Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Partai Republik (Indonesia)

Partai Republik
Ketua umumSuharno Prawiro
Sekretaris JenderalHeru Bahtiar Arifin
Dibentuk21 Mei / 17 Agustus 1998[1]
Kantor pusatJakarta
IdeologiPancasila
Republikanisme
Situs web
partairepublik.or.id

Partai Republik adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini pernah berpartisipasi dalam pemilu legislatif 1999.[1]

Sejarah

Pada tanggal 21 Mei 1998, pada hari yang sama dengan kejatuhan Orde Baru, beberapa orang menggagas berdirinya partai politik yang baru. Saat itu adalah Hamdan Harahap, Lukman Syamra, Ahmad Yani Wahid, Syarifudin Harahap, Ponsterling Harahap, dan Syaiful Bachri. Pada saat itu juga, Partai Republik dideklarasikan.

Tokoh dibalik pembuatan konsep Partai, AD-ART dan Garis Perjuangan Partai adalah Ponsterling Harahap dan Syaiful Bachri. Mereka keduanya adalah tokoh aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Pada tanggal 25 Mei, Partai Republik dideklarasikan kembali di Taman Ismail Marzuki (TIM). Para deklarator yang hadir membentuk presidium untuk memimpin Partai Republik. Pada tanggal 17 Agustus 1998, dilakukan Kongres Partai Republik yang pertama di Asrama Haji Cempaka Putih.[1] Dalam Kongres I ini, Syarifudin Harahap terpilih sebagai ketua umum dan Syaiful Bachri sebagi sekjen. Kepemimpinan Syarifudin Harahap membawa perubahan di tubuh partai. Untuk menghadapi pemilu 1999, Syarifudin Harahap menemui Panglima TNI Jenderal Wiranto untuk dijadikan pasangannya sebagai calon wakil presiden dalam pemilihan umum 1999, tetapi upaya ini menemui kegagalan. Syarifudin kemudian melamar Susilo Bambang Yudhoyono, juga sebagai calon wakil presiden.

Pemilu 1999 berlangsung, dan Partai Republik tidak mampu meraih suara sesuai ambang batas pemilu. Di beberapa daerah, khususnya Sumatera Utara, Partai Republik meraih suara untuk posisi DPRD. Sesuai dengan kesepakatan, posisi ketua umum yang dijabat Syarifudin Harahap diserahkan kepada deklarator, yakni Lukman Syamra. Setelah itu, Partai Republik vakum. Kongres II Partai Republik dilaksanakan pada tahun 2003. Dalam kongres tersebut, diputuskan bahwa Partai Republik tidak akan mengikuti Pemilu 2004. Di bawah kepemimpinan baru, Ahmad Yani Wahid, para pengurus justru membentuk partai baru, yakni Partai Demokrat. Selanjutnya, para pendiri mendeklarasikan diri sebagai Relawan SBY dengan nama Tim Krishna. Tim ini sendiri dideklarasikan dalam Silaturahmi Nasional Tim Relawan SBY.

Pasca hibernasi

Pada tahun 2008, partai ini didaftarkan kembali ke Departemen Hukum dan HAM menggunakan nama Partai Republik. Pada tanggal 17 Maret 2009, kepemimpinan Partai Republik beralih ke tangan Hamdan Harahap karena ketua yang lama, Ahmad Yani Wahid, wafat. Tidak mendukungnya waktu menjelang Pemilu 2009, partai ini memutuskan untuk tidak mengikuti pemilu. Kongres III dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2011 di Hotel Kaisar, Kalibata, Jakarta Selatan. Dalam kongres ini, Marwah Daud Ibrahim terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi.

