Pada 18 Desember 2023, Abdul Ghani Kasuba terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus tindak pidana Korupsi lelang jabatan dan proyek pengadaan barang dan jasa.[4]
Abdul Ghani Kasuba belajar di sekolah Islami yang didirikan oleh Yayasan Al-Khairat. Ia menempuh pendidikan sejak Sekolah Dasar (SD) di Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Al-Khairat hingga Madrasah Mualimin Al-Khairat (setingkat SMA). Ia melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Dakwah Universitas Islam Madinah alhamdulillah
Karier pendidik
Sepulangnya dari Madinah, Abdul Ghani mengabdikan diri kepada Yayasan Al-Khairat sebagai Kepala Inspeksi. Selama 25 tahun dia mendirikan sekolah-sekolah di berbagai daerah terpencil dari Maluku Utara hingga Papua, sekaligus menerapkan ilmu yang dipelajarinya saat kuliah di Madinah
Anggota DPR RI
Aktivitas Abdul Ghani dalam bidang pendidikan menarik perhatian Partai Keadilan. Kontribusinya dalam bidang dakwah membuat Partai Dakwah mengajaknya untuk ikut serta dalam Pemilu Legislatif 2004 sebagai calon anggota DPR RI. Meski ia mengaku tidak punya banyak uang, tetapi ia berhasil terpilih sebagai Anggota DPR RI periode 2004-2009
Ghani Kasuba sebagai petahana resmi berpasangan dengan mantan Bupati Halmahera TengahAl Yasin Ali melalui koalisi PDI-P dan PKPI, dan saat itu Ghani Kasuba keluar dari PKS diduga karena tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya saat pilkada 2018.. Dukungan kedua parpol tersebut memenuhi syarat untuk mencalonkan pasangan calon karena memiliki sembilan kursi di DPRD Maluku Utara. Sementara PKS yang mengusungnya pada periode lalu, mengusung adik kandungnya Muhammad Kasuba sebagai calon gubernur.[6]
Pemilihan umum Gubernur Maluku Utara 2018 diselesaikan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan perselisihan hasil atas pilkada. MK menetapkan pasangan yang diusung PDI-P dan PKPI ini sebagai peraih suara terbanyak dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara dengan 176.669 suara (31,79%).[7]
Kasus
Pada hari Senin tanggal 18 Desember 2023, Ghani Kasuba ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) [8]. Ghani langsung dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan dan juga diamankan oleh pihak KPK. Ghani bersama dengan 18 orang pejabat pemprov Maluku lain yang diamankan diduga menerima sejumlah uang dari proyek infrastruktur jalan dan jembatan di Pemprov maluku Utara dengan anggaran lebih dari 500 Miliar Rupiah.[9]
Dalam OTT tersebut KPK menyita uang tunai sebesar Rp 725 Juta sebagai bagian dari dugaan korupsi sebesar Rp 2,2 Miliar. Ghani diduga melakukan tindak pidana Korupsi lelang jabatan dan proyek pengadaan barang dan jasa.[10]
Pengalaman Jabatan/Pekerjaan
1. 1976 s.d. 1977: Sekretaris Persatuan Pelajar Mahasiswa Madinah
Abdul Abdul Malik Abdul Bashir Abdul Somad Abdullah bin Abdul Muthalib Abdul Kalam Abdul Qadir bin Abdul Mutalib Abdul Muhyi Abdul Razak Hussein Paula Abdul Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh Abdul Azeez Abdul Rahim Abdul Karim (ulama) Abdul Muthalib Victoria & Abdul Abdul Abulbul Amir Abdul Hamid Abdul Ghofur Abdul Halim Abdul Rahman Abdul Latief Abdul Aziz Abdul Kadir Abdul Rahman (pemain sepak bola) Abdul Samad dari Selangor Abdul Hadi W.M. Abdul Kabir Abdul Muhsin bin Hammad Abdul Halim dari Kedah Abdul Rahman Saleh Abdul-Majid bin Abdul-Aziz Abdul Khalili Abdul Hadi Djamal Abdullah bin Ab…
dul Malik Abdul Karim Amrullah Abdul Mu’ti Abdul Wachid Abdul Chalik Abdul Halim dari Majalengka Abdullah bin Abdul Ghani Khayyath Abdul Aziz (disambiguasi) Abdul Malik Abdul Aziz dari Perak Abdul Aziz bin Marwan Abdul Wahid Ash-Shalihi Abdul Latif bin Abdul Malik Al Syaikh Abdul Qadir al-Jailani Abdul Gafur Abdul Hakim (politikus) Abdul Mukmin Abdul Moeloek Abdul Wahab Bugis Abdul Gani Kampar Abdul Malik bin Marwan Tunku Abdul Rahman Abdul Ghani Kasuba Abdul Rahman dari Negeri Sembilan Abdul Wahab Rokan Abdul Rahman (politikus) Abdul Kadir Abdul Rahman (mantan Muslim) Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz Ahmad Abdul Abdul Haris (akademisi) Abdul Rahman Ya'kub Abdul Gafur (politikus) Abdul Qayyum Khan Abdul Wahid Abdul Rahim Kajai Wan Abdul Rahim Wan Abdullah Abdul Haq Abdul Kharis Almasyhari Abdul Manaf Mukhayyar Abdullah Sani Abdul Hamid Abdul Muin Kareem Abdul-Jabbar Ismail Abdul Rahman Abdul Hamid Hakim Abdul Karim al-Bantani Abdullah Abdul Latif (politikus) Abdul Latif Syakur Abdullah bin Abdulkadir Munsyi Talaohu Abdul Musafri Gedung Sultan Abdul Samad Abdul Wahab Chasbullah Abdul Azis Lamadjido Mahmoud Abdul-Rauf Abdul Karim Tebuwung Abdul Sattar Edhi Mustafa Abdul Jalil Abdul