Alfabet Gotik

Alfabet Gotik
Jenis aksara
BahasaGotik (dan bahasa-bahasa Jermanik Timur lainnya)
Periode
k. 350 M hingga akhir milenium ke-1
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
Hieroglif Mesir
ISO 15924
ISO 15924Goth, 206 Sunting ini di Wikidata, ​Gotik
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Gothic
U+10330–U+1034F
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Alfabet Gotik adalah alfabet yang digunakan terutama untuk menulis bahasa Gotik, dan juga untuk menulis bahasa-bahasa Jermanik Timur lainnya. Ulfilas (atau Wulfila) mengembangkannya pada abad ke-4 untuk menerjemahkan Alkitab, khususnya dari bahasa Yunani.[1]

Alfabet Gotik pada dasarnya menggunakan bentuk uncial dari alfabet Yunani, dengan beberapa tambahan huruf untuk mewakili fonologi bahasa Gotik:

Asal

Ulfilas diduga secara sengaja memilih untuk menghindari penggunaan alfabet Rune yang lebih tua untuk menerjemahkan Alkitab, karena sangat berhubungan dengan adat-istiadat dan kepercayaan berhala Jermanik.[2] Juga, alfabet Yunani mungkin membantu memadukan bangsa Gotik ke dalam peradaban Yunani-Romawi yang berkuasa di Laut Hitam.[3]

Huruf

Di bawah ini adalah tabel huruf-huruf Gotik.[4] Dua huruf yang digunakan untuk alih aksara telah jarang digunakan dalam bahasa-bahasa Jermanik modern: þ atau thorn (mewakili bunyi /θ/), dan ƕ atau hwair (mewakili bunyi //).

Seperti dalam alfabet Yunani, huruf-huruf Gotik juga berfungsi menyatakan bilangan. Saat digunakan sebagai angka, huruf ditulis di antara dua titik (•𐌹𐌱• = 12) atau dengan sebuah garis atas (𐌹𐌱 = 12). Dua huruf, 𐍁 (90) dan 𐍊 (900), tidak memiliki nilai fonetik.

Nama-nama huruf dicatat dalam naskah Alcuin (Codex Vindobonensis 795) yang ditulis pada abad ke-9. Sebagian besar dari mereka tampaknya merupakan bentuk nama Gotik yang juga muncul dalam puisi rune. Nama-nama tersebut diberikan dalam bentuk yang memiliki bukti tertulis, diikuti oleh bentuk-bentuk Gotik yang direkonstruksi beserta artinya.[5]

Huruf Romanisasi Perbandingan Nama Gotik Nama Rune PGmc IPA Nilai bilangan XML
𐌰 a Α aza < *ans "dewa" atau asks "fraxinus" *ansuz /a, aː/ 1 &#x10330;
𐌱 b Β bercna < *bairka "betula" *berkanan /b/ [b, β] 2 &#x10331;
𐌲 g Γ geuua < giba "hadiah" *gebō /ɡ/ [ɡ, ɣ, x]; /n/ [ŋ] 3 &#x10332;
𐌳 d Δ, D daaz < dags "hari" *dagaz /d/ [d, ð] 4 &#x10333;
𐌴 e Ε eyz < aiƕs "kuda" atau eiws "cemara eropa" *eihwaz, *ehwaz // 5 &#x10334;
𐌵 q (Ϛ), ϰ quetra < *qairþra ? atau qairna "batu gerinda" (lihat *perþō) // 6 &#x10335;
𐌶 z Ζ ezec < (?)[6] *algiz /z/ 7 &#x10336;
𐌷 h Η haal < *hagal atau *hagls "hail" *haglaz /h/, /x/ 8 &#x10337;
𐌸 þ (th) Φ, Ψ thyth < þiuþ "bagus" atau þaurnus "thorn" *thurisaz /θ/ 9 &#x10338;
𐌹 i Ι iiz < *eis "es" *īsaz /i/ 10 &#x10339;
𐌺 k Κ chozma < *kusma atau kōnja "getah pinus" *kaunan /k/ 20 &#x1033A;
𐌻 l Λ laaz < *lagus "laut, danau" *laguz /l/ 30 &#x1033B;
𐌼 m Μ manna < manna "orang" *mannaz /m/ 40 &#x1033C;
𐌽 n Ν noicz < nauþs "butuh", "perlu" *naudiz /n/ 50 &#x1033D;
𐌾 j G, gaar < jēr "tahun" *jēran /j/ 60 &#x1033E;
𐌿 u uraz < *ūrus "Bos primigenius" *ūruz /ʊ/, // 70 &#x1033F;
𐍀 p Π pertra < *pairþa ? *perþō /p/ 80 &#x10340;
𐍁 Ϙ 90 &#x10341;
𐍂 r R reda < *raida "gerobak" *raidō /r/ 100 &#x10342;
𐍃 s S sugil < sauil atau sōjil "matahari" *sôwilô /s/ 200 &#x10343;
𐍄 t Τ, tyz < *tius "dewa Týr" *tīwaz /t/ 300 &#x10344;
𐍅 w Υ uuinne < winja "lapangan, padang rumput" atau winna "nyeri" *wunjō /w/, /y/ 400 &#x10345;
𐍆 f Ϝ, F fe < faihu "lembu", "kekayaan" *fehu /ɸ/ 500 &#x10346;
𐍇 x Χ enguz < *iggus atau *iggws "dewa Yngvi" *ingwaz /k/[7] 600 &#x10347;
𐍈 ƕ (hw) Θ uuaer < *hwair "cerek" //, /ʍ/ 700 &#x10348;
𐍉 o Ω, Ο, utal < *ōþal "tanah leluhur" *ōþala // 800 &#x10349;
𐍊 , Ͳ (Ϡ) 900 &#x1034a;

