Terdapat sedikit bukti sejarah tentang praktik homoseksual di antara masyarakat Muslim pada abad pertama dan paruh awal sejarah Islam (abad ke-7 M),[13] meskipun hubungan homoseks laki-laki dikenal[11] dan didiskriminasi, tetapi jarang dihukumi, di Jazirah Arab.[9] Homoseks diharamkan dalam fikih Islam tradisional dan dihukum, umumnya cambuk, rajam, dan hukuman mati,[14] bergantung pada situasi dan mazhab.[14] Pada saat yang sama, hubungan homoseksual dalam praktik umumnya ditoleransi dalam masyarakat Islam pra-modern,[2][9][11][13][15] dan catatan sejarah menunjukkan bahwa undang-undang pelarangan homoseksualitas jarang diterapkan, dan cenderung mengutamakan kasus-kasus pemerkosaan atau "pelanggaran yang sangat mencolok terhadap moral publik" lainnya.[13] Tema-tema homoerotisme dan pederastisme banyak muncul dalam puisi dan genre sastra lain yang ditulis dalam bahasa-bahasa utama dunia Muslim dari abad ke-8 M hingga era modern.[9][13][16][15] Konsepsi homoseks yang ditemukan dalam naskah klasik Islam lebih mirip dengan tradisi Yunani-Romawi kuno daripada pemahaman modern tentang orientasi seksual.[9][13][17]
Pada era modern, sikap publik terhadap homoseksualitas di dunia Muslim berubah drastis mulai dari abad ke-19 akibat penyebaran gerakan fundamentalis Islam seperti Salafisme dan Wahhabisme secara global.[14] Dunia Muslim juga dipengaruhi oleh gagasan seksual dan batasan norma yang berlaku di Eropa pada saat itu, dan hari ini, sejumlah negara mayoritas Muslim mempertahankan ketentuan pidana untuk tindakan homoseksual yang pertama kali diberlakukan di bawah pemerintahan kolonial Eropa.[14] Saat gerakan LGBT mendapatkan daya tarik di Eropa dan Barat, politisi fundamentalis Islam mengasosiasikan peradaban Barat dengan homoseksualitas dan "kerusakan moral".[18] Dalam masyarakat kontemporer, prasangka, kekerasan, dan diskriminasi anti-LGBT, juga peraturan perundang-undangannya, bertahan di sebagian besar dunia Muslim,[1] juga didukung dengan konservatisme sosial dan kebangkitan gerakan Islamisme baru-baru ini di beberapa negara.[14][19][20] Ada undang-undang yang melarang aktivitas homoseks di sejumlah besar negara mayoritas Muslim, yang menetapkan hukuman mati di beberapa negara.[21]
Sebagian besar negara mayoritas Muslim dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menentang dukungan atas hak-hak LGBT baik di Majelis Umum atau Komisi HAM PBB. [1] Pada tahun 2008, 57 negara anggota PBB, kebanyakan di antara mereka mayoritas Muslim, mendukung pernyataan menentang hak-hak LGBT di Majelis Umum PBB.[22] Pada Mei 2016, sebuah kelompok yang terdiri dari 51 negara bagian mayoritas Muslim memblokade 11 organisasi gay dan transgender untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Pemberantasan AIDS 2016.[23][24][25][26] Ada juga beberapa organisasi Muslim LGBT yang mendukung hak-hak LGBT, dan lainnya yang menganjurkan terapi konversi.[27]
^Mohd Izwan bin Md Yusof; Muhd. Najib bin Abdul Kadir; Mazlan bin Ibrahim; Khader bin Ahmad; Murshidi bin Mohd Noor; Saiful Azhar bin Saadon. "Hadith Sahih on Behaviour of LGBT"(PDF). islam.gov.my (dalam bahasa Inggris). Government of Malaysia. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 24 October 2018. Diakses tanggal 26 July 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Siraj, Asifa (September 2012). ""I Don't Want to Taint the Name of Islam": The Influence of Religion on the Lives of Muslim Lesbians". Journal of Lesbian Studies. Taylor & Francis. 16 (4: Lesbians, Sexuality, and Islam): 449–467. doi:10.1080/10894160.2012.681268. PMID22978285.
^Worsnip, Patrick (December 18, 2008). "UN divided over gay rights". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 21, 2019. Diakses tanggal June 1, 2021.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Habib, Samar (2010). Islam and Homosexuality (dalam bahasa Inggris). ABC-CLIO. hlm. 217. ISBN9780313379031. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 April 2023. Diakses tanggal 2 August 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Islam dan LGBT
Islam Sarekat Islam Kajian Islam Syariat Islam Islam di Indonesia Islam di Kirgizstan Islam dan anarkisme Penyebaran Islam di Asia Tenggara Politik Islam Kebudayaan Islam Apostasi dalam Islam Islam di Kazakhstan Terorisme Islam Islam di Rumania Islam di Taiwan Islam di Hungaria Islam di Prancis Universitas Islam Makassar Islam di Uzbekistan Islam di Palestina Arsitektur Islam Bendera Islam Penyebaran Islam Islam di Korea Islam di Etiopia Hubungan keterkaitan Hindu sesama agama Islam Islam di Iran Islam di Yogyakarta Islam di Aceh Islam Nusantara Republik Islam Islam di Thailand Zaman Kejayaan …
Islam Organisasi Kerja Sama Islam Islam di Brunei Islam di Tiongkok Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam Pembagian dunia menurut Islam Islam di Sumatera Barat Islam di Rusia Negara Islam Indonesia Sejarah Islam Perempuan dalam Islam Islam di Brasil Seni rupa Islam Sastra Islam Allah (Islam) Hubungan Islam dengan Kekristenan Gerakan Islam Filsafat Islam Islam di Turki Islam di Ukraina Universitas Politeknik Islam Rotterdam Jaringan Islam Liberal Islam di Djibouti Islam di Papua Daftar perguruan tinggi Islam swasta di Indonesia Islam di Eswatini Islam di Afganistan Budaya Islam Islam di Liberia Islam di Kamboja Arabia pra-Islam Islam di Malta Universitas Islam Indonesia Demokrasi Islam Hubungan Islam dengan Mormonisme Keimanan dalam Islam Persatuan Islam Islam di Malaysia Front Pembela Islam Islam di Turkmenistan Humor Islam Islam di Gabon Mazhab dan cabang Islam Kritik terhadap Islam Islam di Gorontalo Islam di Senegal Islam di Yordania Islam di Israel Islam di Georgia Sumber hukum Islam Federasi Universitas Dunia Islam Yusuf Islam Islam Hadhari Islam di Kaledonia Baru Penyebaran Islam di Nusantara Kesehatan dalam Islam Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Islam di Maroko Islam d