Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Seni dekoratif

Ekshibisi Cellini.

Seni dekoratif atau seni ornamen adalah dekorasi yang digunakan untuk memperindah dari sebuah bangunan, tembok atau objek-objek tertentu. Ornamen arsitektural dapat dilukis atau diukir dari batu, kayu atau logam mulia dibentuk dengan plester atau tanah liat yang terkesan kepermukaan sebagai ornamen dalam seni terapan lainnya.

Berbagai gaya seni dekoratif dan motif telah dikembangkan untuk lukisan, mural, relief, patung, arsitektur dan seni terapan, termasuk tembikar, mebel, keramik, logam, tekstil, kertas, dinding dan benda-benda lain.

Jenis-jenis seni dekoratif

  • Seni dekoratif figuratif

Seni dekoratif figuratif merupakan jenis seni menghias yang meniru bentuk-bentuk atau figur dari alam.Bentuk-bentuk ini dapat berupa manusia dengan ragam jenis dan kegiatannya, binatang dengan berbagai wujudnya, tumbuhan atau tanaman, atau pemandangan-pemandangan alam seperti laut, gunung, bukit, dan lain sebagainya.

  • Seni dekoratif geometris

Seni dekoratif geometris merupakan jenis seni menghias berupa bentuk-bentuk geometri.Berbeda dengan seni dekoratif figuratif yang mana seni dekorasi jenis ini lebih cenderung tidak terikat pada bentuk-bentuk alam dan realita yang nyata.[1]

Fungsi

  • Fungsi murni estetis

Fungsi murni estetis tujuannya memperintah penampilan bentuk produk yang dihiasi menjadi karya seni.

  • Fungsi simbolis

Fungsi simbolis adalah fungsi yang banyak dijumpai pada produk benda upacara adat dan terkait dengan keagamaan dan kepercayaan.

  • Fungsi teknis konstruktif

Teknik konstruktif adalah teknis yang berfungsi menyangga, menopang, menghubungkan, atau memperkokoh konstruksi.[2]

Tokoh-tokoh pelukis dekoratif

  • Kartono Yudhokusumo
  • Batara Lubis
  • I Gusti Made Deblog
  • I Gusti Ketut Kobot [1]

Lihat juga

Referensi


  1. ^ a b Stark (2020-09-20). "Karya Dekoratif Adalah : Pengertian Menurut Para Ahli, Ciri, Fungsi, Jenis, Tokoh dan Contoh". Seputar Pengetahuan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-09-09. 
  2. ^ Welianto, Ari, ed. (2020-12-07). "Seni Dekoratif: Pengertian, Fungsi, Jenis Motif". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-09-09. 

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Seni dekoratif

Seni Seni rupa Seni kriya Seni pertunjukan Seni tradisional Seni Didong Seni rupa Islam Museum seni Seni rupa Buddha Seni rupa Kristen Seni Buddha-Yunani Seni dekoratif Seni Benin Seni abstrak Seni Rupa Indonesia Seni Romawi Seni patung Kesenian Korea Institut Seni Indonesia Yogyakarta Seni siborg Seni kinetik Seni tradisional Jawa Seni kecerdasan buatan Seni rupa terapan Seni kaca Seni Reak Psikologi seni Cemeti (lembaga seni) Seni Geometris Seni Yunani Seni rupa Gereja Katolik Seni Gotik Penata seni Seni lukis Seni rupa Dinasti Shunga Aliran seni Shijō Seni Italia Seni rupa Jepang Perkemban…

gan seni pertunjukan di Indonesia Institut Seni Indonesia Padang Panjang Seni Yunani Kuno Pedagang penyalur karya seni Institut Seni Budaya Indonesia Bandung Seni bela diri Seni tubuh Galeri Seni Johor Institut Seni Indonesia Seni rupa Tionghoa Seni Tari Kutai Museum Seni Jepang Tikotin Seni laut Galeri Seni Nasional (Malaysia) Seni tradisional Banyumasan Universitas Seni Norwich Institut Seni Budaya Indonesia Aceh Komunitas Seni Sakato Institut Seni Indonesia Surakarta Seni rupa Kerajaan Kushan Museum Seni Neka Seni Afrika Seni kerawang Museum Seni Afrika, Beograd Seni lukis Rajput Seni rupa Dinasti Maurya Seni rupa Karoling Seni telanjang Museum dan Galeri Seni Rudana Seni tradisional Banjar Kekerasan dalam seni rupa Pertunjukan seni Museum Seni Kontemporer, Beograd SMA Seni Korea Seni rupa mikrob Museum Seni Nasional Azerbaijan Seni Tradisional Minangkabau Sekolah seni Rinpa Seni Bunga Tionghoa Stasiun Pasar Seni Seni Mesir Kuno Seni ASCII Lini masa sejarah pameran seni di Indonesia Seni rupa Romawi Timur Institut Seni Indonesia Denpasar Kelompok Seni Rupa Jendela Seni Pramoj Museum Seni Rupa dan Keramik Seni adu domba Garut Seni rupa Maria dalam Gereja Katolik Seni rupa Abad Pe

Kembali kehalaman sebelumnya