Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Unsur (Buddhisme)

Dalam Buddhisme, unsur atau elemen (Pali: bhūta atau dhātu) mencakup empat unsur besar atau pokok (cattāro mahābhūtāni), seperti tanah, air, api, dan udara; dan unsur turunannya (upādāya). Istilah mahābhūta umumnya sinonim dengan catudhātu, yang merupakan istilah Pāli dari "Empat Unsur". Empat Unsur merupakan dasar pemahaman yang menuntun seseorang melalui pelepasan bentukan materi (rūpa) menuju keadaan tertinggi, yaitu Kepadaman atau Nibbāna yang murni.

Penjelasan

Dalam Tipitaka Pali, unsur-unsur pokok yang paling dasar biasanya diidentifikasi berjumlah empat. Akan tetapi, unsur-unsur lainnya, seperti unsur kelima dan unsur keenam juga sering diuraikan.

Empat unsur pokok

Dalam teks kanonis, empat unsur pokok mengacu pada unsur-unsur yang bersifat "eksternal" (di luar tubuh, seperti sungai) dan "internal" (bagian dari tubuh, seperti darah). Unsur-unsur tersebut dijelaskan sebagai berikut:[1]

  • Unsur tanah (pathavī-dhātu) Unsur tanah mewakili kualitas soliditas atau gaya tarik menarik. Benda apa pun yang menonjolkan gaya tarik menarik (benda padat) disebut unsur tanah. Unsur tanah internal meliputi rambut kepala, rambut badan, kuku, gigi, kulit, daging, urat, tulang, organ, bahan usus, dan lain-lain.
  • Unsur air (āpa-dhātu) Unsur air mewakili kualitas likuiditas atau gerak relatif. Benda apa pun yang menonjolkan gerak relatif partikelnya disebut unsur air. Unsur air internal meliputi empedu, dahak, nanah, darah, keringat, lemak, air mata, lendir hidung, urin, air mani, dan lain-lain.
  • Unsur api (teja-dhātu) Unsur api mewakili kualitas panas atau energi. Segala sesuatu yang energinya menonjol disebut unsur api. Elemen api internal mencakup mekanisme tubuh yang menghasilkan kehangatan fisik, penuaan, pencernaan, dan lain-lain.
  • Unsur udara atau angin (vāyu-dhātu) Unsur udara melambangkan kualitas pemuaian atau gaya tolak menolak. Benda apa pun yang menonjol gaya tolak menolaknya disebut unsur udara. Unsur udara internal meliputi udara yang berhubungan dengan sistem paru (misalnya untuk bernafas), sistem usus (“angin di perut dan usus”), dan lain-lain.

Setiap entitas yang membawa satu atau lebih kualitas-kualitas ini (gaya tarik menarik, gaya tolak menolak, energi dan gerak relatif) disebut materi (rūpa). Dunia material dianggap tidak lain hanyalah kombinasi dari kualitas-kualitas yang diatur dalam ruang (ākāsa). Hasil dari kualitas-kualitas tersebut adalah masukan pada pancaindra kita, warna (vaṇṇa) pada mata, bau (gandha) pada hidung, rasa (rasa) pada lidah, suara (sadda) pada telinga, dan sentuhan (phoṭṭabba) pada tubuh. Hal yang kita rasakan dalam pikiran kita hanyalah interpretasi mental dari kualitas-kualitas ini.

Unsur kelima dan keenam

Selain empat unsur materi pokok di atas, dua unsur lainnya juga dapat ditemukan dalam Tripitaka Pali:

  • Unsur ruang (ākāsa-dhātu) Unsur ruang internal meliputi lubang tubuh seperti telinga, lubang hidung, mulut, anus, dan lain-lain.
  • Unsur kesadaran (viññāṇa-dhātu) Digambarkan sebagai "murni dan cerah" (parisuddhaṃ pariyodātaṃ), digunakan untuk mengenali tiga jenis perasaan (vedanā) yaitu menyenangkan, tidak menyenangkan, dan bukan-menyenangkan-juga-bukan-tidak-menyenangkan (netral); dan timbul dan lenyapnya kontak indra (phassa) yang menjadi dasar perasaan-perasaan ini bergantung.

