Hukum gerak Newton adalah hukum fisika yang menjelaskan perpindahan suatu objek sebagai hasil hubungan antara nilai dan jarak dari gaya yang berlaku pada objek tersebut.[1] Hukum gerak Newton merupakan salah satu dari tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,[2] dan dapat dirangkum sebagai berikut:
Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.[3][4][5] Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau . Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687.[6] Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem.[7] Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler.
Tinjauan
Hukum Newton diterapkan pada benda yang dianggap sebagai partikel,[8] dalam evaluasi pergerakan misalnya, panjang benda tidak dihiraukan, karena objek yang dihitung dapat dianggap kecil, relatif terhadap jarak yang ditempuh. Perubahan bentuk (deformasi) dan rotasi dari suatu objek juga tidak diperhitungkan dalam analisisnya. Maka sebuah planet dapat dianggap sebagai suatu titik atau partikel untuk dianalisis gerakan orbitnya mengelilingi sebuah bintang.
Dalam bentuk aslinya, hukum gerak Newton tidaklah cukup untuk menghitung gerakan dari objek yang bisa berubah bentuk (benda tidak padat). Leonard Euler pada tahun 1750 memperkenalkan generalisasi hukum gerak Newton untuk benda padat yang disebut hukum gerak Euler, yang dalam perkembangannya juga dapat digunakan untuk benda tidak padat. Jika setiap benda dapat direpresentasikan sebagai sekumpulan partikel-partikel yang berbeda, dan tiap-tiap partikel mengikuti hukum gerak Newton, maka hukum-hukum Euler dapat diturunkan dari hukum-hukum Newton. Hukum Euler dapat dianggap sebagai aksioma dalam menjelaskan gerakan dari benda yang memiliki dimensi.[9]
Lex I: Corpus omne perseverare in statu suo quiescendi vel movendi uniformiter in directum, nisi quatenus a viribus impressis cogitur statum illum mutare.
Hukum I: Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya.[12]
Hukum ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut konstan.
Dirumuskan secara matematis menjadi:
Artinya:
Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.
Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.
Hukum pertama newton adalah penjelasan kembali dari hukum inersia yang sudah pernah dideskripsikan oleh Galileo. Dalam bukunya Newton memberikan penghargaan pada Galileo untuk hukum ini. Aristoteles berpendapat bahwa setiap benda memilik tempat asal di alam semesta: benda berat seperti batu akan berada di atas tanah dan benda ringan seperti asap berada di langit. Bintang-bintang akan tetap berada di surga. Ia mengira bahwa sebuah benda sedang berada pada kondisi alamiahnya jika tidak bergerak, dan untuk satu benda bergerak pada garis lurus dengan kecepatan konstan diperlukan sesuatu dari luar benda tersebut yang terus mendorongnya, kalau tidak benda tersebut akan berhenti bergerak. Tetapi Galileo menyadari bahwa gaya diperlukan untuk mengubah kecepatan benda tersebut (percepatan), tetapi untuk mempertahankan kecepatan tidak diperlukan gaya. Sama dengan hukum pertama Newton: Tanpa gaya berarti tidak ada percepatan, maka benda berada pada kecepatan konstan.
Hukum kedua Newton
Hukum kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama dengan banyaknya perubahan momentum linierp terhadap waktu:
Karena hukumnya hanya berlaku untuk sistem dengan massa konstan,[14][15][16] variabel massa (sebuah konstan) dapat dikeluarkan dari operator diferensial dengan menggunakan aturan diferensiasi. Maka,
Dengan F adalah total gaya yang bekerja, m adalah massa benda, dan a adalah percepatan benda. Maka total gaya yang bekerja pada suatu benda menghasilkan percepatan yang berbanding lurus.
Massa yang bertambah atau berkurang dari suatu sistem akan mengakibatkan perubahan dalam momentum. Perubahan momentum ini bukanlah akibat dari gaya. Untuk menghitung sistem dengan massa yang bisa berubah-ubah, diperlukan persamaan yang berbeda.
