Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sistem sosial budaya Indonesia

Sistem sosial budaya Indonesia adalah sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia harus mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.[1] Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak, fungsi, struktur, dan proses sistem sosial budaya Indonesia yang diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem social budaya harus tetap berkepribadian Indonesia.[1]

Asas Sistem Sosial Budaya Indonesia

Pada dasarnya, masyarakat Indonesia sebagai suatu kesatuan telah lahir jauh sebelum lahirnya (secara formal) masyarakat Indonesia. Peristiwa sumpah pemuda antara lain merupakan bukti yang jelas. Peristiwa ini merupakan suatu konsensus nasional yang mampu membuat masyarakat Indonesia terintegrasi di atas gagasan Bineka Tunggal Ika. Konsensus adalah persetujuan atau kesepakatan yang bersifat umum tentang nilai-nilai, aturan, dan norma dalam menentukan sejumlah tujuan dan upaya mencapai peranan yang harus dilakukan serta imbalan tertentu dalam suatu sistem sosial.Model konsensus atau model integrasi yang menekankan akan unsur norma dan legitimasi memiliki landasan tentang masyarakat, yaitu sbb:

  • Setiap masyarakat memiliki suatu struktur yang abadi dan mapan
  • Setiap unsur masyarakat memiliki fungsinya masing-masing dalam kelangsungan masyarakat tersebut sebagai suatu sistem keseluruhan
  • Unsur dalam masyarakat itu terintegrasi dan seimbang
  • Kelanjutan masyarakat itu berasaskan pada kerja sama dan mufakat akan nilai-nilai

Kehidupan sosial tergantung pada persatuan dan kesatuan

Apabila menelaah pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda merupakan konsensus nasional yang mendapat perwujudannya di dalam sistem budaya Indonesia yang didasarkan pada asas penting, yaitu sebagai berikut ini.[1]

  1. Asas kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
    Kesempurnaan hanya dapat dicapai oleh manusia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui semangat dan takwa, sebab pada akhirnya apa yang diperoleh manusia, masyarakat, bangsa, dan Negara, bahkan kemerdekaan itu adalah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.[1]
  2. Asas merdeka
    Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena itu kehidupan pribadi/ keluarga, masyarakat, dan bangsa yang bebas itu mempunyai tanggung jawab dan kewajiban bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang menghargai, menghormati dan menjunjung tinggi kemerdekaan itu.[1]
  3. Asas persatuan dan kesatuan
    Bangsa Indonesia terdiri atas aneka ragam suku, budaya, bahasa, adat istiadat daerah dan sebagainya telah membentuk Negara Republik Indonesia yang meletakkan persatuan dan kesatuan sebagai asas sosial budayanya.[1]
  4. Asas kedaulatan rakyat
    Kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara selalu mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam rangka mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan/pribadi.[1]
  5. Asas adil dan makmur
    Setiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan harus mempunyai kehidupan yang layak dan adil sehingga pekerjaan, pendidikan, profesi, kesehatan, pangan, pakaian, perumahan, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa menjadi hak yang dipertanggungjawabkan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[1]

Pola Pikir, Pola Tindak, dan Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk, yang hidup tersebar diseluruh tanah air, yang memiliki berbagai macam ragam budaya.[1] Sehingga menimbulkan keanekaragaman institusi dalam masyarakat.[1] Institusi adalah suatu konsep sosiologi yang paling luas digunakan, walau memiliki pengertian yang berlainan:

  1. Digunakan untuk merujuk suatu badan, seperti universitas dan perkumpulan
  2. Organisasi yang khusus atau disebut pula institusi total, seperti penjara atau rumah sakit
  3. Suatu pola tingkah laku yang telah menjadi biasa atau suatu pola relasi sosial yang memiliki tujuan sosial tertentu

