Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Nugroho Notosusanto

Nugroho Notosusanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Ke-18
Masa jabatan
19 Maret 1983 – 3 Juni 1985
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Daoed Joesoef
Pengganti
Fuad Hassan
Rektor Universitas Indonesia Ke-8
Masa jabatan
1982–1985
Sebelum
Pengganti
W. A. F. J. Tumbelaka
(Sebagai Pejabat Rektor)
Informasi pribadi
Lahir(1930-07-15)15 Juli 1930
Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal3 Juni 1985(1985-06-03) (umur 54)
Jakarta, Indonesia
Suami/istriIrma Sawitri Ramelan
Anak3
Alma materUniversitas Indonesia
PekerjaanTentara
Akademisi
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas
  • 1945–1949 (dinas)
  • 1964–1985 (sipil)
Pangkat Brigadir Jenderal TNI
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Nugroho Notosusanto
Dikenal atasSejarawan Orde Baru
Karier ilmiah
BidangSejarah
InstitusiUniversitas Indonesia
DisertasiThe Peta army during the Japanese occupation of Indonesia (1979)

Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Raden Panji Nugroho Notosusanto (15 Juli 1930 – 3 Juni 1985) adalah seorang penulis cerpen Indonesia yang menjadi sejarawan militer yang menjabat sebagai guru besar sejarah di Universitas Indonesia. Lahir dari keluarga bangsawan di Jawa Tengah, ia menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi sejak usia muda. Selama Revolusi Nasional Indonesia dari 1945 hingga 1949, ia terlibat dinas aktif sebagai anggota Tentara Pelajar, bekerja di pengintaian. Meski ingin tetap di militer, di bawah pengaruh ayahnya ia melanjutkan pendidikan, akhirnya mendaftar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Selama tahun 1950-an ia menulis secara ekstensif dan aktif di berbagai kelompok politik dan akademis, akhirnya lulus dengan gelar sarjana sejarah pada tahun 1958.

Setelah usaha yang gagal untuk belajar di Universitas London, pada awal 1960-an Notosusanto – yang saat itu menjadi dosen – dihubungi oleh Jenderal Abdul Haris Nasution dan ditugaskan untuk menulis sejarah revolusi dan Peristiwa Madiun. Pada 1964 ia menjadi Kepala Divisi Sejarah TNI Angkatan Darat, dengan pangkat kehormatan. Terus mengajar, ia banyak menulis tentang revolusi dan peristiwa militer lainnya, termasuk buku pertama Gerakan 30 September 1965. Antara tahun 1983 hingga wafatnya Notosusanto merangkap sebagai Rektor Universitas Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Riwayat Hidup

Masa kecil

Ayah Nugroho bernama R.P. Notosusanto yang merupakan seorang ahli hukum Islam, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada dan seorang pendiri UGM. Kakak Nugroho pensiunan Patih Rembang dan kakak tertua ayah Nugroho adalah pensiunan Bupati Rembang. Pangkat patih, apalagi bupati sangat sulit dicapai rakyat pribumi pada waktu itu di daerah pesisiran Rembang. Nugroho adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Ketika Nugroho sedang giat-giatnya dalam gerakan mahasiswa, ia berkenalan dengan Irma Savitri Ramelan (Lilik). Perkenalan itu kemudian diteruskan ke jenjang perkawinan pada tangal 12 Desember 1960, di Hotel Indonesia. Istri Nugroho adalah keponakan ibu mantan Presiden RI Prof. Dr. B.J. Habibie. Dari perkawinan itu mereka dikaruniai tiga orang anak, yang pertama bernama Indrya Smita sudah tamat FIS UI, yang kedua Inggita Suksma, dan yang ketiga Narottama.

Pendidikan

Pendidikan yang pernah diperoleh Nugroho adalah Europeese Lagere School (ELS) tamat 1944, kemudian menyelesaikan SMP di Pati Tahun 1951, lalu tamat SMA di Yogyakarta. Setamat SMA ia masuk Fakultas Sastra, Jurusan Sejarah, Universitas Indonesia, dan tamat tahun 1960. Tahun 1962 ia memperdalam pengetahuan di bidang Sejarah dan Filsafat di University of London. Ketika tamat SMA, sebagai seorang prajurit muda ia dihadapkan pada dua pilihan, yaitu meneruskan karier militer dengan mengikuti pendidikan perwira ataukah menuruti apa yang diamanatkan ayahnya untuk menempuh karier akademis. Ayahnya dengan tekun dan sabar mengamati jejaknya. Ternyata, setelah 28 tahun, keinginan ayahnya terkabul meskipun sang ayah tidak sempat menyaksikan putranya dikukuhkan sebagai guru besar FSUI karena ayahnya telah wafat pada tanggal 30 April 1979. Dengan usaha yang sebaik-baiknya, amanat ayahnya kini telah diwujudkan meskipun kecenderungan pada karier militernya tidak pula tersisih. Pada tahun 1977 ia memperoleh gelar doktor dalam ilmu sastra bidang sejarah dengan tesis "The Peta Army During the Japanese Occupation in Indonesia", yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Tentara Peta pada Zaman Pendudukan Jepang di Indonesia. diterbitkan oleh penerbit Gramedia pada tahun 1979. Nugroho mendapat pendidikan di kota-kota besar seperti Malang, Jakarta, dan Yogyakarta.

