Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sejarah Kalimantan

Sejarah Kalimantan menggambarkan perjalanan sejarah Pulau Kalimantan dimulai sejak zaman prasejarah ketika manusia ras Australoid memasuki daratan Kalimantan pada tahun 8000 SM hingga sekarang. Sisa-sisa tengkoraknya ditemukan di Gua Babi di lereng Gunung Batu Buli, kampung Randu, Desa Lumbang, Kabupaten Tabalong dan Gua Niah di Sarawak.[1]

Etimologi

Pertama sekali, Pulau Kalimantan memperolehi namanya daripada kata Sanskrit Kalamanthana, yang bererti "pulau bercuaca terbakar" yakni pulau yang panas suhunya untuk menerangkan iklim tropikalnya yang panas dan basahnya. Iyanya mengandungi dua patah kata: kal[a] ("masa, musim, waktu") dan manthan[a] ("mendidih, memusing, membakar").[2] Sehinggakan, nama eksonim suku Dayak Bidayuh dahulunya dikenali sebagai Klemantan.[3] Keduanya, Pulau Kalimantan ini juga dikenal di seluruh dunia dengan nama Borneo yaitu sejak abad ke-15 M. Nama Borneo itu berasal dari nama pohon Borneol (bahasa Latin: Dryobalanops camphora)yang mengandung (C10H17.OH) terpetin, bahan untuk antiseptik atau dipergunakan untuk minyak wangi dan kamper, kayu kamper yang banyak tumbuh di Kalimantan,[4][5] jadinya kemudian disebut oleh para pedagang dari Eropa sebagai pulau Borneo atau pulau penghasil borneol.[6] Kerajaan Brunei yang ketika datangnya bangsa Eropa ke wilayah Nusantara ini dikenali namanya sebagai Barunah mengdagangkan banyak kampur di pelabuhannya di Muara lalu jadinya nama Pulau ini pun diidentikkan dengan nama Kerajaan Brunei[7] saat itu (Yaitu oleh para pedagang Arab, Eropa serta China) karena Kerajaan Brunei pada masa itu (selepas abad ke-14) merupakan antara kerajaan lewat yang terbesar di pulau ini. Nama Kalimantan dipakai di Kesultanan Banjar kemudian oleh pemerintah Republik Indonesia dipakai sebagai nama Provinsi Kalimantan.

Zaman prasejarah

Bangsa Austronesia memasuki pulau ini dari arah utara kemudian mendirikan permukiman komunal rumah panjang. Peperangan antar-klan menyebabkan permukiman yang selalu berpindah-pindah. Adat pengayauan yang dibawa dari Formosa (Taiwan) dan kepercayaan menghormati leluhur dengan tradisi kuburan tempayan merupakan ciri umum kebiasaan penduduknya. Perpindahan, penempatan dan kerajaan awal di Pulau Kalimantan adalah seperti berikut:

  • 107,000 SM, 65,000 SM dan 40,000 SM : penempatan awak manusia kuno di Gua Niah[8][9][9]
  • 30000 SM - Kebudayaan Lahad Datu muncul di Sabah.
  • 10000 SM - Kebudayaan Sangkulirang muncul di Kalimantan Timur. Zaman Es (Kala Pleistosen) berakhir. Zaman Modern (Kala Holosen) pun dimulai. Benua Sunda lenyap akibat kenaikan permukaan laut, dan berubah menjadi sebagian dari kepulauan yang kini dikenal sebagai Nusantara.
  • 8000 SM : Migrasi manusia pertama memasuki daratan Kalimantan, kelompok ini meneruskan migrasinya ke Papua.
  • 5630 SM : Pemukiman kuno yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito yang pernah ditemukan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan terletak di halaman Masjid Banua Halat berasal dari tahun 5630 SM.[10]
  • 2500 SM : Migrasi penutur bahasa Austronesia (Formosa/Taiwan) ke Kalimantan membawa tradisi ngayau. Kebudayaan Nanga Balang muncul di Kapuas Hulu. Kebudayaan maju di Sarawak meluas hingga ke Sambas.[11]
  • 1500 SM : Migrasi bangsa Melayu Deutero ke pulau Kalimantan
  • 242 SM - Peradaban Nan Sarunai muncul di Amuntai, didirikan oleh suku Dayak Maanyan.

Zaman Hindu-Buddha

Orang Melayu menyebutnya Pulau Hujung Tanah atau P'ulo Chung.[12] Para pedagang asing datang ke pulau ini mencari komoditas hasil alam berupa kamfer, lilin dan sarang burung walet melakukan barter dengan guci keramik yang bernilai tinggi dalam masyarakat Dayak. Para pendatang India maupun orang Melayu yang telah mendapat pengaruh budaya India memasuki muara-muara sungai untuk mencari lahan bercocok tanam dan berhasil menemukan tambang emas dan intan untuk memenuhi permintaan pasar. Lokasi pertambangan emas berkembang menjadi permukiman sehingga diperlukan adanya suatu kepemimpinan. Pengaruh India ditandai munculnya kerajaan tahap awal dengan pemakaian gelar Maharaja bagi pemimpin suatu kekerabatan (bubuhan) dan sekelompok orang lainnya yang bergabung dalam kepemimpinannya dalam kesatuan wilayah wanua (distrik), yang saling berseberangan dengan wanua-wanua tetangganya yang dihuni keluarga lainnya dengan dikepalai tetuanya sendiri. Gelar India Selatan warman (yang melindungi) dilekatkan pada penguasa wanua tersebut, yang kemudian memaksa wanua-wanua tetangganya membayar upeti berupa emas dan hasil alam yang laku diekspor. Klan-klan (bubuhan) mulai disatukan oleh suatu kekuatan politik yang memusat menjadi sebuah mandala (kerajaan) yang sebenarnya bukan tradisi Austronesia. Kerajaan awal ini sudah merupakan campuran kelompok yang datang dari beberapa daerah, tetapi di pedalaman bangsa Austronesia masih hidup dalam komunitas rumah panjang yang mandiri dan terpisah serta saling berperang untuk berburu kepala.