Sebagian besar huruf telah diserap langsung dari alfabet Yunani, meskipun beberapa telah dimodifikasi atau terinspirasi dari alfabet Latin dan kemungkinan (sangat diperdebatkan[8]) alfabet Rune untuk melafalkan fitur fonologis yang unik dari Gotik, yaitu:

  • 𐌵 (q; diturunkan dari huruf Yunani stigma/digamma (),[8] atau ragam kursif dari kappa (ϰ), yang sangat mirip dengan u,[8] atau dengan memutar huruf pi (𐍀) /p/, mungkin karena kesamaan nama Gotik: pairþa atau qairþa)
  • 𐌸 (þ; diturunkan dari huruf Yunani fi (Φ) /f/ atau psi (Ψ) /ps/ dengan penetapan ulang fonetik, atau diturunkan dari huruf Rune )[9]
  • 𐌾 (j; diturunkan dari huruf Latin G /ɡ/[8])
  • 𐌿 (u; mungkin sebuah alograf dari huruf Yunani Ο (nilai bilangan), atau diturunkan dari huruf Rune /u/)[10]
  • 𐍈 (ƕ; diturunkan dari huruf Yunani Θ /θ/ dengan perubahan fonetik; kemungkinan bentuk huruf diganti dengan 𐌸)[8]
  • 𐍉 (o; diturunkan dari huruf Yunani Ω, atau diturunkan dari huruf ,[11] atau bentuk kursif Yunani dari huruf Ο, karena bentuk seperti itu lebih umum untuk omikron dibanding omega pada saat itu, dan sebagai nilai bunyi dari omikron dan omega sudah bergabung saat itu.[8])

𐍂 (r), 𐍃 (s) dan 𐍆 (f) sepertinya diturunkan dari alfabet Latin, bukan dari alfabet Yunani, meskipun padanan huruf Rune (, , dan ), diasumsikan sebagai bagian dari alfabet Rune Futhark Gotik, mungkin memainkan beberapa peran dalam pilihan tersebut.[12] Namun, Snædal mengklaim bahwa "pengetahuan Wulfila tentang alfabet Rune sedikit dipertanyakan", karena sangat sedikit prasasti atau bukti tertulis alfabet Rune yang digunakan untuk menulis bahasa-bahasa Jermanik Timur.[8] Beberapa ragam 𐍃 (s) berbentuk seperti sigma dan sangat jelas diturunkan dari dari huruf Σ.[8]

𐍇 (x) hanya digunakan dalam nama orang dan kata serapan yang mengandung bahasa Yunani Χ atau khi (xristus "Kristus", galiugaxristus "Kristus Palsu", zaxarias "Zakharia", aiwxaristia "Perjamuan Kudus").[13]

Mengenai huruf-huruf untuk menyatakan nilai bilangan, sebagian besar sesuai dengan angka Yunani. Nilai Gotik 𐌵 menggantikan Ϝ (6), 𐌾 menggantikan ξ (60), 𐌿 menggantikan Ο (70), dan 𐍈 menggantikan ψ (700).

Diakritik dan tanda baca

Diakritik dan tanda baca yang digunakan dalam Codex Argenteus termasuk trema yang ditempatkan pada 𐌹 i, dialihaksarakan sebagai ï, secara umum digunakan untuk menyatakan diaresis, titik tengah (·), dan titik dua (:), beserta garis atas untuk menunjukkan siglum (seperti xaus for xristaus) dan angka-angka.