Menurut Abhidhamma Piṭaka, “unsur ruang” diidentifikasikan sebagai unsur “sekunder” atau “turunan” (upādāya).

Unsur turunan

Literatur Abhidhamma menguraikan 24 unsur turunan, yaitu:[1]

  1. Transparansi mata (cakkhupasāda)
  2. Transparansi telinga (sotapasāda)
  3. Transparansi hidung (ghānapasāda)
  4. Transparansi lidah (jivhāpasāda)
  5. Transparansi tubuh (kāyapasāda)
  6. Bentuk atau warna (rūpa / vaṇṇa)
  7. Suara (sadda)
  8. Ganda (gandha)
  9. Rasa (rasa)
  10. Feminitas (itthibhāva / itthatta)
  11. Maskulinitas (pumbhāva / purisatta)
  12. Landasan jantung (hadayavatthu)
  13. Indra nyawa (jīvitindriya)
  14. Makanan/sari makanan (āhāra / ojā)
  15. Elemen atau unsur angkasa (ākāsadhātu)
  16. Isyarat tubuh (kāyaviññatti)
  17. Isyarat lisan (vacīviññatti)
  18. Keringanan materi (rūpassa lahutā)
  19. Kelenturan materi (rūpassa mudutā)
  20. Kecekatan materi (rūpassa kammaññatā)
  21. Produksi materi (rūpassa upacaya)
  22. Kesinambungan materi (rūpassa santati)
  23. Kelapukan materi (rūpassa jaratā)
  24. Ketidakkekalan materi (rūpassa aniccatā)

Referensi

  1. ^ a b Kheminda, Ashin (2019-05-01). Manual Abhidhamma: Bab 6 Materi. Yayasan Dhammavihari. ISBN 978-623-95936-1-2. 

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Unsur (Buddhisme)

Unsur kimia Unsur transuranium Unsur transaktinida Unsur kimia sintetis Buku:Unsur-unsur Periode 1 Buku:Unsur-unsur periode 2 Lambang unsur Kelimpahan unsur Unsur kelumit Unsur-unsur prediksi Mendeleev Unsur inkompatibel Unsur ultrarenik Buku:Unsur periode 3 Pengantar unsur terberat Buku:Unsur periode 1 Periodisitas sifat unsur Daftar unsur menurut nomor atom Buku:Unsur periode 2 Buku:Unsur periode 4 Unsur kimia dalam bahasa di Asia Timur Daftar unsur menurut nama Penemuan unsur kimia Unsur (Buddhisme) Daftar eponim unsur kimia Nama kategori unsur kimia Unsur periode 4 Unsur periode 3 Unsur pe…

riode 7 Unsur periode 1 Unsur periode 2 Unsur periode 6 Nama unsur sistematik Kontroversi penamaan unsur kimia Unsur periode 5 Analisis unsur Elemen klasik Unsur mononuklida Unsur (disambiguasi) Kelimpahan unsur di kerak Bumi Kelimpahan unsur dalam kerak Bumi Unsur golongan utama Tabel periodik perluasan Unsur golongan 9 Unsur golongan 3 Penamaan unsur kimia Unsur golongan 11 Unsur bebas Kelimpahan alami unsur Ruterfordium Unsur golongan 5 Mineral (nutrisi) Unsur golongan 4 Tabel periodik Unsur identitas Unsur golongan 10 Dubnium Ununenium Unbiseptium Unbitrium Unbiquadium Unbioktium Unsur golongan 12 Daftar nama Indonesia yang mengandung unsur Sanskerta Lawrensium Unbipentium Unbiunium Unbinilium Oganeson Nihonium Unbibium Nobelium Unbiheksium Kurium Fermium Torium Logam transisi Mendelevium Darmstadtium Berkelium Unsur golongan 7 Halogen Moskovium Livermorium Einsteinium Tenesin Unsur kimia yang berasal dari nama tempat Roentgenium Bohrium Fransium Kalkogen Flerovium Kopernisium Unsur genetik egois Pniktogen Meitnerium Unsur golongan 6 Amerisium Magnesium Seaborgium Prometium Golongan boron Karbon Unsur golongan 8 Kalifornium Itrium Energi ionisasi Timbal Niobium Klorin Zirkonium

Kembali kehalaman sebelumnya