Sesuai dengan hukum pertama, turunan momentum terhadap waktu tidak nol ketika terjadi perubahan arah, walaupun tidak terjadi perubahan besaran. Contohnya adalah gerak melingkar beraturan. Hubungan ini juga secara tidak langsung menyatakan kekekalan momentum: Ketika resultan gaya yang bekerja pada benda nol, momentum benda tersebut konstan. Setiap perubahan gaya berbanding lurus dengan perubahan momentum tiap satuan waktu.
Hukum kedua ini perlu perubahan jika relativitas khusus diperhitungkan, karena dalam kecepatan sangat tinggi hasil kali massa dengan kecepatan tidak mendekati momentum sebenarnya.
ImpulsJ muncul ketika sebuah gaya F bekerja pada suatu interval waktu Δt, dan dirumuskan sebagai[17][18]
Impuls adalah suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis tumbukan.[19]
Sistem dengan massa berubah
Sistem dengan massa berubah, seperti roket yang bahan bakarnya digunakan dan mengeluarkan gas sisa, tidak termasuk dalam sistem tertutup dan tidak dapat dihitung dengan hanya mengubah massa menjadi sebuah fungsi dari waktu di hukum kedua.[15]
Alasannya, seperti yang tertulis dalam An Introduction to Mechanics karya Kleppner dan Kolenkow, adalah bahwa hukum kedua Newton berlaku terhadap partikel-partikel secara mendasar.[16] Pada mekanika klasik, partikel memiliki massa yang konstant. Dalam kasus partikel-partikel dalam suatu sistem yang terdefinisikan dengan jelas, hukum Newton dapat digunakan dengan menjumlahkan semua partikel dalam sistem:
dengan Ftotal adalah total gaya yang bekerja pada sistem, M adalah total massa dari sistem, dan apm adalah percepatan dari pusat massa sistem.
Sistem dengan massa yang berubah-ubah seperti roket atau ember yang berlubang biasanya tidak dapat dihitung seperti sistem partikel, maka hukum kedua Newton tidak dapat digunakan langsung. Persamaan baru digunakan untuk menyelesaikan soal seperti itu dengan cara menata ulang hukum kedua dan menghitung momentum yang dibawa oleh massa yang masuk atau keluar dari sistem:[14]
dengan u adalah kecepatan dari massa yang masuk atau keluar relatif terhadap pusat massa dari objek utama. Dalam beberapa konvensi, besar (u dm/dt) di sebelah kiri persamaan, yang juga disebut dorongan, didefinisikan sebagai gaya (gaya yang dikeluarkan oleh suatu benda sesuai dengan berubahnya massa, seperti dorongan roket) dan dimasukan dalam besarnya F. Maka dengan mengubah definisi percepatan, persamaan tadi menjadi
Sejarah
Hukum kedua Newton dalam bahasa aslinya (latin) berbunyi:
Lex II: Mutationem motus proportionalem esse vi motrici impressae, et fieri secundum lineam rectam qua vis illa imprimitur.
Diterjmahkan dengan cukup tepat oleh Motte pada tahun 1729 menjadi:
Law II: The alteration of motion is ever proportional to the motive force impress'd; and is made in the direction of the right line in which that force is impress'd.
Yang dalam Bahasa Indonesia berarti:
Hukum Kedua: Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya benda.
Hukum ketiga Newton
Lex III: Actioni contrariam semper et æqualem esse reactionem: sive corporum duorum actiones in se mutuo semper esse æquales et in partes contrarias dirigi.
Hukum ketiga : Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar dan berlawanan arah.
Benda apapun yang menekan atau menarik benda lain mengalami tekanan atau tarikan yang sama dari benda yang ditekan atau ditarik. Kalau anda menekan sebuah batu dengan jari anda, jari anda juga ditekan oleh batu. Jika seekor kuda menarik sebuah batu dengan menggunakan tali, maka kuda tersebut juga "tertarik" ke arah batu: untuk tali yang digunakan, juga akan menarik sang kuda ke arah batu sebesar ia menarik sang batu ke arah kuda.
