Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kota cerdas

Skenario mobilitas cerdas dan berkelanjutan
Gambaran kota cerdas

Kota cerdas (bahasa Inggris: smart city) merupakan suatu konsep perencanaan, penataan dan pengelolaan kota yang saling berkaitan dalam semua aspek kehidupan untuk mendukung masyarakat yang cerdas, berpendidikan, memiliki moral serta peningkatan kualitas hidup warga negaranya. Tujuan kota cerdas adalah untuk menciptakan perencanaan dan pengembangan pada suatu kota yang layak huni, maju dan modern sehingga meningkatkan produktivitas daerah, daya saing ekonomi dan pembangunan fondasi pada suatu kota atau negara. [1]

Aspek kota cerdas menurut Frost dan Sullivan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut[1]

  1. Tatakelola pemerintahan
  2. Tatakelola energi
  3. Manajemen bangunan
  4. Cerdas mobilitas, infrastuktur, teknologi, layanan kesehatan serta warganya

Terminologi

Terminologi kota cerdas adalah sebagai berikut:[1]

  1. Menurut Caragliu, A., dkk dalam Schaffers, 2010 mendefinisikan kota cerdas adalah kota yang mampu mengelola SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi serta kualitas kehidupan yang tinggi dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat.
  2. Menurut Giffinger (2010) dalam Jung Hoon (2014) mendefinisikan kota cerdas merupakan kota dengan investasi modal manusia dan sosial, transportasi (tradisonal),infrastruktur komunikasi modern serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan kualitas hidup tinggi serta diimbangi dengan manajemen SDA yang bijaksana melalui tata pemerintahan yang partisipatif.
  3. Menurut Cohen Boyd, 2013 mendefinisikan kota cerdas adalah sebuah pendekatan yang luas dan menyatu untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian sebuah kota, meningkatkan kualitas hidup penduduknya serta menumbuhkan ekonomi daerahnya.

Pengumpulan data untuk mewujudkan kota pintar

Kota pintar juga dikonsep menggunakan model OSI yang tersusun dari abstraksi 'lapisan'. Kota pintar dibangun dengan menghubungkan infrastruktur publik kota dengan sistem aplikasi kota dan melewatkan data yang dikumpulkan melalui tiga lapisan yaitu lapisan persepsi, lapisan jaringan, dan lapisan aplikasi. Sistem aplikasi kota pintar menggunakan data untuk membuat keputusan yang lebih baik saat mengontrol infrastruktur kota yang berbeda. Lapisan persepsi adalah tempat data dikumpulkan di seluruh kota pintar menggunakan sensor. Data ini dapat dikumpulkan melalui sensor seperti kamera, RFID, atau penentuan posisi GPS. Lapisan persepsi mengirimkan data yang dikumpulkannya menggunakan transmisi nirkabel ke lapisan jaringan. Lapisan jaringan bertanggung jawab untuk mengangkut data yang dikumpulkan dari lapisan persepsi ke lapisan aplikasi. Lapisan jaringan menggunakan infrastruktur komunikasi kota untuk mengirim data yang dapat dicegat oleh penyerang. Karena itu lapisan data harus bertanggung jawab menjaga kerahasiaan data dan informasi yang dikumpulkan. Lapisan aplikasi bertanggung jawab untuk memproses data yang diterima dari lapisan jaringan. Lapisan aplikasi menggunakan data yang diprosesnya untuk membuat keputusan tentang bagaimana mengontrol infrastruktur kota berdasarkan data yang diterimanya.[2][3]

Referensi

  1. ^ a b c Oris Krianto Sulaiman, Abdurrozzaq Hasibuan (2019). "SMART CITY, KONSEP KOTA CERDAS SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PERKOTAAN KABUPATEN/KOTA, DI KOTA-KOTA BESAR PROVINSI SUMATERA UTARA". SMART CITY, KONSEP KOTA CERDAS SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH PERKOTAAN KABUPATEN/KOTA, DI KOTA-KOTA BESAR PROVINSI SUMATERA UTARA. 14: 127–135. 
  2. ^ Su, Kehua; Li, Jie; Fu, Hongbo (September 2011). "Smart city and the applications". 2011 International Conference on Electronics, Communications and Control (ICECC): 1028–1031. doi:10.1109/ICECC.2011.6066743. ISBN 978-1-4577-0320-1. 
  3. ^ Zhao, Kai; Ge, Lina (December 2013). "A Survey on the Internet of Things Security". 2013 Ninth International Conference on Computational Intelligence and Security: 663–667. doi:10.1109/CIS.2013.145. ISBN 978-1-4799-2549-0. 
Daftar pustaka

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Kota cerdas

Kota Kota Jambi Kota Tanjungpinang Kota Semarang Kota Bengkulu Kota Sukabumi Kota Metro Kota Gorontalo Kota Padangsidimpuan Kota Jayapura Kota Sorong Kota istimewa (Jepang) Kota Mataram Kota Yogyakarta Kota Palu Kota Magelang Kota Tasikmalaya Kota Lubuklinggau Kota Blitar Kota Solok Kota Bukittinggi Kota Banjar Kota Pasuruan Kota Parepare Kota kecil (Jepang) Ibu kota Indonesia Kota Pematangsiantar Kota Madiun Daftar kota di Tiongkok Kota hantu Kota Mojokerto Kota Melaka Kota Ambon Kota Probolinggo Kota Serang Kota Makassar Kota Tanjungbalai Luksemburg (kota) Kota Sawahlunto Kota Bekasi Kota Bo…

gor Kota Cirebon Kota Malang Dumai Kota, Dumai Kota, Dumai Kota Brussel Kota Baubau Purwokerto (kota) Kota Gunungsitoli Kota Kediri Kota Tangerang Kota cerdas Kota Pekalongan Kota Tinggi, Pekanbaru Kota, Pekanbaru Kota Metropolitan Ibu Kota Roma Halte Transjakarta Kota Pemerintah Kota Sawahlunto Distrik kota (Jepang) Kerkyra (kota) Daftar kota di Indonesia Kota Palopo Daftar kota-kota di Belgia Rodos (kota) Kota Banjarbaru Kota Pangkalpinang Pemerintah Kota Padang Langsa Kota, Langsa Daftar wali kota Ambon Kota federal di Rusia Daftar Wali Kota Kupang Kota Quezon Kota Palangka Raya Tanjung Pinang Kota, Tanjung Pinang Kota, Tanjung Pinang Kota Kendari Kota Bandung Kota Nakhchivan Kota Bharu Kota Pagar Alam Daftar Wali Kota Cimahi Bus perkotaan Nusantara (kota terencana) Kota Salatiga Kota Baru, Pekanbaru Kota, Pekanbaru Kota Pekanbaru Kota (Jepang) Kota terpilih (Jepang) Kota inti (Jepang) Kota kembar Kota Sungai Penuh Kota Tegal Pemerintah Kota Depok Daftar Wali Kota Padang Ungaran (kota) Kota Pontianak Daftar Wali Kota Jayapura Kota Tidore Kepulauan Kota Fenghuang Balai Kota Kota Kinabalu Kota Samarinda Daftar Wali Kota Surabaya Daftar Wali Kota Surakarta Daftar Wali Kota Depok Wa

Kembali kehalaman sebelumnya