Penghargaan Piala Dunia FIFA adalah penghargaan yang diberikan kepada para pemain sepak bola dan tim nasional sepak bola suatu negara yang memperoleh prestasi tertentu selama mengikuti perhelatan Piala Dunia FIFA. Pemberian Penghargaan Piala Dunia FIFA diselenggarakan pada akhir setiap turnamen Piala Dunia FIFA.[1]
Saat ini, terdapat lima penghargaan yang dianugerahkan setelah turnamen berakhir, dan satu penghargaan diberikan di sepanjang turnamen:[2]
Dua penghargaan lainnya dianugerahkan antara 1994 dan 2006:[3]
Penghargaan Bola Emas (FIFA World Cup Golden Ball) dipersembahkan kepada pemain terbaik di setiap turnamen final Piala Dunia FIFA, dengan daftar kandidat yang disusun oleh komite teknis FIFA dan pemenang dipilih oleh perwakilan media. Pemain yang memperoleh peringkat kedua dan ketiga menerima penghargaan Bola Perak (Silver Ball) dan Bola Perunggu (Bronze Ball) sebagai pemain terbaik kedua dan ketiga di dalam turnamen. Penghargaan ini diperkenalkan pada Piala Dunia FIFA 1982 yang disponsori oleh Adidas dan France Football, meski fifa.com juga mencantumkan pemain berikut di dalam artikelnya sebagai "pemenang bola emas," yakni Kempes (1978), Cruyff (1974), Pelé (1970), Bobby Charlton (1966), Garrincha (1962), dan Didi (1958).[4] FC Barcelona adalah satu-satunya klub yang pemainnya telah memenangkan Bola Emas sebanyak 3 kali (Johan Cruyff pada 1974, Romário pada 1994, Lionel Messi pada 2014).[5]
Penghargaan Sepatu Emas (FIFA World Cup Golden Boot atau Golden Shoe Award) diberikan kepada pencetak gol terbanyak di sepanjang perhelatan Piala Dunia. Apabila di setiap Piala Dunia terdapat daftar peringkat pencetak gol, penghargaan ini diberikan pertama kali pada 1982 dengan nama Golden Shoe Award.[4][7] Penghargaan tersebut kemudian diganti menjadi FIFA World Cup Golden Boot pada 2010.[8] FIFA kadang-kadang mencantumkan daftar pencetak gol terbanyak di edisi sebelumnya bersama pemenang Sepatu Emas.[9]
Jika terdapat lebih dari satu pemain dengan jumlah gol yang sama, sejak 1994 peraturan kriteria peringkat (tie-breaker) dibuat untuk menentukan pemain tanpa gol penalti, jika sama-sama tidak memiliki gol penalti maka kriteria peringkat dilanjutkan untuk menentukan pemain dengan umpan gol yang lebih banyak - bersama Komite Teknis FIFA yang menentukan perhitungan umpan gol sesuai ketentuan.[10][11] Jika masih terdapat lebih dari satu pemain, kriteria peringkat berikutnya ditentukan berdasarkan waktu bermain yang lebih sedikit, yang diterapkan sejak 2006. Dengan kata lain, aturan tersebut dibuat untuk mengurutkan pemain berdasarkan rata-rata gol yang lebih tinggi.[12]
Penghargaan Sarung Tangan Emas (FIFA World Cup Golden Glove) diberikan kepada penjaga gawang terbaik di sepanjang turnamen. Penghargaan ini diperkenalkan dengan nama Penghargaan Lev Yashin pada tahun 1994, untuk menghormati penjaga gawang asal Uni Soviet.[7] Komite Teknis FIFA mengakui penjaga gawang terbaik dalam turnamen berdasarkan penampilan pemain sepanjang kompetisi final. Meski penjaga gawang memiliki penghargaan khusus untuk posisinya, mereka juga masih berhak memperoleh Bola Emas, seperti Oliver Kahn pada tahun 2002. Bila terjadi hasil imbang, penghargaan Sarung Tangan Emas diberikan kepada penjaga gawang yang melangkah paling jauh dalam kompetisi. Kriteria peringkat (tiebreaker) meliputi jumlah penyelamatan yang dilakukan dan kemudian waktu bermain paling sedikit.
