Partai Indonesia Raya adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia Merdeka). Parindra menganut asas cooperatie alias bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu.
Parindra pertama didirikan pada tahun 1935 sebagai hasil penggabungan antara perkumpulan politik Budi Utomo dan Perserikatan Bangsa Indonesia dengan tujuan bekerja sama dengan Belanda untuk mengamankan kemerdekaan Indonesia.[3] Partai itu dipimpin oleh Raden Soetomo, Mohammad Husni Thamrin, Susanto Tirtoprodjo, Sukarjo Wiryopranoto dan Woerjaningrat, dan menjadi kelompok Indonesia yang paling berpengaruh di Volksraad, badan legislatif yang didirikan oleh Belanda.[4] Pada Mei 1939, Thamrin menjadi pendorong utama di balik penggabungan Parindra dan tujuh organisasi nasionalis lainnya ke dalam Gaboengan Politek Indonesia (GAPI).[5]
Kegiatan
Parindra berusaha menyusun kaum tani dengan mendirikan Rukun Tani, menyusun serikatpekerja perkapalan dengan mendirikan Rukun Pelayaran Indonesia (Rupelin), menyusun perekonomian dengan menganjurkan Swadeshi (menolong diri sendiri), mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya, serta mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar dan majalah.
Kegiatan Parindra ini semakin mendapatkan dukungan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, van Starkenborg, yang menggantikan de Jonge pada tahun 1936. Gubernur Jenderal van Starkenborg memodifikasi politiestaat peninggalan de Jonge, menjadi beambtenstaat (negara pegawai) yang memberi konsensi yang lebih baik kepada organisasi-organisasi yang kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1937, Parindra memiliki anggota 4.600 orang. Pada akhir tahun 1938, anggotanya menjadi 11.250 orang. Anggota ini sebagian besar terkonsentrasi di Jawa Timur. Pada bulan Mei1941 (menjelang perang Pasifik), Partai Indonesia Raya diperkirakan memiliki anggota sebanyak 19.500 orang.
Ketika Dr. Soetomo meninggal pada bulan Mei 1938, kedudukannya sebagai ketua Parindra digantikan oleh Moehammad Hoesni Thamrin (MHT), seorang pedagang dan anggota Volksraad. Sebelum menjadi ketua Parindra, Moehammad Hoesni Thamrin telah mengadakan kontak-kontak dagang dengan Jepang sehingga ia memainkan kartu Jepang ketika ia berada di panggung politik Volksraad.
Karena aktivitas politiknya yang menguat dan kedekatannya dengan Jepang, pemerintah Hindia Belanda menganggap Thamrin lebih berbahaya daripada Soekarno. Maka pada tanggal 9 Februari1941, rumah Moehammad Hoesni Thamrin digeledah oleh PID (dinas rahasia Hindia Belanda) ketika ia sedang terkena penyakit malaria, selang dua hari kemudian Muhammad Husni Thamrin menghembuskan napas yang terakhir.
Salah satu bukti kedekatan Parindra dengan Jepang yaitu ketika Thamrin meninggal dunia, para anggota Parindra memberikan penghormatan dengan mengangkat tangan kanannya, mirip seperti hormat nazi, yang mereka sebut groot saluut atau salut terhormat. Bukti lain adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut Surya Wirawan (Matahari Gagah Berani), yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara Jepang.
Dengan demikian Parindra digambarkan sebagai partai yang bekerjasama dengan pemerintahan Hindia Belanda di awal berdirinya, akan tetapi dicurigai di akhir kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia pada tahun 1942 sebagai partai yang bermain mata dengan Jepang untuk memperoleh kemerdekaan.
Partai pasca kemerdekaan
Parindra kedua didirikan sebagai "partai sempalan" pada tahun 1949 oleh salah satu pemimpin partai sebelum perang, R.P. Soeroso. Keanggotaannya terdiri dari anggota Parindra lama yang memutuskan untuk tidak bergabung dengan PNI.[6][7]
Partai politik Negara satu partai Partai Demokrat Partai Ba'ath Daftar partai buruh Daftar partai komunis Partai Perikatan (Malaysia) Partai Berkarya Partai Darul Aceh Partai NasDem Uni Partai Komunis — Partai Komunis Uni Soviet Partai politik di Singapura Partai gurem Partai Republik (Amerika Serikat) Partai Warisan Partai Buruh (Malta) Partai Refah Partai Janata Partai Garda Perubahan Indonesia Partai Federalis Daftar partai politik di Indonesia Partai Sosialis Britania Partai utama Partai SIRA Partai Aceh Partai Komunis Yordania Badan Permusjawaratan Partai-Partai Partai Nacionalista Part…
ai Māori Partai Liberal Kanada Partai Tindakan Demokratik (Malaysia) Partai Bangsa Malaysia Partai Konservatif Kanada Partai Kebebasan Korea Partai Radikal Partai Bhinneka Indonesia Partai Komunis Tiongkok Partai Persatuan Pembangunan Daftar Partai Demokrat Partai Negeri Telugu Partai Demokrat (Thailand) Partai Demokrat Jepang Partai Samajwadi Partai Kebangkitan Umat Daftar tokoh partai politik Indonesia Partai Persatuan Partai Keadilan dan Pembangunan Partai Radikal Serbia Partai Komunis Kuba Partai Rakjat Sosialis Partai Demokrat (Luksemburg) Partai Jerman-Hannover Partai Sosialis (Prancis) Partai Nasional Demokrat (1998) Partai Tengah (Jerman) Partai Syarikat Islam Indonesia Partai Hijau Jepang Partai Tindakan Rakyat Partai Nanggroe Aceh Partai Persatuan Pekerja Polandia Partai Komunis Vietnam Partai Sosialis Chili Partai Pelopor Partai Komunis Chili Partai Sosialis Indonesia Partai Hati Nurani Rakyat Partai Rakyat Republik Partai Buruh Korea Partai Gabthat Partai Papua Bersatu Partai Buruh Australia Partai politik di Thailand Partai Komunis Hungaria Partai Keadilan dan Persatuan Partai Demokrat Kurdi (Lebanon) Partai Demokrat (Amerika Serikat) Partai Sosialis Hungaria Partai M