Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ahmad Syarwani Zuhri

K.H.
Ahmad Syarwani Zuhri
Ketua Umum MUI Balikpapan
Masa jabatan
2016 – 26 Maret 2019
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1950-08-08)8 Agustus 1950
Sungai Gampa, Kalimantan Selatan
Meninggal26 Maret 2019(2019-03-26) (umur 68)
Balikpapan, Kalimantan Timur
Orang tua
  • Haji Zuhri (ayah)
  • Hajjah Marwiyah (ibu)
PekerjaanUlama
Dikenal karenaPengasuh Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari Balikpapan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. KH. Ahmad Syarwani Zuhri (8 Agustus 1950 – 26 Maret 2019) [1] adalah seorang ulama dan tokoh Islam Indonesia. Ia merupakan ketua MUI Kota Balikpapan dan pendiri Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari Balikpapan.

Kelahiran

Ahmad Syarwani Zuhri lahir di desa Sungai Gampa, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, lebih kurang 40 km dari Kota Banjarmasin, dari pasangan Haji Zuhri bin Haji Acil dan Hajjah Marwiyah binti Haji Khalil. Ayah beliau, Haji Zuhri adalah seorang petani biasa dan beliau lahir dalam lingkungan adat keluarga yang sangat fanatik.[2]

Pendidikan

Awalnya, Ahmad Syarwani kecil dimasukkan ke sekolah agama Islam tingkat Ibtidaiyah dan kemudian Tsanawiyah di Madrasah Sulam ‘Ulum di Desa Sungai Gampa (1959-1961). Ia diasuh para guru, terutama K.H. Muhammad Marzuki Musthafa, hingga berhasil meneruskan ke tingkat selanjutnya.[3]

Kemudian ia belajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Masuk pada 1962 dan lulus pada 1970. Pada masa itu, pesantren ini di bawah asuhan Guru Tuha, yaitu K.H. Abdul Qadir Hasan dan K.H. Anang Sya’rani Arif yang merupakan muhaddits Kalimantan Selatan.[3]

Bangil, Pasuruan

Atas dorongan orang tua dan para guru agama, ia melanjutkan pendidikan ke kota Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, dan di Pondok Pesantren Datuk Kelampian selama tiga tahun (1970-1973), yang diasuh Guru Syarwani Abdan.[2]

Kemudian, atas arahan guru beliau, ia melanjutkan pendidikannya ke Arab Saudi dan bermukim di sana selama 12 tahun.[2]

Jazirah Arab

Selama di Mekkah Al-Mukarramah, ia sempat menimba ilmu dari tokoh Islam dunia, ulama dan guru besar Al-Haramain: Makkah dan Madinah.[2] Antara lain:

  1. Yang Mulia Syaikhuna Sayyid Muhammad Amin Kutbi,
  2. Asy-Syaikh Muhadditsul Al-Haramain Hasan bin Muhammad Al-Masysyath (mufti Makkah Al-Mukarramah),
  3. Asy-Syaikh Al-’Allamah Muhammad Yasin bin ‘Isa Al Fadani Al-Makki (direktur Madrasah Ad-Diniyah Darul ‘Ulum Makkah Al-Mukarramah),
  4. Asy-Syaikh Muhammad Nursayf Rahimahullah,
  5. Al-Habib Al-’Alim Al-Allamah Abdul Qadir bin Ahmad As-Seggaf (wali quthb, Jeddah),
  6. Asy-Syaikh Al-’Arif billah Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Habsyi,
  7. Asy-Syaikh Muhadits Al-Haramain Al-Habib Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani,
  8. Asy-Syaikh Isma’il bin Zein Al-Yamani Al-Makki,
  9. Al-Habib Al-Muhad­dits Syu’aib Abu Madyan,
  10. Asy-Syaikh Al-Faqih Al-’Allamah Zakariyya bin Abdullah Billa,
  11. Asy-Syaikh Al-Muhaddits Umar Hamdan At-Tunisi.

Sedang di kota Madinah Al-Munawarrah, ia sempat belajar dan memperdalam ilmu kepada:

  1. Asy-Syaikh Al-Hafizh Zakariyya Kandahlawi Al-Madani,
  2. Asy-Syaikh Al- ‘Arif billah Muhammad Fahmi Al-Madani, dan
  3. Asy-Syaikh Sayyid Muhammad Al-Muntasir Al-Kattani (Mufassir).