Penghargaan Pemain Muda Terbaik (FIFA World Cup Young Player Award, Best Young Player Award pada 2006–2010) dianugerahkan pertama kali pada Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman, kepada Lukas Podolski dari Jerman.[30] Penghargaan ini diberikan kepada pemain terbaik dalam turnamen yang berumur maksimal 21 tahun. Untuk Piala Dunia 2018, hal ini berarti bahwa pemain tersebut merupakan pemain yang lahir pada atau setelah 1 Januari 1997. Pemilihan dilakukan di situs web resmi Piala Dunia FIFA dengan bantuan dari Komite Teknis FIFA.[31]
FIFA mengadakan survei melalui Internet bagi pengguna untuk memilih "pemain muda terbaik" Piala Dunia, antara 1958 dan 2002, yang menjadi pemain muda terbaik dari setiap turnamen.[32] Dengan 61% dari total suara, Pelé terpilih sebagai pemenang, yang mengungguli Teófilo Cubillas dari Peru, pemain muda terbaik pada Piala Dunia 1970, dan Michael Owen dari Inggris, yang mencapai puncak yang sama pada Piala Dunia FIFA 1998.[33][34]
Trofi Permainan Adil FIFA (FIFA World Cup Fair Play Trophy) diberikan kepada tim dengan catatan fair play terbaik selama turnamen final Piala Dunia sejak 1970. Hanya tim yang lolos ke babak kedua yang dipertimbangkan. Pemenang penghargaan ini memperoleh FIFA Fair Play Trophy, sebuah piagam, sebuah medali fair play untuk setiap pemain dan ofisial, dan peralatan sepak bola senilai $50.000 yang digunakan untuk pengembangan tim usia muda.[39]
Penghargaan ini mulanya berupa sebuah sertifikat. Dari 1982 hingga 1990, penghargaan ini berupa trofi emas yang terinspirasi dari Sport Billy, karakter kartun sepak bola dari tahun 1982 yang menjadi ikon FIFA Fair Play.[40][41] Sejak 1994, trofi diberikan dalam bentuk figur pemain sepak bola yang elegan.[42] Peru menjadi tim nasional pertama yang memenangkan penghargaan karena tidak memperoleh satu pun kartu kuning maupun kartu merah di Piala Dunia FIFA 1970 yang diadakan di Meksiko.[43]
Penghargaan Man of the Match memilih pemain dengan penampilan luar biasa di setiap pertandingan turnamen sejak 2002. Sementara dua edisi perdana dipilih oleh grup teknis,[44][45][46] Man of the Match untuk edisi 2010 dan seterusnya dipilih melalui online polling di situs web FIFA.[47][48]
Total penghargaanPer 18 November 2022
Berdasarkan negaraPer 18 November 2022
Penghargaan FIFA untuk Tim Paling Menghibur/ Tim dengan Penggemar terbanyak (Most Entertaining Team) adalah penghargaan yang diberikan secara subjektif kepada tim yang paling menghibur publik dengan pendekatan positif dalam pertandingan, diadakan melalui partisipasi publik dalam bentuk jajak pendapat yang dimulai sejak 1994.[7][8]
Tim All-Star adalah tim yang dibentuk dari beberapa pemain dengan penampilan terbaik pada turnamen final Piala Dunia yang bersangkutan. Anggota tim FIFA All-Star yang telah dipilih bervariasi dari tahun ke tahun. Suatu grup studi teknis (technical study group) yang terdiri dari jurnalis - sebagian besar dari Eropa dan Amerika Selatan - dan pakar sepak bola telah memilih anggota tim secara historis.[53] Akan tetapi, pada tahun 1994 FIFA memutuskan untuk menambahkan skuat resmi yang dipilih oleh grup teknis FIFA dan dinamai dengan MasterCard All-Star Team.[54] Untuk edisi 1998, 2002, dan 2006, anggota cadangan juga dinominasikan untuk skuat penuh yang berisi 22 dan 23 pemain. Penyusunan tim All-Star dihentikan sebelum turnamen 2010 - secara kebetulan, tiga tahun setelah FIFA beralih sponsor dari MasterCard ke Visa.[55]