Zaman Awal Kedatangan Agama Islam

Jaman Awal Kedatangan Bangsa Eropa

Zaman Awal Kerajaan Islam

Jaman VOC

Orang-orang Italia merupakan orang Eropa pertama yang mengunjungi Kalimantan pada abad ke-14, kemudian disusul orang Spanyol, Inggris, dan Belanda. Kerajaan Sambas merupakan daerah pertama yang berada di bawah pengaruh Belanda semenjak kontrak dengan VOC yang dibuat oleh Ratu Sapudak (Raja Sambas) pada tanggal 1 Oktober 1609. Pada tanggal 4 September 1635, Kesultanan Banjar membuat kontrak perdagangan yang pertama dengan VOC dan VOC akan membantu Banjar menaklukan Paser. Sejak 1636, Banjarmasin berusaha menjadi pusat mandala bagi kerajaan-kerajaan lainnya yang ada di Kalbar, Kalteng, dan Kaltim. Hikayat Banjar mencatat adanya pengiriman upeti kepada Sultan Banjarmasin dari Sambas, Sukadana, Paser, Kutai, Berau, Karasikan (Buranun/Sulu), Sewa Agung (Sawakung), Bunyut dan negeri-negeri di Batang Lawai. Sukadana (dahulu bernama Tanjungpura) merupakan induk bagi kerajaan Tayan, Meliau, Sanggau dan Mempawah. Pada tahun 1638 di Banjarmasin terjadi tragedi pembantaian terhadap orang-orang Belanda dan Jepang sehingga Belanda mengirim ekspedisi penghukuman dan membuat ancaman terhadap Kesultanan Banjarmasin, Kerajaan Kotawaringin dan Kerajaan Sukadana. Tahun 1700 Sukadana (Matan) mengalami kekalahan dalam perang dengan Landak (vazal Banten). Landak dibantu Banten dan VOC, sehingga Banten mengklaim Landak dan Sukadana (sebagian besar Kalbar) sebagai wilayahnya. Tahun 1756 VOC berusaha mendapatkan Lawai, Sintang dan Sanggau dari Banjarmasin. Daerah awal di Kalimantan yang diklaim milik VOC adalah wilayah sepanjang pantai dari Sukadana sampai Mempawah yang diberikan oleh Kesultanan Banten pada 26 Maret 1778. VOC sempat mendirikan pabrik di Sukadana dan Mempawah tetapi 14 tahun kemudian ditinggalkan karena tidak produktif (Sir Stamford Rafless, The History of Java). Pendirian Kesultanan Pontianak yang didukung VOC di muara sungai Landak semula diprotes Landak karena merupakan wilayahnya tetapi akhirnya mengendur karena tekanan VOC. Pada 13 Agustus 1787, Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC dan vazal-vazal Banjarmasin diserahkan kepada VOC meliputi Kaltim, Kalteng, sebagian Kalsel, dan pedalaman Kalbar, yang ditegaskan lagi dalam perjanjian 1826. Hindia Belanda kemudian membentuk Karesidenan Sambas dan kemudian disusul pembentukan Karesidenan Pontianak dengan diangkatnya raja-raja sebagai regent dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Belakangan Karesidenan Sambas dilebur ke dalam Karesidenan Pontianak beserta daerah pedalaman Kalbar menjadi Karesidenan Borneo Barat. Tahun 1860 Hindia Belanda menghapuskan Kesultanan Banjar, kemudian terakhir wilayahnya menjadi bagian dari Karesidenan Afdeeling Selatan dan Timur Borneo.

Jaman Penjajahan Inggris

Pembagian daerah Kalimantan tahun 1930

Jaman Hindia Belanda

Jaman Jepang

Jaman NICA dan Federalisme

Setelah mengambil alih Kalimantan dari tangan Jepang, NICA mendesak kaum Federal Kalimantan untuk segera mendirikan Negara Kalimantan menyusul Negara Indonesia Timur yang telah berdiri. Maka dibentuklah Dewan Kalimantan Barat tanggal 28 Oktober 1946, yang menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947; dengan Kepala Daerah, Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak dengan pangkat Mayor Jenderal. Wilayahnya terdiri atas 13 kerajaan sebagai swapraja seperti pada zaman Hindia Belanda yaitu Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang, Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.

Pangeran Muhammad Noor

Dewan Dayak Besar dibentuk tanggal 7 Desember 1946, dan selanjutnya tanggal 8 Januari 1947 dibentuk Dewan Pagatan, Dewan Pulau Laut dan Dewan Cantung Sampanahan yang bergabung menjadi Federasi Kalimantan Tenggara. Kemudian tanggal 18 Februari 1947 dibentuk Dewan Pasir dan Federasi Kalimantan Timur, yang akhirnya pada tanggal 26 Agustus 1947 bergabung menjadi Dewan Kalimantan Timur. Selanjutnya Daerah Kalimantan Timur menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Timur dengan Kepala Daerah, Sultan Aji Muhammad Parikesit dari Kesultanan Kutai dengan pangkat Kolonel. Daerah Banjar yang sudah terjepit daerah federal akhirnya dibentuk Dewan Banjar tanggal 14 Januari 1948. Pembentukan Negara Kalimantan digagalkan rakyat Banjarmasin dengan melakukan gerilya di pedalaman di bawah pimpinan Bapak Gerilya Kalimantan Hasan Basry.