Bronislaw menganggap institusi sosial merupakan konsep utama untuk memahami masyarakat, yang setiap institusi saling berkaitan dan masing-masing memiliki fungsinya.[1] Koentjaraningrat mengemukakan bahwa institusi itu mengenai kelakuan berpola dari manusia dalam kebudayaan yang terdiri atas tiga wujud, yaitu:

  • Wujud idiil
  • Wujud kelakuan
  • Wujud fisik dari kebudayaan

Koentjaraningrat mengatakan, bahwa seluruh total dari kelakuan manusia yang berpola tertentu bisa diperinci menurut fungsi-fungsi khasnya dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam bermasyarakat.[1] Maka pola pikir, pola tindak dan fungsi sistem sosial budaya Indonesia merupakan institusi sosial, yaitu suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkait, yang telah disusun guna memuaskan suatu kehendak atau fungsi sosial. Komponen-komponen dari pranata social adalah: Sistem Norma, Manusia, dan Peralatan fisik.[1]

Pola Pikir Sistem Sosial Budaya Indonesia

  1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
    Kehidupan Beragama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus dapat mewujudkan kepribadian bangsa Indonesia yang percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.[1]
  2. Negara Persatuan
    Negara Republik Indonesia adalah negara persatuan yang mendasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini berarti bahwa penyelenggaraan kehidupan negara harus berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen. Maka, pembangunan nasional adalah pengamalan Pancasila dan hakikatnya pembangunan nasional itu adalah pembangunan seluruh manusia Indonesia dalam kehidupan manusia yang serba cepat dan canggih.[1]
  3. Demokrasi Pancasila
    Dalam negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan, kehidupan pribadi atau keluarga dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mampu memilih perwakilannya dan pemimpinnya yang dapat bermusyawarah untuk mufakat dalam mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan golongan dan perseorangan demi terselenggaranya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Karena itu, sistem menejemen sosial perlu ditegakkan, baik melalui peraturan perundang- undangan maupun moral.[1]
  4. Keadilan Sosial bagi Semua Rakyat
    Letak geografis Indonesia, sumberdaya alam, dan penduduk Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus mempunyai politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang berkeadilan bagi semua rakyat.[1]
  5. Budi Pekerti
  6. Setiap pribadi atau keluarga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.[1] Berarti bahwa kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu harus dijamin, dimana pendidikan dan pengajaran menjadi hak warga negara yang membutuhkan suatu sistem pendidikan nasional.[1] Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan didaerah-daerahseluruh Indonesia.[1] Kebudayaan harus menuju kearah kemajuan serta tidak menolak bahan- bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.[1]

Pola Tindak Sistem Sosial Budaya Indonesia

  1. Gotong Royong
    Persatuan dan kesatuan hanya terwujud melalui gotong royong, suatu sikap kebersamaan dan tenggang rasa, baik dalam duka maupun suka, kehidupan keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[1]
  2. Prasaja
    Keadilan sosial bagi seluruh masyarakat tidak akan terwujud apabila kehidupan yang sederhana, hemat, cermat, disiplin, professional, dan tertib tidak dilaksanakan.[1]
  3. Musyarawah untuk Mufakat
    Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan golongan atau perorangan dapat menemui perbedaan yang tidak yang tidak diakhiri dengan perpecahan atau perpisahan, maupun pertentangan.[1]
  4. Kesatria
    Persatuan dan kesatuan, maupun keadilan sosial tidak dapat terwujud tanpa keberanian, kejujuran, kesetiaan, pengabdian, dan perjuangan yang tidak mengenal menyerah demi kehidupan bersama.[1]
  5. Dinamis
    Kehidupan pribadi/keluarga, bangsa dan negara juga bersifat dinamis sesuai dengan zaman, sehingga waktu sangat penting dalam rangka persatuan dan kesatuan, maupun keadilan sosial bagi seluruh rakyat.[1]

