Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Teorema garis bagi segitiga

Dalam geometri, teorema garis bagi segitiga menyatakan bahwa garis bagi segitiga dari suatu sudut membagi sisi yang berseberangan dengan sudut tersebut sesuai dengan perbandingan sisi lain yang bersebelahan.

Teorema

Pandang segitiga . Misalkan suatu titik pada sisi sedemikian sehingga ruas garis membagi sudut menjadi dua sudut yaitu sudut und . Jika kedua sudut tersebut sama ukurannya, yakni ruas garis adalah garis bagi segitiga pada sudut , maka berlaku:

.

Teorema ini dapat diperumum untuk sebarang yang membagi sudut dengan sembarang ukuran. Perbandingan berikut berlaku:[1]

.

Kebalikan teorema garis bagi segitiga juga berlaku. Yaitu, apabila adalah suatu titik pada sisi suatu segitiga dan berlaku perbandingan sisi , maka adalah garis bagi segitiga pada sudut .

Referensi

  1. ^ Titu Andreescu, Zuming Feng: 103 Trigonometry Problems: From the Training of the USA IMO Team. Springer, 2006, S. 19

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Teorema garis bagi segitiga

Teorema Teorema Terakhir Fermat Teorema nilai purata Teorema Taylor Teorema Bayes Teorema divergensi Teorema Stokes rampat Teorema dasar kalkulus Teorema Stewart Teorema Fubini Teorema Euler Teorema Green Teorema Pythagoras Teorema kecil Fermat Teorema Rolle Teorema ketunggalan Alexandrov Teorema superposisi Teorema Norton Teorema Thevenin Teorema ketaklengkapan Gödel Teorema Gauss–Bonnet Teorema Stolper–Samuelson Teorema Cauchy (geometri) Teorema Rybczynski Teorema Birkhoff Teorema Cook Teorema Apollonius Teorema binomial Teorema akar rasional Teorema nilai antara Teorema Sylow Teorema s…

yzygy Hilbert Teorema sisa Tiongkok Teorema Pompeiu Teorema Pitot Teorema empat warna Daftar teorema Teorema Lindemann–Weierstrass Teorema ekuipartisi Teorema Newton Teorema Jacobi Teorema Anne Teorema Lagrange (teori grup) Teorema tujuh lingkaran Teorema sumbu sejajar Teorema Specht Teorema Erdős–Kac Teorema monyet tak terhingga Teorema tanpa teleportasi Teorema tidak ada makan siang gratis Teorema Steiner–Lehmus Teorema pengulangan Poincaré Teorema Rosser Teorema Lagrange Teorema juri Condorcet Teorema isomorfisme Teorema nilai ekstrem Teorema apit Teorema Glivenko (teori probabilitas) Teorema Wilson Teorema Abel–Ruffini Teorema limit pusat Teorema tiga geodesik Teorema garis bagi segitiga Teorema Gelfond–Schneider Teorema Lester Teorema Newton mengenai segiempat Teorema Lamy Teorema limit seragam Teorema Liouville (Hamiltonian) Teorema Euclid-Euler Teorema Schinzel Teorema dasar aljabar Teorema Bohr–Mollerup Teorema Ehrenfest Teorema Heine–Borel Teorema bilangan prima Metode Teorema Mekanis Teorema Singularitas Penrose–Hawking Teorema Gisin-Hughston-Jozsa-Wootters Teorema Jacobi (geometri) Cacat sudut Polinomial simetri elementer Prinsip Hardy–Weinberg Teorem

Kembali kehalaman sebelumnya