Gibran menyelesaikan pendidikan sembilan tahun pertamanya di Surakarta, sebelum pindah ke Singapura di mana ia belajar di Sekolah Menengah Orchid Park. Meskipun masa jabatannya relatif singkat, pengaruh Gibran terhadap Solo sangat besar, membuatnya dinobatkan sebagai walikota terpopuler tahun 2021, menurut Indikator Indonesia.[7][8]
Setelah beberapa tahun bekerja di bisnis furnitur keluarganya, Gibran pada tahun 2010 mendirikan Chilli Pari, sebuah bisnis jasa boga yang berbasis di Surakarta. Menurut Gibran, dirinya terinspirasi mendirikan perusahaan tersebut setelah menyadari minimnya layanan jasa boga untuk pusat konferensi milik ayahnya. Jokowi yang berniat agar Gibran mewarisi kepemimpinan bisnis furniturnya, awalnya menentang keputusan putra sulungnya yang ingin memulai bisnjs jasa boga. Namun, perusahaan tersebut semakin berkembang dan fokus pada penyediaan layanan pesta pernikahan.[11]
Gibran kemudian pada tahun 2015 memulai Markobar, sebuah jaringan martabak, yang dibuka di 29 lokasi di Indonesia pada tahun 2017.[12] Jokowi mengatakan pada tahun 2017 bahwa meskipun awalnya dia tidak menyetujui bisnis makanan putranya, keuntungan perusahaan Gibran akhirnya dinilai lebih tinggi daripada perusahaan furnitur miliknya.[13] Kekayaan Gibran yang diajukan pada 2020 sebagai syarat mencalonkan diri dilaporkan sebesar Rp22,1 miliar.[14]
Wali Kota Surakarta
Pada Juli 2019, Gibran dinobatkan sebagai calon favorit Pemilihan umum Wali Kota Surakarta 2020, menurut survei Universitas Slamet Riyadi yang berbasis di kota tersebut. Walikota Surakarta adalah jabatan ayahnya sebelum menjadi Gubernur Jakarta, dan kemudian menjadi Presiden Indonesia.[15] Dua bulan setelah survei, Gibran mendaftar sebagai anggota PDI-P, partai politik ayahnya, untuk mencalonkan diri dalam pemilihan wali kota.[16] PDI-P secara resmi mendukung Gibran sebagai calon walikota pada Juli 2020, menjodohkannya dengan Ketua DPRD, Teguh Prakosa.[17]
Menyadari akan sia-sia menantang pengaruh Jokowi dalam pemilu, semua partai yang terwakili di DPRD mendukung Gibran kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS), berpotensi menciptakan pemilu yang tidak terbantahkan.[18] Namun Bagyo Wahyono, yang sebelumnya berprofesi sebagai penjahit, mendaftar sebagai calon independen dan disetujui pada 6 September 2020.[19] Pada pemilu sendiri, Gibran menang telak setelah meraih 86,53 persen suara (225.451 suara). Selain mendapatkan keuntungan dari statusnya sebagai putra presiden petahana dan mantan walikota paling populer di kota tersebut, kampanye Gibran menghabiskan dana hampir 30 kali lebih banyak dibandingkan dengan kampanye Bagyo.[20]
Meski masa jabatannya relatif singkat, pengaruh Gibran terhadap Solo sangat besar hingga ia dinobatkan sebagai Wali Kota terpopuler tahun 2021 menurut Indikator Indonesia (I2). Pengakuan ini tidak hanya diberikan karena kedekatannya dengan ayahnya, Presiden Joko Widodo, namun juga karena langkah proaktifnya dalam mengatasi dampak Covid-19 dan mendorong kebijakan yang mendapat liputan media yang signifikan.[7]
Pada akhir tahun 2022, beberapa kelompok pendukung Jokowi mulai mendukung Gibran sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan umum Presiden Indonesia 2024.[21][22] Pada saat pengesahan, kriteria untuk menjadi calon wakil presiden adalah berusia 40 tahun ke atas, sedangkan Gibran baru berusia 37 tahun pada saat pemilu.[23] Untuk memungkinkan Gibran mencalonkan diri, Mahkamah Konstitusi Indonesia di bawah kepemimpinan paman mertua Gibran, Anwar Usman pada tanggal 17 Oktober 2023 mengeluarkan keputusan kontroversial yang menambahkan pengecualian usia minimum bagi individu yang telah terpilih menjadi pemimpin daerah.[24] Empat hari kemudian, pada 21 Oktober 2023, Partai Golkar yang tergabung dalam koalisi Prabowo Subianto mendeklarasikan Gibran sebagai calon wakil presiden dari partai tersebut meski ia masih menjadi anggota PDI-P.[25]
Keesokan harinya, Prabowo mengumumkan Gibran sebagai cawapres resminya.[26] Gibran tak hadir saat pengumuman tersebut karena sedang bertugas sebagai Wali Kota Surakarta.[27] Dia kemudian mengirimkan surat kepada ayahnya, sang presiden, meminta izin dan maju untuk mendaftar sebagai calon wakil presiden karena kekecewaan PDI-P yang menahan diri untuk memecat Gibran di tengah tekanan dari beberapa kader karena langkah tersebut dapat merugikan prospek partai tersebut pada pemilu 2024. Namun langkah hati-hati tersebut untuk menghindari kemarahan para pemilih pro-Jokowi, gagal menghentikan migrasi pendukung yang seharusnya mendukung kandidat PDI-P, menjadi beralih mendukung pasangan Prabowo-Gibran.[28]