Hukum ketiga ini menjelaskan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berbeda,[21] maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, benda B secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada benda A dan kedua gaya segaris. Seperti yang ditunjukan di diagram, para peluncur es (Ice skater) memberikan gaya satu sama lain dengan besar yang sama, tetapi arah yang berlawanan. Walaupun gaya yang diberikan sama, percepatan yang terjadi tidak sama. Peluncur yang massanya lebih kecil akan mendapat percepatan yang lebih besar karena hukum kedua Newton. Dua gaya yang bekerja pada hukum ketiga ini adalah gaya yang bertipe sama. Misalnya antara roda dengan jalan sama-sama memberikan gaya gesek.
Secara sederhananya, sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda, dan tidak pernah hanya pada sebuah benda. Jadi untuk setiap gaya selalu memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan. Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya.
Secara matematis, hukum ketiga ini berupa persamaan vektor satu dimensi, yang bisa dituliskan sebagai berikut. Asumsikan benda A dan benda B memberikan gaya terhadap satu sama lain.
Dengan
Fa,b adalah gaya-gaya yang bekerja pada A oleh B, dan
Fb,a adalah gaya-gaya yang bekerja pada B oleh A.
Newton menggunakan hukum ketiga untuk menurunkan hukum kekekalan momentum,[22] namun dengan pengamatan yang lebih dalam, kekekalan momentum adalah ide yang lebih mendasar (diturunkan melalui teorema Noether dari relativitas Galileo dibandingkan hukum ketiga, dan tetap berlaku pada kasus yang membuat hukum ketiga newton seakan-akan tidak berlaku. Misalnya ketika medan gaya memiliki momentum, dan dalam mekanika kuantum.
Pentingnya hukum Newton dan jangkauan validitasnya
Hukum-hukum Newton sudah diverifikasi dengan eksperimen dan pengamatan selama lebih dari 200 tahun, dan hukum-hukum ini adalah pendekatan yang sangat baik untuk perhitungan dalam skala dan kecepatan yang dialami oleh manusia sehari-hari. Hukum gerak Newton dan hukum gravitasi umum dan kalkulus, (untuk pertama kalinya) dapat memfasilitasi penjelasan kuantitatif tentang berbagai fenomena-fenomena fisis.
Ketiga hukum ini juga merupakan pendekatan yang baik untuk benda-benda makroskopis dalam kondisi sehari-hari. Namun hukum newton (digabungkan dengan hukum gravitasi umum dan elektrodinamika klasik) tidak tepat untuk digunakan dalam kondisi tertentu, terutama dalam skala yang amat kecil, kecepatan yang sangat tinggi (dalam relativitas khusus, faktor Lorentz, massa diam, dan kecepatan harus diperhitungkan dalam perumusan momentum) atau medan gravitasi yang sangat kuat. Maka hukum-hukum ini tidak dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena seperti konduksi listrik pada sebuah semikonduktor, sifat-sifat optik dari sebuah bahan, kesalahan pada GPS sistem yang tidak diperbaiki secara relativistik, dan superkonduktivitas. Penjelasan dari fenomena-fenomena ini membutuhkan teori fisika yang lebih kompleks, termasuk relativitas umum dan teori medan kuantum.
Dalam mekanika kuantum konsep seperti gaya, momentum, dan posisi didefinsikan oleh operator-operator linier yang beroperasi dalam kondisi kuantum, pada kecepatan yang jauh lebih rendah dari kecepatan cahaya, hukum-hukum Newton sama tepatnya dengan operator-operator ini bekerja pada benda-benda klasik. Pada kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya, hukum kedua tetap berlaku seperti bentuk aslinya
F = dpdt, yang menjelaskan bahwa gaya adalah turunan dari momentum suatu benda terhadap waktu, namun beberapa versi terbaru dari hukum kedua tidak berlaku pada kecepatan relativistik.
Hubungan dengan hukum kekekalan
Di fisika modern, hukum kekekalan dari momentum, energi, dan momentum sudut berlaku lebih umum daripada hukum-hukum Newton, karena mereka berlaku pada cahaya maupun materi, dan juga pada fisika klasik maupun fisika non-klasik.
