Metode ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) adalah suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuwan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.[1] Metode ilmiah melibatkan pengamatan dan pengukuran yang cermat, pelaksanaan eksperimen, pengujian, dan modifikasi hipotesis.[2]
Meskipun prosedur metode ilmiah bervariasi dan cenderung spesifik untuk setiap bidang, proses yang mendasarinya seringkali sama. Proses dalam metode ilmiah melibatkan pembuatan dugaan (penjelasan hipotesis), menurunkan prediksi dari hipotesis sebagai konsekuensi logis, dan kemudian melakukan eksperimen atau pengamatan empiris berdasarkan prediksi tersebut.[3]
Hipotesis adalah dugaan, berdasarkan pengetahuan yang diperoleh saat mencari jawaban atas pertanyaan akan suatu masalah. Hipotesis dapat bersifat sangat spesifik maupun luas. Para ilmuwan kemudian menguji hipotesis yang telah dirumuskan melalui eksperimen atau studi. Hipotesis ilmiah harus dipandang berdasarkan sisi kesalahannya (falsifikasi). Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan hasil dari eksperimen atau pengamatan yang dilakukan apabila bertentangan dengan prediksi yang disimpulkan dari hipotesis. Jika tidak dianggap demikian, hipotesis tidak dapat diuji secara bermakna.[4]
Metode eksperimen dimulai dengan hipotesis. Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis dengan mengamati respons satu variabel terhadap perubahan sejumlah variabel lain dalam kondisi yang terkendali. Data dianalisis untuk menentukan apakah ada hubungan yang membenarkan atau menyangkal hipotesis.[5]
Metode ilmiah memiliki kaitan yang erat dengan kerja ilmiah. Kerja ilmiah merupakan cara kerja ilmuan dalam memecahkan masalah dengan menerapkan berbagai langkah yang teratur dan sistematis sebagai implementasi dari metode ilmiah.[1]
Sejarah
Aristoteles, seorang filsuf Yunani, diakui sebagai tokoh pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam mencari pengetahuan. Hal ini karena analisis mengenai implikasi logis yang diusulkannya terstruktur rapi dan berbeda dengan filsuf sebelumnya.[6]
Ibnu al-Haitsam atau Alhazen merupakan ilmuwan Islam dari bidang sains, matematika, dan filsafat yang dianggap sebagai bapak metode ilmiah modern. Pendekatan yang dilakukan oleh Alhazen digunakan untuk menyelidiki fenomena, memeroleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya berdasarkan pengumpulan data. Pengumpulan data ini dilakukan melalui proses pengamatan dan pengukuran, dilanjutkan dengan perumusan dan pengujian hipotesis untuk menjelaskan data.[7]
Pada abad ketujuh belas, Francis Bacon dan René Descartes, mencoba memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana para ilmuwan harus melanjutkan pencarian pengetahuan. Meskipun ide yang ditawarkan dalam metode ilmiah khusus ini terlihat mudah untuk dilakukan, tetapi selama abad kedua puluh banyak filsuf dan tokoh lainnya menjadi skeptis tentang gagasan memberikan sesuatu seperti resep atau metode khusus untuk sains. Sains dianggap sebagai proses yang terlalu kreatif dan tidak dapat diprediksi sehingga tidak ada resep dan metode yang dapat menjelaskannya— hal ini terutama benar dalam kasus ilmuwan besar seperti Newton, Darwin, dan Einstein.[8] Metode ilmiah dianggap sebagai jembatan atau strategi ilmiah yang menghubungkan teori logis yang bersifat abstrak dan panduan langkah yang terlalu sederhana. Kemudian muncul harapan bagaimana hubungan teori dengan dunia melalui strategi yang digeneralisasi tersebut.[8]
Ciri-ciri penelitian ilmiah
Penelitian ilmiah merupakan penyelidikan yang menggunakan metode ilmiah dan dipandu dengan teori dan hipotesis mengenai berbagai masalah yang akan dipecahkan.[9] Adapun beberapa ciri penelitian ilmiah ini antara lain sebagai berikut.
