Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sistem pengapian kondensator

Sistem pengapian kondensator (kapasitor) atau CDI (bahasa Inggris: Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya Kumparan pengapian (ignition coil).

Pada Sistem pengapian magneto terdapat beberapa kekurangan, yaitu:

  1. Kumparan pengapian yang dipakai haruslah mempunyai nilai Induktansi yang besar, sehingga unjuk kerjanya di putaran tinggi mesin kurang memuaskan.
  2. Bentuk fisik kumparan pengapian yang dipakai relatif besar.
  3. Pemakaian kontak pemutus (breaker contact) menuntut perawatan dan penggantian komponen tersendiri.
  4. Membutuhkan Pencatu daya yang mempunyai keluaran dengan Beda potensial listrik yang relatif rendah dan Kuat arus listrik yang relatif besar. Hal ini menuntut pemakaian komponen penghubung yang mempunyai nilai Resistansi serendah mungkin.

Walaupun pada nantinya dikembangkan Sistem pengapian transistor atau TSI (Transistorized Switching Ignition) atau TCI (Transistor Controlled Ignition) yang menggunakan transistor untuk menggantikan kontak pemutus, perlahan-lahan kurang diminati seiring dengan kemajuan teknologi.

Cara kerja

Awalnya sebuah pencatu daya akan mengisi muatan pada kondensator dalam bentuk Arus listrik searah sampai mencapai beberapa ratus volt. Selanjutnya sebuah pemicu akan diaktifkan untuk menghentikan proses pengisian muatan kondensator, sekaligus memulai proses pengosongan muatan kondensator untuk mencatudaya kumparan pengapian melalui sebuah Saklar elektronik.

Karena bekerja dengan secara elektronik, sebagian besar komponennya merupakan komponen-komponen elektronik yang ditempatkan pada Papan rangkaian tercetak atau Printed Circuit Board (PCB), lalu dibungkus dengan bahan khusus agar terlindungi dari kotoran, uap, cairan maupun panas. Banyak orang yang menyebutnya modul CDI (CDI module), kotak CDI (CDI box), atau "CDI" saja.

Berdasarkan pencatu dayanya, sistem pengapian CDI terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Sistem pengapian CDI AC yang merupakan dasar dari sistem pengapian CDI, dan menggunakan pencatu daya dari sumber Arus listrik bolak-balik (dinamo AC/alternator).
  2. Sistem pengapian CDI DC yang menggunakan pencatu daya dari sumber arus listrik searah (misalnya dinamo DC, Batere, maupun Aki).

Bagian-bagian sistem pengapian

Berikut bagian-bagian yang bisa ditemui (atau mungkin beberapa diantaranya kadang-kadang tidak dipakai karena sesuatu hal) di dalam suatu sistem pengapian CDI:

  1. Kumparan pengisian (charging coil).
  2. Kumparan pemicu (trigger/pulser coil).
  3. Penyearah (rectifier).
  4. Baterai (battery).
  5. Sekering (fuse).
  6. Kunci kontak (contact switch).
  7. Kondensator (capacitor).
  8. Saklar elektronik (electronic switch).
  9. Pengatur/penyetabil tegangan (voltage regulator/stabilizer).
  10. Transformator penaik tegangan (voltage step up transformer).
  11. Pengubah tegangan (voltage converter/inverter).
  12. Pelipat tegangan (voltage multiplier).
  13. Kumparan pengapian (ignition coil).
  14. Kabel busi (spark plug cable).
  15. Busi (spark plug).
  16. Sistem pengawatan (wiring system).
  17. Jalur bersama (common line).

Catatan

Ada banyak ragam modul CDI dibuat, pada dasarnya harus memenuhi kebutuhan yang diminta kumparan pengapian dan secara tidak langsung harus menunjang pembakaran seoptimal mungkin, dengan cara mengatur besarnya arus, tegangan dan durasi dari proses pengisian dan pengosongan muatan kondensator. Hal ini menentukan besarnya pasokan daya untuk kumparan pengapian dan juga Pewaktuan pengapian (ignition timing).

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Sistem pengapian kondensator

Sistem Sistem informasi Sistem bilangan Sistem semipresidensial Sistem keplanetan Sistem aksioma Sistem terbenam Sistem operasi Sistem peredaran darah Sistem imun Sistem presidensial Sistem rangka Sistem perekonomian Sistem indera Sistem saraf tepi Sistem operasi telepon genggam Sistem Pemosisi Global Sistem parlementer Sistem dinamis Sistem perkemihan Sistem kompetisi Sistem koordinat Cartesius Sistem Navigasi Inersia Sistem Lindenmayer Sistem pengapian Sistem informasi akuntansi Teori sistem dunia Teori sistem dinamik Sistem Nenkō Sistem penentuan kelamin ZW Sistem penciuman Sistem kendali …

Sistem imun adaptif Sistem saraf Sistem politik Indonesia Sistem PA Sistem manajemen transportasi Sistem limbik Sistem informasi manajemen Sistem budi daya Dinamika sistem Sistem Berkas Teknologi Baru Sistem kekerabatan Jawa Sistem konjugasi Sistem berkas Teori Empat Sistem Sistem akuntansi Satu negara dua sistem Sistem penentuan kelamin XY Sistem televisi Partisi (sistem berkas) Sistem Enkripsi Berkas Sistem koordinat ekliptika Sistem multipartai Sistem sekresi tipe III Sistem Westminster Sistem Liga Nasional Sistem peringatan dini tsunami Sistem Satuan Internasional Sistem imun diperantarai sel Sistem Tychonik Sistem Informasi Dunia Sistem pemrosesan transaksi Sistem rem antiterkunci Sistem Konstitusional Iran (1907) Sistem saraf simpatis Sistem liga sepak bola di Inggris Sistem reproduksi wanita Daftar negara menurut sistem hukum Sistem ekskresi Sistem liga sepak bola di Italia Sistem limfatik Sistem pratabrakan Sistem angkutan massal Kaohsiung Sistem pernapasan Sistem imun Bumi Sistem pendukung keputusan Sistem pengawasan tergantung otomatis–siaran Sistem penentuan kelamin Sistem pengapian kondensator Sistem Penulisan Dunia Sistem Jalan Tol Malaysia Sistem pemerintahan lokal

Kembali kehalaman sebelumnya