Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ahmad Shiddiq

Ahmad Shiddiq
Rais AM PBNU ke-5
Masa jabatan
1984 – 1991
Sebelum
Pendahulu
Ali Maksum
Pengganti
KH. Ali Yafie
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir24 Januari 1926
Jember, Hindia Belanda
Meninggal23 Januari 1991(1991-01-23) (umur 64)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ahmad Shiddiq (24 Januari 1926 – 23 Januari 1991) adalah tokoh Nahdlatul Ulama yang pernah menjabat sebagai Rais Aam Syuriah pada tahun 1984 hingga 1991.

Riwayat Hidup

Kehidupan awal

KH. Achmad Shiddiq lahir dengan nama kecilnya, Achmad Muhammad Hasan, di Jember pada hari Ahad Legi 10 Rajab 1344 (tanggal 24 Januari 1926). Ia adalah putra bungsu Kyai Shiddiq dari lbu Nyai H. Achmad ditinggalkan ibunya pada usia 4 tahun, kemudian ayahnya pada usia 8 tahun. Karena itu, kakaknya, Kyai Mahfudz Shiddiq, bertugas mengasuh Achmad, sedangkan Kyai Halim Shiddiq mengasuh Abdullah yang masih berumur 10 tahun. Ada yang menduga, bahwa bila Achmad terkesan banyak mewarisi sifat dan gaya berpikir kakaknya (Kyai Mahfudz Shiddiq).

Setelah waktu berlalu, Kyai Mahfudz mengirim Achmad untuk menimba ilmu di Tebuireng. Semasa di Tebuireng, Kyai Hasyim melihat potensi kecerdasan pada Achmad, sehingga, kamarnya pun dikhususkan oleh Kyai Hasyim. Achmad dan beberapa putra-putra kyai dikumpulkan dalam satu. kamar.

Karena kepribadiannya yang tenang, Achmad disegani oleh teman-temannya. Di pondok Tebuireng itu pula, Kyai Achmad berteman dengan Kyai Muchith Muzadi, yang kemudian hari menjadi mitra diskusinya dalam merumuskan konsep-konsep strategis, khususnya menyangkut ke-NU-an, seperti buku Khittah Nandliyah, Fikroh Nandliyah, dan sebagainya.

Kecerdasan dan kepiawaiannya berpidato, menjadikan Achmad sangat dekat hubungannya dengan Wahid Hasyim. Kyai Wahid telah membimbing Kyai Achmad dalam Madrasah Nidzomiyah. Ketika Wahid Hasyim memegang jabatan ketua MIAI, ketua NU dan Menteri Agama, Achmad Shiddiq dipercaya sebagai sekretaris pribadinya.

Pendidikan

Karier

Potret K. Achmad Shiddiq sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 1956–1959 dari partai Nahdlatoel Oelama daerah pemilihan Djawa Timoer.

Setelah menyelesaikan belajar di pondok Tebuireng, Kyai Achmad Shiddiq mulai aktif di GPII (Gabungan Pemuda Islam Indonesia) Jember. Kariernya di GPII melejit sampai kepengurusan tingkat Jawa Timur, dan pada Pemilu 1955, Kyai Achmad terpilih sebagai anggota DPR Daerah Sementara di Jember.

Perjuangan Kyai Achmad dalam mempertahankan kemerdekaan ’45 dimulai dengan jabatannya sebagai Badan Eksekutif Pemerintah Jember, bersama A Latif Pane (PNI), P. Siahaan. (PBI) dan Nazarudin Lathif (Masyumi). Pada saat itu, bupati dijabat oleh Soedarman, Patihnya R Soenarto dan Noto Hadinegoro sebagai sekretaris Bupati. Selain itu, Kyai Achmad juga berjuang di pasukan Mujahidin (PPPR) pada tahun 1947.

Pengabdiannya di pemerintahan dimulai sebagai kepala KUA (Kantor Urusan Agama) di Situbondo. Saat itu di departemen Agama dikuasai oleh tokoh-tokoh NU. Menteri Agama adalah KH. Wahid Hasyim (NU). Dan kariernya di pemerintahan melonjak cepat. Dalam waktu singkat, Kyai Achmad Shiddiq menjabat sebagai kepala, kantor Wilayah Departemen Agama di Jawa Timur.