Pengalaman kemiliteran

Pengalaman Nugroho Notosusanto di bidang kemiliteran, pernah menjadi angota Tentara Pelajar (TP) Brigade 17 dan TKR Yogyakarta. Sejak Nugroho menjadi anggota redaksi "Harian KAMI", ia semakin menjauh dari dunia sastra, akhirnya ia tinggalkan sama sekali. Ia kemudian beralih ke dunia sejarah dan tulisannya mengenai sejarah semakin banyak.

Pada tahun 1967, Nugroho mendapatkan pangkat tituler berdasarkan SK Panglima AD No. Kep. 1994/12/67 berhubungan dengan tugas dan jabatannya pada AD. Pangkat terakhirnya adalah Brigadir Jenderal, pangkat tertinggi yang mungkin diraih dalam karier sipil di kemiliteran saat itu. Sejak tahun 1964, ia menjabat Kepala Pusat Sejarah ABRI. Ia juga menjadi anggota Badan Pertimbangan Perintis Kemerdekaan serta aktif dalam herbagai pertemuan ilmiah di dalam dan di luar negeri.

Pada tahun 1981 namanya kembali disebut-sebut berkenaan dengan bukunya Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara. Buku ini menimbulkan polemik di berbagai media massa. Bahkan banyak pula yang mengecam buku itu sebagai pamflet politik.

Karier menulis

Nugroho dikenal sebagai penulis produktif. Di samping sebagai sastrawan dan pengarang, ia juga aktif menulis buku-buku ilmiah dan makalah dalam berbagai bidang ilmu, dan terjemahannya yang diterbitkan berjumlah dua puluh satu judul. Buku-buku itu sebagian besar merupakan lintasan sejarah dan kisah perjuangan militer. Wawasan yang mendalam tentang sejarah perjuangan ABRI menyebabkan ia mampu mengedit film yang berjudul Pengkhianatan G 30 S/PKI.

Di bidang keredaksian dapat dicatat sejumlah pengalamannya, yaitu memimpin majalah Gelora, menjadi pemimpin redaksi Kompas, anggota dewan redaksi Mahasiswa bersama Emil Salim tahun 1955-1958, menjadi ketua juri hadiah sastra, dan menjadi pengurus BMKN. Sewaktu di perguruan tinggi ia menjadi koresponden majalah Forum, dan menjadi redaksi majalah Pelajar.

Nugroho juga aktif dalam berbagai pertemuan ilmiah baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam tahun 1959-1976 tercatat empat kali pertemuan ilmiah internasional yang dihadirinya.

Karier di bidang pendidikan

Di bidang pendidikan, Nugroho banyak memegang peranan penting. Ia pernah menjadi Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan FSUI, menjadi Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, UI. Tahun 1971-1985 Nugroho menjadi wakil Ketua Harian Badan Pembina Pahiawan Pusat. Ketika Nugroho dilantik menjadi Rektor UI, ia disambut dengan kecemasan dan caci maki para mahasiswa UI. Mahasiswa menganggap Nugroho adalah seorang militer dan merupakan orang pemerintah yang disusupkan ke dalam kampus untuk mematikan kebebasan kehidupan mahasiswa.

Pada tanggal 19 Maret 1983, Nugroho dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Kabinet Pembangunan IV. Ia dikenal sebagai orang yang kaya ide, karena semasa menjadi menteri, ia mencetuskan banyak gagasan, seperti konsep wawasan almamater, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Pendidikan Humaniora. Di samping itu, banyak jasa-jasanya dalam dunia pendidikan karena ia yang mengubah kurikulum menghapus jurusan di SMA, sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru (Sipenmaru). Walaupun Nugroho hanya dua tahun menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, banyak hal yang telah digarapnya, yaitu Universitas Terbuka (UT) sebagai perguruan tinggi negeri yang paling bungsu di Indonesia. Program Wajib Belajar, Orang Tua Asuh, dan pendidikan kejuruan di sekolah menengah. Nugroho adalah satu-satunya menteri yang mengeluarkan Surat Keputusan mengenai tata laksana upacara resmi dan tata busana perguruan tinggi. Akan tetapi, sebelum SK ini terlaksana Nugroho telah dipanggil Tuhan Yang Maha Esa.