Secara sederhana, "Momen, energi, dan momentum angular tidak dapat diciptakan atau dihilangkan."
Kekekalan energi baru ditemukan setelah hampir dua abad setelah kehidupan Newton, adanya jeda yang cukup panjang ini disebabkan oleh adanya kesulitan dalam memahami peran dari energi mikroskopik dan tak terlihat seperti panas dan cahaya infra-merah.
^In making a modern adjustment of the second law for (some of) the effects of relativity, m would be treated as the relativistic mass, producing the relativistic expression for momentum, and the third law might be modified if possible to allow for the finite signal propagation speed between distant interacting particles.
^ abPlastino, Angel R. (1992). "On the use and abuse of Newton's second law for variable mass problems". Celestial Mechanics and Dynamical Astronomy. Netherlands: Kluwer Academic Publishers. 53 (3): 227–232. Bibcode:1992CeMDA..53..227P. doi:10.1007/BF00052611. ISSN0923-2958.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan) "We may conclude emphasizing that Newton's second law is valid for constant mass only. When the mass varies due to accretion or ablation, [an alternate equation explicitly accounting for the changing mass] should be used."
^ abHalliday. Physics. 1. hlm. 199. ISBN0471037109. It is important to note that we cannot derive a general expression for Newton's second law for variable mass systems by treating the mass in F = dP/dt = d(Mv) as a variable. [...] We can use F = dP/dt to analyze variable mass systems only if we apply it to an entire system of constant mass having parts among which there is an interchange of mass.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan) [Emphasis as in the original]
^ ab
Kleppner, Daniel (1973). An Introduction to Mechanics. McGraw-Hill. hlm. 133–134. ISBN0070350485. Recall that F = dP/dt was established for a system composed of a certain set of particles[. ... I]t is essential to deal with the same set of particles throughout the time interval[. ...] Consequently, the mass of the system can not change during the time of interest.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)
Galili, I. & Tseitlin, M. (2003). "Newton's first law: text, translations, interpretations, and physics education". Science and Education. 12. (1) (1): 45–73. Bibcode:2003Sc&Ed..12...45G. doi:10.1023/A:1022632600805.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
Golden MaskPoster promosiGenreMelodrama[1]Balas dendam[1]Keluarga[1]PembuatKBS Drama DivisionDitulis olehKim Min-joo[2]SutradaraEo Soo-sun[2]Negara asalKorea SelatanBahasa asliKoreaJmlh. episode100ProduksiDurasi35 menitRumah produksiIWill Media[2]DistributorKBSRilisJaringan asliKBS2Rilis asli23 Mei 2022 (2022-05-23)Pranala luarSitus web Golden Mask (Hangul: 황금 가면; RR: Hwanggeum Gamyeon) adalah seri televisi Kor...
WK veldrijden 1987 Datum 24-25 januari 1987 Plaats Mladá Boleslav, Tsjechië Editie 38 Organisator UCI Kampioenen Mannen elite Vlag van Bondsrepubliek Duitsland Klaus-Peter Thaler Jongens junioren Marc Janssens Mannen amateurs Mike Kluge Navigatie ← 1986 1988 → Veldrijden Portaal Wielersport De wereldkampioenschappen veldrijden 1987 werden gehouden op 24 en 25 januari 1987 in Mladá Boleslav, Tsjechië. Uitslagen Mannen, elite Plaats Renner Land Tijd Klaus-Pete...
American politician (1842–1910) James W. CovertChairman of the House Committee on PatentsIn office1893–1895Chairman of the House Committee on AgricultureIn office1879–1881Member of the U.S. House of Representativesfrom New York's 1st districtIn officeMarch 4, 1889 – March 3, 1895Preceded byPerry BelmontSucceeded byRichard C. McCormickIn officeMarch 4, 1877 – March 3, 1881Preceded byHenry B. MetcalfeSucceeded byPerry BelmontMember of the New York State S...
