (Drs.) (1983) Mr. Teoekoe Moehammad Hasan, Karya dan Pengabdiannya Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek-Proyek dan Dokumentasi Sejarah Nasional
  • (Indonesia) Teuku Muhammad Hasan (1985) Sejarah Perjuangan Perminyakan Nasional Jakarta: Sari Pinang Sakti.
  • (Indonesia) Dwi Purwoko (1995) Dr. Mr. T. H. Moehammad Hasan Salah Seorang Pendiri Republik Indonesia dan Pemimpin Bangsa, Jakarta: Sinar Harapan
  • (Indonesia) Mr. Teuku Moehammad Hasan (1999) Memoir: Gubernur Sumatra dari Aceh ke Pemersatu Bangsa, Jakarta: Papas Sinar Sinanti, Editor: Dr. T. Mohamad Isa, MPH, MA
  • (Indonesia) Irma Widyani Roring (2000) Teuku Moehammad Hasan: Perjalanan yang Memberi Mahkota Jakarta: Puri Ratnawangsa Media

Referensi

  1. ^ https://historia.id/politik/articles/yang-terpaksa-jadi-gubernur-DO4wj
  2. ^ "Profile on Kepustakaan Presiden RI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-23. Diakses tanggal 2011-11-25. 
  3. ^ a b c Raditya, Iswara N. (2019-09-21). "Teuku Muhammad Hasan, Gubernur Sumatra Pertama dan Satu-Satunya". Tirto.id. Diakses tanggal 2023-11-18. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-30. Diakses tanggal 2021-05-27. 
  5. ^ "http://books.google.co.id/books?id=z9C7NuTllisC&pg=PA142&lpg=PA142&dq=mr+teuku+muhammad+hasan+gubernur+sumatera&source=bl&ots=8e4f8c3TBZ&sig=I3OZpB3BaZ42WP5oqYp6UxTbl-M&hl=id&ei=AE62Tua2IMLwrQe0_um9Aw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=7&ved=0CEMQ6AEwBg#v=onepage&q&f=false".  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  6. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-06. Diakses tanggal 2011-11-25. 
  7. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-01-03. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-02-19. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  9. ^ http://redfox69.wordpress.com/2011/04/01/menilik-sejarah-kontrak-bagi-hasil-production-sharing-contract-migas-indonesia/
  10. ^ "TEUKU MUHAMMAD HASAN MENTERI PENDIDIKAN "DARURAT". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-04. Diakses tanggal 2011-11-25. 
  11. ^ http://www.scribd.com/doc/52907947/sejarah-pertambangan
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-06-11. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  13. ^ "http://www.nasionalis.com/nasionalisasi-usaha-pertambangan-minyak-di-indonesia/". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-06. Diakses tanggal 2011-11-25.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  14. ^ "Sejarah Pertamina". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-25. Diakses tanggal 2011-11-25. 
  15. ^ "http://ypsm.serambimekkah.ac.id//". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-18. Diakses tanggal 2011-11-25.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  16. ^ a b "http://www.worldcat.org/title/pemberian-gelar-kehormatan-doktor-honoris-causa-dalam-bidang-ilmu-hukum-tatanegara-kepada-mr-th-moehammad-hasan-kumpulan-pidato-28-juli-1990/oclc/052434839".  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  17. ^ "http://www.gemari.or.id/file/gemari71hal42.PDF" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-04-25. Diakses tanggal 2011-11-25.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  18. ^ "http://www.rakyataceh.com/index.php?open=view&newsid=1361&tit=Berita%20Utama%20-%20Mr%20T%20Muhammad%20Hasan%20Jadi%20Nama%20Jalan".  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  19. ^ "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-07-29. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 
  20. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Ali Sastroamidjojo
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
1948–1949
Diteruskan oleh:
Sarmidi Mangunsarkoro
Didahului oleh:
Masjkur
Menteri Agama Indonesia
1948–1949
Diteruskan oleh:
Masjkur
Posisi baru Gubernur Sumatra
1945–1948
Diteruskan oleh:
Sutan M. Amin Nasution
sebagai Gubernur Sumatera Utara
Diteruskan oleh:
Mohammad Nasroen
sebagai Gubernur Sumatra Tengah
Diteruskan oleh:
Mohammad Isa
sebagai Gubernur Sumatera Selatan