Fungsi Sistem Sosial Budaya Indonesia

  1. Dalam Keluarga
    Keluarga adalah lahan pembibitan manusia seutuhnya. Keluarga adalah organisasi alami yang penuh kasih sayang.[2]
  2. Dalam Masyarakat
    Organisassi sosial kemasyrakatan ini adalah lahan pengkaderan, sebagai keluarga buatan, gotong royong buatan, yang penuh perbedaan kepentingan.[2]
  3. Dalam Berbangsa dan Bernegara
    Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, penyelenggaraan negara dan pemerintah harus mengutamakan kepentingan umum.[2]

Struktur Sistem Sosial Budaya Indonesia

Raymond firth mengemukakan bahwa konsep struktur sosial merupakan alat analisis yang diwujudkan untuk membantu pemahaman tentang tingkah laku manusia dalam kehidupan sosial.[3] Dasar yang penting dalam struktur sosial ialah relasi-relasi sosial yang jelas penting dalam menentukan tingkah laku manusia, yang apabila relasi sosial itu tidak dilakukan, maka masyarakat itu tak terwujud lagi. Struktur sosial juga dapat ditinjau dari segi status, peranan, nilai-nilai, norma, dan institusi sosial dalam suatu relasi.[3] Nilai adalah pembentukan mentaliatas yang dirumuskan dari tingkah laku manusia sehingga menjadi sejumlah anggapan yang hakiki, baik, dan perlu dihargai.[3] Dari pendapat Raymond Firth dan Max Weber, sistem nilai yang harus diwujudkan atau diselenggarakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ditemukan dalam proses pertumbuhan pancasila sebagai dasar falsafah atau ideologi Negara.[3]

Jadi, struktur system sosial budaya indonesia dapat merujuk pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang terdiri atas:

  • Tata nilai

Tata nilai ini meliputi:

  • Nilai agama; * Nilai kebenaran; * Nilai moral; * Nilai vital; * Nilai material.[4]
  • Tata sosial

NKRI adalah Negara hukum, semua orang adalah sama di mata hukum. Tata hukum di Indonesia adalah sistem pengayoman yang mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruhu rakyat Indonesia.[4]

  • Tata laku

Dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka tata laku harus berpedoman pada norma-norma yang berlaku, yaitu: norma agama, norma kesusilaan/kesopanan, norma adat istiadat, norma hukum setempat, norma hukum Negara.[4]

Proses Sistem Sosial Budaya Indonesia

Masyarakat mempunyai bentuk – bentuk struktural, yang dinamakan struktur sosial.[5] Struktur sosial ini bersifat statis dan bentuk dinamika masyarakat disebut proses sosial dan perubahan sosial. Masyarakat yang mempunyai bentuk – bentuk strukturalnya tentu mengalami pola – pola perilaku yang berbeda – beda juga tergantung dengan situasi yang dihadapi masyarakat tersebut.[5] Perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengarah pada suatu dinamika sosial bermula dari masyarakat tersebut melakukan suatu komunikasi dengan masyarakat lain, mereka membina hubungan baik itu berupa perorangan atau kelompok sosial.[5] Tetapi sebelum suatu hubungan dapat terjadi perlu adanya suatu proses berkaitan dengan nilai – nilai sosial dan budaya dalam masyarakat.[5] Dengan suatu masyarakat yang mengetahui nilai sosial dan budaya masyarakat lain maka hubungan dapat terbentuk.[5] Maka dapat diartikan bahwa proses sosial adalah sebagai pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.[5]

Proses sistem sosial budaya Indonesia sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses pembangunan nasional

Pengamalan Pancasila, yang pada hakikatnya pembangunan seluruh rakyat Indonesia. Maka pada dasarnya proses sistem sosial budaya Indonesia selalu berkaitan dengan pembangunan nasional di mana ia berlangsung beriringan dengan pebangunan nasional, bahkan kadang bisa mendahului pembangunan nasional agar masyarakat dapat menerima pembaharuan sebagai hasil pembangunan nasional.[1] Setelah menyiapkan masyarakat agar mampu menerima pembangunan, maka kemudian menyiapakan agar manusia dan masyarakat dapat berperan serta dalam proses pembangunan nasional tersebut dengan memiliki kualitas sebagai berikut:

