Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota familiCrocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.[1]
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.); buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.); bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
Dalam bahasa Inggris buaya dikenal sebagai crocodile. Nama ini berasal dari penyebutan orang Yunani terhadap buaya yang mereka saksikan di Sungai Nil, krokodilos; kata bentukan yang berakar dari kata kroko, yang berarti ‘batu kerikil’, dan deilos yang berarti ‘cacing’ atau ‘orang’. Mereka menyebutnya ‘cacing bebatuan’ karena mengamati kebiasaan buaya berjemur di tepian sungai yang berbatu-batu.
Biologi dan perilaku
Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan dari jenis reptil yang kompleks. Tak seperti lazimnya reptil, buaya memiliki jantung beruang empat, sekat rongga badan (diafragma) dan cerebral cortex. Pada sisi lain, morfologi luarnya memperlihatkan dengan jelas cara hidup pemangsa akuatik. Tubuhnya yang "streamline" memungkinkannya untuk berenang cepat. Buaya melipat kakinya ke belakang melekat pada tubuhnya, untuk mengurangi hambatan air dan memungkinkannya menambah kecepatan pada saat berenang. Jari-jari kaki belakangnya berselaput renang, yang meskipun tak digunakan sebagai pendorong ketika berenang cepat, selaput ini amat berguna tatkala ia harus mendadak berbalik atau melakukan gerakan tiba-tiba di air, atau untuk memulai berenang. Kaki berselaput juga merupakan keuntungan manakala buaya perlu bergerak atau berjalan di air dangkal.
Buaya dapat bergerak dengan sangat cepat pada jarak pendek, bahkan juga di luar air. Binatang ini memiliki rahang yang sangat kuat, yang dapat menggigit dengan kekuatan luar biasa, menjadikannya sebagai salah satu hewan dengan kekuatan gigitan yang paling besar. Tekanan gigitan buaya ini tak kurang dari 6.000 psi (pounds per square inch; setara dengan 315 kg/cm²);[2] bandingkan dengan kekuatan gigitan singa yang hanya 750 psi, hiu putih raksasa sebesar 825 - 950 psi, atau harimau sekitar 1.000 - 2.200 psi. Gigi-gigi buaya berbentuk runcing dan sangat tajam berguna untuk memegangi mangsanya. Buaya menyerang mangsanya dengan cara menerkam sekaligus menggigit mangsanya itu, kemudian menariknya dengan kuat dan tiba-tiba ke air. Oleh sebab itu otot-otot di sekitar rahangnya berkembang sedemikian baik sehingga dapat mengatup dengan amat kuat. Mulut yang telah mengatup demikian juga amat sukar dibuka, serupa dengan gigitan tokek. Akan tetapi sebaliknya, otot-otot yang berfungsi untuk membuka mulut buaya amat lemah. Para peneliti buaya cukup melilitkan pita perekat besar (lakban) beberapa kali atau mengikatkan tali karet ban dalam di ujung moncong yang menutup, untuk menjaganya agar mulut itu tetap mengatup sementara dilakukan pengamatan dan pengukuran, atau manakala ingin mengangkut binatang itu dengan aman. Cakar dan kuku buaya pun kuat dan tajam, akan tetapi lehernya amat kaku sehingga buaya tidak begitu mudah menyerang ke samping atau ke belakang.
Buaya memangsa ikan, burung, mamalia, temasuk manusia dan berbagai jenis hewan reptilia, buaya juga merupakan pemangsa penyergap, ia menunggu mangsanya hewan darat atau ikan mendekat, lalu menerkamnya dengan tiba-tiba. Sebagai hewan yang berdarah dingin, predator ini dapat bertahan cukup lama tanpa makanan, dan jarang benar-benar perlu bergerak untuk memburu mangsanya. Meskipun tampaknya lamban, buaya merupakan pemangsa puncak di lingkungannya, dan beberapa jenisnya teramati pernah menyerang dan membunuh hiu putih.[3] Perkecualiannya adalah burung cerek Mesir, yang dikenal memiliki hubungan simbiotik dengan buaya. Konon, burung ini biasa memakan hewan-hewan parasit dan sisa daging yang berdiam di mulut buaya, dan untuk itu sang raja sungai membuka mulutnya lebar-lebar serta membiarkan si cerek masuk untuk membersihkannya.