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Teuku Muhammad Hasan

Teuku Teuku Ryzki Teuku Nyak Arif Teuku Umar Teuku Markam Universitas Teuku Umar Teuku Usman Yacoub Teuku Muhammad Hasan Teuku Zacky Teuku Rassya Teuku Daudsjah Teuku Rifnu Wikana Teuku Ibrahim Teuku Ryan (pemeran, lahir 1994) Teuku Ibrahim Lam Nga Teuku Wisnu Teuku Nyak Makam Teuku Mohammad Syah Teuku Irwan Teuku Ali Basyah Teuku Abdul Hamid Azwar Teuku Ryan (pemeran, lahir 1975) Teuku Chik Mohammad Thayeb Teuku Nanta Seutia Teuku Alaidinsyah Teuku Zulkarnaini Teuku Ben Mahmud Teuku Djohan Teuku Sama Indra Teuku Mohammad Hamzah Thayeb Teuku Parvinanda Teuku Raja Keumangan Teuku Dino KRI Teuku…

Umar (385) Teuku Muhammad Usman El Muhammady Teuku Iskandar Teuku Jacob Teuku Faizasyah Teuku Riefky Harsya Teuku Mirzuan Teuku Umar Ali Teuku Taufiqulhadi Teuku Chik Muhammad Johan Alamsyah Komando Resor Militer 012 Bandar Udara Teuku Cut Ali Teuku Muhammad Nurlif Jalan Teuku Umar (Jakarta) Teuku Hamzah Teuku Ichsan Edwin Bejo Leung Teuku Ben, Kuala Pesisir, Nagan Raya Teuku Beny Firmansyah Jalan Teuku Nyak Arief (Jakarta) Teuku Eddy Faisal Rusydi Teuku Abdullah Sakti Teuku Jusuf Muda Dalam Tereza Fahlevi Teuku Alibasyah Talsya Jalan Teuku Cik Ditiro (Jakarta) Teuku Abdul Hafil Fuddin Tompi Cot Teuku Dek, Seunagan Timur, Nagan Raya Teuku Munirwan Teuku Raja Fahsul Falah P. Ramlee Satuan Setara Dua Puluh Kaki Teuku Burhanuddin Sampe Teungku Chik di Tiro Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat 1950–1956

Baca artikel lainnya :

Mikroprosesor Intel tipe Core i7 keluaran tahun 2008 Sebuah mikroprosesor (sering dituliskan: µP atau uP) adalah sebuah central processing unit (CPU) elektronik komputer yang terbuat dari transistor mini dan sirkuit lainnya di atas sebuah sirkuit terintegrasi semikonduktor. Sebelum berkembangnya mikroprosesor, CPU elektronik terbuat dari sirkuit terintegrasi TTL terpisah; sebelumnya, transistor individual; sebelumnya lagi, dari tabung vakum. Bahkan telah ada desain untuk mesin komputer sederhan…

Stasiun Nambo b26 Tampak depan bangunan utama Stasiun NamboLokasiJalan Raya NamboBantarjati, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat 16874IndonesiaKetinggian+220 mOperatorKAI Commuter KAI LogistikLetak dari pangkalkm 51+077 lintas Jakarta–Manggarai–Nambo[1]Jumlah peronSatu peron sisi yang tinggiJumlah jalur8 (jalur 1: sepur lurus)Informasi lainKode stasiunNMO-[2]KlasifikasiIII/kecil[2]SejarahDibuka1996; 26 tahun lalu (1996)Operasi layananKRL Commuter Line, KA Semen Tiga …

Johannes Brenz, gambar abad ke-17 Johann (Johannes) Brenz (24 Juni 1499 – 11 September 1570) adalah seorang teolog Jerman dan Reformator Protestan asal Kadipaten Württemberg. Brenz lahir di Kota Kekaisaran Weil der Stadt, 20 mil dari barat Stuttgart. Referensi  Artikel ini memuat teks dari suatu publikasi yang sekarang berada di ranah publik: Bossert., G. (1914). Brenz, Johann. Dalam Jackson, Samuel Macauley. New Schaff–Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge…