Di NU sendiri, karier Kyai Achmad bermula di Jember. Tak berapa lama, Kyai Achmad sudah aktif di kepengurusan tingkat wilayah Jawa Timur, sehingga di NU saat itu ada 2 bani Shiddiq yaitu: Kyai Achmad dan Kyai Abdullah (kakaknya). Bahkan pada Konferensi NU wilayah berikutnya, pasangan kakak beradik tersebut dikesankan saling bersaaing dan selanjutnya Kyai Achmad Shiddiq muncul sebagai ketua wilayah NU Jawa Timur.

Jabatan organisasi Islam
Didahului oleh:
K.H. Ali Ma’shum
Rais Am Syuriah
PB Nahdlatul Ulama

1984-1991
Diteruskan oleh:
K.H. Ali Yafie


Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Ahmad Shiddiq

Ahmad (disambiguasi) Ahmad Dhani Dimas Ahmad Ahmad bin Hanbal Ahmad Band Abdullah Ahmad Musnad Ahmad Ahmad Bersaudara Raffi Ahmad Ahmad Dahlan Mirza Masroor Ahmad Ahmad Nufiandani Ahmad Husein Ahmad Rasyid Ahmad Hayel Ahmad Idham Ahmad Ahmadi Ahmad Khatib al-Minangkabawi Malik Ahmad Ahmad Sahal Ahmad Syakir Ahmad Maslan Ahmad Hassan Ahmad Marzuqi Ahmad Badawi Nyai Ahmad Dahlan (film) Ahmad Shah dari Pahang Ahmad Al-Habsyi Ahmad bin Zaini Dahlan Ahmad Yani Universitas Ahmad Dahlan Ahmad Yantenglie Ahmad dari Brunei Ahmad Yasawi Ahmad Abdul Ahmad Makkie Ahmad Fathanah Ahmad Amin Ahmad Zainuddin …

Ansar Ahmad Ahmad Muzani Mirza Tahir Ahmad Sapawi Ahmad Ahmad Yahya Ahmad Fauzi (sepak bola) Ahmad Hamzah Ahmad ath-Thayyib Tontowi Ahmad Ahmad Sadali Ahmad Tea Ahmad Maimun Alie Masjid Ahmad Dahlan Ahmad Zetyos Ahmad Rofiq Ahmad Jajuli Ahmad Najamuddin Prabu Anom Ahmad Sukardja Ahmad Surkati Ahmad Sembiring Usman Ahmad Maulana Putra Ahmad Syawqi Ahmad Thoriq Ahmad Kasravi Ahmad Husni Hanadzlah Ahmad Syadali Ahmad Sahroni Ahmad Fuad Ismail Ahmad Amiruddin (politikus) Zainal Abidin Ahmad Ahmad Mumtaz Rais Ahmad Fuadi Ahmad Bakrie Ahmad Syathibi al-Qonturi Yasmin Ahmad Fachri Ahmad Kassim Ahmad Rendy Ahmad Ahmad Abughaush Ahmad Zaki Teungku Ahmad Dewi Mirza Ghulam Ahmad Mubariq Ahmad Ahmad Kamal Abdullah Ahmad Basarah Ahmad Wahib Ahmad ibnu Yusuf Ahmad Shah Bahadur Noraini Ahmad Ahmad Tohari Master Mister Ahmad Dhani I Ahmad Ihwan Bakhtiar Ahmad Sibarani Ahmad al-Wansyarisi Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani Ahmad Agung Ahmad al-Labli Ahmad Kanedi Ahmad bin Tulun Zaiton Sameon Vs. Adam Ahmad - Bersamamu Ahmad at-Tijani SMK Ahmad Yani Probolinggo Ahmad Tajuddin dari Brunei Ahmad Zahid Hamidi Bandar Udara Sultan Haji Ahmad Shah Dirwan Ahmad Darwis Ahmad Sarwat Bandar Udara Jenderal

Kembali kehalaman sebelumnya