Selain memakan daging, 13 dari 23 spesies buaya kini diketahui juga memakan buah. Pada sebuah analisis rutin yang dilakukan terhadap buaya Amerika (Alligator mississippiensis) yang tinggal di Taman Nasional Everglades, Florida, para peneliti dari US Fish and Wildlife Service menemukan sebuah "kolam apel" di dalam perut buaya. Tahun 2012, seorang peneliti dari Asia Tenggara juga melihat seekor buaya siam melahap semangka.[4]
Pada musim kawin dan bertelur buaya dapat menjadi sangat agresif dan mudah menyerang manusia atau hewan lain yang mendekat. Di musim bertelur buaya amat buas menjaga sarang dan telur-telurnya. Induk buaya betina umumnya menyimpan telur-telurnya dengan dibenamkan di bawah gundukan tanah atau pasir bercampur dengan serasahdedaunan. Induk tersebut kemudian menungguinya dari jarak sekitar 2 meter.
Embrio buaya tak memiliki kromosom seksual, yakni kromosom yang menentukan jenis kelamin
anak yang akan ditetaskan. Jadi tak sebagaimana manusia, jenis kelamin buaya tak ditentukan secara genetik. Alih-alih, jenis kelamin ini ditentukan oleh suhu pengeraman atau suhu sarang tempat telur ditetaskan. Pada buaya muara, suhu sekitar 31,6°C akan menghasilkan hewan jantan, sedikit lebih rendah atau lebih tinggi dari angka itu akan menghasilkan buaya betina. Masa pengeraman telur adalah sekitar 80 hari, tergantung pada suhu rata-rata sarang.[5]
Buaya ditengarai memiliki insting untuk kembali ke tempat tinggalnya semula (homing instinct).[6][7] Tiga ekor buaya yang ganas di Australia Utara telah dipindahkan ke lokasinya yang baru, sejauh 400 km, dengan menggunakan helikopter. Akan tetapi dalam tiga minggu hewan-hewan ini diketahui telah tiba kembali di tempat asalnya. Kejadian ini terpantau melalui alat pelacak yang dipasang pada tubuh reptil tersebut.
Menurut pengetahuan sekarang, buaya memiliki kekerabatan yang lebih erat dengan burung dan dinosaurus, dibandingkan dengan kebanyakan reptil umumnya. Tiga kelompok yang pertama itu, ditambah dengan kelompok pterosaurus, digolongkan menjadi grup besar Archosauria (='reptil yang menguasai'[8]).[9]
Umur
Tidak ada cara yang meyakinkan untuk menghitung umur buaya, selain dengan mengetahui waktu penetasannya dahulu, meskipun ada beberapa teknik yang telah dikembangkan. Metode yang paling umum digunakan untuk menaksir umur hewan ini ialah dengan menghitung lingkaran tumbuh pada tulang dan gigi. Tiap-tiap lapis lingkaran menggambarkan adanya perubahan pada laju pertumbuhan, yang mungkin disebabkan oleh perubahan musim kemarau dan hujan yang berulang setiap tahun.[5] Dengan tetap mengingat peluang ketidaktepatan metode ini, buaya yang tertua kemungkinan adalah spesies yang terbesar. Buaya muara (C. porosus) diperkirakan dapat hidup rata-rata hingga 70 tahun, dengan sedikit individu yang terbukti dapat melebihi umur 100 tahun. Salah satu buaya tertua yang tercatat, mati di kebun binatangRusia pada usia sekitar 115 tahun.[5]
Seekor buaya air tawar jantan yang dipelihara di Kebun Binatang Australia diperkirakan berumur 130 tahun. Hewan ini diselamatkan Bob Irwin dan Steve Irwin dari alam liar setelah ditembak dua kali oleh pemburu. Akibat tembakan senjata itu, buaya tersebut (yang kini dijuluki sebagai "Mr. Freshy") kehilangan mata kanannya.[10]
Ukuran
Ukuran tubuh buaya sangat bervariasi dari jenis ke jenis, mulai dari buaya kerdil hingga buaya muara raksasa. Spesies bertubuh besar dapat tumbuh lebih panjang dari 5 m dan memiliki berat melebihi 1.200 kg. Walaupun demikian, bayi-bayi buaya hanya berukuran sekitar 20 cm tatkala menetas dari telur. Spesies buaya terbesar adalah buaya muara, yang hidup di wilayah Asia Tenggara hingga ke Australia utara.
