Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi

"Imam Khalil" beralih ke halaman ini. Artikel ini membahas mengenai biografi Ulama besar berkebangsaan Irak. Untuk Ulama besar Mazhab Syafi'i berkebangsaan Indonesia, lihat Syekh Khalil.

Al-Khalil

Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi
Patung al-Farahidi di Basra
Kun-yah	Abu Abdirrahman
Nama	Al-Khalil
Nisbah	al-Farahidi al-Azadi al-Yahmadi
Minat utama	Bahasa Arab Sastra Arab Terjemah Syair Arab
Karya yang terkenal	Mu'jam al-'Ain Ilmu Persajakan Arab
Dipengaruhi  oleh Abu Amru al-Bashri
Mempengaruhi Sibawaih An-Nadhr bin Syamil Al-Asma'i Harun bin Musa an-Nahwi Al-Kisa'i

Abu Abdirrahman Al-Khalil bin Ahmad bin 'Amru bin Tamim al-Farahidi al-Azadi al-Yahmadi (bahasa Arab: أبو عبد الرحمن الخليل بن أحمد بن عمرو بن تميم الفراهيدي الأزدي اليحمدي) ^[1] atau lebih dikenal dengan Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi (lahir di Basra, 100 H/718 wafat di Basra, Jumadal akhir 173 H/789) adalah seorang ulama dibidang bahasa Arab, sastra Arab, dan juga penemu ilmu persajakan Arab (ilmu arudl), yang ia ambil dari musik karena ia ahli dalam bidang tersebut. Ia mempelajari berbagai ilmu dari Ibnu Abi Ishaq yang merupakan guru dari Sibawaih. Salah satu pendapatnya yang banyak dikutip orang adalah sebagai berikut: Manusia itu ada empat macam. 1. Orang yang mengerti dan ia mengerti bahwa ia mengerti. Itulah orang yang alim, maka ambilah ilmu darinya. 2. Orang yang mengerti dan ia tidak mengerti bahwa ia mengerti. Itulah orang yang lupa, maka ingatkan ia. 3. Orang yang tidak mengerti dan ia mengerti bahwa ia tidak mengerti. Itulah orang yang meminta petunjuk, maka ajarilah ia. 4. Orang yang tidak mengerti dan ia tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti. Itulah dia orang yang dungu, maka tinggalkanlah ia.^[2]

Mayoritas pendapat yang dikutip oleh Sibawaih dalam kitabnya berasal dari gurunya yaitu Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi. Apabila Sibawaih berkata dalam kitabnya dengan menggunakan ungkapan (سألته) 'aku bertanya kepadanya' atau (قال) 'ia berkata', tanpa menyebut subjeknya, dapat dipastikan bahwa orang yang dirujuk oleh Sibawaih adalah gurunya, Al-Khalil.^[3]

Guru-gurunya

• Abu Amru al-Bashri
• Isa bin Umar ats-Tsaqafi
• Ayyub as-Sikhtiyani
• Ashim bin Sulaiman al-Ahwal
• Al-'Awwam bin Hausyab
• Ghalib al-Qathan

Murid-muridnya

• Sibawaih
• Abdulmalik bin Quraib Al-Asma'i
• Al-Kisa'i
• An-Nadhar bin Syamil
• Harun bin Musa an-Nahwi
• Wahb bin Jarir
• Ali bin Nashr al-Hadhrami
• Sejarawan, al-Sudusi^[3]

Karya tulis

• Mu'jam al-'Ain merupakan kamus pertama dalam bahasa Arab
• Kitab an-Nagham
• Kitab al-'Arudh (Berisi tata cara & ketukan-ketukan dalam membaca syair & sholawat pada Nabi Saw.)
• Kitab asy-Syawahid
• Kitab an-Nuqath wa asy-Syakl
• Kitab al-Iqa
• Kitab Ma'ani al-Huruf

Lihat pula

• Al-Laits bin al-Muzhaffar al-Kanani
• Abu Amru al-Bashri
• Isa bin Umar ats-Tsaqafi

Referensi

1. Ibnu Khallikan, Syamsudin Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar (1994). Wafayat al-A'yan wa Anba Abna az-Zaman. Beirut: Daar Shadir. hlm. 244, vol. 2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
2. al-Mizzi, Yusuf bin az-Zaki Abdurrahman Abu al-Hajjaj (1980). Tahdzib al-Kamal. Beirut: Muassasah ar-Risalah. hlm. 328, vol. 8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
3. Zaidan, Jurji (2005). Tarikh Adab al-Lughah al-Arabiyyah. I. Beirut: Dar al-Fikr. hlm. 131.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)