Enrique Ballestrero
José Nasazzi Milutin Ivković
Luis Monti Álvaro Gestido José Leandro Andrade
Pedro Cea Héctor Castro Héctor Scarone Guillermo Stábile Bert Patenaude
Ricardo Zamora
Jacinto Quincoces Eraldo Monzeglio
Luis Monti Attilio Ferraris Leonardo Cilaurren
Giuseppe Meazza Raimundo Orsi Enrique Guaita Matthias Sindelar Oldřich Nejedlý
František Plánička
Pietro Rava Alfredo Foni Domingos da Guia
Michele Andreolo Ugo Locatelli
Silvio Piola Gino Colaussi György Sárosi Gyula Zsengellér Leônidas
Roque Máspoli
Erik Nilsson José Parra Víctor Rodríguez Andrade
Obdulio Varela Bauer Alcides Ghiggia Jair
Zizinho Ademir Juan Alberto Schiaffino
Gyula Grosics
Ernst Ocwirk Djalma Santos José Santamaría
Fritz Walter József Bozsik Nándor Hidegkuti Zoltán Czibor
Helmut Rahn Ferenc Puskás Sándor Kocsis
Harry Gregg
Djalma Santos Bellini Nílton Santos
Danny Blanchflower Didi Gunnar Gren Raymond Kopa
Pelé Garrincha Just Fontaine
Viliam Schrojf
Djalma Santos Cesare Maldini Valery Voronin Karl-Heinz Schnellinger
Mário Zagallo Zito Josef Masopust
Vavá Garrincha Leonel Sánchez
Gordon Banks
George Cohen Bobby Moore Vicente Silvio Marzolini
Franz Beckenbauer Mário Coluna Bobby Charlton
Flórián Albert Uwe Seeler Eusébio
Ladislao Mazurkiewicz
Carlos Alberto Atilio Ancheta Franz Beckenbauer Giacinto Facchetti
Gérson Rivellino Bobby Charlton
Pelé Gerd Müller Jairzinho
Sepp Maier
Ruud Krol Paul Breitner Elias Figueroa[56] Franz Beckenbauer Berti Vogts
Wolfgang Overath Kazimierz Deyna Johan Neeskens
Rob Rensenbrink Johan Cruyff Grzegorz Lato
Ubaldo Fillol
Berti Vogts Ruud Krol Daniel Passarella Alberto Tarantini
Dirceu Teófilo Cubillas Rob Rensenbrink
Roberto Bettega Paolo Rossi Mario Kempes
Dino Zoff
Luizinho Júnior Claudio Gentile Fulvio Collovati
Zbigniew Boniek Falcão Michel Platini Zico
Paolo Rossi Karl-Heinz Rummenigge
Jean-Marie Pfaff
Josimar Manuel Amoros Júlio César
Jan Ceulemans Jean Tigana Michel Platini Diego Maradona
Preben Elkjær Larsen Emilio Butragueño Gary Lineker
Sergio Goycochea Luis Gabelo Conejo
Andreas Brehme Paolo Maldini Franco Baresi
Diego Maradona Lothar Matthäus Dragan Stojković Paul Gascoigne
Salvatore Schillaci Roger Milla Jürgen Klinsmann
Michel Preud'homme
Jorginho Márcio Santos Paolo Maldini
Dunga Krasimir Balakov Gheorghe Hagi Tomas Brolin
Romário Hristo Stoichkov Roberto Baggio
Fabien Barthez José Luis Chilavert
Roberto Carlos Marcel Desailly Lilian Thuram Frank de Boer Carlos Gamarra
Dunga Rivaldo Michael Laudrup Zinedine Zidane Edgar Davids
Ronaldo Davor Šuker Brian Laudrup Dennis Bergkamp
Oliver Kahn Rüştü Reçber
Roberto Carlos Sol Campbell Fernando Hierro Hong Myung-Bo Alpay Özalan
Rivaldo Ronaldinho Michael Ballack Claudio Reyna Yoo Sang-chul
Ronaldo Miroslav Klose El Hadji Diouf Hasan Şaş
Gianluigi Buffon Jens Lehmann Ricardo