Bertujuan (purposiveness)
Kegiatan penelitian diawali dengan kegiatan penentuan tujuan yakni untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan begitu, melalui penelitian yang dilakukan dapat diketahui apakah masalah tersebut dapat terselesaikan atau membutuhkan penanganan lebih lanjut.[9]
Sistematik dan terorganisasi
Penelitian berlangsung dalam serangkaian proses yang terstruktur dan tersusun atas berbagai tahap yang jelas. Urutan tahapan harus jelas, meskipun tidak berurutan dengan langkah metode ilmiah, tetapi harus dipastikan tahapannya. Hal ini supaya memungkinkan dalam memeriksa relevansi hasil dengan cara untuk mendapatkan hasil tersebut.[9]
Empirik
Pada penelitian ilmiah, data utama yang digunakan untuk memecahkan masalah merupakan data empiris yakni bersumber dari pengamatan dan penyelidikan secara langsung.[9]
Kritis dan korektif
Hasil yang didapati pada penelitian ilmiah harus terbuka untuk dapat diperiksa dan diuji secara objektif melalui penelitian lebih lanjut.[9]
Dapat diulang
Penelitian terkait topik dan masalah yang sama dapat diulangi oleh orang lain untuk memeriksa kebenaran penelitiannya. Hal ini berarti tahapan penelitian yang sama dapat digunakan untuk meneliti masalah yang sama di lingkungan berbeda.[9]
Objektivitas
Seluruh proses yang dilakukan dalam penelitian harus bersifat objektif, khususnya kesimpulan yang ditarik melalui interpretasi dari hasil analisis data yang objektif dan berdasarkan fakta aktual.[9]
Dapat digeneralisasi
Hasil yang ditemukan pada penelitian diubah ke dalam informasi yang dijabarkan secara umum untuk menggambarkan gejala yang diteliti dan gejala yang sama di tempat lain.[9]
Unsur
Unsur utama metode ilmiah[10] adalah pengulangan empat langkah berikut:
Karakterisasi (pengamatan akan masalah yang belum bisa terselesaikan)
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran, sebagai prinsip utama yang mendasari pembuktian)
Eksperimen dan pengukuran (pengujian atas semua unsur, data yang didapatkan harus bisa diukur dan dianalisis)[10]
Tahapan
Terdapat banyak pendapat kontroversial terkait langkah-langkah metode ilmiah. Adapun kesalahpahaman yang umum terkait metode ilmiah yakni tersusun atas langkah-langkah tertentu dengan urutan yang pasti. Namun, sebenarnya langkah-langkah dalam metode ilmiah ini memiliki banyak variabel yang menjadikan setiap tahapan yang dijalani adalah sebuah proses kreatif. Hal ini berarti tidak ada urutan yang pasti untuk setiap langkah dalam menjalani metode ilmiah dan sangat mungkin dapat terjadi pengulangan.[11]
Menemukan dan merumuskan masalah
Kegiatan menemukan masalah dapat dilakukan melalui observasi atau pengamatan untuk selanjutnya merumuskan masalah menjadi sebuah pertanyaan. Masalah ini dapat ditemui dari kegiatan harian, teori yang diminati peneliti, bidang yang belum diteliti, maupun hasil diskusi dengan orang lain.[12]
Adapun cara menemukan masalah dapat dilakukan pada setiap bidang ilmu. Misalnya pada biologi, cara menentukan masalah dalam penelitian biologi adalah dengan memperhatikan objek biologi pada lingkungan sekitar. Seperti dalam mengamati pertambahan tinggi suatu tanaman dalam rentang waktu tertentu, seperti hari atau minggu. Berdasarkan pengamatan tersebut dapat menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dirumuskan dan diselesaikan melalui metode ilmiah.[1]
Masalah-masalah yang baik memiliki ciri-ciri tertentu, seperti bernilai kompetitif yang apabila telah dipecahkan bisa bermanfaat bagi kehidupan manusia dan dunia ilmu pengetahuan, memiliki visibilitas yang apabila dilakukan oleh orang yang berbeda akan membuahkan hasil yang sama, serta sesuai dengan kualifikasi penulis misalnya usia, kemampuan dan daya dukung.[1]
Observasi atau proses pengamatan dan keterangan merupakan kegiatan mengamati objek dengan menggunakan perangkat observasi. Perangkat observasi terdiri dari dua jenis yakni panca indera dan alat bantu observasi lainnya yang didesain untuk mengetahui bentuk, ukuran, warna, cara berjalan, suara, bau, kehalusan kulit, atau rasa dari sesuatu.[13]