Penghargaan

Puncak pengakuan atas sumbangan Nugroho terhadap bangsa Indonesia adalah diberikannya Bintang Dharma, Bintang Gerilya, Bintang Yudha Dharma Nararya, Satyalancana Penegak.

Karier sebagai sastrawan

Pengarang yang dimasukkan H.B. Jassin ke dalam golongan sastrawan Angkatan 66 termasuk juga sastrawan angkatan baru (periode 1950-an) menurut versi Ajip Rosidi di antaranya adalah Nugroho Notosusanto.

Di antara pengarang semasanya, Nugroho dikenal sebagai penulis esai. Sebagian besar pengarang waktu itu hanya menulis cerpen dan sajak, tetapi Nugroho banyak menulis esai. Nugroho menyelami zamannya, terutama tentang sastra dan kebudayaan. Tulisan-tulisan yang berisi pembelaan para sastrawan muda, yaitu ketika terdengar suara-suara tentang krisis kesusastraan, menyebabkan Nugroho Notosusanto tertarik dalam dunia sastra Indonesia. Nugroholah yang memprakarsai simposium sastra FSUI pada tahun 1953; yang kemudian dijadikan tradisi tahunan sampai tahun 1958.

Bakat Nugroho dalam mengarang sudah terlihat ketika masih kecil. Ia mempunyai kesenangan mengarang cerita bersama Budi Darma. Cerita Nugroho selalu bernapas perjuangan. Pada waktu itu Republik Indonesia memang sedang diduduki oleh Belanda. Dari cerita-cerita yang dihasilkan Nugroho waktu itu, tampak benar semangat nasionalismenya. Menurut ayahnya, Nugroho mempunyai jiwa nasionalisme yang besar.

Sebagai sastrawan, pada mulanya Nugroho menghasilkan sajak dan sebagian besar pernah dimuat di harian Kompas. Oleh karena tidak pernah mendapat kepuasan dalam menulis sajak, Nugroho kemudian mengkhususkan diri sebagai pengarang prosa, terutama cerpen dan esai. Karyanya pernah dimuat di berbagai majalah dan surat kabar seperti Gelora, Kompas, Mahasiwa, Indonesia, Cerita, Siasat, Nasional, Budaya, dan Kisah. Di samping itu, Nugroho juga menghasilkan karya terjemahan. Hasil terjemahan Nugroho, yaitu Kisah Perang Salib di Eropa (1968) dari Dwight D. Eisenhower, Crusade in Europe, Understanding Histotry: A Primer of Historical Method. Terjemahan tentang bahasa dan sejarah, yaitu Kisah daripada Bahasa, 1971 (Mario Pei, The Story of Language), dan Mengerti Sejarah. Karena Nugroho cukup lama dalam kemiliteran, ia dapat membeberkan peristiwa-peristiwa militer, perang serta suka-dukanya hidup, seperti dalam cerpennya yang berjudul Jembatan, Piyama, Doa Selamat Tinggal, Latah, dan Karanggeneng. Dalam cerpen ini bahasa yang digunakan padat dan sering ada kata-kata kasar. Nugroho juga dapat bercerita dengan bahasa yang halus, seperti yang terdapat pada cerpen yang berjudul Nini. Cerpen yang berjudul Nini ini bertema seorang anak yang cacat dan ditinggal meninggal oleh ibunya, tetapi masih mengingat-ingat kebaikan ibunya. Cerpen ini bahasanya sederhana dan isinya mudah dimengerti pembaca. Isi cerpen ini tentang seorang ayah mencintai anaknya yang cacat dan yang mirip dengan almarhumah istrinya.

Lingkungan pendidikan kata-kata kasar agaknya memberi pengaruh pada sikap dan pandangan hidupnya, seperti sikap terhadap dunia nenek moyang yang magis religius, seperti kita lihat dalam cerpennya yang berjudul Mbah Danu, yaitu mengisahkan dukun “Mbah Danu” yang terjadi di kota kelahiran pengarang. Dukun besar yang diakui keampuhannya di seluruh daerah dalam menyembuhkan orang sakit dengan mengusir roh-roh, setan-setan, dan jin-jin yang biasanya menghuni orang yang sedang sakit. Adanya kepercayaan mistik ini kemudian menimbulkan pertentangan di kalangan ilmuwan yang berpendidikan modern yang tak mau tahu tentang ilmu gaib. Begitu juga seorang dokter yang melakukan tugasnya dengan perhitungan ilmiah.