لواء قصبة الزرقاء الإحداثيات 32°02′46″N 36°09′18″E / 32.046184°N 36.154959°E / 32.046184; 36.154959 تقسيم إداري البلد الأردن[1] التقسيم الأعلى محافظة الزرقاء رمز جيونيمز 8621689 تعديل مصدري - تعديل لواء قصبة الزرقاء لواء يتبع إداريا لمحافظة الزرقاء في الأردن. تم ا...
Youth in the Flames of War atau The National Southwestern University and Us adalah sebuah seri drama militer sejarah romansa perang Tiongkok tahun 2023. Seri tersebut tayang sejak 23 April 2023. Seri tersebut menampilkan Dylan Wang, Zhou Ye, Ye Zuxin dan Hu Lianxin. Seri tersebut terdiri dari 39 episode dengan jangka waktu tayang sekitar 45 menit setiap episodenya. Seri tersebut ditayangkan di iQiyi, JSTV, dan Youku.[1] Sinopsis Sekelompok pemuda pemberani tidak takut dengan peluru, s...
No debe confundirse con El Libro de Rutas y Reinos (al-Bakri). Mapa de Eurasia mostrando la red de comercio de los Radhanitas (hacia 870), tal cual es descrito por ibn Khordadbeh en El Libro de Rutas y Reinos. El Libro de Rutas y Reinos (en árabe: كتاب المسالك والممالك, Kitab al-w'al Masalik-Mamalik) es un texto geográfico del siglo IX escrito por el geógrafo persa Ibn Khordadbeh.[1] El libro describe las principales rutas comerciales del mundo mulsumán de l...
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Kamera penilik rentang di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan p...
Territory of Canada This article is about the Canadian territory. For other uses, see Yukon (disambiguation). Territory in CanadaYukonTerritory FlagCoat of arms BC AB SK MB ON QC NB PE NS NL YT NT NU Coordinates: 63°N 135°W / 63°N 135°W / 63; -135[1]CountryCanadaBefore confederationDistrict of YukonConfederationJune 13, 1898 (9th)Capital(and largest city)WhitehorseLargest metroWhitehorseGovernment • TypeParliamentary system • Commiss...
Lihat informasi mengenai supersaturasi atau supersaturation di Wiktionary. Supersaturasi atau adijenuh adalah larutan yang mengandung lebih banyak bahan terlarut daripada yang bisa dilarutkan oleh pelarut dalam keadaan normal. Ini juga bisa merujuk pada uap suatu senyawa yang memiliki tekanan (parsial) yang lebih tinggi daripada tekanan uap senyawa itu. Supersaturasi digunakan di bejana awan. Perangkat ini mendeteksi partikel radiasi dengan membuat lapisan uap super jenuh yang mengembun ...
American drama television series For other uses, see Big Love (disambiguation). Big LoveIntertitle (seasons 1–3)GenreDramaCreated by Mark V. Olsen Will Scheffer Starring Bill Paxton Jeanne Tripplehorn Chloë Sevigny Ginnifer Goodwin Amanda Seyfried Douglas Smith Grace Zabriskie Mary Kay Place Matt Ross Cassi Thomson Shawn Doyle Mireille Enos Željko Ivanek Melora Walters Joel McKinnon Miller Daveigh Chase Jolean Wejbe Bruce Dern Harry Dean Stanton Opening theme God Only Knowsby the Beach Bo...
2011 single by Sky FerreiraSex RulesSingle by Sky Ferreirafrom the EP As If! ReleasedMarch 1, 2011 (2011-03-01)Genre Electropop synth-pop Length2:44LabelCapitolSongwriter(s) Sky Ferreira Greg Kurstin Billy Steinberg Daniel Lutrell Producer(s)Greg KurstinSky Ferreira singles chronology Obsession (2010) Sex Rules (2011) Red Lips (2012) Sex Rules is a song by American singer Sky Ferreira from her debut extended play (EP), As If! (2011). It was released on March 1, 2011, by Capitol...