Roberto Ayala John Terry Lilian Thuram Philipp Lahm Fabio Cannavaro Gianluca Zambrotta Ricardo Carvalho
Zé Roberto Patrick Vieira Zinedine Zidane Michael Ballack Andrea Pirlo Gennaro Gattuso Luís Figo Maniche
Hernán Crespo Thierry Henry Miroslav Klose Luca Toni Francesco Totti
Pada 2010, All-Star Team dengan format serupa dibuat dalam bentuk jajak pendapat daring untuk anggota FIFA.com Club dengan nama "Dream Team," yang disponsori oleh Yingli.[60] Jajak pendapat Dream Team kembali diadakan pada edisi berikutnya, disponsori oleh Oi;[61] dan sekali lagi pada tahun 2018 oleh Hisense.[62]
Iker Casillas
Philipp Lahm Sergio Ramos Carles Puyol Maicon
Xavi Bastian Schweinsteiger Wesley Sneijder Andrés Iniesta
David Villa Diego Forlán
Vicente del Bosque
Manuel Neuer
Marcelo Mats Hummels David Luiz Thiago Silva
Ángel Di María Toni Kroos James Rodríguez
Neymar Thomas Müller Lionel Messi
Joachim Löw
Thibaut Courtois
Marcelo Raphaël Varane Diego Godín Thiago Silva
Philippe Coutinho Luka Modrić Kevin De Bruyne
Cristiano Ronaldo Harry Kane Kylian Mbappé
Didier Deschamps
Sementara FIFA tidak merilis daftar resmi untuk edisi 2014, sponsor resmi Castrol mempublikasikan tim terbaik dalam turnamen berdasarkan Castrol Performance Index (indeks performa versi Castrol), yang mengevaluasi penampilan pemain melalui data statistik.[64] Demikian halnya dengan McDonald's yang menjadi sponsor edisi 2018 dalam permainan fantasy football. Tim yang terdiri dari pemain dengan skor tertinggi dipublikasikan setelah turnamen.[65]
Marcos Rojo Mats Hummels Thiago Silva Stefan de Vrij
Oscar Toni Kroos Philipp Lahm James Rodríguez
Arjen Robben Thomas Müller
Andreas Granqvist Raphaël Varane Thiago Silva Yerry Mina
Denis Cheryshev Philippe Coutinho Luka Modrić
Harry Kane Eden Hazard Antoine Griezmann
Paolo Rossi wins both adidas/France Football World Cup Trophies
[FIFA] has announced Oleg Salenko (Russia) and Hristo Stoichkov (Bulgaria) as [...] winners of the prestigious adidas Golden Shoe award [...] who made six goals and one assist each. Kennet Andersson (Sweden) with 5 goals and 3 assists, will receive a Bronze replica of the Predator [...] Throughout World Cup '94, three points were awarded for each goal scored and one point for each assist leading to a goal, with a maximum of two assists per goal. Assists are only taken into account if two or more players scored the same number of goals.
the assist has gained enough ground to earn a place in the calculations for the Golden Boot award, which in every previous World Cup has been awarded solely on the basis of goals scored. Under the formula, players get three points for a goal, and one point for an assist. "We made a two-point difference because we do not want someone who did not score winning the award," a FIFA official said.
TOP GOALSCORERS 1930-2014
In Kenneth Andersson they had one of the most prolific scorers in their ranks - he was jointly awarded the "Bronze Shoe" for the third best goal-scorer, together with Brazil's Romário.
Sport Billy - the FIFA Fair Play Trophy
Marketing and Partners
Budweiser Man of the Match
MasterCard All-Star Team
Templat:Gol terbaik dalam Turnamen Piala Dunia FIFA