Karena pembangunan nasional yang selalu beriringan dengan proses sistem sosial budaya Indonesia maka jika manusia atau masyarakat ikut serta dalam pembangunan nasional mereka juga ikut berperan serta dalam proses sistem sosial budaya Indonesia sehingga komunikasi akan terjadi di antara mereka yang kemudian suatu hubungan dapat terjalin.[1] Hal ini dapat menyebabkan dinamika sosial terjadi yang akan menuju pada perubahan dan perkembangan pada masyarakat tersebut yang ke arah lebih baik.[1]

Transformasi Sistem Sosial Budaya Indonesia

Pembangunan nasional merupakan suatu upaya melakukan transformasi atau perubahan dalam masyarakat, yaitu transformasi budaya masyarakat agraris tradisional menuju budaya masyarakat industri modern dan masyarakat informasi yang tetap berkepribadian Indonesia. Namun sistem feodalisme yang masih bercokol dalam kehidupan masyarakat Indonesia membawa dampak negatif yakni berupa kelemahan mentalitas. Kelemahan mentalitas ini dapat menghambat pembangunan nasional.[1]

Menurut Koentjaraningrat terdapat 2 jenis mentalitas dalam masyarakat Indonesia

Mentalitas yang cocok dengan jiwa pembangunan

  1. Tidak berspekulasi tentang hakikat kehidupan, karya, dan hasil karya manusia, tetapi manusia itu bekerja keras untuk dapat makan.[1]
  2. Menghargai waktu, artinya selalu memperhitungkan tahapan-tahapan aktivitas dalam lingkaran waktu.[1]
  3. Tidak merasa tunduk pada alam, sebaliknya juga tidak merasa mampu menguasainya. Hidup harus selaras dengan alam sekelilingnya.[1]
  4. Memiliki rasa kehidupan bersama.[1]
  5. Pada hakikatnya manusia tidak berdiri sendiri melainkan selalu membutuhkan bantuan dari sesamanya. Hanya saja sisi negatifnya adalah jangan dengan sengaja berusaha menonjolkan diri di atas orang lain.[1]

Mentalitas yang tidak cocok dengan jiwa pembangunan

  1. Tidak bersumber kepada suatu nilai yang berorientasi terhadap hasil karya manusia itu sendiri, tetapi hanya terhadap amal dari karya ibarat orang sekolah, tidak mengejar pengetahuan dan ketrampilan, melainkan mengejar ijazahnya saja.[1]
  2. Masih terdapat rasa sentimen yang agak berlebihan terhadap benda-benda pusaka nenek moyang, mitologi dan banyak hal mengenai masa lampau.[1] Hal ini bukannya melemahkan mentalitas, hanya saja suatu orientasi yang terlampau banyak terarah ke zaman dulu akan melemahkan kemampuan seseorang untuk melihat masa depan.[1]
  3. Berspekulasi tentang masalah hubungan antarmanusia dengan alam, serta terlalu menggantungkan diri pada nasib. Dalam menghadapi kesulitan hidup cenderung berlari ke alam kebatinan (klenik).[1]
  4. Mentalitas yang orientasinya mengarah pada orang yang berpangkat tinggi, senior, dan orang-orang tua, sehingga hasrat untuk berdiri sendiri dan berusaha sendiri masih lemah.[1] Seperti rendahnya disiplin pribadi yang murni, orang cenderung taat jika ada pengawasan dari atas. Juga mentalitas yang selalu menunggu restu dari atasan.[1]
  5. Sifat -sifat kelemahan yang bersumber pada kehidupan keragu-raguan dan hidup tanpa orientasi yang tegas antara lain:
  • Sifat mentalitas yang meremehkan mutu
  • Sifat mentalitas yang suka mengambil jalan pintas
  • Sifat kurang percaya diri
  • Sifat tidak berdisiplin murni
  • Sifat mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab yang kokoh

