Rumpun bahasa Ryukyu dianggap sebagai dialek bahasa Jepang di Jepang, namun sebenarnya tingkat kesalingpahamannya sangat sedikit, sehingga lebih tepat disebut sebagai bahasa tersendiri.[7] Ryukyu dibagi menjadi kelompok utara dan selatan, sesuai dengan pembagian fisik yaitu Selat Miyako selebar 250 km.[8]
Bentuk Bahasa Okinawa tertua secara tertulis dibuktikan pada abad ke-16..[8]
Semua ragam bahasa Ryukyu terancam punah.[9]
Karena bahasa Jepang Kuno menampilkan beberapa inovasi yang tidak dimiliki oleh bahasa Ryukyu, kedua cabang tersebut telah berpisah dari satu bahasa sebelum abad ke-7.[10]
Migrasi ke Ryukyu dari Kyushu selatan mungkin bertepatan dengan ekspansi pesat kebudayaan pertanian Gusuku pada abad ke-10 dan ke-11.[11]
Setelah migrasi ini, ada pengaruh terbatas dari daratan Jepang hingga penaklukan Kerajaan Ryukyu oleh Domain Satsuma pada tahun 1609.[12]
Rekonstruksi awal bahasa proto, yang berpuncak pada karya Samuel Martin, didasarkan terutama pada rekonstruksi internal dari bahasa Jepang Kuno. Bukti dari dialek bahasa Jepang dan rumpun bahasa Ryukyu juga digunakan,terutama mengenai sejarah aksen intonasi, tetapi sebaliknya mengasumsikan peran sekunder. Pendekatan kedua yaitu metode perbandingan dari dialek Jepang and Ryukyu telah berkembang menjadi penting sejak sebuah karya yang diterbitkan oleh Shirō Hattori pada tahun 1970-an.[1]
Leksikon
Kata ganti
Kata ganti atau pronomina adalah *wa dan *a, tetapi kedua itu dibedakan dengan cara yang berbeda dalam bahasa turunan.[13]
Bentuk *na, mungkin diserap dari Koreanik, menghasilkan kata ganti orang ambivalen dalam bahasa Jepang, kata ganti orang kedua di rumpun bahasa Ryukyu Utara, dan kata ganti refleksif di rumpun bahasa Ryukyu Selatan.[14][15]
Bahasa Proto-Ryukyu memiliki kata ganti orang kedua lainnya, yaitu *ʔe atau *ʔo, yang dibuktikan di seluruh Kepulauan Ryukyu.[16][17]
Kata ganti tanya berikut dapat direkonstruksi untuk bahasa Proto-Japonik.[18]
*ta 'siapa'
*n-anu- 'apa'
*entu- 'kapan' (kemungkinan diserap dari rumpun bahasa Koreanik)
*e-ka 'bagaimana'
Kata ganti demonstratif berikut dapat direkonstruksi untuk bahasa Proto-Japonik.[19]
Bentley, John R. (2012), "Old Japanese", dalam Tranter, Nicolas, The Languages of Japan and Korea, Routledge, hlm. 189–211, ISBN978-0-415-46287-7.
Frellesvig, Bjarke (2010), A History of the Japanese Language, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN978-0-521-65320-6.
Frellesvig, Bjarne; Whitman, John (2008a), "Introduction", dalam Frellesvig, Bjarne; Whitman, John, Proto-Japanese: Issues and Prospects, John Benjamins, hlm. 1–9, ISBN978-90-272-4809-1.
Izuyama, Atsuko (2012), "Yonaguni", dalam Tranter, Nicolas, The Languages of Japan and Korea, Routledge, hlm. 412–457, ISBN978-0-415-46287-7.
Lawrence, Wayne P. (2012), "Southern Ryukyuan", dalam Tranter, Nicolas, The Languages of Japan and Korea, Routledge, hlm. 381–411, ISBN978-0-415-46287-7.
Osterkamp, Sven (2017), "A mokkan Perspective on Some Issues in Japanese Historical Phonology", dalam Vovin, Alexander; McClure, William, Studies in Japanese and Korean Historical and Theoretical Linguistics and Beyond, Languages of Asia, 16, Brill, hlm. 45–55, doi:10.1163/9789004351134_006, ISBN978-90-04-35085-4.