Sebagai pengarang dan sebagai tentara Nugroho dapat bercerita tentang suasana pertempuran, baik tentang tempat, maupun peralatan peperangan. Pengarang mau berkata sejujurnya bahwa manusia itu tidak bebas dari kesalahan, baik dia tentara, pelajar, maupun pemimpin, seperti yang dilukiskannya dalam cerpen Pembalasan Dendam.

Kumpulan cerpen Hujan Kepagian berisi enam cerita pendek yang semuanya menceritakan masa perjuangan menghadapi agresi Belanda. Buku ini cukup memberi gambaran tentang berbagai segi pengalainan manusia yang mengandung ketegangan, penderitaan, pendambaan, dan sesalan yang sering terjadi dalam peperangan. Dari sini tampak bahwa Nugroho mempunyai bakat observasi yang tajam.

Bukunya yang berjudul Tiga Kota berisi sembilan cerita pendek yang ditulis antara tahun 1953-1954, judul Tiga Kota diambil karena latar cerita terjadi di tiga kota, yaitu Rembang, Yogyakarta, dan Jakarta, kota yang paling banyak memberinya inspirasi untuk lahirnya cerita. Rembang melatari cerita kenangan Mbah Danu, Penganten, dan Tayuban. Yogyakarta dan Jakarta melatari cerita Jeep 04-1001 Hilang dan Vickers Jepang. Oleh karena itu, kumpulan cerpen tersebut diberi judul Tiga Kota. Cerpen-cerpen yang terkandung dalam Tiga Kota ini pada umumnya sangat menarik, tidak hanya karena penuturan cerita yang lancar dan dipaparkan dengan gaya akuan, tetapi juga karena penulis sendiri mengalami peristiwa yang dituturkannya. Dengan demikian, cerpen-cerpen itu kelihatan hidup. Kumpulan cerpen Tiga Kota, ini sedikitnya merekam kehidupan pribadi penulis.

Dalam seminar kesusastraan yang diselenggarakan oleh FSUI tahun 1963, Nugroho membawakan makalahnya yang berjudul Soal Periodesasi dalam Sastra Indonesia. Ia mengemukakan bahwa sesudah tahun 1950 ada periode kesusastraan baru yang tidak bisa lagi dimasukkan ke dalam periodisasi sebelumnya. Menurut Nugroho, pengarang yang aktif mulai menulis pada periode 1950-an adalah mereka yang mempunyai tradisi Indonesia sebagai titik tolaknya, dan juga mempunyai pandangan yang luas ke seluruh dunia.

Karier sebagai sejarawan dan kontroversinya

Sebagai seorang sejarawan, Nugroho dimanfaatkan oleh ABRI maupun Orde Baru untuk menulis sejarah menurut versi pihak-pihak tersebut.[1] Pada 1964 ABRI menggunakan Nugroho untuk menyusun sejarah militer menurut versi militer karena khawatir bahwa sejarah yang akan disusun oleh pihak Front Nasional yang dikenal sebagai kelompok kiri pada masa itu akan menulis Peristiwa Madiun secara berbeda, sementara militer lebih suka melukiskannya sebagai suatu pemberontakan pihak komunis melawan pemerintah.

Ketika diangkat sebagai menteri pendidikan pada 1984, Nugroho menggunakan kesempatan itu untuk menulis ulang kurikulum sejarah untuk lebih menekankan peranan historis militer. Pada tahun ini pula Nugroho ikut menulis skenario untuk film Pengkhianatan G30S/PKI yang memuat versi resmi Orde Baru tentang tragedi tersebut. Film ini kemudian dijadikan tontonan wajib untuk murid-murid sekolah di seluruh Indonesia, dan belakangan diputar sebagai acara rutin setiap tahun di TVRI pada malam tanggal 30 September hingga tahun 1997.

Peranan Nugroho dalam penulisan sejarah versi Orde Baru paling menonjol ketika ia mengajukan versinya sendiri mengenai pencetus Pancasila. Menurut Nugroho, Pancasila dicetuskan oleh Mr. Muhammad Yamin, bukan oleh Soekarno. Soekarno hanyalah penerus. Akibatnya, tanggal 1 Juni tidak lagi diperingati sebagai hari lahir Pancasila oleh pemerintah Orde Baru.