Agar perubahan tata laku, tata sosial dan tata nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tetap mendukung keberhasilan pembangunan nasional, perlu diciptakan pranata-pranata sosial yang dapat mendukung proses transformasi system sosial budaya Indonesia

  1. Mewajibkan sebagai syarat suatu nilai budaya yang berorientasi ke masa depan
  2. Sifat hemat dan hasrat untuk bereksplorasi dan berinovasi
  3. Pandangan hidup yang menilai tinggi hasil karya
  4. Sikap lebih percaya kepada kemempuan sendiri
  5. Berdisiplin murni dan berani bertanggung jawab sendiri
  6. Menghilangkan rasa, kepekaan terhadap mutu dan mentalitas mencari jalan pintas
  7. Mengatasi penyakit-penyakit sosial budaya yang parah, seperti krisis otoritas, krisis ekonomi yang berkepanjangan, kemacetan administrasi, dan korupsi secara menyeluruh yang sekarang masih mengganas dalam masyarakat

Cara mengubah mentalitas yang lemah

  1. Memberi contoh yang baik.[1] Asumsinya ialah karena banyak orang Indonesia mempunyai mentalitas beorientasi kearah pembesar-pembesar, maka asal saja orang-orang pembesar itu memberi contoh yang benar dari atas, itu dapat dikembangkan, misalnya sifat hemat dll.[1]
  2. Memberi perangsang yang cocok sebagai motivasi. Motivasi dapat untuk menggerakkan orang untuk bersikap.[1] Contoh, yaitu perangsang yang bisa mendorong orang menjadi lebih berhasrat untuk menabung uangnya di bank adalah tentu tidak hanya bunganya yang menarik misalnya, namun perlu ada perangsang lain, yaitu pelayanan yang baik.[1]
  3. Melaksanakan persuasif dan penerangan merupakan jalan lain yang sebenarnya harus di intensifkan oleh para ahali penerangan dan ahli media masa, karena meraka mempunyai imajinasia yang besar.[1]
  4. Menanamkan suatu mentalitas pembangunan yang baru.[1]
  5. Hal itu tentunya hanya mungkin pada generasi yang baru,yaitu anak-anak yang harus diasuh dan dibina dengan kesadaran yang tinggi agar 15 tahun lagi mereka akan menjadi manusia Indonesia baru yang bangga akan usaha dan kemampuannya sendiri, mempunyai hasil karya yang tinggi, mempunyai rasa disiplin, berani bertanggung jawab sendiri dan mempunyai perasaan yang peka terhadap mutu.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac ad ae af ag ah ai aj ak al am an ao ap aq ar as at au av Zainal Muttaqin. 2010. Sistem Sosial Budaya Indonesia. Banten: Universitas Serang Raya. hal 15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30
  2. ^ a b c Paul B. Horton. 1987. "Sosiologi". Jakarta:Erlangga. Hal 246,247,248,249,250
  3. ^ a b c d George Ritzer. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta:Pustaka Belajar. Hal 1031,1032,1033,1036,1037,1038
  4. ^ a b c Koentjaraninggrat. 2009. Ilmu Antropologi. Jakarta: Renaka Cipta. Hal 288,289
  5. ^ a b c d e f George Ritzer. 2012. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Hal 505, 506, 507, 508, 509, 550,558,559, 560

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Sistem sosial budaya Indonesia