Kobayakawa Hideaki Hideakis Grab[A 1] Kobayakawa Hideaki (japanisch 小早川秀秋; geboren 1582 in Nagahama (Provinz Ōmi[A 2]); gestorben 1. Dezember 1602 in Okayama) war ein japanischer Feldherr in der Azuchi-Momoyama-Zeit. Inhaltsverzeichnis 1 Leben und Wirken 2 Anmerkungen 3 Literatur 4 Weblinks Leben und Wirken Kobayakawa Hideaki war der fünfte Sohn von Kinoshita Iesada (木下 家定; 1543–1608), dem älteren Bruder von Toyotomi Hideyoshis rechtmäßiger Frau Kodaiin (…

У Вікіпедії є статті про інших людей із прізвищем Лаврівський. о. Іван Лаврівський о. Іван ЛаврівськийНародився 1773(1773)село Терка Ліського повіту, нині ПольщаПомер 25 червня 1846(1846-06-25)ПеремишльДіяльність священик, педагог, освітній діячAlma mater Львівський університетПосада ре

هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (يناير 2020) هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إل…

El Salvador Kapitän Miguel Merz Aktuelles ITF-Ranking 52 Statistik Erste Teilnahme 1991 Davis-Cup-Teilnahmen 26 Bestes Ergebnis Amerika Gruppenzone II(11 Teilnahmen) Ewige Bilanz 53:37 Erfolgreichste Spieler Meiste Siege gesamt Rafael Arévalo (52) Meiste Einzelsiege Rafael Arévalo (31) Meiste Doppelsiege Rafael Arévalo (21) Bestes Doppel Rafael Arévalo / Marcelo Arévalo (12) Meiste Teilnahmen Manuel-Antonio Tejada-Ruiz (45) Meiste Jahre Rafael Arévalo (14) Letzte Aktualisierung der Infobo…

КолашинКолашин/Kolašin герб Основні дані 42°51′00″ пн. ш. 19°52′00″ сх. д. / 42.85000° пн. ш. 19.86667° сх. д. / 42.85000; 19.86667Координати: 42°51′00″ пн. ш. 19°52′00″ сх. д. / 42.85000° пн. ш. 19.86667° сх. д. / 42.85000; 19.86667 Країна  ЧорногоріяРегіо

Sourav GangulyPresident BCCIPetahanaMulai menjabat 23 Oktober 2019PendahuluC.K Khanna Sourav Ganguly Informasi pribadi Nama lengkap Sourav Chandidas Ganguly Nama panggilan Dada, Prince of Calcutta, Maharaj, God of the Off Side Gaya batting Bertangan kiri Gaya bowling Right arm medium Posisi Pemukul Keluarga Dona Ganguly ​(m. 1997)​Snehasish Ganguly (saudara) Informasi internasional Tim nasional India Test debut (cap 206) 20 Juni 1996 v Inggris Test…

Relleno negro Relleno negro Tipo GuisoConsumoOrigen MéxicoDatos generalesIngredientes pavo, carne de puerco, mezcla de chiles, huevos cocidos.[editar datos en Wikidata] El relleno negro es un platillo de la gastronomía de la península yucateca, basado en pavo, carne de cerdo y mezcla de chiles (chilmole). Se prepara tradicionalmente en el mes de noviembre en una festividad llamada Janal Pixán. Ingredientes La receta original lleva pavo, carne de puerco molida para hacer el but[1]&#…

Keuskupan BakerDioecesis BakeriensisKatolik Lambang Keuskupan BakerLokasiNegara Amerika SerikatWilayah18 county di Oregon TimurProvinsi gerejawiProvinsi PortlandStatistikLuas173.013 km2 (66.801 sq mi)Populasi- Total- Katolik(per 2012)509.47434,142[1] (6.7%)Paroki31InformasiDenominasiKatolik RomaRitusRitus RomaPendirian19 Juni 1903KatedralKatedral Santo Fransiskus de SalesPelindungSanta Fransiskus de SalesKepemimpinan kiniPausFransiskusUskupLiam Ste…

UFC mixed martial arts event in 2019 UFC Fight Night: Błachowicz vs. SantosThe poster for UFC Fight Night: Błachowicz vs. SantosInformationPromotionUltimate Fighting ChampionshipDateFebruary 23, 2019 (2019-02-23)VenueO2 ArenaCityPrague, Czech RepublicAttendance16,583[1]Total gate$1,606,176[1]Event chronology UFC on ESPN: Ngannou vs. Velasquez UFC Fight Night: Błachowicz vs. Santos UFC 235: Jones vs. Smith UFC Fight Night: Błachowicz vs. Santos (also known as UF…