Motuora IslandMāori: MotuoraMotuora Island seen in 1973GeographyLocationHauraki GulfCoordinates36°30′20″S 174°47′35″E / 36.50556°S 174.79306°E / -36.50556; 174.79306Area80 ha (200 acres)Length2 km (1.2 mi)Width0.5 km (0.31 mi)Highest elevation67 m (220 ft)AdministrationNew Zealand Motuora is an 80 ha (200 acres) island nature reserve in the western Hauraki Gulf, on the north-eastern coast of New Zealand's North ...
1952 film by Richard Thorpe This article is about the 1952 film starring Stewart Granger. For the 1937 film starring Ronald Colman on which it is based, see The Prisoner of Zenda (1937 film). For the original 1894 novel, see The Prisoner of Zenda. For the many other adaptations for film and television, see The Prisoner of Zenda (disambiguation). The Prisoner of ZendaTheatrical release posterDirected byRichard ThorpeWritten byWells RootDonald Ogden StewartScreenplay byNoel LangleyJohn L. Balde...
Japanese origamist Akira Yoshizawa吉澤 章BornAkira Yoshizawa(1911-03-14)14 March 1911Kaminokawa, JapanDied14 March 2005(2005-03-14) (aged 94)Itabashi, JapanNationalityJapaneseOccupation(s)Artist, authorKnown forOrigamiAwardsOrder of the Rising Sun Akira Yoshizawa (吉澤 章, Yoshizawa Akira, 14 March 1911 – 14 March 2005) was a Japanese origamist, considered to be the grandmaster of origami. He is credited with raising origami from a craft to a living art. According to hi...
П’єзоелектричний (ПЕ) оптичний дефлектор (англ. Piezoelectric optical scanner) – пристрій, в якому відхилення оптичного променю у просторі досягається за допомогою зворотного п’єзоелектричного ефекту, що проявляється в деформації внесеного в електричне поле кристалу при певн...
2011 film by Kamal KhaddamaTheatrical release posterDirected byKamalScreenplay byK. GirishkumarKamalStory byK. U. IqbalProduced byP. V. PradeepStarringKavya MadhavanSreenivasanBiju MenonK. P. A. C. LalithaSukumariSuraj VenjaramooduLenaJaffar IdukkiMurali GopyCinematographyManoj PillaiEdited byK. RajagopalMusic byM. JayachandranProductioncompanyAnitha ProductionsDistributed byMurali FilmsRelease date 4 February 2011 (2011-02-04)[1] CountryIndiaLanguageMalayalam Khaddama ...
For the compiler optimization, see Polytope model. A sculpture of the small stellated dodecahedron in M. C. Escher's Gravitation, near the Mesa+ Institute of Universiteit Twente A polyhedron model is a physical construction of a polyhedron, constructed from cardboard, plastic board, wood board or other panel material, or, less commonly, solid material. Since there are 75 uniform polyhedra, including the five regular convex polyhedra, five polyhedral compounds, four Kepler-Poinsot polyhedra, a...
Air Niugini IATA ICAO Kode panggil PX ANG NIUGINI[1] Didirikan1973PenghubungBandara Internasional JacksonsLounge bandaraExecutive ClubArmada21Tujuan31Kantor pusatBandara Internasional JacksonsPort Moresby, Papua New GuineaTokoh utamaWasantha Kumarasiri (CEO)Situs webhttp://www.airniugini.com.pg Air Niugini adalah maskapai penerbangan nasional Papua Nugini yang mempunyai kantor pusat di Bandara Internasional Jacksons, Port Moresby. Dengan kode IATA PX dan kode ICAO ANG.[2] Mask...
الدوري الهولندي الدرجة الأولى تفاصيل الموسم 2014–2015 النسخة 59 البلد هولندا التاريخ بداية:8 أغسطس 2014 نهاية:8 مايو 2015 المنظم الاتحاد الملكي الهولندي لكرة القدم البطل إن إي سي نيميخن عدد المشاركين 20 الموقع الرسمي الموقع الرسمي 2013–2014 2015–2016 تعديل مصدري - ت...