Walau cukup lama di Mekkah dan Madinah, rupanya dahaga ilmunya belum terpuaskan. Maka berangkatlah ia ke Syria untuk belajar serta mengambil ijazah ilmu-ilmu tafsir dan ilmu-ilmu hadits kepada para ulama di sana. Antara lain:

  1. Al-Hafizh Al-’Alim Allamah Al-Muhaddits Sayyid Muhammad Badaruddin Al-Husaini Ad-Dimasyqi,
  2. Asy-Syaikh Al-Allamah Al-Arif billah Izzuddin Al-Ghaznawi,
  3. Asy-Syaikh Al-Allamah Al-Mufassir Muhammad Asy-Syami,
  4. As-Syaikh Al-’Alim Al-’Allamah Muhammad An-Nabhani (pengasuh Madrasah Diniyah An-Nahdlatul Ulum Al-Halabi),
  5. As-Syaikh Al-’Alim Al-Allamah Rasyid Rasyad Ad-Dimasyqi.

Dari Syria, ia menuju Irak. Di sana, ia memperdalam ilmu dengan beberapa ulama besar. Antara lain:

  1. Al-’Allamah Al-Muhaddits Abdul Hay An-Naisyabur,
  2. Al-Allamah Mahmud bin Ahmad Al-Baghdadi,
  3. Asy-Syaikh Al-Arif Billah Muhammad Bisa Ahmad As-Sayid Ar-Rifa’i,
  4. Asy-Syaikh Al-’Allamah Al-Quthb Al-Ghauts Al-Akbar Muhammad Al-Fasi,
  5. Sayyid Ahmad bin Muhammad Mahyuddin Al-Husaini.

Setelah menuntut ilmu di Irak, ia melanjutkan pengembaraannya ke Negeri Piramida, Mesir, yang cukup terkenal sebagai gudangnya ilmu dan ulama. Di sana, ia memperdalam ilmu kepada para ulama negeri itu, seperti:

  1. Asy-Syaikh Al-Imam Al-’Arif billah Sayyid Muhammad bin Shaleh Al-Ja’fari (imam mufti Al-Azhar Syarif, Mesir),
  2. Asy-Syaikh Al-Alim Al-Allamah Hasanain Muhammad Makhluf (mufti Mesir),
  3. Asy-Syaikh Prof. Dr. Al-Imam Abdul Halim Mahmud (rektor Al-Azhar University, Mesir),
  4. Al-’Alim Al-Allamah Syaikh Muhammad Sulaiman bin Muhammad An-Namiri At-Thanthawi (rektor University Jami’ah Muhammiyah Asy-Syafa Thantha).

Kemudian ia ke Maroko. Di sana, ia antara lain belajar kepada:

  1. Al-Hafizh Al-Muhaddits Sayyid ]]Ahmad bin Shiddiq Al-Ghumari,
  2. Al’Alim Al-Allamah Syaikh Abdul Aziz Shiddiq Al-Ghumari,
  3. Asy-Syaikh Al-’Allamah Asy-Syarif Muhammad bin Abbas Al-Fasi Al-Hasani.

Lalu, ia hijrah ke Yaman. Di sana antara lain ia memperdalam ilmu kepada:

  1. Asy-Syaikh Al-Allamah Al-Faqih Yahya Al-Ahdal, Al-Arif billah Sayyid Abu Madyan,
  2. Asy-Syaikh Al-’Allamah Al-Faqih Abdullah Al-Lahiji,
  3. Al-Allamah Asy-Syaikh Al-Muhaddits Al-Yamani Ahmad bin Yahya bin Abdul Wasyi.

Ia juga pernah mengambil ijazah dari dua ulama besar negeri Sudan, yaitu Syaikh Ibrahim Ar-Rasyidi As-Sudani dan Syaikh Al-’Allamah Ahmad Jabarti.[2]

Dakwah, ketokohan & pengaruh

Pada tahun 1986 ia kembali ke tanah air dan langsung menuju kampung halaman di Sungai Gampa, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Atas inisiatif keluarga, ia kemudian membeli rumah di Martapura, yaitu di Jalan Pesayangan Gang Kurnia RT I No. 1.[4] Beberapa saat ia menempati rumah yang baru dibeli, sambil merasakan nikmatnya barakah berkumpul dengan guru-guru dan ulama-ulama di Martapura, seperti K.H. Samman Mulia, K.H. Muhammad Zaini Ghani, K.H. Husin Dahlan, K.H.M. Ramli Radhi, K.H. Badaruddin, K.H. M. Royani.[3]

Namun kemudian, beberapa keluarga dan kawan seperguruan sekaligus gurunya, K.H. ]Muhammad Shafwan (Guru Handil), Handil 6 Muara Jawa, sangat mengharapkan supaya ia bisa mengajar di [[{Balikpapan]], Kalimantan Timur. Kemudian ia pindah dan menetap di Balikpapan. Pada pertengahan tahun 1987, mulailah dibangun Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari.[3]

Pada pertengahan tahun 1987, tanah seluas 30 ha itu dulunya hutan semak belukar dan terletak di Km 19,5 Jalan Raya Balikpapan-Samarinda tersebut kemudian dibuka dan di atasnya didirikan pondok pesantren yang nama lengkapnya Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari. Pembangunan Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari dimulai pada 1987. Perataan tanah pada 1990 dibantu oleh Denzipur Kodam VI Tanjung Pura. Pada tanggal 13 Maret 1993, diresmikanlah pondok pesantren ini.[butuh rujukan]