Salah satu kontroversi lainnya yang tidak pernah terealisasi adalah usulan untuk menggantikan 1 Maret, bukannya 10 November, sebagai Hari Pahlawan.

Kematian

Makam Nugroho Notosusanto di Taman Makam Pahlawan Kalibata

Baru dua tahun menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada suatu hari di bulan Ramadhan, Nugroho meninggal dunia hari Senin, 3 Juni 1985 pukul 12.30, di rumah kediamannya karena serangan pendarahan otak akibat tekanan darah tinggi. Ia adalah menteri keempat di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada masa Orde Baru yang meninggal dunia dalam masa tugasnya. Ia dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Penghargaan

Baris ke-1 Bintang Mahaputera Adipradana (3 Juni 1985)[2]
Baris ke-2 Bintang Gerilya Bintang Dharma Bintang Yudha Dharma Nararya
Baris ke-3 Satyalancana Perang Kemerdekaan I Satyalancana Perang Kemerdekaan II Satyalancana Penegak

Bibliografi

Cerpen yang dibukukan

  1. Hidjau Tanahku, Hidjau Badjuku. 1963. Jakarta: Balai Pustaka
  2. Hudjan Kepagian. 1958. Jakarta: Balai Pustaka
  3. Rasa Sayange. 1961. Jakarta: Pembangunan
  4. Tiga Kota. 1959. Jakarta: Balai Pustaka

Cerpen dalam majalah

Prosa

  1. Pondok di Atas Bukit. Kompas untuk generasi baru, 11.1, (51), 15—17.
  2. Teratak. Kompas untuk generasi baru, 13.1, (51), 33-34. (Nugroho NS)
  3. Sebuah Pertemuan. Kompas untuk generasi baru, 2.2, (52), 33-35.
  4. Eksekusi. Madjalah Nasional, 44.4, (53), 20-21.
  5. Gunung Kidul. Madjalah Nasional, 30.4, (53), 20-2 1.
  6. Jeep 04-1001 Hilang. Kisah, 1.1, (53), 7, 9-10.
  7. Konyol. Madjalah Nasional, 33.4, (53), 20-22.
  8. Pembalasan Dendam. Madjalah Nasional, 37.4, (53), 20-22.
  9. Ideal Type. Kisah, 1.2, (54), 19-22
  10. Mbah Danu. Kisah, 9.2, (54), 271-172.
  11. Nokturne. Kisah, 12.2, (54), .365-368.
  12. Piyama. Kisah, 6.2, (54), 177-178.
  13. Puisi. Kisah, 7.2, (54), 210-211.
  14. Raden Satiman. Kisah, 3.2, (54), 79-81.
  15. Vickers Jepang. Kisah, 5.2, (54), 129-131.
  16. Jembatan. Kisah, 8.3, (55), 16-22.
  17. Partus. Mimbar Indonesia, 25.9, (55), 20-2 1, 24-25.
  18. Senyum. Madjalah Nasional, 6,7.6, (55), 25-26,22-23,26.
  19. Setan Lewat. Mimbar Indonesia, 6.9, (55), 20-21.
  20. Panser. Siasat, 524.11, (57), 29-31, 34.
  21. Tangga Kapal. Forum, 4-5.4 (57), 24,32.
  22. Kepindahan. Siasat, 598.12, (58), 31-32.
  23. Piano. Siasat, 574.12, (58), 24-27.
  24. Ular. Siasat, 595.12, (58), 26-29.
  25. Karanggenang. Siasat, 619.13, (59), 28-30.
  26. Latah. Siasat, 626.13, (59), 23-24.
  27. Sungai. Budaya, 8.8, (59), 276-279,
  28. Bayi. Femina, 16, (73), 42-44.
  29. Alun. Kompas untuk generasi baru, 1.2, (52), 67.
  30. Jerit di Malam Kelam. Madjalah Nasional, 18.3, (52), 17.
  31. Pesan di Malam yang Penub Bintang. Madjalah Nasional, 17.3, (52), 19.
  32. Rancangan Requiem. Kompas untuk generasi baru, 1.2, (52), 67.
  33. Sebuah Pagi. Madjalah Nasional, 49.3, (52), 21.
  34. Sepotong Kenangan. Madjalah Nasional, 46.3, (52), 19.
  35. Sesal. Kompas untuk generasi baru, 2.2, (52), 36.
  36. Tiwikraina. Madjalah Nasional, 47.3, (52), 19.
  37. Adios Yogya. Madjalah Nasional. 10.4, (53), 19.
  38. Amerta. Madjalah Nasional, 16.4. (53), 19.
  39. Bali. Budaya, 9, (53), 39.
  40. Longka Pura. Madjalah Nasional, 16.4, (53), 19.
  41. Sebuah Malam Minggu. Madjalah Nasional, 14.4, (53), 19.