American actor and musician Danny TamberelliTamberelli in 2019Born (1982-02-08) February 8, 1982 (age 41)OccupationsActormusicianYears active1986–presentSpouse Katelyn Detweiler ​(m. 2018)​Children2Websitedannytamberelli.com Danny Tamberelli (born February 8, 1982)[1] is an American actor and musician. He is known for his portrayal of Little Pete in The Adventures of Pete & Pete from 1989 to 1995 and for his work as a cast member of the Nickel…

Irish television channel Television channel Virgin Media MoreCountryIrelandNetworkVirgin Media TelevisionProgrammingLanguage(s)EnglishPicture format1080i HDTV(downscaled to 16:9 576i for the SDTV feed)OwnershipOwnerVirgin Media IrelandSister channelsVirgin Media OneVirgin Media TwoVirgin Media ThreeVirgin Media FourHistoryLaunched12 April 2022; 19 months ago (2022-04-12)ReplacedVirgin 100Virgin Media SportLinksWebsitehttp://www.virginmedia.ie/moreAvailabilityTerrestrialVirgin M…

Act of Imperial Legislative Council of India Reserve Bank of India ActImperial Legislative Council Long title An Act to constitute a Reserve Bank of India CitationAct No. 2 of 1934Territorial extentWhole of IndiaEnacted byImperial Legislative CouncilEnacted6 March 1934Commenced1 April 1935Status: In force Reserve Bank of India Act, 1934 is the legislative act under which the Reserve Bank of India was formed. This act along with the Companies Act, which was amended in 1936, were meant to pro…

25°44′30″N 80°20′19″W / 25.74164°N 80.338621°W / 25.74164; -80.338621 Private, all-boys school in Westchester, Miami, , Florida, United States of AmericaChristopher Columbus High SchoolAddress3000 SW Galloway Road (87th Avenue)Westchester, Miami, (Miami-Dade), Florida 33165-3293United States of AmericaInformationTypePrivate, All-BoysMotto¡Adelante!/Forward!Religious affiliation(s)Roman Catholic, Marist BrothersPatron saint(s)St. Marcellin ChampagnatEstablishe…

Landmark Australian court case Federated Sawmill Employees Association v James Moore & Sons Pty LtdCourtHigh Court of AustraliaFull case nameThe Federated Saw Mill, Timber Yard, and General Woodworkers Employees' Association of Australasia Claimants v James Moore and Sons Proprietary Limited and Others Respondents. Decided25 June 1909Citation(s)[1909] HCA 43, (1909) 8 CLR 465Court membershipJudge(s) sittingGriffith CJ, O'Connor, Isaacs & Higgins JJCase opinion…

Clemente XIII Retrato de Clemente XIII por Anton Raphael Mengs, 1758 (óleo sobre lienzo, 155 x 111,5 cm, Pinacoteca Nacional de Bolonia) Papa de la Iglesia católica 6 de julio de 1758-2 de febrero de 1769Predecesor Benedicto XIVSucesor Clemente XIVInformación religiosaOrdenación sacerdotal 23 de diciembre de 1731Ordenación episcopal 19 de marzo de 1743por Benedicto XIVProclamación cardenalicia 20 de diciembre de 1737por Clemente XIIInformación personalNombre Carlo della Tor…

Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Parasit – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis …

AfganAfgan pada tahun 2021LahirAfgansyah Reza27 Mei 1989 (umur 34)Jakarta, IndonesiaNama lainAfganAlmamaterMonash University MalaysiaPekerjaanPenyanyi-penulis laguaktorTahun aktif2008–sekarangKarier musikGenrePopR&BballadInstrumenVokalLabel Wanna B Music Production (2008–2010) Trinity Optima Production (2012–sekarang) Artis terkaitBebi RomeoBemby NoorDipha BarusIsyana SarasvatiRaisaTulus (penyanyi)Rendy PandugoUngu (grup musik)RossaSherina MunafMaudy AyundaVidi AldianoTo…

Kembali kehalaman sebelumnya