Ukuran terbesar buaya muara hingga kini masih diperdebatkan. Buaya terbesar yang pernah tercatat adalah seekor buaya muara raksasa sepanjang 8,6 m, yang tertembak oleh seorang guru sekolah di Australia.[3] Sedangkan buaya terbesar yang masih hidup adalah seekor buaya muara sepanjang 7,1 m di Suaka Margasatwa Bhitarkanika, Orissa, India. Pada bulan Juni 2006, rekornya dicatat pada The Guinness Book of World Records.[11]
Dua catatan lain yang tepercaya mengenai ukuran buaya terbesar adalah rekor dua ekor buaya sepanjang 6,2 m. Buaya yang pertama ditembak di Sungai Mary, Northern Territory, Australia pada 1974 oleh seorang pemburu gelap, yang kemudian diukur oleh seorang petugas kehutanan. Sedangkan buaya yang kedua dibunuh di Sungai Fly, Papua Nugini. Ukuran buaya kedua ini sebetulnya diperoleh dari kulit, yang diukur oleh Jerome Montague, seorang peneliti margasatwa. Dan karena ukuran kulit selalu lebih kecil (menyusut) dari ukuran hewan aslinya, dipercaya bahwa buaya kedua ini sedikitnya berukuran 10 cm lebih panjang ketika hidup.
Buaya terbesar yang pernah dipelihara di penangkaran adalah seekor blasteran buaya muara dengan buaya Siam yang diberi nama Yai (Th.: ใหญ่, berarti besar) (menetas pada 10 Juni 1972) di Kebun Penangkaran Buaya Samutprakarn yang terkenal di Thailand. Binatang melata ini memiliki panjang tubuh hingga 6 m dan berat mencapai 1.114,27 kg.
Buaya raksasa peliharaan yang lain adalah seekor buaya muara yang bernama Gomek. Hewan ini ditangkap oleh George Craig di Papua Nugini dan kemudian dijual ke St. Augustine Alligator Farm di Florida, Amerika. Buaya ini mati karena penyakit jantung pada Februari 1997 dalam usia yang cukup tua. Menurut catatan penangkaran tersebut, ketika mati Gomek memiliki panjang 5,5 m dan mungkin berusia antara 70–80 tahun.
Buaya Bhitarkanika yang terbesar diperkirakan sepanjang 7,62 m. Dugaan ini diperoleh para ahli berdasarkan ukuran sebuah tengkorak buaya yang disimpan oleh keluarga Kerajaan Kanika. Buaya tersebut kemungkinan ditembak mati di dekat Dhamara sekitar tahun 1926 dan kemudian tengkoraknya diawetkan oleh Raja Kanika ketika itu. Dugaan panjang di atas didapat melalui perhitungan, dengan mengingat bahwa panjang tengkorak buaya sekitar sepertujuh panjang total badannya.
Taksonomi dan penyebaran
Kebanyakan buaya tergolong ke dalam genusCrocodylus. Dua marga lain yang masih hidup anggota suku Crocodylia ini adalah Osteolaemus dan Tomistoma, masing-masingnya bersifat monotipik.