Referensi

  1. ^ http://www.insideindonesia.org/edit68/Nugroho1.htm Diarsipkan 2008-08-30 di Wayback Machine. A soldier's historian: New Order generals needed new history books. Nugroho Notosusanto was their man.
  2. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021. 

Pranala luar

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Daoed Joesoef
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
1983–1985
Diteruskan oleh:
Fuad Hassan
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Mahar Mardjono
Rektor Universitas Indonesia
1983–1985
Diteruskan oleh:
W. A. F. J. Tumbelaka

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Nugroho Notosusanto

Nugroho Adiyanto Antoni Putro Nugroho Nugroho Notosusanto Anis Nugroho Garin Nugroho Nugroho Budi Wiryanto Bayu Nugroho Nugroho Septijantono Robi Fajar Nugroho Adi Nugroho Anggun Nugroho Susilo Nugroho Bagas Adi Nugroho Larasati Nugroho Indriyanto Nugroho Sandi Nugroho Djoko Nugroho Nugroho Prang Sumadi Toto Nugroho Nugroho Widyotomo Nugroho Aji Wijayanto Sutopo Purwo Nugroho Sukyatno Nugroho Wahyu Tri Nugroho Rafiddias Akhdan Nugroho Arie Nugroho Hendra Setyo Nugroho Seno Nugroho Nugroho Fatchurahman Nugroho Wisnumurti Yanusa Nugroho Adi Nugroho (pemain sepak bola) Nugroho Suksmanto Suryo Nug…

roho Yogi Nugroho Widyatmiko Nugroho Prayogo Nugroho Dimas Oky Nugroho Gatot Pujo Nugroho Wahyu Sapto Nugroho Wibawanto Nugroho Widodo Akhmad Nugroho Yanuar Nugroho Priska Madelyn Nugroho Nugroho Slamet Wibowo Ronny Febry Nugroho Icuk Baros Yulianto Sulistyo Nugroho Agus Nugroho Rudy Heriyanto Adi Nugroho Nugroho Sulistyo Budi Sapto Widhi Nugroho Destianto Nugroho Utomo Anton Nugroho Nugie Haris Djoko Nugroho Raden Setijo Nugroho Hasto Putro Andrie Djarot Indonesian Idol (musim 7) MasterChef Indonesia (musim 11) Daftar mantan anggota JKT48/tahun 2021 The Voice Indonesia (musim 1)

Baca artikel lainnya :

Parque del Triángulo Rosa UbicaciónPaís  Estados UnidosLocalidad Castro, San FranciscoCoordenadas 37°45′44″N 122°26′10″O / 37.76235, -122.43622CaracterísticasOtros nombres Pink Triangle ParkTipo MemorialVías adyacentes Market StreetCalle 17Área 218 m² aprox.Fechas destacadasInauguración 10 de diciembre de 2001[editar datos en Wikidata] El Parque del Triángulo Rosa (Pink Triangle Park en inglés) es un pequeño parque de forma triangular ubicado e…

Zion-Nationalpark Zion Canyon von Angels Landing aus gesehenZion Canyon von Angels Landing aus gesehen Zion-Nationalpark (USA) 37.3-113.05Koordinaten: 37° 18′ 0″ N, 113° 3′ 0″ W Lage: Utah, Vereinigte Staaten Nächste Stadt: Springdale (Utah) Fläche: 595,87 km² Gründung: 19. November, 1919 Besucher: 4.320.033 (2018) Adresse: Zion National ParkSR 9Springdale, UT 84767-1099(435) 772-3256 i3i6 Der Zion-Nationalpark befindet sich im Südwesten Uta…

Nine in the AfternoonLagu oleh Panic at the Discodari album Pretty. Odd.Sisi-BPas de ChevalDirilisAmerika Serikat dan Kanada: 29 Januari 2008 (digital)Australia: 8 Maret 2008 (CD)Britania Raya: 17 Maret 2008 (CD/7)Format7, unduhan digital, CD singleDirekam2007GenreBaroque pop, pop rockDurasi3:13 (Versi album)2:32 (Radio mix) 3:11 (Versi singel)LabelFueled by RamenDecaydancePencipta Ryan Ross Brendon Urie Jon Walker Spencer Smith ProduserRob Mathes Nine in the Afternoon adalah singel pertama dari…

