Islam di Thailand banyak dijumpai di beberapa provinsi wilayah selatan negeri gajah putih ini, antara lain Provinsi Pattani (80%), Yala (68,9%), Narathiwat, Satun (67,8%) juga Songkhla, seluruh provinsi tersebut dahulunya masuk wilayah kerajaan Pattani Raya pada abad ke-12, sebelum kerajaan Sukhotai berdiri.[1] Meskipun Thailand terkenal sebagai negeri Buddha, akan tetapi sekarang kerajaan cukup mensupport kehidupan Islam untuk penduduknya. Tanggungjawab masalah berkaitan agama Islam di Thailand diemban oleh seseorang mufti yang memperoleh gelarSyaikhul Islam (Chularajmontree). Mufti ini ada di bawah kementerian dalam negeri serta juga kementerian pendidikan serta bertanggungjawab pada raja. Mufti bertugas buat mengatur kebijakan yg bersangkutan dengan kehidupan muslim, seperti penentuan awal serta akhir bulan hijriyah. Jumlah kaum muslimin di Thailand mencapai 4.6%[2] dengan statistik terbaru sekitar 4 juta dari total 65 juta penduduk, tetapi Islam menjadi agama mayoritas kedua setelah Buddha.
Sejarah Masuknya Islam
Islam di Thailand mempunyai sejarah tersendiri yang bisa dibilang tragis dan berliku. Mulai dari abad ke-12 dimana Agama Islam menampakkan kakinya di kerajaan Pattani dan kemudian menjadi mayoritas di wilayah tersebut. Proses masuknya Islam di Thailand dimulai sejak kerajaan Siam mengakui sisi kerajaan Pattani Raya (atau lebih dikenal oleh penduduk muslim Thailand sebagai Pattani Darussalam).
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Teori Masuknya Islam di Thailand
Teori masuknya Islam di Thailand di antara lain:
Teori Arab dan Persia
Agama Islam di kenalkan oleh orang-orang arab abad ke-10 melalui jalur perdagangan. Selain itu orang-orang timur melakukan perkawinan terhadap masyarakat setempat. Di Thailand bagian pattani Islam lebih kental lagi dengan masuknya raja Phya Tu Nakpa pada tahun 1500 M.[3]
Teori Gujarat
Islam juga di kenalkan oleh orang-orang Gujarat abad ke-13 melalui lintas jalur perdagangan di wilayah pattani, karena wilayah pattani merupakan lintas jalur perdagangan Laut sehingga singgah di pelabuhan kerajaan pattani begitu pula orang-orang cina, kamboja dan lain-lain juga melewati jalur lintas pelabuhan Bangkok sekarang.
Teori Aceh
Kedatangan suku melayu melalui sektor perdagangan yang dibawa oleh orang-orang samudra pasai pada abad ke-13. Sekaligus berdakwah tentang keislaman pada masyarakat setempat.
Teori melayu
Islam masuk melalui sektor perdagangan, perkawinan dan pendidikan pada akhir abad ke-19. Kemudian Kerajaan Thailand membangun pusat dakwah terbesar di provinsi Bangkok (Islamic Center Ramkamhaeng).[4]
Tempat Ibadah
Menurut Kantor Statistik Nasional Thailand pada tahun 2007, negara ini memiliki 3.494 masjid, dengan jumlah terbesar (636) di provinsi Pattani .Menurut Departemen Agama (RAD), 99% dari masjid yang berhubungan dengan Sunni cabang Islam dengan 1% sisanya Syiah.
^"The World Factbook". Cia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-29. Diakses tanggal 2014-14-01.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^Rusli, Rusli. "ISLAM DI THAILAND". file:///C:/Users/UINFAS/Downloads/5-RUSLI-OKE+ok.pdf. Diarsipkan dari versi asli Periksa nilai |url= (bantuan) tanggal 2013-08-12. Diakses tanggal 30 November 2022.
^"Muslim in Thailand". สถานเอกอัครราชทูต ณ กรุงริยาด (dalam bahasa Thai). Diakses tanggal 2021-08-13.