Halaman pertama Codex Argenteus atau "Alkitab Perak", naskah abad ke-6 yang berisi terjemahan Alkitab Kristen abad ke-4 oleh Ulfilas ke dalam Alkitab bahasa Gotik.

Unicode

Alfabet Gotik ditambahkan ke Unicode Standard pada bulan Maret 2001 dengan rilis versi 3.1.

Blok Unicode untuk bahasa Gotik adalah U+10330– U+1034F dalam Supplementary Multilingual Plane. Karena perangkat lunak lama yang menggunakan UCS-2 (pendahulu UTF-16) mengasumsikan bahwa semua titik kode Unicode dapat dinyatakan sebagai angka 16 bita (U+FFFF atau lebih rendah, Basic Multilingual Plane), masalah mungkin dihadapi dengan menggunakan Unicode alfabet Gotik jangkauan dan lainnya di luar Basic Multilingual Plane.

Gothic[1][2]
Official Unicode Consortium code chart (PDF)
  0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F
U+1033x 𐌰 𐌱 𐌲 𐌳 𐌴 𐌵 𐌶 𐌷 𐌸 𐌹 𐌺 𐌻 𐌼 𐌽 𐌾 𐌿
U+1034x 𐍀 𐍁 𐍂 𐍃 𐍄 𐍅 𐍆 𐍇 𐍈 𐍉 𐍊
Catatan
1.^Per Unicode versi 8.0
2.^Abu-abu berarti titik kode kosong

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ According to the testimony of the historians Philostorgius, Socrates of Constantinople and Sozomen. Cf. Streitberg (1910:20).
  2. ^ Cf. Jensen (1969:474).
  3. ^ Cf. Haarmann (1991:434).
  4. ^ For a discussion of the Gothic alphabet see also Fausto Cercignani, The Elaboration of the Gothic Alphabet and Orthography, in "Indogermanische Forschungen", 93, 1988, pp. 168-185.
  5. ^ The forms which are not attested in the Gothic corpus are marked with an asterisk. For a detailed discussion of the reconstructed forms, cf. Kirchhoff (1854). For a survey of the relevant literature, cf. Zacher (1855).
  6. ^ Zacher arrives at *iuya, *iwja or *ius, cognate to ON ȳr, OE īw, ēow, OHG īwa "yew tree", though he admits having no ready explanation for the form ezec. Cf. Zacher (1855:10-13).
  7. ^ Streitberg, p. 47
  8. ^ a b c d e f g h Magnús Snædal (2015). "Gothic Contact with Latin" in Early Germanic Languages in Contact, Ed. John Ole Askedal and Hans Frede Nielsen.
  9. ^ Cf. Mees (2002/2003:65).
  10. ^ Cf. Kirchhoff (1854:55).
  11. ^ Haarmann (1991:434).
  12. ^ Cf. Kirchhoff (1854:55-56); Friesen (1915:306-310).
  13. ^ Wright (1910:5).

Daftar pustaka

  • Braune, Wilhelm (1952). Gotische Grammatik. Halle: Max Niemeyer.
  • Cercignani, Fausto, "The Elaboration of the Gothic Alphabet and Orthography", in Indogermanische Forschungen, 93, 1988, pp. 168–185.
  • Dietrich, Franz (1862). Über die Aussprache des Gotischen Wärend der Zeit seines Bestehens. Marburg: N. G. Elwert'sche Universitätsbuchhandlung.
  • Friesen, Otto von (1915). "Gotische Schrift" in Hoops, J. Reallexikon der germanischen Altertumskunde, Bd. II. pp. 306–310. Strassburg: Karl J. Trübner.
  • Haarmann, Harald (1991). Universalgeschichte der Schrift. Frankfurt: Campus.
  • Jensen, Hans (1969). Die Schrift in Vergangenheit und Gegenwart. Berlin: Deutscher Verlag der Wissenschaften.
  • Kirchhoff, Adolf (1854). Das gothische Runenalphabet. Berlin: Wilhelm Hertz.
  • Mees, Bernard (2002/2003). "Runo-Gothica: the runes and the origin of Wulfila's script", in Die Sprache, 43, pp. 55-79.
  • Streitberg, Wilhelm (1910). Gotisches Elementarbuch. Heidelberg: Carl Winter.
  • Weingärtner, Wilhelm (1858). Die Aussprache des Gotischen zur Zeit Ulfilas. Leipzig: T. O. Weigel.
  • Wright, Joseph (1910). Grammar of the Gothic Language. Oxford: Oxford University Press.
  • Zacher, Julius (1855). Das gothische Alphabet Vulvilas und das Runenalphabet. Leipzig: F. A. Brockhaus.

Pranala luar