ilmu formal membantu membangun, menilai, dan menguji teori dan permodelan ilmiah dengan terlebih dahulu menemukan inkonsistensi dan bentuk kecacatan dari kesimpulan.
Selain matematika, logika adalah salah satu contoh subjek pengetahuan tertua dalam bidang ilmu formal. Seperti analisis eksplisit dari metode pertimbangan, logika terbangun di tiga tempat, yaitu Logika India dari abad ke enam sebelum masehi, Logika Cina dari abad ke lima sebeum masehi, dan Yunani kuno dari abad ke empat sebelum masehi. Pengolahan logika modern secara formal diturunkan dari budaya Yunani kuno, dituliskan melalui Logika Aristotelian, yang lalu dikembangkan lebih jauh oleh pakar logika Islam.
Satu alasan mengapa matematika menikmati peran khusus di atas ilmu lainnya adalah karena matematika dan hukum-hukumnya memiliki kebenaran mutlak dan tidak dapat diragukan, sementara ilmu lainnya pada derajat tertentu diperdebatkan dan selalu berada dalam ancaman digulingkan dengan ditemukannya fakta baru.
Berlawanan dengan ilmu empiris (alam dan sosial), ilmu formal tidak melibatkan prosedur empiris. Ilmu formal juga tidak membutuhkan hipotesis, fakta terkait, atau penjelasan di dunia nyata. Dalam pandangan ini, ilmu formal adalah bersifat a priori secara logika dan metodologi, dengan isi dan validitasnya independen terhadap setiap prosedur empiris.
Karena sifat non-empirisnya, ilmu formal ditafsirkan dengan menguraikan serangkaian aksioma dan definisi dari penyataan (teorema) yang dideduksi. Dengan kata lain, teori dalam ilmu formal tidak mengandung pernyataan sintetis. Semua pernyataan di dalam ilmu formal adalah analitik.[2][3]
^Albert Einstein (1923). "Geometry and Experience". Sidelights on relativity. Courier Dover Publications. hlm. 27. Reprinted by Dover (2010), ISBN 978-0-486-24511-9.
^Carnap, Rudolf (1938). "Logical Foundations of the Unity of Science". International Encyclopaedia of Unified Science. I. Chicago: University of Chicago Press.
^Bill, Thompson (2007), "2.4 Formal Science and Applied Mathematics", The Nature of Statistical Evidence, Lecture Notes in Statistics, 189 (edisi ke-1st), Springer, hlm. 15
Bahan bacaan terkait
Mario Bunge (1985). Philosophy of Science and Technology. Springer.
Mario Bunge (1998). Philosophy of Science. Rev. ed. of: Scientific research. Berlin, New York: Springer-Verlag, 1967.
C. West Churchman (1940). Elements of Logic and Formal Science, J.B. Lippincott Co., New York.