Gubernur Kalimantan dalam pemerintahan Pemerintah RI di Yogyakarta, yaitu Pangeran Muhammad Noor, mengirim Cilik Riwut dan Hasan Basry dalam misi perjuangan mempertahankan kemerdekaan untuk menghadapi kekuatan NICA. Pada tanggal 17 Mei 1949, Letkol Hasan Basry selaku Gubernur Tentara ALRI Wilayah IV Pertahanan Kalimantan memproklamirkan sebuah Proklamasi Kalimantan yang isinya bahwa "Kalimantan" tetap sebagai bagian tak terpisahkan dari Negara Republik Indonesia yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Pemerintah Gubernur Militer ini merupakan upaya tandingan terhadap terbentuknya Dewan Banjar yang didirikan Belanda.

Di masa Republik Indonesia Serikat, Kalimantan menjadi beberapa satuan-kenegaraan yaitu :

  1. Daerah Istimewa Kalimantan Barat dengan ibu kota Pontianak.
  2. Federasi Kalimantan Timur dengan ibu kota Samarinda.
  3. Dayak Besar dengan ibu kota sementara Banjarmasin.
  4. Daerah Banjar dengan ibu kota Banjarmasin.
  5. Federasi Kalimantan Tenggara dengan ibu kota Kotabaru.

Sejak tahun 1938, Borneo-Hindia Belanda (Kalimantan) merupakan satu kesatuan daerah administratif di bawah seorang gubernur, yang berkedudukan di Banjarmasin, dan memiliki wakil di Volksrad. Wakil Kalimantan di Volksrad :

  1. Pangeran Muhammad Ali (sebelum 1935) digantikan anaknya,
  2. Pangeran Muhammad Noor (1935-1939) digantikan oleh,
  3. Mr. Tadjuddin Noor (1939-1945)
  • Gubernur Borneo
  1. Dr. A. Haga (1938-1942), gubernur dari Kegubernuran Borneo berkedudukan di Banjarmasin
  2. Pangeran Musa Ardi Kesuma (1942-1945), Ridzie Kalimantan Selatan dan Tengah
  3. Ir. Pangeran Muhammad Noor (2 September 1945), gubernur Kalimantan berkedudukan di Yogyakarta
  4. dr. Moerjani (14 Agustus 1950), gubernur Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin
  5. Mas Subarjo (1953-1955), gubernur Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin
  6. Raden Tumenggung Arya Milono (1955-1957), gubernur Kalimantan berkedudukan di Banjarmasin.

Pembentukan kembali provinsi Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 sesudah bubarnya RIS, diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (dahulu bernama provinsi Kalimantan, salah satu provinsi pertama). Hingga tahun 1956 Kalimantan dibagi menjadi 3 provinsi, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat. Selanjutnya pada tanggal 23 Mei 1957, secara resmi terbentuklah provinsi Kalimantan Tengah yang sebelumnya bernama Daerah Dayak Besar sebagai bentuk pemisahan diri dari Kalimantan Selatan, berdiri menjadi provinsi ke-17 yang independen.

Jaman modern

Kerajaan yang pernah ada

Daftar kerajaan-kerajaan sejak masa zaman Hindu sampai kerajaan-kerajaan yang didirikan oleh kolonial Belanda, diantaranya masih eksis yang sekarang disebut keraton saja, kecuali Brunei adalah :

Lihat pula

Referensi

[96]

