Gedung Antara yang pernah menjadi Kantor Hindia Belanda ANETA, Yashima dan Domei dan Kantor Berita Antara pada zaman kemerdekaan, saat ini kondisi gedung terbengkalai
Nama sebelumnya
Algemeen Nieuws- en Telegraaf-Agentschap/ANETA (Kantor Berita Hindia Belanda)
Bangunan Gedung Antara adalah gedung dengan arsitektur bernuansa kolonial, memiliki tiga lantai yang dilengkapi jam dan alat penangkal petir. Pintu bagian depan memiliki lebar dua meter, yang terbuat dari jeruji besi lengkap dengan gemboknya. Di lantai bawah gedung terdapat tangga dari beton dengan pegangan terbuat dari kayu dan besi, sedangkan anak tangga dilapisi ubin keramik berwarna coklat muda.[1]
Di lantai dua, terdapat sebuah pintu kaca berukuran lebar dan di depannya terdapat jendela kaca lebar ukuran 50 x 100 sentimeter. Di sebelah kiri tangga terdapat ruangan yang bentuknya seperti di ruangan pertama, terdiri dari ruang pimpinan, ruang kantor, ruang belajar, mushola, dan kamar mandi. Jendelanya unik dengan jeruji di bagian luarnya. Adapun lantai tiga bentuknya sama dengan ruangan pertama dan kedua, tetapi isi ruangannya dibiarkan kosong.[1]
Ketika Jepang berkuasa pada tahun 1942, kantor berita Antara (berdiri pada 13 Desember 1937) yang menempati Buiten Tijfgerstraat (sekarang Jalan Pinangsia No. 70, Jakarta, Kota) berganti nama menjadi Yashima (yang berarti Semesta) pada 29 Mei 1944 dan menempati bekas kantor ANETA di Noord Postweg 53 Paser Baroe. Sedangkan kantor berita Jepang bernama Domei menempati lantai atas Gedung Antara.[4]
Proklamasi Kemerdekaan
Gedung Antara tahun 2011
Ketika Gedung Antara bernama Domei dan Proklamasi Kemerdekaan selesai dibacakan oleh Bung Karno pada 17 Agustus 1945, Adam Malik yang menjadi Redaktur Tetap sekaligus merangkap Wakil Direktur Kantor Berita Antara, menelepon ke Kantor Domei dan diterima oleh Asa Bafagih yang diminta agar menyampaikan pesan 'jangan sampai gagal' kepada Pangulu Lubis. Oleh Pangulu Lubis, berita Proklamasi dikirim ke bagian radio dengan menyelipkannya dalam morse-cast Domei di antara berita-berita lain yang telah distempel izin Hodokan (lembaga sensor Jepang).[5] Dua orang petugas yakni Markonis Soegiri dan Markonis Wua, mengawasi tersiarnya berita Proklamasi yang terselip di antara berita-berita lainnya dapat terlaksana, sehingga berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dapat menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, dan dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat, India, dan Australia.[6]
Jenderal Yamamoto, pemimpin tentara Jepang di Indonesia, ketika itu melarang Kantor Berita Jepang, Domei, yang berlokasi di Gedung Antara, untuk tidak menyiarkan berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Perintah yang sama juga ditujukan kepada Harian Asia Raya. Namun, wartawan Kantor Berita Domei bernama Syahruddin menyerahkan teks Proklamasi untuk disiarkan stasiun Radio Domei. Kemudian kepala bagian radio bernama Waidan B Palenewan memerintahkan seorang Markonis bernama F Wuz untuk menyiarkan berita Proklamasi disiarkan sebanyak tiga kali, namun baru dua kali ketahuan oleh tentara Jepang. Akibat jasa mereka, berita Proklamasi bisa diteruskan ke luar negeri, bahkan wartawan S.K. Trimurti menjelaskan bahwa pada 18 Agustus 1945, sebuah kantor berita di San Francisco telah menyiarkan kemerdekaan sebuah negara baru di Asia Tenggara bernama Indonesia. Jepang kemudian menyegel kantor berita Domei pada 20 Agustus 1945.[7]
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Gedung Antara
Bangunan Gedung Merdeka Gedung Reichstag Gedung Pentagon Gedung Parlemen Hungaria Gedung Surian, Gedung Surian, Lampung Barat Gedung Putih Wijaya Karya Bangunan Gedung Gedung Robot Gedung Opera Negara Hungaria Gedung Pancasila Gedung Pakuan Gedung Agung Gedung Jaya Gedung Serikat Buruh Gedung Kesenian Jakarta Gedung Meneng, Tulang Bawang Gedung BPPI Padang Gedung Dwi Warna Gedung Sate Gedung IG Farben Gedung John Adams Gedung Setan (Surabaya) Gedung Thomas Jefferson Gedung Juang Tambun Gedung Kemerdekaan Amerika Gedung PTPN XXII Gedung Harmoni Gedung Kologdam Gedung Plasco Gedung Artha Graha G…
edung Sultan Ibrahim Gedung Sapta Pesona Gedung Aji, Tulang Bawang Gedung Arsip Nasional Gedung Antara Gedung Fiat Tagliero Gedung Kantor Kepresidenan (Taiwan) Gedung Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa Daftar gedung tertinggi di Sumedang Gedung Dewan Perusahaan Bangsawan Livonia Daftar gedung tertinggi di Jawa Tengah Gedung Indo Jolito Gedung Peringatan James Madison Gedung Mohammad Hoesni Thamrin Gedung Aji Baru, Tulang Bawang Gedung Pemerintahan, Hong Kong Gedung Perundingan Linggarjati Gedung Bank Niaga (Surabaya) Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto Daftar gedung tertinggi di Karawang Gedung Kapitol Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung Indonesia 2020 Gedung Majelis Nasional Serbia Gedung Pengadilan Banding Terakhir Gedung Sultan Abdul Samad Pendudukan Gedung DPR/MPR Daftar gedung tertinggi di Italia Gedung Chung-Shan Daftar gedung tertinggi di Pontianak Gedung Joang '45 Sumatera Barat Gedung Andi Hakim Nasution Gedung DuPont Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Gedung Flatiron Daftar gedung tertinggi di Banjarmasin Gedung Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Daftar gedung tertinggi di Cirebon Gedung Balai Kota Lama Medan Gedung Kementerian Pertahanan Yugoslavia Rotunda Gedung