Buaya kerdil, Osteolaemus tetraspis (para ahli berbeda pendapat apakah spesies ini sebetulnya terdiri dari dua spesies. Kebanyakan berpandangan bahwa buaya kerdil adalah satu spesies dengan dua anak jenis (subspesies): O. tetraspis tetraspis & O. t. osborni)
†Gavial bengawan solo (Gavialis bengawanicus). Sudah punah, fosilnya ditemukan oleh Eugène Dubois di sungai Bengawan Solo tahun 1908.[13]
Keberadaan buaya mindoro di Indonesia (yakni di Sulawesi timur dan tenggara) baru dilaporkan semenjak 1996. Buaya kalimantan (diketahui dari Kalimantan Barat dan Selatan) statusnya masih diperdebatkan, mengingat jenis ini serupa bentuk dan habitatnya dengan buaya air tawar, namun dengan beberapa ciri lain yang membedakannya. Demikian pula status buaya Sahul, yang selama ini dianggap identik dengan buaya irian. Buaya Sahul menyebar terbatas di sebelah selatan Papua, sementara buaya irian di sebelah utara pegunungan tengah.[12]
Kerabat dekat
Aligator dan kaiman (caiman atau cayman) adalah kerabat dekat buaya yang termasuk suku Alligatoridae. Aligator memiliki tubuh mirip buaya, yang kadang-kadang dikelirukan satu sama lain. Bedanya, aligator memiliki moncong yang cenderung lebar ujungnya, bentuk huruf U apabila dilihat dari atas; sedangkan buaya bermoncong lebih sempit meruncing, bentuk huruf V. Gigi ke-4 di rahang bawah buaya berukuran besar dan muncul di sisi luar rahang atas manakala moncongnya terkatup. Gigi-gigi rahang bawah aligator tersembunyi oleh bibir atasnya manakala moncongnya terkatup.
Gavial alias buaya julung-julung adalah jenis buaya lain lagi yang tergolong suku Gavialidae. Buaya ini memiliki tubuh yang gemuk, namun dengan moncong yang panjang dan kurus, bukan tak mirip dengan kepala ikan julung-julung. Buaya ini juga disebut buaya ikan, karena memang makanan utamanya adalah ikan. Selain itu gavial juga hampir sepenuhnya akuatik, dan hanya sesekali naik ke darat untuk berjemur. Crocodylidae, Alligatoridae dan Gavialidae tergolong ke dalam bangsa (ordo) Crocodilia.
Beberapa kerabat buaya yang telah punah, anggota kelompok yang lebih besar lagi, yakni Crocodylomorpha, yang bersifat herbivora.
Buaya dan manusia
Serangan buaya
Jenis-jenis buaya bertubuh besar dapat sangat berbahaya bagi manusia. Buaya muara dan buaya Nil adalah yang paling berbahaya, membunuh ratusan orang tiap tahun di berbagai daerah di Asia Tenggara dan Afrika. Buaya rawa dan mungkin pula kaiman hitam yang terancam punah, juga amat berbahaya. Aligator Amerika kurang agresif dan jarang menyerang manusia apabila tak diganggu.