  1. ^ "New pre-history timeline discovered for Borneo". Borneo Post Online (dalam bahasa Inggris). 2018-10-22. Diakses tanggal 2020-05-03. 
  2. ^ Suwarno, Aritta. "Optimising land use in Central Kalimantan Province, Indonesia". Wageningen University and Research. 
  3. ^ Hose, Charles; Haddon, Alfred C.; Hose, Charles; McDougall, William (1912). The pagan tribes of Borneo; a description of their physical, moral intellectual condition, with some discussion of their ethnic relations,. London: Macmillan. 
  4. ^ borneo
  5. ^ borneol definition
  6. ^ Wallerant, Frédéric (1921). "Sur le polymorphisme des composés chlorés et bromés du camphre". Bulletin de la Société française de Minéralogie. 44 (1): 6. doi:10.3406/bulmi.1921.3754. ISSN 0366-3248. 
  7. ^ "'Baru nah'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-30. Diakses tanggal 2009-03-17. 
  8. ^ Lam, Tania (2019-09-29). "Humans lived in Niah Caves 100,000 years ago". New Sarawak Tribune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-03. 
  9. ^ a b "History of Sarawak". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2020-05-03. 
  10. ^ https://naditirawidya.kemdikbud.go.id/index.php/nw/article/viewFile/39/162
  11. ^ Sejarah Kalimantan Borneo 45 000 SM 2017 M, diakses tanggal 2020-05-03 
  12. ^ "Political entities known in the archipelago, ca A.D. 250". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-09-25. Diakses tanggal 2011-07-24. 
  13. ^ http://print.kompas.com/baca/english/2016/07/16/Ancestors-of-Malagasy-Came-from-Banjar
  14. ^ http://syx-gf.blogspot.co.id/2016/07/leluhur-orang-madagaskar-dari-banjar.html
  15. ^ http://news.detik.com/berita/d-3345069/misteri-suku-banjar-yang-bermigrasi-dan-jadi-nenek-moyang-orang-madagaskar
  16. ^ https://en.wikisource.org/wiki/Catholic_Encyclopedia_(1913)/Odoric_of_Pordenone
  17. ^ (Indonesia) Slamet Muljana, Tafsir sejarah Nagarakretagama, PT LKiS Pelangi Aksara, 2006 ISBN 979-25-5254-5, 9789792552546
  18. ^ (Belanda)Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2): 218. 
  19. ^ Yamin, Muhammad (1945). Gadjah Mada, pahlawan persatoean Noesantara. Balai Poestaka. ISBN 9789794073230.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan) ISBN 979-666-195-0 Diarsipkan 2015-04-05 di Wayback Machine.
  20. ^ (Indonesia) Muljana, Slamet (2005). Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara. PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 61. ISBN 9798451163. ISBN 978-979-8451-16-4
  21. ^ (Inggris) MacKinnon, Kathy (1996). The ecology of Kalimantan. Oxford University Press. ISBN 9780945971733. ISBN 0-945971-73-7
  22. ^ (Inggris) Townsend, George Henry (1867). A manual of dates: a dictionary of reference to the most important events in the history of mankind to be found in authentic records (edisi ke-2). Warne. hlm. 160. 
  23. ^ (Inggris) Keppel, Sir Henry (1846). The expedition to Borneo of H.M.S. Dido for the suppression of piracy: with extracts from the journal of James Brooke, esq. of Sarāwak. 2 (edisi ke-2). Chapman and Hall. 
  24. ^ a b (Melayu)Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
  25. ^ (Inggris) Crawfurd, John (1856). A descriptive dictionary of the Indian islands & adjacent countries. Bradbury & Evans. hlm. 65. 
  26. ^ (Indonesia) Muljana, Slamet (2005). Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara. PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 70. ISBN 9798451163. ISBN 978-979-8451-16-4
  27. ^ (Inggris) Crawfurd, John (1856). A descriptive dictionary of the Indian islands & adjacent countries. Bradbury & Evans. hlm. 65. 
  28. ^ https://www.vocsite.nl/geschiedenis/handelsposten/bandjarmasin.html
  29. ^ (Belanda) Blume, Carl Ludwig (1843). De Indische Bij. 1. H.W. Hazenburg. hlm. 333. 
  30. ^ (Belanda) L. C. van Dijk, Ne©erland's vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China, Scheltema, 1862
  31. ^ a b (Indonesia)Poesponegoro, Marwati Djoened (1992). Sejarah nasional Indonesia: Jaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. PT Balai Pustaka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-06. Diakses tanggal 2011-04-07. 
  32. ^ a b (Belanda)van Dijk, Ludovicus Carolus Desiderius (1862). Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk. J. H. Scheltema. hlm. 137. 
  33. ^ (Belanda) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia (1857). "Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde". 6. Lange & Co.: 241. 
  34. ^ a b c d (Indonesia)Kiai Bondan, Amir Hasan (1953). Suluh Sedjarah Kalimantan. Bandjarmasin: Fadjar. 
  35. ^ a b (Indonesia) Hermanus Johannes de Graaf, Puncak kekuasaan Mataram: politik ekspansi Sultan Agung, Grafitipers, 1986
  36. ^ ["(Indonesia) Abdul Gafar Pringgodigdo, Hassan Shadily, Ensiklopedi umum, Kanisius, 1973 ISBN 979-413-522-4, 9789794135228". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-06. Diakses tanggal 2011-03-26.  (Indonesia) Abdul Gafar Pringgodigdo, Hassan Shadily, Ensiklopedi umum, Kanisius, 1973 ISBN 979-413-522-4, 9789794135228]
  37. ^ (Inggris) Popular encyclopedia (1862). The Popular Encyclopedia: Or, Conversations Lexicon. Blackie. hlm. 631. 
  38. ^ (Inggris) Thorn, Sir William (2004). The conquest of Java. Tuttle Publishing. ISBN 0794600735. ISBN 978-0-7946-0073-0
  39. ^ (Inggris) Souza, George Bryan (2004). The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754. Cambridge University Press. hlm. 126. ISBN 0-521-53135-7. ISBN 978-0-521-53135-1
  40. ^ (Inggris) (1830)The Edinburgh Encyclopaedia. 3. Printed for W. Blackwood. hlm. 732. 
  41. ^ Characteristics of the Diocese Diocese of Palangka Raya
  42. ^ (Inggris) Muzium Brunei (1971). "Brunei Museum journal". 2. 
  43. ^ R. Suntharalingam, The British in Banjarmasin: An Abortive Attempt in Settlement 1700-1707
  44. ^ (Inggris) De Bow, James Dunwoody Brownson (1853). De Bow's review. 15. J.D.B. De Bow. hlm. 244. 
  45. ^ (Inggris) MacGregor, M. P., John (1848). Commercial Statistics. hlm. 340. 
  46. ^ (Inggris) Jedidiah Morse, Aaron Arrowsmith, Samuel Lewis (1819). The American universal geography: or, A view of the present state of all the kingdoms, states and colonies in the known world... (edisi ke-7). Published by Lincoln & Edmands, S.T. Armstrong, West, Richardson & Lord. hlm. 687. 
  47. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-01-18. Diakses tanggal 2011-07-17. 
  48. ^ (Inggris) (1751)The Gentleman's magazine, 21, hlm. 562 
  49. ^ (Inggris)(1752)The True Briton. hlm. 63. 
  50. ^ (Indonesia)Tomi (2014). Pasak Negeri Kapuas 1616-1822. Indonesia: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 232. ISBN 602961357X. ISBN 978-602-96135-7-5
  51. ^ (Indonesia) Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 55. 
  52. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-22. Diakses tanggal 2018-02-21. 
  53. ^ (Inggris) Pinkerton, John (1806). Modern geography: A description of the empires, kingdoms, states, and colonies; with the oceans, seas, and isles in all parts of the world... (edisi ke-2). T. Cadell. hlm. 479. 