Partai Republik mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2014 dan harus menjalani verifikasi administrasi dan verifikasi faktual. Republik memiliki kepengurusan di 33 provinsi dan 421 kabupaten/kota. Meski dinyatakan lolos verifikasi administrasi, Republik tidak lolos verifikasi faktual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) sehingga tidak memenuhi syarat.[2] Merasa bahwa keputusan KPU ini dianggap penuh rekayasa dan manipulasi, Partai Republik melakukan gugatan hukum hingga ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara untuk membuktikan manipulasi tersebut, dan kembali ditolak. Akhirnya, Partai Republik membawa kasus ini ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). KPU dinyatakan bersalah atas dugaan manipulasi selama proses pelaksanaan verifikasi faktual. Meskipun KPU bersalah, tetapi keputusan DKPP tidak dapat membatalkan Surat Keputusan (SK) KPU, sehingga Partai Republik tidak dapat mengikuti pemilu 2014.

Dua tahun kemudian, pada tanggal 24-25 September 2016, Partai Republik kembali melakukan konsolidasi pengurus. Pada tanggal itu dilaksanakan kongres berikutnya yang bertempat di Hotel Sentral Jakarta, Jalan Pramuka. Hasil Kongres menetapkan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Suharno Prawiro dan Heru Bahtiar Arifin sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Republik untuk periode tahun 2016 hingga 2021. Pada tanggal 17 Oktober, Partai Republik resmi mendaftarkan diri sebagai calon peserta pemilihan umum (pemilu) 2019.[3]

Rujukan

  1. ^ a b c "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 28: Partai Republik (PR)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 
  2. ^ Nurmansyah, Rizki; Tolen, Nikolaus (14 Oktober 2017). "Selesai 'Hibernasi', Partai Republik Resmi Daftar Pemilu 2019". Suara. Diakses tanggal 3 Desember 2017. 
  3. ^ Triyogo, Arkhelaus Wisnu (14 Oktober 2017). "Partai Republik Mendaftar Jadi Peserta Pemilu 2019". Tempo. Diakses tanggal 3 Desember 2017. 

Pranala luar

Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Partai Republik (Indonesia)

Partai politik Negara satu partai Partai Demokrat Partai Ba'ath Daftar partai buruh Daftar partai komunis Partai Perikatan (Malaysia) Partai Berkarya Partai Darul Aceh Partai politik di Singapura Partai NasDem Uni Partai Komunis — Partai Komunis Uni Soviet Partai gurem Partai Warisan Partai Republik (Amerika Serikat) Partai Buruh (Malta) Partai Refah Partai Janata Partai Garda Perubahan Indonesia Daftar partai politik di Indonesia Partai Sosialis Britania Partai Federalis Partai Komunis Yordania Partai utama Partai SIRA Partai Aceh Partai Nacionalista Partai Liberal Kanada Badan Permusjawara…

tan Partai-Partai Partai Māori Partai Tindakan Demokratik (Malaysia) Partai Konservatif Kanada Partai Radikal Partai Kebebasan Korea Partai Bangsa Malaysia Partai Bhinneka Indonesia Partai Demokrat (Thailand) Partai Komunis Tiongkok Partai Persatuan Pembangunan Daftar Partai Demokrat Partai Negeri Telugu Daftar tokoh partai politik Indonesia Partai Demokrat Jepang Partai Samajwadi Partai Radikal Serbia Partai Kebangkitan Umat Partai Komunis Kuba Partai Persatuan Partai Keadilan dan Pembangunan Partai Demokrat (Luksemburg) Partai Rakjat Sosialis Partai Sosialis (Prancis) Partai Nasional Demokrat (1998) Partai Jerman-Hannover Partai Hijau Jepang Partai Tengah (Jerman) Partai Nanggroe Aceh Partai Komunis Vietnam Partai Pelopor Partai Tindakan Rakyat Partai Komunis Chili Partai Syarikat Islam Indonesia Partai Persatuan Pekerja Polandia Partai Rakyat Republik Partai Sosialis Chili Partai Hati Nurani Rakyat Partai Papua Bersatu Partai politik di Thailand Partai Buruh Australia Partai Sosialis Indonesia Partai Buruh Korea Partai Keadilan dan Persatuan Partai Gabthat Partai Masyumi (2020) Partai Jatiya Partai Komunis Hungaria Partai Komunis Bulgaria Partai Sosialis Hungaria Partai Demokra

Kembali kehalaman sebelumnya