Sistem Sistem informasi Sistem bilangan Sistem semipresidensial Sistem imun Sistem keplanetan Sistem terbenam Sistem aksioma Sistem peredaran darah Sistem operasi Sistem perkemihan Sistem presidensial Sistem rangka Sistem perekonomian Sistem indra Sistem Pemosisi Global Sistem saraf tepi Sistem operasi telepon genggam Sistem penciuman Sistem parlementer Sistem dinamis Sistem kompetisi Sistem koordinat Cartesius Sistem pengapian Sistem Navigasi Inersia Sistem informasi akuntansi Sistem Lindenmayer Teori sistem dunia Teori sistem dinamik Sistem penentuan kelamin ZW Sistem Nenkō Sistem saraf Sis…

tem kendali Sistem imun adaptif Sistem informasi manajemen Dinamika sistem Sistem politik Indonesia Sistem PA Sistem manajemen transportasi Sistem limbik Sistem budi daya Sistem Berkas Teknologi Baru Sistem konjugasi Sistem kekerabatan Jawa Teori Empat Sistem Sistem berkas Sistem akuntansi Satu negara dua sistem Sistem penentuan kelamin XY Sistem televisi Sistem ekskresi Partisi (sistem berkas) Sistem Enkripsi Berkas Sistem koordinat ekliptika Sistem sekresi tipe III Sistem Liga Nasional Sistem imun diperantarai sel Sistem multipartai Sistem Satuan Internasional Sistem Westminster Sistem peringatan dini tsunami Sistem limfatik Sistem rem antiterkunci Sistem Tychonik Sistem Informasi Dunia Sistem pemrosesan transaksi Sistem Konstitusional Iran (1907) Sistem liga sepak bola di Inggris Sistem pernapasan Sistem reproduksi wanita Sistem saraf simpatis Daftar negara menurut sistem hukum Sistem pratabrakan Sistem angkutan massal Kaohsiung Sistem liga sepak bola di Italia Sistem imun Bumi Sistem pendukung keputusan Sistem pengawasan tergantung otomatis–siaran Sistem Direksional Sistem penentuan kelamin Sistem organ Sistem pengapian kondensator Sistem 12 jam Sistem Jalan Tol Malaysia Sist

Baca artikel lainnya :

منتخب لاوس لكرة القدم (باللاوية: ທິມຊາດ ບານເຕະ ແຫ່ງຊາດ ລາວ)‏  معلومات عامة بلد الرياضة  لاوس الفئة كرة القدم للرجال  رمز الفيفا LAO  الاتحاد اتحاد لاوس لكرة القدم كونفدرالية آفك (آسيا) الملعب الرئيسي ملعب لاوس الوطني الجديد الموقع الرسمي الموقع الرسمي …

American businessman A major contributor to this article appears to have a close connection with its subject. It may require cleanup to comply with Wikipedia's content policies, particularly neutral point of view. Please discuss further on the talk page. (September 2019) (Learn how and when to remove this template message) Thomas SiebelSiebel in 2013BornThomas M. Siebel (1952-11-20) November 20, 1952 (age 70)Chicago, Illinois, U.S.EducationUniversity of Illinois at Urbana-ChampaignOccupatio…

Hệ/Kỷ Thống/Thế Bậc/Kỳ Tuổi (Ma) Paleogen Paleocen Đan Mạch trẻ hơn Creta Thượng/Muộn Maastricht 66.0 72.1 Champagne 72.1 83.6 Santon 83.6 86.3 Cognac 86.3 89.8 Turon 89.8 93.9 Cenoman 93.9 100.5 Hạ/Sớm Alba 100.5 ~113.0 Apt ~113.0 ~125.0 Barrême ~125.0 ~129.4 Hauterive ~129.4 ~132.9 Valangin ~132.9 ~139.8 Berrias ~139.8 ~145.0 Jura Thượng/Muộn Tithon già hơn Phân chia kỷ Creta theo ICS năm 2017.[1] Tầng Hauterive trong niên đại địa chấ…

Königswartha Castelo de Königswartha Brasão Mapa KönigswarthaMapa da Alemanha, posição de Königswartha acentuada Administração País  Alemanha Estado Saxônia Região administrativa Dresden Distrito Bautzen Prefeito Swen Nowotny Partido no poder CDU Estatística Coordenadas geográficas 51° 18' 39 N 14° 18' 38 E Área 47,04 km² Altitude 141 m População 3.821[1] (31/12/2009) Densidade populacional 81,23 hab./km² Outras Informações Placa de veículo BZ Código…