  54. ^ (Inggris) Tegg, Thomas (1829). London encyclopaedia; or, Universal dictionary of science, art, literature and practical mechanics: comprising a popular view of the present state of knowledge. 4. Printed for Thomas Tegg. hlm. 339. 
  55. ^ "Buginese on Borneo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-01-08. Diakses tanggal 2009-12-22. 
  56. ^ (Inggris) Smedley, Edward (1845). Encyclopædia metropolitana; or, Universal dictionary of knowledge. hlm. 717. 
  57. ^ "British expansion in the archipelago, 1786-1797". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-13. Diakses tanggal 2011-07-24. 
  58. ^ "British possessions in Indonesia, 1810-1817". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-12. Diakses tanggal 2011-07-24. 
  59. ^ (Indonesia) Anwar, Rosihan (2004). Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia. 2. Penerbit Buku Kompas. hlm. 137. ISBN 979-709-141-4. ISBN 978-979-709-141-5
  60. ^ Padoeka Ratoe IMAN OEDDIN, Pangeran jang bertachta karadja'an KOTARIENG'AN (Belanda) Philippus Pieter Roorda van Eysinga, Handboek der land- en volkenkunde, geschiedtaal-, aardrijks- en staatkunde von Nederlandsch Indie. 3 boeken (in 5 pt.), 1841
  61. ^ (Inggris) Hamilton, Walter (M. R. A. S.) (1828). The East Indian gazetteer: containing particular descriptions of the empires, kingdoms, principalities, provinces, cities, towns, districts, fortresses, harbours, rivers, lakes, &c. of Hindostan, and the adjacent countries, India beyond the Ganges, and the Eastern archipelago; together ... 1 (edisi ke-2). Printed for Parbury, Allen and Co. hlm. 283. 
  62. ^ (Inggris) Royal Geographical Society (Great Britain), Norton Shaw, Hume Greenfield, Henry Walter Bates (1853). The Journal of the Royal Geographical Society ... 23. J. Murray. hlm. 85. 
  63. ^ (Inggris) McCulloch, John Ramsay (1841). A Dictionary, Geographical, Statistical, and Historical: Of the Various Countries, Places and Principal Natural Objects in the World. 1. Longman, Orme, Brown, Green and Longmans. hlm. 414. 
  64. ^ (Indonesia) Th. van den End, Ragi Carita 1, Jilid 1 dari Ragi carita: sejarah gereja di Indonesia, BPK Gunung Mulia, 1987, ISBN 979-415-188-2, 9789794151884
  65. ^ (Inggris) Britain. Parliament, Great (1851). The Parliamentary debates (Authorized edition). 118. H. M. Stationery Office. hlm. 118. 
  66. ^ (Indonesia)Poesponegoro (1992). Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19. Indonesia: PT Balai Pustaka. hlm. 275. ISBN 979-407-410-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-04. Diakses tanggal 2011-06-22.  ISBN 978-979-407-410-7
  67. ^ (Belanda) J. B. J Van Doren (1860). Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen, volken, enz. 1. J. D. Sybrandi. hlm. 241. 
  68. ^ (Inggris) Cilacap (1830-1942): bangkit dan runtuhnya suatu pelabuhan di Jawa. Kepustakaan Populer Gramedia. 2002. ISBN 9789799023698.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)ISBN 979-9023-69-6
  69. ^ (Indonesia) Tamar Djaja, Pustaka Indonesia: riwajat hidup orang-orang besar tanah air, Volume 2, Bulan Bintang, 1966
  70. ^ (Indonesia) Mayur, Gusti (1979). Perang Banjar. Rapi. hlm. 27. 
  71. ^ http://www.antarakalbar.com/berita/313094/kesultanan-banjar-miliki-kaitan-dengan-sarawak-dan-landak Kesultanan Banjar Miliki Kaitan Dengan Sarawak dan Landak
  72. ^ Manuskrip surat Sultan Banjar ditemukan di Brunei
  73. ^ Relasi Kesultanan Banjar dengan Brunei Darussalam
  74. ^ ["(Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19, PT Balai Pustaka, 1992 ISBN 979-407-410-1, 9789794074107". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-06. Diakses tanggal 2011-03-27.  (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19, PT Balai Pustaka, 1992 ISBN 979-407-410-1, 9789794074107]
  75. ^ (Inggris) Rottman, Gordon L. (2002). World War 2 Pacific island guide. Greenwood Publishing Group. hlm. 205. ISBN 0313313954.  9780313313950
  76. ^ (Inggris) Olson, James Stuart (1991). Historical dictionary of European imperialism. hlm. 70. ISBN 0313262578.  ISBN 978-0-313-26257-9
  77. ^ suluhbanjar.blogspot.co.id/2011/09/ratu-jaleha-srikandi-gagah-berani-dalam.html
  78. ^ http://www.indonesianhistory.info/map/discoverethnic.html?zoomview=1 Diarsipkan 2012-05-13 di Wayback Machine.[ Adatrechtskringen (customary law circles) in the Netherlands Indies, 1918]
  79. ^ ["(Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda, PT Balai Pustaka, 1992 ISBN 979-407-411-X, 9789794074114". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-31. Diakses tanggal 2011-03-20.  (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto, Sejarah nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda, PT Balai Pustaka, 1992 ISBN 979-407-411-X, 9789794074114]
  80. ^ (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (1992). Sejarah nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda. PT Balai Pustaka. hlm. 38. ISBN 979407411X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-31. Diakses tanggal 2011-03-20. ISBN 978-979-407-411-4
  81. ^ (Inggris) Keat Gin Ooi, The Japanese Occupation of Borneo, 1941-45 Routledge Studies in the Modern History of Asia, Taylor & Francis, 2011 ISBN 0-415-45663-0, 9780415456630
  82. ^ (Inggris) Rottman, Gordon L. (2002). World War 2 Pacific island guide. Greenwood Publishing Group. ISBN 0-313-31395-4. ISBN 978-0-313-31395-0
  83. ^ (Inggris) A. B. Feuer, Australian commandos: their secret war against the Japanese in World War II, Stackpole Military history series, Stackpole Books, 2006, ISBN 0-8117-3294-0, 9780811732949
  84. ^ (Indonesia) Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, Ediati Kamil, Kronik revolusi Indonesia, Volume 1, Kepustakaan Populer Gramedia, 1999 ISBN 979-9023-27-0, 9789799023278. Diakses 3 September 2010]
  85. ^ "Digital Atlas - Regional rebellions and provincial boundaries, 1950-1954". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-13. Diakses tanggal 2011-07-24. 
  86. ^ "Digital Atlas - National elections, 1955: proportion of voters by province". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-13. Diakses tanggal 2011-07-24. 
  87. ^ The Malaysian Federation, Indonesia and the Philippines: A Study in Political Geography, The Geographical Journal, Sep., 1963
  88. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-14. Diakses tanggal 2011-10-14. 
  89. ^ Indonesia, Malaya, and the North Borneo Crisis, Asian Survey, Apr., 1963
  90. ^ (Inggris) Davidson, Jamie (1995). From rebellion to riots: collective violence on Indonesian Borneo. NUS Press. hlm. 54. ISBN 9971694271.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan) ISBN 978-9971-69-427-2
  91. ^ Hooliganism Continues in Indonesia
  92. ^ The Sarawak-Indonesia Border Insurgency
  93. ^ "City growth, 1930-1971". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-13. Diakses tanggal 2011-07-24. 
  94. ^ (Indonesia) van Klinken, Gerry (2007). Perang Kota Kecil. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 93. ISBN 9794616524.  ISBN 978-979-461-652-9
  95. ^ Kalimantan - Indonesia
  96. ^ Tempat Wisata di Pangkalan Bun Kotawaringin Barat koranfakta.net

