Golongan darah adalah ilmu pengklasifikasian darah dari suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigenwarisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.
Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Jan Janskýdi pada tahun 1907 mengklasifikasikan darah manusia ke dalam empat grup, yang hingga kini masih digunakan.
Golongan darah ABO
Golongan darah ABO terbagi menjadi empat jenis yaitu A, B, AB, dan O. Penggolongan ini didasarkan pada sel darah yang memiliki jenis antigen tertentu yang disebut isoaglutinogen. Alela ganda IA dan IB mengendalikan jenis golongan darah ABO. Sedangakan alela IO.IA dan I.B menjadi kodominan. IO.IA dan I.B juga dominan terhadap IO. Penggolongan darah ABO menghasilkan 6 kemungkina susunan genotif dan 7 kemungkinan susunan gamet.[1]
Frekuensi
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini sering kali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.
Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Golongan darah lainnya
Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi Amerika.
Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes kesuburan.
Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.
Dan sistem lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P, Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/ Rodgers, Kx, Gerbich, Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.
Kecocokan golongan darah
Kecocokan sel darah merah
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Tabel kecocokan Darah RBC
Golongan darah resipien
Donor
O−
O+
A−
A+
B−
B+
AB−
AB+
O−
Y
T
T
T
T
T
T
T
O+
Y
Y
T
T
T
T
T
T
A−
Y
T
Y
T
T
T
T
T
A+
Y
Y
Y
Y
T
T
T
T
B−
Y
T
T
T
Y
T
T
T
B+
Y
Y
T
T
Y
Y
T
T
AB−
Y
T
Y
T
Y
T
Y
T
AB+
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Kecocokan plasma
Kecocokan plasma darah terbalik dengan kecocokan sel darah merah. Hal ini disebabkan karena antibodi yang mampu untuk bereaksi dibawa di dalam plasma: plasma tipe AB membawa antibodi anti-A maupun anti-B dan bisa ditranfusikan pada individu dari grup manapun; tetapi pasien tipe AB hanya bisa menerima plasma tipe AB. Sebaliknya, plasma tipe O membawa antibodi keduanya, sehingga individu dengan golongan darah O bisa menerima plasma darah dari grup manapun, tetapi plasma tipe O hanya bisa digunakan untuk pasien dengan golongan darah O.
Tabel kecocokan plasma
Plasma Resipien
Donor
O
A
B
AB
O
Y
Y
Y
Y
A
T
Y
T
Y
B
T
T
Y
Y
AB
T
T
T
Y
Referensi
^Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi(PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 149. ISBN978-602-6879-99-8. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 2021-01-31.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Baca informasi lainnya yang berhubungan dengan : Golongan darah
Golongan karbon Golongan boron Golongan tabel periodik Unsur golongan 3 Unsur golongan 10 Unsur golongan 6 Unsur golongan 5 Unsur golongan 4 Unsur golongan 9 Unsur golongan 11 Unsur golongan 12 Unsur golongan 8 Partai Golongan Karya Utusan Golongan Unsur golongan 7 Teori kepribadian golongan darah Golongan darah resus Gas mulia Golongan darah Sistem golongan darah ABO Pniktogen Kampanye Anti-Golongan Kanan Halogen Golongan Siraja Batak Daftar Ketua Umum Partai Golongan Karya Unsur golongan utama Penggolong (linguistik) Kalkogen Golongan platina Golongan kawula negara Logam alkali tanah Logam a…
lkali Golongan darah hh Golongan putih Fraksi Partai Golongan Karya Konvensi Calon Presiden Partai Golongan Karya Nasi golong Kepengurusan Partai Golongan Karya Kelas sosial Penggolongan obat Kain Golong, Simpang Kanan, Aceh Singkil Hidrogen halida Golongan spinel Antibiotik golongan tetrasiklin Penggolong kata bahasa Tionghoa Golong, Narmada, Lombok Barat Sistem klasifikasi usia acara televisi Pegawai negeri sipil Kesadaran kelas Rumpun bahasa Deklarasi tentang Hak-Hak Orang-Orang yang Tergolong ke dalam Minoritas Nasional atau Etnis, Agama, dan Bahasa Tipologi (linguistik)