Kontroversi
Isu politik dinasti
Ketika Gibran mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota Surakarta dari PDI-P untuk pemilihan Wali Kota Surakarta periode 2020–2025, ia segera mendapat kritik dari pengamat tentang tuduhan praktik politik dinasti dalam keluarga Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat sebagai Presiden.[29] Sementara, Gibran sendiri pernah menolak keberadaan dinasti politik di Indonesia.[30] Selain itu, sejak awal terdapat peraturan pemilu yang menghambat pencalonan Gibran sebagai kepala daerah.[31] Isu mengenai politik dinasti dan nepotisme yang dilakukan oleh keluarga Joko Widodo semakin dibahas oleh publik tatkala Gibran ditetapkan sebagai cawapres mendampingi Prabowo pada Oktober 2023.[32][33][34] Meskipun begitu, beberapa pengamat menegaskan bahwa hal tersebut tidak dapat disebut sebagai politik dinasti karena keputusan akhir tetap berada di tangan rakyat.[35] Jokowi sendiri dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa hasil dari pemilihan umum tersebut "yang menentukan [hasilnya adalah] rakyat, bukan elit, [dan] bukan partai."[36]
Pencalonan sebagai Wakil Presiden
Pencalonan Gibran sebagai wakil presiden dianggap kontroversial karena usianya yang masih muda yaitu 36 tahun. Karena Mahkamah Konstitusi di bawah kepemimpinan Anwar Usman telah memutuskan bahwa ia dapat mencalonkan diri sebagai wakil presiden melalui pengecualian bagi para pemimpin daerah terpilih,[24] kelayakan Gibran untuk pencalonan telah berulang kali ditentang. KPU terbukti melakukan pelanggaran etik seputar pendaftaran cawapres Gibran karena mengizinkan Gibran mendaftarkan pencalonannya sebelum komisi menyesuaikan batas minimal usia calon dalam aturan internalnya.[37] Gugatan diajukan oleh Kelompok Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Gerakan Advokat Indonesia (Perekat Nusantara) terhadap Joko Widodo, Gibran Rakabuming, Anwar Usman dan Ibu Negara Iriana dengan tuduhan nepotisme dan dinasti politik, namun gugatan tersebut diberhentikan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sehari sebelum pemilu.[32][38] Karena keputusan tersebut dan kurangnya pengalaman politik Gibran, ia disebut sebagai "nepo baby" oleh Al Jazeera.[39]
Kesalahan asam sulfat
Dalam salah satu kegiatan kampanyenya pada 3 Desember 2023, Gibran salah menyampaikan bahwa salah satu solusi stunting bagi ibu hamil adalah dengan mengonsumsi asam sulfat, yang mana ia seharusnya menyebut asam fosfat. Keesokan harinya, Gibran meminta maaf dan kemudian mengoreksi dirinya sendiri.[40] Atas pernyataannya tersebut, ia diejek oleh pendukung rivalnya bahkan Anies Baswedan yang terang-terangan menyindirnya dengan mengatakan bahwa ibu hamil hanya bisa mendapatkannya dari makanan nabati dan bukan dari bengkel.[41][42]
Kehidupan pribadi
Pada 11 Juni 2015, Gibran menikah dengan Selvi Ananda, pemenang kontes kecantikan Puteri Solo (Miss Solo) 2009. Mereka bertemu saat Gibran menjadi juri kompetisi itu.[43][44] Pada 10 Maret 2016, pasangan ini dikaruniai seorang putra bernama Jan Ethes Srinarendra.[45] Pada 15 November 2019, istri Gibran melahirkan seorang putri di Rumah Sakit Muhammadiyah Surakarta, yang kemudian diberi nama La Lembah Manah.[46][47]
Gibran adalah penggemar FC Barcelona dan mengaku sudah lama menjadi penggemar klub tersebut.[48] Saat kampanye walikota pada Agustus 2020, ia mengenakan jersey klub saat sesi latihan online bersama para pendukungnya.[49] Gibran juga merupakan penggemar seri Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba dan The Adventures of Tintin,[50] tapi dia sering menggunakan preferensi dari seri Naruto dalam penampilannya di media.[51][52][53]
1 Masuk ke dalam Daftar Benda Cagar Budaya yang Dilindungi Pemerintah Kota Surakarta, 2 Dicoret dari daftar karena usia pembangunan kurang dari 50 tahun Portal Surakarta ·Wikipedia:Buku/Surakarta
Gibran Kahlil Gibran Gibran Marten Gibran Rakabuming Raka Muhammad Gibran Kampanye Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2024 Elang El Gibran Chairil Gibran Ramadhan M. M. Gibran Sesunan