Pranala luar

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Sejarah Kalimantan

Sejarah Kritik sejarah Sejarah Yahudi Sejarah Hungaria Fiksi sejarah Sejarah Vietnam Sejarah Kosovo Sejarah Song Sejarah sastra Sejarah Ming Sejarah Filipina (1986–sekarang) Sejarah mode Prancis Sejarah Flanders Sejarah dunia Sejarah benua Amerika Kritik sejarah (Alkitab) Sejarah Yuan Sejarah Australia Sejarah baru Sejarah Kekristenan Sejarah Pulau Jawa Sejarah Sumatera Barat Sejarah perempuan Sejarah gender Sejarah lisan Sejarah Buddhisme Sejarah Yunani Sastra sejarah Sejarah militer Sejarah Tiongkok Sejarah Bengkulu Sejarah pakaian Sejarah ilmu Kronik sejarah Islam Sejarah Jerman Sejarah B…

enggala Sejarah Tibet Sejarah Rempah Sejarah Uni Soviet Sejarah Jepang Museum Sejarah Odesa Sejarah Bali Dinas Sejarah Angkatan Darat Sejarah Indonesia Sejarah Siprus Sejarah LGBT Peninggalan sejarah Nglambangan Sejarah Kirgizstan Dua Puluh Empat Sejarah Sejarah Azerbaijan Sejarah Film 1900–1950 Sejarah Bhutan Sejarah Jawa Sejarah Kalimantan Selatan Sejarah Austria Sejarah Jakarta Sejarah Nusantara (1800–1942) Dokumen bersejarah Sejarah Greenland Sejarah Sumeria Sejarah Suriah Sejarah Iran Sejarah huruf Sejarah Kalimantan Sejarah Bourgogne Sejarah Kota Padang Sejarah Papua Sejarah fisika Sejarah Afrika Museum Nasional Sejarah Amerika Sejarah Sunda Sejarah Yugoslavia Garis waktu sejarah Jerman Sejarah Myanmar Sejarah Dinasti-Dinasti Utara Dinasti dalam sejarah Tiongkok Sejarah malaria Perbandingan sejarah Yesus sebagai tokoh dalam sejarah Sejarah Banyumas Sejarah Para Nabi dan Raja Sejarah bahasa Belanda Museum Sejarah Alam, Wina Sejarah Kabupaten Lumajang Pusat Sejarah Yahudi Sejarah Raja-Raja Britania Sejarah Al-Qur'an Sejarah Rahasia Bangsa Mongol Sejarah Filipina (1965–1986) Sejarah hadis Sejarah orang Yahudi di Kekaisaran Romawi Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa Sejara