Peristiwa serangan buaya yang paling banyak memakan jiwa kemungkinan adalah yang terjadi di Burma, 19 Februari 1945, semasa Perang Pulau Ramree. Sejumlah 900 orang tentara Kekaisaran Jepang, dalam upayanya untuk mundur dan bergabung dengan pasukan infantri yang lebih besar, telah menyeberangi rawa-rawa bakau sepanjang 10 mil yang dihuni buaya-buaya muara. Duapuluh tentara akhirnya tertawan hidup-hidup oleh pasukan Inggris, dan hampir 500 orang lagi diketahui telah melarikan diri dari Pulau Ramree. Banyak tentara selebihnya yang tewas dimangsa oleh buaya, meskipun senjata tentara Inggris pun tak pelak lagi turut berperan menewaskan pasukan yang malang itu. Di samping nyamuk, buaya tercatat sebagai hewan yang paling banyak menyebabkan kematian pada tahun 2001.[14]
Kulit buaya
Meskipun buaya hidup ditakuti orang, namun produk-produk dari kulitnya banyak disukai dan berharga tinggi. Kulit buaya diolah untuk dijadikan aneka barang kerajinan kulit seperti dompet, tas, topi, ikat pinggang, sepatu dan lain-lain. Indonesia mengekspor cukup banyak kulit buaya, sekitar 15.228 potong pada tahun 2002, dengan negara-negara tujuan ekspor di antaranya ke Singapura, Jepang, Korea, Italia, dan beberapa negara lainnya. Empat perlimanya adalah dari kulit buaya Irian, dan sekitar 90% di antaranya dihasilkan dari penangkaran buaya.[15]
Mengingat banyak populasinya yang terus menurun dan menuju kepunahan, banyak jenis buaya di berbagai negara yang dimasukkan ke dalam status dilindungi. Empat jenis buaya yang ada di Indonesia, yakni Crocodylus novaeguineae (buaya Irian); C. porosus (buaya muara); C. siamensis (buaya Siam); dan Tomistoma schlegelii (buaya sinyulong) telah dilindungi oleh undang-undang.[16]
Untuk mengurangi tekanan terhadap populasi buaya di alam, berbagai upaya penangkaran telah dikembangkan. Buaya muara dan buaya Nil adalah jenis-jenis yang paling banyak ditangkarkan. Penangkaran buaya muara cenderung meningkat, terutama di Australia. Di Indonesia pun telah banyak dilakukan upaya penangkaran buaya ini, meskipun masih setengah bergantung ke alam, mengingat stok buaya yang dipelihara masih mengandalkan pemungutan telurnya dari alam, untuk kemudian ditetaskan dan dibesarkan di penangkaran.
Referensi
^Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Film dokumenter National Geographic; "Bite Force", Brady Barr.
^Mumpuni. 2001. Reptilia. dalam M. Noerdjito dan I. Maryanto (eds.). Jenis-jenis Hayati yang Dilindungi Perundang-undangan Indonesia. Puslit Biologi LIPI – TNC – USAID, Bogor. hal. 112-113. ISBN 979-579-043-9
Pour les autres membres de la famille, voir Famille de La Fare. Anne Louis Henri de La Fare Anne Louis Henri de La Fare. Biographie Naissance 8 septembre 1752Bessay Ordination sacerdotale 21 septembre 1776 Décès 10 décembre 1829 (à 77 ans)Ancien 1er arrondissement de Paris Cardinal de l'Église catholique Créécardinal 16 mai 1823 par le pape Pie VII Titre cardinalice Cardinal-prêtre de S. Maria in Traspontina Évêque de l'Église catholique Ordination épiscopale 13 janvier 1788 ...
Baseball en France David Gauthier Sport Baseball Fédération nationale FFBS (fondée en 1924) Clubs 210 (2015) Licenciés 12000 (2015) Compétitions Division 1Challenge de France modifier Le baseball en France est géré par la Fédération française de baseball et softball, fondée en octobre 1924. Le premier match disputé sur le sol français remonte au 8 mars 1889 dans le cadre de la tournée mondiale d'Albert Spalding[1] tandis qu'un premier championnat voit le jour avant la Prem...
سلسلة هواوي ميتمعلومات عامةالنوع فابلت الصانع هواوي المطور هواويأهم التواريختاريخ الإصدار 2013 الخصائصنظام التشغيل أندرويدهونغ منغ تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات سلسلة هواوي ميت (سابقا سلسلة هواوي ميت ايسند) هي الهواتف الرائدة التي تقدم فيها هواوي أحدث وأعلى التقني
Octave Maus, in 1895 geschilderd door Théo van Rysselberghe Octave Maus (Brussel, 12 juli 1856 - aldaar, 26 november 1919) was een Belgisch advocaat en schrijver. Hij schreef vooral over kunst. In 1881 startte hij een eigen tijdschrift, L'Art Moderne. Omstreeks die tijd ontstond de modernistische beweging in de schilderkunst, die zich manifesteerde tegenover de pompierskunst van het nationaal erkende academisme, in België althans. In 1883 richtte Maus met verschillende kunstenaars Les XX op...