Sebuah pekan raya dagang untuk industri perjalanan Pekan raya adalah sebuah tempat pertemuan orang-orang untuk berbagai kegiatan hiburan atau komersial. Tempat tersebut biasanya berjangka waktu temporer yang berlangsung dari satu siang sampai beberapa pekan. Riwayat Pekan raya desa karya seniman Flemish Gillis Mostaert 1590 Pekan Raya Kuda, lukisan karya Rosa Bonheur (1852-1855) Pekan-pekan raya dijadikan hari libur pada zaman Romawi. Di provinsi-provinsi Yudea dan Syria Palaestina, para rabbi Y…

Ismet FananyBerkas:Ismet Fanany.jpgLahir9 April 1952 (umur 71)Kotopanjang, Tanah Datar, Sumatera BaratKebangsaanIndonesiaAlmamater- Cornell University, Amerika Serikat- IKIP Malang, Jawa Timur- IKIP Padang, Sumatera BaratPekerjaanPengajar, sastrawan- Ketua Program Bahasa dan Kajian Indonesia di Universitas Deakin, Melbourne, AustraliaSuami/istriRebecca Fanany Prof. Ismet Fanany, Ph.D. (lahir 9 April 1952) adalah seorang pengajar dan sastrawan Indonesia. Ia dipercaya menjadi Ketua Program Ba…

Sainte-Céronne-lès-MortagneSainte-Céronne-lès-Mortagne Lokasi di Region Normandia Sainte-Céronne-lès-Mortagne Koordinat: 48°34′07″N 0°32′01″E / 48.5686°N 0.5336°E / 48.5686; 0.5336NegaraPrancisRegionNormandiaDepartemenOrneArondisemenMortagne-au-PercheKantonBazoches-sur-HoëneAntarkomuneBassin de Mortagne-au-PerchePemerintahan • Wali kota (2008–2014) Jean GautierLuas • Land112,55 km2 (485 sq mi) • Popul…

American film producer (1902–1979) This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: Darryl F. Zanuck – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (November 2022) (Learn how and when to remove this template message) Darryl F. ZanuckZanuck in 1964BornDarryl Francis Zanuck(1902-09-05)September 5, 1902Wahoo, Nebr…

حديقة التجارب حديقة التجارب بالحامة البلد  الجزائر الموقع الجزائر العاصمة  الجهة شارع محمد بلوزداد، العناصر. إحداثيات 36°44′49″N 3°04′20″E / 36.746914°N 3.072113°E / 36.746914; 3.072113 المساحة 32 هكتارا تاريخ التأسيس 1832  النوع حديقة تجارب علمية عدد الأحياء 2500 نوع من النباتات …

SS Oster SS Oster in Bergen, 2005 History Name 1908 to May 1940, Oster May 1940 to 1945, Marder 1945 to 1965, Oster 1965 to March 1996, Vaka March 1996 to July 2000, Gamle Oster July 2000 onwards, Oster Owner 1908 to 1923, Indre Nordhordlandske Dampskibsselskab (INDS) 1923 to 1939, Indre Nordhordland Dampbåtlag AS (INDL) Requisitioned: 1939 to May 1940, Royal Norwegian Navy Requisitioned: May 1940 to 1945, Deutsche Kriegsmarine (the German Navy) 1945 to 1964, Indre Nordhordland Dampbåtlag AS 1…

American painter Jennie Vennerström CannonCannon in the mid-1920sBornJennie Amelia VennerströmAugust 31, 1869Albert Lea, Minnesota, U.S.DiedDecember 12, 1952Tucson, Arizona, U.S.EducationHamline University, Stanford University, National Academy of Design, New York School of Art, London School of ArtOccupation(s)painter, etcher, writer, teacherSpouseWilliam Austin Cannon (1898–1917; divorced) Jennie Amelia Vennerström Cannon, also known as Jennie Vennerstrom Cannon (1869–1952), was an Amer…

