Tidak termasuk gol yang dicetak dalam adu penalti.
Piala Presiden 2019 merupakan edisi keempat dari Piala Presiden yang diselenggarakan oleh PSSI sebagai turnamen pra-musim untuk Liga 1 2019. Turnamen ini dimulai pada tanggal 2 Maret dan dijadwalkan berakhir pada 12 April 2019.[1]
Persija merupakan juara bertahan, tetapi mereka tereliminasi di babak perempat final oleh Kalteng Putra.
Arema memenangkan babak final dengan skor agregat 4–2 untuk mengunci gelar kedua mereka di turnamen ini.[2][3]
Tim
Dua puluh tim berikut ini (18 dari Liga 1 dan dua dari Liga 2) berpartisipasi dalam turnamen ini.[4]
Pengundian grup dilakukan pada 19 Februari 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan[5] Pembagian grup setelah dilakukan pengundian adalah sebagai berikut:
Dalam turnamen ini, 20 tim dibagi menjadi lima grup yang masing-masing terdiri dari empat tim. Tim-tim di masing-masing grup memainkan sistem setengah kompetisi. Setelah babak grup, lima tim teratas masing-masing grup dan tiga peringkat kedua terbaik akan melaju ke babak gugur, yang dimulai dengan perempat final. Jika pada musim-musim sebelumnya babak perempat final digelar di satu tempat, pada musim ini digelar di kandang milik juara grup tergantung pada undian perempat final. Dua tim yang melaju ke babak final akan memainkan pertandingan kandang-tandang serta pertandingan perebutan juara ketiga ditiadakan.[7]
Babak grup
Tim teratas masing-masing grup dan tiga peringkat dua terbaik melaju ke babak gugur.
Sumber: Pertandingan Kriteria penentuan peringkat: 1) Poin; 2) Selisih gol; 3) Jumlah memasukkan gol.
Babak gugur
Berdasarkan regulasi turnamen, tim-tim yang berhak menjadi tuan rumah babak perempat final adalah empat juara grup terbaik. Karena itu, Bhayangkara, Persija, Persela, dan Persebaya yang menjadi tuan rumah. Pengundian untuk babak perempat final dilakukan pada 19 Maret 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.[8]
Babak perpanjangan waktu tidak diterapkan pada babak perempat-final. Jika pertandingan berakhir imbang, maka langsung dilanjutkan ke babak adu penalti untuk menentukan pemenangnya. Perpanjangan waktu dan adu penalti akan digunakan pada babak semi final dan final jika diperlukan.[9]
Piala Piala Kaisar Piala EFL Piala Indonesia Piala Negara OFC Piala Slowakia Piala FA Piala Presiden Piala Sumbangsih Piala Intertoto UEFA Piala Dunia VIVA Piala Suhandinata Piala KNVB Piala DFB Piala Liga DFL Piala Dunia Piala Konfederasi FIFA Piala Super Hungaria Piala Maya Piala Dunia FIFA Piala Thomas dan Uber 2012 Tim Piala Davis Ceko Babak gugur Piala Thomas 2010 Piala Thomas dan Uber 2010 Tim Piala Davis Chili Piala Super Eropa 1976 Piala EFL 2016–2017 Piala Interkontinental Piala Dunia Kriket Piala Super Eropa 1989 Trofi Piala Dunia FIFA Tim Piala Davis Prancis Piala Dunia FIFA 2030 …
Piala Malaysia Piala Galatama Piala Super Italia Piala Thomas Piala Sudirman Piala Super Eropa 1990 Trofi Seri Piala Sprint Piala CAF Piala Negara OFC 1998 Piala Super UEFA Piala Negara OFC 2008 Tim Piala Davis Argentina Piala Super Eropa 1975 Piala Uber Piala Super Eropa 1994 Piala Menpora Piala Soeratin Sulawesi Selatan Piala FA 1871–1872 Tim Piala Davis Indonesia Piala Libertadores Piala Champions Thailand Piala Super Eropa 1993 Piala Soeratin Piala Negara OFC 2016 Piala Winners Asia Piala FA 1872–1873 Babak gugur Piala Uber 2010 Piala Konfederasi FIFA 2005 Piala Winners UEFA Indonesia pada Piala Dunia FIFA Piala Jules Rimet Tim Piala Davis Italia Piala Hopman Piala Super Eropa 1988 Piala Challenge AFC Piala Davis Piala Johan Cruijff Tim Piala Davis Swedia Piala EFL 2017–2018 Piala Super Turki Piala Super CAF Piala Indonesia 2018–2019 Piala FA 1873–1874 Final Piala AFC 2015 Final Piala Dunia FIFA 2010 Piala Super Eropa 1991 Piala Super Eropa 1980 Piala Super Eropa 1973 Tim Piala Davis India Piala MLS Piala Soeratin U-17 Sulawesi Selatan Piala Super UEFA 1999 Piala Super Eropa 1982 Piala Thomas dan Uber 2016 Final Piala Champions Eropa 1957 Piala Suriah 2012 Piala Super