Kini di pondok pesantren ini sudah tersedia masjid, gedung Ma’had Aly, penginapan santri, perumahan para ustad, selain rumah untuk pengasuh pondok pesantren.[butuh rujukan] Di samping itu juga perpustakaan, puskesmas, kantin, dan lapangan olahraga.[butuh rujukan] K.H. Syarwani Zuhri memulai proses pendidikan di pesantren ini awalnya hanya dengan 45 santri.[butuh rujukan] Waktu itu ia masih sendirian. Kini, jumlah santri di Pondok Pesantren Syech Muhammad Arsyad Al-Banjari ada sekitar 700 putra dan 200putri.[butuh rujukan] Santri putri memang masih sedikit, karena pondok pesantren putri baru didirikan tahun 2004.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ "Berita Duka, Tokoh Islam Indonesia Meninggal Dunia". www.jpnn.com. 2019-03-26. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  2. ^ a b c d e Permatasari, Rizky (2019-03-27). "Syekh Ahmad Syarwani Zuhri (1), Berguru pada Ulama Besar di Banyak Negara". Apahabar.com Banjarmasin. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  3. ^ a b c d prokal.co. "Mengenal Sosok KH KH Ahmad Syarwani Zuhri | Balikpapan Pos". balikpapan.prokal.co (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 2023-01-16. 
  4. ^ Husaini, Ahmad (2019-03-26). "Sekilas Riwayat Buya Syarwani Zuhri dari Balikpapan". jejakrekam.com. Diakses tanggal 2023-01-16. 

Pranala luar

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Ahmad Syarwani Zuhri

Ahmad (disambiguasi) Ahmad Dhani Dimas Ahmad Ahmad bin Hanbal Abdullah Ahmad Ahmad Band Musnad Ahmad Ahmad Bersaudara Raffi Ahmad Ahmad Dahlan Mirza Masroor Ahmad Ahmad Nufiandani Ahmad Husein Ahmad Rasyid Ahmad Hayel Ahmad Idham Ahmad Ahmadi Ahmad Khatib al-Minangkabawi Malik Ahmad Ahmad Sahal Ahmad Syakir Ahmad Maslan Ahmad Hassan Ahmad Marzuqi Ahmad Badawi Nyai Ahmad Dahlan (film) Ahmad Shah dari Pahang Ahmad Al-Habsyi Ahmad bin Zaini Dahlan Ahmad Yani Universitas Ahmad Dahlan Ahmad Yantenglie Ahmad dari Brunei Ahmad Yasawi Ahmad Abdul Ahmad Makkie Ahmad Fathanah Ahmad Amin Ahmad Zainuddin …

Ahmad Muzani Ansar Ahmad Mirza Tahir Ahmad Sapawi Ahmad Ahmad Yahya Ahmad Fauzi (sepak bola) Ahmad Hamzah Ahmad ath-Thayyib Ahmad Tea Ahmad Sadali Tontowi Ahmad Ahmad Maimun Alie Masjid Ahmad Dahlan Ahmad Zetyos Ahmad Rofiq Ahmad Najamuddin Prabu Anom Ahmad Jajuli Ahmad Sukardja Ahmad Surkati Ahmad Sembiring Usman Ahmad Maulana Putra Ahmad Syawqi Ahmad Thoriq Ahmad Kasravi Ahmad Husni Hanadzlah Ahmad Syadali Ahmad Sahroni Zainal Abidin Ahmad Ahmad Amiruddin (politikus) Ahmad Fuad Ismail Ahmad Mumtaz Rais Ahmad Fuadi Ahmad Bakrie Ahmad Syathibi al-Qonturi Yasmin Ahmad Fachri Ahmad Rendy Ahmad Kassim Ahmad Ahmad Zaki Ahmad Abughaush Teungku Ahmad Dewi Mirza Ghulam Ahmad Mubariq Ahmad Ahmad Kamal Abdullah Ahmad ibnu Yusuf Ahmad Shah Bahadur Ahmad Basarah Ahmad Wahib Noraini Ahmad Ahmad Tohari Master Mister Ahmad Dhani I Ahmad Ihwan Bakhtiar Ahmad Sibarani Ahmad al-Wansyarisi Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani Ahmad al-Labli Ahmad Agung Ahmad Kanedi Zaiton Sameon Vs. Adam Ahmad - Bersamamu Ahmad bin Tulun Ahmad at-Tijani SMK Ahmad Yani Probolinggo Ahmad Tajuddin dari Brunei Ahmad Zahid Hamidi Bandar Udara Sultan Haji Ahmad Shah Dirwan Ahmad Darwis Ahmad Sarwat Ahmad Hijazi Bandar U

Kembali kehalaman sebelumnya