Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Hukum sodomi

Hukum sodomi adalah hukum yang mengatur beberapa tindak seksual sebagai pidana. Tindak seksual yang persis diartikan oleh istilah sodomi jarang dijabarkan dalam hukum tetapi biasanya diartikan pengadilan termasuk tindak seksual apa pun yang dianggap "tidak alami" atau tidak bermoral.[1] Sodomi biasanya mencakup seks anal, seks oral, dan bestialitas.[2][3][4] Dalam praktiknya, hukum sodomi jarang ditegakkan terhadap pasangan heteroseksual, dan kebanyakan ditargetkan pada homoseksual.[5]

Hingga Agustus 2016, 72 negara dan lima yurisdiksi subnasional[a] memiliki hukum yang mempidanakan homoseksualitas,[6] yang kebanyakan berada di dunia Muslim. Pada 2006, angka ini mencapai 92.[6] Pada 2011, Dewan Hak Asasi Manusia PBB meloloskan sebuah resolusi hak LGBT, yang diikuti sebuah laporan yang dipublikasikan Komisioner HAM PBB yang turut mencantumkan pasal yang disebutkan.

Catatan

  1. ^ Kelima yurisdiksi subnasional adalah: Provinsi Aceh (Indonesia) , Chechnya (Russia) ,Kepulauan Cook (Selandia Baru), Gaza (Palestina), dan Kota Marawi (Filipina).

Referensi

  1. ^ Weeks, Jeff (January 1981). Sex, Politics and Society: The Regulation of Sexuality Since 1800. London: Longman Publishing Group. ISBN 0-582-48334-4. 
  2. ^ Shirelle Phelps (2001). World of Criminal Justice: N-Z. Gale Group. hlm. 686. ISBN 0787650730. Diakses tanggal January 13, 2014. 
  3. ^ John Scheb, John Scheb, II (2013). Criminal Law and Procedure. Cengage Learning. hlm. 185. ISBN 128554613X. Diakses tanggal January 13, 2014. 
  4. ^ David Newton (2009). Gay and Lesbian Rights: A Reference Handbook, Second Edition. ABC-CLIO. hlm. 85. ISBN 1598843079. Diakses tanggal January 13, 2014. 
  5. ^ Sullivan, Andrew (2003-03-24). "Unnatural Law". The New Republic. Diakses tanggal 2009-11-27. Since the laws had rarely been enforced against heterosexuals, there was no sense of urgency about their repeal.  (Or Sullivan, Andrew (2003-03-24). "Unnatural Law". The New Republic. 228 (11). )
  6. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ILGA

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Hukum sodomi

Hukum Hukum waris Hukum adat Hukum di Belanda Hukum di Indonesia Hukum internasional Hukum ilmiah Hukum lingkungan Hukum kanonik Hukum gerak Newton Hukum jinayat di Aceh Hukum di Prancis Teori hukum Hukum fisika Hukum internasional umum Hukum umum Hukum administrasi negara Hukum Inggris dan Wales Badan Pembinaan Hukum Nasional Hukum acara Hukum Kasih Hukum adat Indonesia Badan hukum Hukum kemanusiaan internasional Penemuan hukum Hukum perbandingan tetap Hukum Pewarisan Mendel Hukum tata negara Hukum dagang Hukum Uni Eropa Hukum Sali Di luar hukum Subjek hukum Kementerian Hukum dan Kehakiman (I…

ndia) Hukum kekekalan massa Perbuatan melawan hukum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Komisi Hukum Nasional Hukum Gerakan Planet Kepler Hukum perburuhan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Hukum di Irlandia Utara Kitab Hukum Kanonik 1917 Pelanggaran hukum Hukum Gossen Sekolah hukum Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Hukum Singapura Hukum Habsburg Hukum kodrat Hukum Raoult Hukum Kuda Supremasi hukum Hukum di Gibraltar Hukum Islam di Indonesia Kitab Hukum Kanonik 1983 Sumber hukum Islam Hukum Timor Leste Doktrin hukum Hukum Henry Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Hukum Gay-Lussac Hukum Boyle Hukum Gauss Determinisme dan pertanggungjawaban (hukum) Daftar negara menurut sistem hukum Hukum Hubble Teori Hukum Murni Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat Hukum induksi Faraday Hukum kompetisi Uni Eropa Tujuan hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia Hukum tata usaha negara Indonesia Hukum imigrasi Hukum Romawi Hukum Romawi-Belanda Lembaga bantuan hukum Hukum Ohm Hukum Engel Hukum Suluh Hukum ketenagakerjaan Hukum Musa Pendapat hukum Hukum Amerika Serikat Pembunuhan di luar hukum Hukum Hess Hukum tentang hewan Hukum Godwin Hukum Alam (Niyāma)

Kembali kehalaman sebelumnya