Baca artikel lainnya :

NFL team season 2008 St. Louis Rams seasonOwnerChip Rosenbloom and Lucia RodriguezHead coachScott Linehan (fired September 29, 0–4 record)Jim Haslett (interim, 2–10 record)Home fieldEdward Jones DomeResultsRecord2–14Division place4th NFC WestPlayoff finishDid not qualifyPro BowlersnoneTeam MVPOshiomogho AtogweTeam ROYDonnie Avery ← 2007 Rams seasons 2009 → The 2008 season was the St. Louis Rams' 71st in the National Football League (NFL) and their 14th in St. Lou…

Spektr-RGСпектр-РГModel dari Spektr-RGJenis misiAstronomi sinar-x[1]OperatorRussian Space Research Institute, German Aerospace CenterCOSPAR ID2019-040ASATCAT no.44432Situs websrg.iki.rssi.ruDurasi misi6,5 tahun[1] Properti wahanaBusNavigator[2]ProdusenNPO Lavochkin, Max Planck Institute for Extraterrestrial PhysicsMassa luncur2.712 kg (5.979 pon)[1]Massa muatan1.210 kg (2.670 pon)[1]Daya1,8 kW Awal misiTanggal luncur13 July 2019…

Postumes Porträt Pierre Méchains, 1824 von Narcisse Garnier nach Kupferstichen gemalt Pierre-François-André Méchain (* 16. August 1744 in Laon, Frankreich; † 20. September 1804 in Castellón de la Plana, Spanien) war ein französischer Astronom und Geograph. Er entdeckte acht Kometen sowie 26 Objekte außerhalb des Sonnensystems und nahm an einer Expedition teil, deren Ergebnis als Definition des Meters diente. Inhaltsverzeichnis 1 Leben und Werk 2 Siehe auch 3 Literatur 4 Weblinks 5 Einz…

Ataque aéreo en la escuela del campamento de Maghazi Parte de Conflicto israelí-palestino de octubre de 2023 Lugar Campamento de Maghazi, Franja de Gaza (Palestina)Blanco(s) Escuela de UNRWAFecha 17 de octubre de 2023Tipo de ataque Ataque aéreoMuertos 6[1]​Perpetrador(es) Fuerzas de Defensa de Israel[editar datos en Wikidata] El ataque aéreo en la escuela del campamento de Maghazi ocurrió el 17 de octubre de 2023, cuando misiles de las Fuerzas de Defensa de Israel alcanzaron…

Overview of 2020 Trump administration inspector general dismissals In April and May 2020, United States President Donald Trump dismissed the inspectors general (IGs) of five cabinet departments in the space of six weeks.[1][2] The inspectors general removed were Michael K. Atkinson, Intelligence, on April 3; Glenn Fine (acting), Defense, April 7; Christi Grimm (acting), Health and Human Services, May 1; Mitch Behm (acting), Transportation, May 15; and Steve Linick, State, May 15.…

South African soprano Golda Schultz in 2021 Golda Schultz (born 1983 in Cape Town) is a South African operatic soprano. Life Origin and education Schultz, daughter of a mathematics professor, grew up in Bloemfontein. She studied singing at the University of Cape Town and at the Juilliard School in New York. She was also taught by Johan Botha (tenor), Kiri Te Kanawa and Michelle Breedt.[1] Career as an opera singer From 2011 to 2013, she was a member of an opera studio and from 2014 to 20…

Peta letak Pulau Giliraja Pulau Gili Raja Gili Raja (Madura: Ghili Rajâ; Péghu: ڬْيلي راجاْ) adalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara Pulau Madura. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah kecamatan Giligenting, kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pulau yang indah ini dihuni oleh 14.923 jiwa pada tahun 2015. Sebagian besar masyarakatnya bekerja dalam bidang perikanan tangkap dengan beragam jenis alat tangkap ikan. Artikel bertopik pulau di Indonesia ini adalah s…

1999 single by Madonna For other uses, see Nothing Really Matters (disambiguation). Nothing Really MattersSingle by Madonnafrom the album Ray of Light B-sideTo Have and Not to HoldReleasedFebruary 9, 1999Recorded1997StudioLarrabee North(North Hollywood, California)Genre EDM techno downtempo house Length4:27LabelMaverickWarner Bros.Songwriter(s)MadonnaPatrick LeonardProducer(s)MadonnaWilliam OrbitMarius De VriesMadonna singles chronology The Power of Good-Bye / Little Star(1998) Nothing Really Ma…

Християнська робітнича партіяPartido Trabalhista Cristão Файл:Logo PTC.JPGКраїна  БразиліяЗасновник Renan CalheirosdДата заснування 1985Ідеологія Робітничий рух, консерватизмОфіційний сайт ptc.org.br Християнська робітнича партія Бразилії (порт. Partido Trabalhista Cristão; PTC) — християнська консервати…

This article uses bare URLs, which are uninformative and vulnerable to link rot. Please consider converting them to full citations to ensure the article remains verifiable and maintains a consistent citation style. Several templates and tools are available to assist in formatting, such as reFill (documentation) and Citation bot (documentation). (August 2022) (Learn how and when to remove this template message) Fernando Gómez Martínez Fernando Gómez Martínez (1 March 1897 – 5 December 1985)…