Pelibatan panca indra dalam observasi menggunakan indra penglihatan (mata), indra pendengaran (telinga), indra peraba (kulit), indra pembau (hidung), dan indra perasa (lidah). Sementara alat bantu observasi yang dimaksud adalah mikroskop, lup, kertas lakmus, mistar, dan termometer.[13]
Merumuskan hipotesis
Penelitian biasanya dimulai dengan sebuah masalah. Pertanyaan, tujuan, dan hipotesis memberikan pernyataan ulang dan klarifikasi dari pernyataan masalah atau pertanyaan penelitian.[14]
Hipotesis adalah penjelasan tentatif yang menjelaskan serangkaian fakta dan dapat diuji dengan penyelidikan lebih lanjut.[14] Hipotesis dikenal pula sebagai jawaban sementara terhadap suatu masalah berdasarkan teori dan fakta.[13][15]
Hipotesis harus menjadi pernyataan menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel terukur. Itu harus membawa implikasi yang jelas untuk pengujian hubungan yang dinyatakan.[14] Hipotesis dianggap sebagai pernyataan yang memperkenalkan pertanyaan penelitian dan mengusulkan hasil yang diharapkan. Hipotesis merupakan bagian integral dari metode ilmiah yang membentuk dasar eksperimen ilmiah. Oleh karena itu, dalam membangun hipotesis perlu perhatian dan kehati-hatian untuk menghidari dampak buruk pada eksperimen yang akan dilanjutkan kemudian.[16]
Hipotesis dilandasi dengan kerangka konseptual penelitian yang akan memungkinkan prediksi berdasarkan penalaran deduksi.[17] Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau tidak). Prediksi harus disertai dengan alasan yang rasional dan bukan hanya sekedar menebak jawaban.[18]
Merancang dan melakukan penelitian
Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan penelitian, eksperimen ataupun observasi lanjutan. Apabila hasil prediksi tersebut sesuai dengan hasil observasi dan setelah mereka memperoleh penjelasan tentang kebenaran prediksinya, maka akan timbul keyakinan akan kebenaran suatu konsep. Namun, jika dugaannya tidak tepat maka siswa dapat mencari penjelasan tentang ketidaktepatan prediksinya dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan.[18]
Hasil penelitian tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil penelitian secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil penelitian tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis.[19]
Pengamatan dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, bahkan fakta yang teliti dimungkinkan dapat dilaksanakan dengan bantuan alat yang dibuat manusia dengan metode ilmiah.[20]
Merancang penelitian
Langkah pertama yang dilakukan dalam merancang suatu penelitian adalah dengan menentukan variabel penelitian. Variabel penelitian adalah hal yang penting sebagai objek pengamatan penelitian.[21] Variabel disebut juga peubah. Ada tiga jenis variabel dalam penelitian yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan perlakuan atau perubahan. Variabel teriikat merupakan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh suatu perlakuan. Sementara, variabel kontrol adalah variabel yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen namun dijaga agar tidak berpengaruh.[1]
Setelah menentukan variabel, peneliti juga menentukan lokasi, tempat, dan waktu penelitian yang terencana dengan jelas. Selain itu, peneliti juga menentukan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membantu proses penelitian. Peneliti juga harus menentukan sampel yang akan diteliti. Setelah semuanya lengkap, peneliti melanjutkan langkah berikutnya berupa pelaksanaan penelitian.[1]
Mengorganisasi dan menganalisis data
Mengelompokkan informasi dan data
Pengelompokkan informasi dan jenis data dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari objek pengamatan yang disajikan sesuai karakteristik data dalam bentuk tabel, diagram, grafik, atau sajian lainnya. Penyajian data tersebut dilakukan untuk mempermudah analisis guna membuktikan hipotesis dalam menjawab tujuan penelitian.[1]