Rassvet Module de l'ISS Rassvet tenu par Canadarm 2, l’apprêtant à l'amarrer à la station. Données générales Agence spatiale Roscosmos Constructeur RKK Energia Segment Segment russe Rôle principal Mini-laboratoire, amarrage Lancement mai 2010 Lanceur Navette spatiale américaine Caractéristiques techniques Masse 5,1 t. Volume pressurisé 17,4 m3 Volume habitable 5,8 m3 Longueur 6 m. Diamètre 2,35 m. Écoutille(s) (disponible) 2 (1) Type écoutille système d'amarrage sonde-cône Équi…

Antón Costas Comesaña Antón Costas en 2022. Presidente del Consejo Económico y SocialConsejero nato del Consejo de Estado Actualmente en el cargo Desde el 28 de abril de 2021Monarca Felipe VIPredecesor Pedro Fernández Alén Información personalNacimiento 1949 Vigo (España) Nacionalidad EspañolaEducaciónEducación doctor Educado en Universidad de Barcelona Supervisor doctoral Fabián Estapé Información profesionalOcupación Economista y profesor universitario Área Economía y polític…

Leang Pettaeᨒᨙᨕ ᨄᨛᨈᨕᨙGua Pattae, Leang Pattae, Gua PettaeLukisan-lukisan telapak tangan manusia prasejarah di dalam Leang PettaeLua error in Modul:Location_map at line 425: Kesalahan format nilai koordinat.LokasiKelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, IndonesiaKoordinat04°58'44.6S 119°40'30.5E[1]Rentang tinggi50 mdplDitemukanHendrik Robbert van Heekeren (1950)Geologikarst / batu kapur / batu gampingSitus webvisit.maroskab.go.idca…

كانتاس الرحلة 30 الطائرة المنكوبة نفسها في مطار لندن هيثرو في 30 ديسمبر 2007 (تقريبا قبل 6 أشهر و25 يوما من الحادثة) ملخص الحادث التاريخ 25 يوليو 2008 نوع الحادث انفصال باب الشحن الموقع مطار نينوي أكوينو الدولي، مانيلا،  الفلبين الركاب 346 الطاقم 19 الجرحى 0 الوفيات 0 الناجون 365 (جميعهم…

A Hard Day’s Night Studioalbum von The Beatles Veröffent-lichung(en) 09. Juli 1964 (D), 10. Juli 1964 (UK) Label(s) Parlophone/ EMI / Universal Music Group Format(e) LP, CD, MC, Download Genre(s) Rock ’n’ Roll, Power-Pop, Pop-Rock, Beat Titel (Anzahl) 13 Länge 30:28 Besetzung John Lennon: Rhythmusgitarre, Akustikgitarre, Klavier, Mundharmonika, Gesang Paul McCartney: Bass, Klavier, Akustikgitarre, Kuhglocke, Gesang George Harrison: Leadgitarre, Akustikgitarre, Gesang Ringo Star…

Knappschaft[1] Sozialversicherung gesetzliche Krankenversicherung Kassenart Deutsche Rentenversicherung Knappschaft-Bahn-See Rechtsform Marke einer Körperschaft des öffentlichen Rechts Zuständigkeit Deutschland Deutschland Sitz Bochum Aufsichtsbehörde Bundesamt für Soziale Sicherung Versicherte 1,48 Mio. (April 2021)[2] Haushaltsvolumen 7,3 Mrd. Euro[3] Geschäftsstellen 53[4] Website www.knappschaft.de Ehemaliges Logo (2003) Unter der Marke Knappschaft …

Group of fictional characters For the unrelated Young Avenger from Timely Comics, see Timely Comics § Timely characters and creators. Young AvengersPromotional art for Young Avengers Special #1 (2006)Art by Jim CheungGroup publication informationPublisherMarvel ComicsFirst appearanceYoung Avengers #1(April 2005)Created byAllan Heinberg (writer)Jim Cheung (artist)In-story informationBase(s)Bishop PublishingNew York CityFormerlyRuins of Avengers MansionNew York CityMember(s)America ChavezHaw…

2007 studio album by Antonio SánchezMigrationStudio album by Antonio SánchezReleasedAugust 28, 2007RecordedJanuary 10, 11 and 21, 2007StudioSear Sound Studio, NYC and Mad Hatter East Studios, Clearwater, FLGenreJazzLength76:19LabelCAM Jazz CAMJ 7804-2ProducerErmanno BassoAntonio Sánchez chronology Migration(2007) Live in New York at Jazz Standard(2010) Migration is the debut studio album by drummer Antonio Sánchez which was released on the CAM Jazz label in 2007.[1][2]…