Judo competition Judo Judo at the 2022 Asian GamesVenueXiaoshan Linpu GymnasiumLocationHangzhou, ChinaDates24–27 September 2023Competitors203 from 28 nationsCompetition at external databasesLinksIJF • JudoInside← Jakarta 2018Aichi-Nagoya 2026 →Judo at the2022 Asian GamesMenWomen60 kg48 kg66 kg52 kg73 kg57 kg81 kg63 kg90 kg70 kg100 kg78 kg+100 kg+78 kgmixed teamvte Judo events at the 2022 Asian Games were held at the Xiaoshan Linpu Gymnasium in H…

Sungai Perlis Sungai Perlis adalah sebuah sungai yang terletak di Perlis, Malaysia.[1] Lihat pula Geografi Malaysia Daftar sungai di Malaysia Referensi ^ Salinan arsip. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2015-10-27.  Koordinat: 6°24′N 100°08′E / 6.400°N 100.133°E / 6.400; 100.133 lbs Perlis Indera KayanganDaerahAbi • Arau • Beseri • Chuping • Jejawi • Kayang • Kechor • Kuala Perlis • Kurong Anai • Kurong B…

  此条目页的主題是1986年电影《孙中山》。关于其他同名条目,請見「孙中山 (消歧义)」。 孙中山Dr. Sun Yat-Sen海报基本资料导演丁荫楠李叶宇刘宝林监制孙长城制片徐建平、刘丞芳编剧贺梦凡张磊主演刘文治张燕王咏歌配乐施万春摄影王亨里侯咏于晓群剪辑冯慧林严秀英制片商珠江电影制片厂片长150分钟产地 中国大陆语言普通話上映及发行上映日期1986年(中国大陆)…

Extrasolar planet in the constellation Delphinus 18 Delphini b / ArionRadial velocity changes over time of 18 Delphini caused by the orbit of 18 Delphini b.DiscoveryDiscovered bySato et al.[1]Discovery siteOkayama Planet Search Program JapanDiscovery date19 February 2008Detection methodradial velocityOrbital characteristicsSemi-major axis2.6 AU (390,000,000 km)Eccentricity0.08 ± 0.01Orbital period (sidereal)993.3 ± 3.2 d2.719 yTime of periastron245167…

Infinity Ward, Inc.JenisAnak perusahaanIndustriPermainan videoDidirikanMay 2002; 21 tahun lalu (May 2002)PendiriGrant CollierJason WestVince ZampellaKantorpusatWoodland Hills, California, Amerika SerikatProdukCall of Duty series (2003–sekarang)Karyawan537 (2019)IndukActivisionAnakusahaInfinity Ward Poland[1]Situs webwww.infinityward.com Infinity Ward adalah pengembang video game Amerika Serikat. Mereka mengembangkan video game Call of Duty bersama dengan lima angsuran lain dalam s…

2011 South Korean filmS.I.U.Directed byHwang Byeng-gugWritten byKim Yu-jin Hwang Seong-guProduced byShin Beom-soo Kim Won-gukStarringUhm Tae-woong Joo WonCinematographyKang Seung-giEdited byMoon In-daeMusic byKim Tae-seong Noh Hyeong-wooDistributed byLotte EntertainmentRelease date November 24, 2011 (2011-11-24) Running time111 minutesCountrySouth KoreaLanguageKoreanBox officeUS$7.8 million[1] S.I.U. (Special Investigations Unit) (Korean: 특수본; RR:…

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (يونيو 2019) سرايا العقبة المقر الرئيسي العقبة  الصناعة تطوير عقاري  موقع ويب الموقع الرسمي  تعديل مصدري - تعديل   شركة سرايا العقبة هي شركة مساهمة أردنية خاصة، و

Garden in Staten Island, New York The New York Chinese Scholar's Garden (simplified Chinese: 寄兴园; traditional Chinese: 寄興園; pinyin: Jìxīng Yuán; Jyutping: Gei3hing1 Jyun4) is part of the Staten Island Botanical Garden, located in the Snug Harbor Cultural Center. Materials were shipped to Staten Island in the spring of 1998, when a team of 40 Chinese artists and artisans from Suzhou constructed the garden. It opened in June of 1999. A view overlooking the koi pond w…

  لمعانٍ أخرى، طالع مسجد سليمان (توضيح). مسجد سليمان في لندن إحداثيات 51°32′07″N 0°04′36″W / 51.5352°N 0.0768°W / 51.5352; -0.0768  معلومات عامة القرية أو المدينة لندن الدولة  المملكة المتحدة سنة التأسيس 1999  تاريخ بدء البناء 1995م-1999م المواصفات المساحة 8,000م عدد المصلين 3,000 …

1967 studio album by Cathy BerberianBeatles AriasStudio album by Cathy BerberianReleased1967RecordedDecember 1966, Studio Arsonor, ParisGenreBaroque pop, operatic popLabelPolydor (UK), Philips (Ger.), Fontana (USA)Cathy Berberian chronology Rounds with voice(1965) Beatles Arias(1967) Roman Haubenstock-Ramati. Credential or think, think lucky(1967) Beatles Arias is a 1967 LP recorded by American-born mezzo-soprano Cathy Berberian. The original album consists of twelve of Berberian's disti…

Kembali kehalaman sebelumnya