Tahap ini menekankan penyusunan fakta dalam berbagai kelompok, jenis, dan kelas. Dalam cabang-cabang ilmu, usaha untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan membandingkan dengan fakta yang relevan disebut taksonomi.[20]
Menafsirkan hasil pengolahan data
Data yang diperoleh dari penelitian akan diolah secara sistematis dan komunikatif, misalnya dalam tabel sederhana atau grafik yang dianalisis dengan baik secara kualitatif, kuantitatif, statistik,atau deskriptif sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan sementara. Dari kesimpulan sementara tersebut dapat digunakan untuk menguji hipotesis diterima atau ditolak.[1]
Mengambil kesimpulan
Langkah selanjutnya dalam metode ilmiah adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah proses meringkas hasil eksperimen, dan mencocokkan hasil tersebut dengan hipotesis yang telas disusun di awal penelitian. Apabila hasil yang didapati tidak sesuai dengan penelitian maka jangan mengubah hipotesis, melainkan mencoba menelaah kembali kekurangan penelitian. Misalnya, informasi yang digunakan untuk menyusun hipotesis masih ada yang terlewatkan atau kurangnya ketelitian dalam melakukan penelitian.[22]
Dalam menarik kesimpulan tidak selamanya menerima hipotesis, tetapi terdapat kemungkinan hipotesis ditolak. Membangun kebenaran yang dilakukan dengan metode Ilmiah pada dasarnya dikembangkan dengan dua metode yang digabungkan, yaitu berdasarkan logika dan penalaran (metode deduktif) sekaligus berdasarkan fakta atau data empiris yang berhasil dikumpulkan (metode induktif).[23][24]
Pola penarikan kesimpulan dalam metode deduktif merujuk pada pola berfikir yang disebut silogisme. Metode ini bermula dari dua pernyataan atau lebih dengan sebuah kesimpulan. Namun kesimpulan di sini hanya bernilai benar jika kedua premis dan cara yang digunakan juga benar, serta hasilnya juga menunjukkan koherensi data tersebut.[24]
Penalaran induktif adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan dari pengamatan terhadap hal yang bersifat partikular ke dalam gejala-gejala yang bersifat umum atau universal. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran ini bertolak dari kenyataan yang bersifat terbatas dan khusus lalu diakhiri dengan pernyataan yang bersifat komplek dan umum.[24]
Evaluasi dan pengulangan
Metode ilmiah merupakan sebuah proses yang berulang. Hal ini karena ilmu selalu berputar dan berkembang sehingga akan selalu muncul ide-ide baru dan menuntut kembali ilmuwan untuk mempelajari lebih banyak hal mengenai keilmuan. Hal ini dapat berarti bahwa penyelidikan terkait suatu topik secara berurutan akan mengarah kembali ke pertanyaan yang sama, tetapi pada tingkat yang lebih dalam lagi.[25]
Pembuktian hipotesis tidak hanya cukup dengan satu percobaan. Hal ini karena mungkin saja terjadi kesalahan pada tahapan pengujian. Maka untuk meminimalisir hal tersebut, penelitian sebisa mungkin dilakukan berulang untuk melihat kevalidan hasil yang didapat.[22]
^Gauch, Hugh G. (2003). Scientific Methods in Practice(PDF). Edinburgh: Cambridge University Press. hlm. 3.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Setiawan, Aries (2020). MODUL ILMU ALAMIAH DASAR(PDF). Jakarta: SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IGI. hlm. 3.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Understanding Science UCB. "The reasl process of science". Understanding Science. Diakses tanggal 30-12-2021.Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
MitsukurinidaeRentang fosil: 146–0 jtyl PreЄ Є O S D C P T J K Pg N Kapur Awal sampai Sekarang Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Chondrichthyes Ordo: Lamniformes Famili: MitsukurinidaeD. S. Jordan, 1898 Genera Anomotodon † Mitsukurina D. S. Jordan, 1898 Protoscapanorhynchus † Pseudoscapanorhynchus † Scapanorhynchus † Woellsteinia † Sinonim Scapanorhynchidae Mitsukurinidae adalah famili hiu dengan satu genus yang hidup, Mitsukurina, dan 5 genera fo...