У этого термина существуют и другие значения, см. Чёрная легенда (значения). Пропагандистская гравюра Теодора де Бри 1598 года, на которой испанец кормит своих собак индейскими детьми. Работы де Бри характерны для антииспанской пропаганды, зародившейся в результате Восьмиде…

Canada's military flight demonstration squadron For other uses, see Snowbird (disambiguation). A request that this article title be changed to Snowbirds (aerobatic team) is under discussion. Please do not move this article until the discussion is closed. SnowbirdsSnowbirds logoActive25 June 1971 – present (as Snowbirds) 1 April 1978 – present (as 431 Air Demonstration Squadron)Country CanadaBranchRoyal Canadian Air ForceRoleAerobatic flight demonstration teamSize80 Canadian Forces perso…

This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: 43rd Airlift Wing – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (January 2013) (Learn how and when to remove this template message) 43rd Airlift WingA 43rd Operations Group C-130 flies over the Cape Hatteras lighthouse along the North Carolina coastActive1947-1970…

Muscles involved in breathing Muscles of respirationMuscles of the body’s respirationIdentifiersMeSHD012132Anatomical terminology[edit on Wikidata] The muscles of respiration are the muscles that contribute to inhalation and exhalation, by aiding in the expansion and contraction of the thoracic cavity. The diaphragm and, to a lesser extent, the intercostal muscles drive respiration during quiet breathing. The elasticity of these muscles is crucial to the health of the respiratory system an…

Creel-TerrazasCurrent regionChihuahuaPlace of originChihuahua, MexicoFounded19th centuryFounderLuis TerrazasThe Quinta Carolina in Chihuahua, looking north. The Creel-Terrazas Family is a powerful and wealthy Mexican political family from the Mexican state of Chihuahua. History Quinta Carolina: the Main House. During the rule of President Porfirio Díaz and the Mexican Revolution, this family was part of the científico faction. The científicos were conservative civilian technocrats and advisor…

2013 EP by Heaven BelowThe Deadlight SessionsEP by Heaven BelowReleasedAugust 13, 2013 (2013-08-13)GenreRockLength31:20LabelBroken Halo MediaHeaven Below chronology Heaven Below(2010) The Deadlight Sessions(2013) The Deadlight Sessions is an EP from American rock band Heaven Below. The album was released on August 13, 2013 through Broken Halo Media. Composition The album takes a more acoustic approach than previous albums. This was done due to the success of the acoustic v…

1211 military conflict in Latvia during Livonian Crusade This article relies largely or entirely on a single source. Relevant discussion may be found on the talk page. Please help improve this article by introducing citations to additional sources.Find sources: Battle of Turaida 1211 – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (September 2016) Livonian CrusadeDate1211LocationTuraida, Latvia57°11′00″N 24°51′00″E / 57.18333…

Tributary of the Colorado River in Colorado, United States Gunnison RiverThe Gunnison River in Black Canyon of the Gunnison National ParkMap of the Gunnison River, its tributaries and major citiesLocationCountryUnited StatesStateColoradoCitiesGunnison, Grand JunctionPhysical characteristicsSourceEast River confluence with the Taylor River • coordinates38°39′49″N 106°50′50″W / 38.66361°N 106.84722°W / 38.66361; -106.84722[1] &#…

Canarian venerated by the Catholic Church Peter of Saint Joseph de Betancur (popularly known as the Hermano Pedro) is the first native of the Canary Islands to be canonized by the Catholic Church. This happened in 2002 by Pope John Paul II. José de Anchieta (also called Padre Anchieta) was canonized in 2014 by Pope Francis. He is the second native saint of the Canary Islands. This is a list of saints and blesseds of the Catholic Church associated with the Canary Islands, today an archipelago pa…

Kembali kehalaman sebelumnya