Serafim, Leon A. (2008), "The uses of Ryukyuan in understanding Japanese language history", dalam Frellesvig, Bjarne; Whitman, John, Proto-Japanese: Issues and Prospects, John Benjamins, hlm. 79–99, ISBN978-90-272-4809-1.
Shibatani, Masayoshi (1990), The Languages of Japan, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN978-0-521-36918-3
Shimabukuro, Moriyo (2008), "A reconstruction of proto-Japanese accent for disyllabic nouns", dalam Frellesvig, Bjarne; Whitman, John, Proto-Japanese: Issues and Prospects, John Benjamins, hlm. 126–139, ISBN978-90-272-4809-1.
Shimoji, Michinori (2010), "Ryukyuan languages: an introduction", dalam Shimoji, Michinori; Pellard, Thomas, An Introduction to Ryukyuan Languages(PDF), Tokyo: Research Institute for Languages and Cultures of Asia and Africa, hlm. 1–13, ISBN978-4-86337-072-2.
——— (2012), "Northern Ryukyuan", dalam Tranter, Nicolas, The Languages of Japan and Korea, Routledge, hlm. 351–380, ISBN978-0-415-46287-7.
Thorpe, Maner Lawton (1983), Ryūkyūan language history (PhD thesis), University of Southern California.
Vovin, Alexander (1994), "Long-distance Relationships, Reconstruction Methodology, and the Origins of Japanese", Diachronica, 11 (1): 95–114, doi:10.1075/dia.11.1.08vov.
Bahasa Bahasa-bahasa di Afrika Bahasa Tionghoa Bahasa Catalonia Bahasa Prancis Bahasa-bahasa di Kekaisaran Romawi Bahasa Suryani Bahasa Dari Bahasa Malagasi Rumpun bahasa Formosa Bahasa di Belanda Bahasa Kampar Bahasa Sanskerta Bahasa Jawa Bahasa Occitania Bahasa Latvia Bahasa Ngaju Bahasa Ceko Bahasa Bukit Bahasa Latin Bahasa Maanyan Bahasa Amhara Bahasa Minangkabau Bahasa Rumania Bahasa Saraiki Rumpun bahasa Jermanik Bahasa Finlandia Bahasa Iloko Rumpun bahasa Ural Bahasa Uzbek Rumpun bahasa Bahasa Cirebon Bahasa Het Bahasa Betawi Bahasa Spanyol Bahasa Lituania Bahasa Kanayatn Bahasa Sogdi R…
umpun bahasa Roman Bahasa Singkil Bahasa Kernowek Rumpun bahasa Altai Bahasa Kroasia Rumpun bahasa Austroasiatik Bahasa Bulgaria Perbedaan antara bahasa Melayu Baku dan bahasa Indonesia Bahasa Balti Bahasa Badui Bahasa Kau Bahasa Inggris Bahasa Simolol Bahasa Mentawai Bahasa Goth Bahasa Hokkien Bahasa Turki Bahasa Weda Bahasa Ayamaru Bahasa Ekari Rumpun bahasa Papua Bahasa Madura Penerjemahan Alkitab ke bahasa-bahasa Nusantara Bahasa Adyghe Bahasa Hawu Bahasa di Australia Bahasa Cebu Bahasa Kaur Bahasa Gujarat Bahasa Tae’ Bahasa Loncong Bahasa Iban Bahasa Osing Bahasa Sigulai Bahasa Pamona Bahasa Slowakia Bahasa buatan Bahasa Azerbaijan Bahasa Romansh Rumpun bahasa Sula Bahasa Baloch Bahasa Gutniska Bahasa di Rumania Bahasa Slovenia Rumpun bahasa Melayik Bahasa Saba Bahasa Bali Bahasa Tagalog Bahasa Hungaria Bahasa Norman Bahasa Zaza Bahasa Akkadia Rumpun bahasa Dravida Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Bahasa Col Bahasa Gurjar Bahasa Kirgiz Bahasa Lawangan Bahasa Aram Bahasa Bakumpai Bahasa Belarus Bahasa Jingpho Bahasa Sinhala Bahasa Suluk Bahasa purba Bahasa Piemonte Bahasa Jamee Bahasa Semende Bahasa Mukomuko Bahasa prokem Bahasa Banjar Bahasa Kamayo Bahasa Adhari Bahasa Muzarab