Broc à glaçure plombifère de type Toby Jug (en) (Grande-Bretagne, fin du XVIIIe siècle — Victoria and Albert Museum de Londres). Les céramiques à glaçure plombifère sont de la vaisselle de table dont la glaçure est à base de plomb, ce qui rend la pièce étanche. Apparue au Moyen-Orient au deuxième millénaire avant notre ère, elle a persisté presque jusqu'à nos jours ; mais la toxicité du plomb l'a fait interdire ou mettre sa fabrication sous contrôle dans pl...
Опис Обкладинка альбому Дженіс Джоплін I Got Dem Ol' Kozmic Blues Again Mama! (1969) Джерело [1] Час створення 1969 Автор зображення невідомо Ліцензія Це зображення є обкладинкою музичного альбому або синглу. Найімовірніше, авторськими правами на обкладинку володіє видавець альбому (синглу) ...
غرانكالوميه الإحداثيات 45°43′00″N 76°37′00″W / 45.716666666667°N 76.616666666667°W / 45.716666666667; -76.616666666667 [1] تاريخ التأسيس 1 يوليو 1855 تقسيم إداري البلد كندا[2] خصائص جغرافية المساحة 147.40 كيلومتر مربع عدد السكان عدد السكان 648 (2021)[3] الكثافة ...
Frontière entre le Cameroun et le Nigeria Caractéristiques Délimite Cameroun Nigeria Longueur totale 1 690 km Historique Création modifier Marquage géodésique indiquant la frontière entre les deux pays (2012). La frontière entre le Cameroun et le Nigeria est la frontière séparant le Cameroun et le Nigeria. Son tracé résulte d'un traité anglo-allemand de 1913 (le Nigeria étant alors sous domination britannique et le Cameroun sous domination allemande) et de révis...
City in Missouri, United StatesBrunswick, MissouriCityLocation of Brunswick, MissouriCoordinates: 39°25′25″N 93°7′44″W / 39.42361°N 93.12889°W / 39.42361; -93.12889CountryUnited StatesStateMissouriCountyCharitonArea[1] • Total1.25 sq mi (3.24 km2) • Land1.20 sq mi (3.11 km2) • Water0.05 sq mi (0.13 km2)Elevation[2]650 ft (200 m)Population (2020)...
El Consejo de la República o, más comúnmente, Preparlamento fue una asamblea formada el 3 de octubre de 1917 en la República Rusa tras el golpe de Kornílov para tratar de paliar el retraso de la convocatoria de la Asamblea Constituyente Rusa.[1] Utilizada por conservadores y socialistas moderados para minar el poder de los sóviets (consejos) y respaldar a Aleksandr Kérenski, fue disuelta durante la Revolución de Octubre. El Preparlamento surgió del deseo de los socialistas mod...
Film Titel Priscilla Produktionsland Vereinigte Staaten, Italien Originalsprache Englisch Erscheinungsjahr 2023 Länge 113 Minuten Altersfreigabe FSK 16[1] Produktions-unternehmen American ZoetropeThe Apartment Pictures Stab Regie Sofia Coppola Drehbuch Sofia Coppola Produktion Sofia Coppola,Youree Henley,Lorenzo Mieli Musik Phoenix Kamera Philippe Le Sourd Schnitt Sarah Flack Besetzung Cailee Spaeny: Priscilla Beaulieu Presley Jacob Elordi: Elvis Presley Dagmara Dominczyk Jorja ...