United States historic placeNifty TheatreU.S. National Register of Historic Places Theatre in 2011Location201 Locust, Waterville, WashingtonCoordinates47°38′56″N 120°4′11″W / 47.64889°N 120.06972°W / 47.64889; -120.06972Built1919Architectural styleMission/Spanish RevivalMPSMovie Theaters in Washington State MPSNRHP reference No.99000402Added to NRHPJuly 27, 1999[1] The Nifty Theatre in Waterville, Washington is a small movie theater. The…

The following is a list of football stadiums in Bolivia, ordered by capacity. Estadio Hernando Siles Estadio IV Centenario # Stadium Capacity City Home team 1 Estadio Hernando Siles 41,143[1] La Paz Bolivia, Club Bolivar, The Strongest 2 Estadio Ramón Tahuichi Aguilera 38,000[2] Santa Cruz de la Sierra Oriente Petrolero, Club Blooming, Club Destroyers 3 Estadio Jesús Bermúdez 33,795 Oruro Club San José 4 Estadio Víctor Agustín Ugarte 32,105 Potosí Real Potosí, Nacional Po…

South Korean comedian, actor and singer In this Korean name, the family name is Kim. You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Korean. (May 2022) Click [show] for important translation instructions. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting machine-translated text in…

Railway line in China Guangzhou–Foshan–Zhaoqing intercity railwaySanshuibei station front squareOverviewNative name广佛肇城际轨道交通广佛肇线佛肇城轨StatusOperationalLocale Guangdong province: Foshan Zhaoqing TerminiZhaoqingGuangzhou SouthStations11ServiceTypeHigher-speed/regional railSystem Pearl River Delta Metropolitan Region intercity railway China Railway High-speed Operator(s) CR GuangzhouRolling stockCRH6HistoryOpenedMarch 30, 2016 (2016-03-30)Technical…

Specialized subunit within a cell OrganelleDetailsPronunciation/ɔːrɡəˈnɛl/Part ofCellIdentifiersLatinOrganellaMeSHD015388THH1.00.01.0.00009 FMA63832Anatomical terms of microanatomy[edit on Wikidata] In cell biology, an organelle is a specialized subunit, usually within a cell, that has a specific function. The name organelle comes from the idea that these structures are parts of cells, as organs are to the body, hence organelle, the suffix -elle being a diminutive. Organelles are eithe…

1995 compilation album by various artistsPlay at Your Own Risk, Volume 2Compilation album by various artistsReleased1995Genrepunk rock/hardcore punkLabelRecess Records Play at Your Own Risk, Volume 2 is a compilation of punk rock/hardcore punk bands[1] released by Recess Records in 1995.[2] It was issued as a double 7 and single 5 in a tri-fold jacket and sometimes included a lyrics poster and Halloween napkin.[1] It is notable for including several rare tracks, e…

Cinta Memang GilaGenre Drama Roman PembuatMD EntertainmentDitulis olehArini Suryokusumo HallettSkenarioArini Suryokusumo HallettSutradara Gul Khan R Tono Pemeran Fathir Vira Yuniar Selly Hasan Patricia Olivia Dimas Andrean Ukka Rizky Martasya Rifky Alexandra G. Penggubah lagu temaAlena WuLagu pembukaCinta Memang Gila — Alena WuLagu penutupCinta Memang Gila — Alena WuPenata musikIwang ModulusNegara asalIndonesiaBahasa asliBahasa IndonesiaJmlh. musim2Jmlh. episode51 (daftar episode)Produ…

Keuskupan TubarãoDioecesis TubaraoënsisDiocese de BlumenauKatedral Maria Bunda KasihLokasiNegaraBrazilProvinsi gerejawiFlorianópolisMetropolitFlorianópolisStatistikLuas4.531 km2 (1.749 sq mi)Populasi- Total- Katolik(per 2010)355.435309,579 (87.1%)InformasiRitusRitus RomaPendirian28 Desember 1954 (68 tahun lalu)KatedralKatedral Maria Bunda Kasih di TubarãoKepemimpinan kiniPausFransiskusUskupJoão Francisco SalmUskup agungWilson Tadeu JönckEmeritusHilário …

43-й саммит G7англ. 43rd G7 summit Дата проведения 26—27 мая 2017 года Местопроведения Таормина, Италия Участники  Канада Франция Германия Италия Япония Великобритания США Европейский союз 42-й саммит G744-й саммит G7 Медиафайлы на Викискладе 43-й саммит «Большой с…

Kembali kehalaman sebelumnya