Theatre in London, England Shakespeare's GlobeThe GlobeShakespeare's Globe in August 2014Shakespeare's GlobeLocation within City of LondonAddressNew Globe WalkLondon, SE1United KingdomCoordinates51°30′29″N 0°5′50″W / 51.50806°N 0.09722°W / 51.50806; -0.09722Public transit Blackfriars Mansion House London BridgeOwnerThe Shakespeare Globe TrustConstructionOpenedJune 1997Years active1997–presentArchitectPentagramWebsiteshakespearesglobe.com Shakespeare's Glo...
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.Cari sumber: Andi Rio Idris Padjalangi – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR (Sept 2022) H.Andi Rio Idris PadjalangiS.H., M.Kn.Anggota Dewan Perwakilan RakyatPetahanaMulai menjabat 1 Oktober 2009Daerah p...
KoreanikPersebaranKorea, ManchuriaPenggolonganbahasaSalah satu rumpun bahasa utama duniaBahasa indukProto-KoreanikSubcabang Korea Jeju †Baekje †Goguryeo Kode bahasaGlottologkore1284Lokasi penuturanPersebaran rumpun bahasa Koreanik saat ini Portal Bahasa L • B • PWBantuan penggunaan templat ini PemberitahuanTemplat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek. Apa tujuan penilaian arti...
Scottish band This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: The Rezillos – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (December 2019) (Learn how and when to remove this template message) The RezillosLeft to right: Jim Brady, Fay Fife, Angel Paterson, Chris Agnew, Eugene ReynoldsBackground informationOrigi...
The Nolan ShowGenreNews, current events, and factualCountry of originUnited KingdomLanguage(s)EnglishHome stationBBC Radio Ulster and BBC Radio FoyleHosted byStephen NolanProduced byNolan TeamRecording studioBroadcasting House, Belfast and MediaCityUK, Salford The Nolan Show, hosted by Stephen Nolan,[1] airs on weekdays on BBC Radio Ulster and BBC Radio Foyle from 9:00 am – 10:30 am.[2] Nolan has also moved onto a network platform, hosting Question Time Extra Time ...
2016 book by Chetan Bhagat This article has multiple issues. Please help improve it or discuss these issues on the talk page. (Learn how and when to remove these template messages) This article contains content that is written like an advertisement. Please help improve it by removing promotional content and inappropriate external links, and by adding encyclopedic content written from a neutral point of view. (September 2016) (Learn how and when to remove this template message) This article co...
Mausoleo romano de Punta del Moral Vista general del conjunto arqueológico.LocalizaciónPaís España EspañaComunidad Autónoma Andalucía AndalucíaProvincia Huelva HuelvaLocalidad AyamonteHistoriaConstrucción siglo IVCaracterísticasTipo Mausoleo romano[editar datos en Wikidata] El Mausoleo tardorromano de Punta del Moral (Isla Canela, Ayamonte) es una edificación funeraria romana, que parece tratarse de un panteón o sepulcro familiar. Formaría parte de u...
Torneo Apertura 2015 Copa de Primera Tigo-Visión BancoLic. Juan Ángel NapoutDatos generalesSede ParaguayCategoría Primera DivisiónFecha 30 de enero de 201531 de mayo de 2015Edición 112.daPalmarésPrimero Cerro PorteñoSegundo GuaraníTercero LibertadCuarto OlimpiaDatos estadísticosParticipantes 12 equiposPartidos 132Goles 372 (2,82 por partido)Mayor anotador Fernando Fernández (11) Guaraní José Ortigoza (11) Cerro Porteño Santiago Salcedo (11) Sol de América Intercambio de plazas A...
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan [[ dan ]] pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut...
Japanese photographer Maruki Riyō was the photographer who created this ca. 1907 image of General Kuroki Tamemoto, who was the commander of the Imperial Japanese First Army during the Russo-Japanese War. Note Maruki Riyō's name embossed in gold at bottom left of the original cardboard frame and see Atarashibashi Kado, Shiba, Tokio, Japan at bottom right. In this Japanese name, the surname is Maruki. Maruki Riyō (丸木 利陽, 1854–1923) was a prominent Japanese photographer during t...