Peridotit adalah batuan beku padat, berbutir kasar, dan sebagian besar terdiri dari mineral olivin dan piroksen. Peridotit adalah batuan ultramafik, karena mengandung kurang dari 45% silika. Peridotit tinggi akan magnesium, dengan proporsi olivin yang tinggi dengan besi yang cukup. Peridotit berasal dari mantel bumi, baik dalam bentuk blok yang solid dan fragmen, atau dalam bentuk akumulasi kristal dari magma yang terbentuk di mantel. Komposisi peridotit pada kompleks batuan beku yang bermaca...
American trumpet/flugelhorn player and arranger Greg AdamsBackground informationOriginSan Francisco Bay Area, California, United StatesGenresSmooth jazzInstrument(s) Trumpet flugelhorn Years active1970–presentFormerly ofTower of PowerWebsitegregadamsmusic.com Musical artist Greg Adams is an American trumpet/flugelhorn player and music arranger, probably best known for his work with the band Tower of Power. Early life Adams grew up in the San Francisco Bay Area, and while attending Westmoor ...
Äquatorialguinea Botschaft Äquatorialguineas in Deutschland Logo Staatliche Ebene bilateral Stellung der Behörde Botschaft Aufsichtsbehörde(n) Ministerium für auswärtige Angelegenheiten und internationale Zusammenarbeit Bestehen seit 2010 Hauptsitz Deutschland Berlin Botschafter Sisinio Eyebe Mbana Makina Website Botschaft Äquatorialguineas in Deutschland Botschaft Rohlfsstraße 17–19 Die Botschaft Äquatorialguineas in Berlin ist die diplomatische Vertretung der Republik ...
Mountain Moving Coffeehouse for Womyn and ChildrenSuccessorKindred Hearts' CoffeehouseFormation1974DissolvedDecember 10, 2005TypeCoffeehouseLegal statusCollectivePurposeWomyn's music and cultureLocation1700 W. Farragut Chicago, Illinois United StatesCoordinates41°58′38.37″N 87°40′20.28″W / 41.9773250°N 87.6723000°W / 41.9773250; -87.6723000Region served Chicago Part of a series onLesbian feminism Women's liberation movement People Paula Gunn Allen Dorothy A...
Día de Muertos Hari Peringatan bagi Orang-orang yang Telah MeninggalAltar Día de Muertos memperingati seorang pria almarhum di Milpa Alta, México DFDirayakan olehMeksiko, dan wilayah-wilayah dengan populasi Hispanik yang besarJenisKultural Kristen sinkretisMaknaDoa dan kenangan akan teman dan anggota keluarga yang telah meninggal duniaPerayaanPembuatan altar untuk mengenang mereka yang telah meninggal, hidangan tradisional untuk Día de MuertosMulai31 OktoberBerakhir2 NovemberTanggal31 Okt...
Maria Elisabeth digambarkan pada bagian kanan Adipatni Maria Elisabeth dari Austria (Nama lengkap (Jerman): Maria Elisabeth Amalia Antonia Josefa Gabriele Johanna Agathe; 5 Februari 1737 – 7 Juni 1740) adalah anak dan putri sulung dari pasangan Adipatni Maria Theresa dari Austria, kemudian Ratu Hungaria dan Bohemia, dan Adipati Franz dari Lorraine, kemudian Franz I, Kaisar Romawi Suci. Kehidupan Maria Elisabeth lahir pada 5 Februari 1737 di Istana Schönbrunn di Wina.[1 ...
Sexual activity that involves inserting a person's body part into another person Penile-vaginal penetration occurring in the missionary position, depicted by Édouard-Henri Avril Sexual penetration is the insertion of a body part or other object into a body orifice, such as the mouth, vagina or anus, as part of human sexual activity or sexual behavior in non-human animals. The term is most commonly used in statute law in the context of proscribing certain sexual activities. Terms such as sexu...
This article is an orphan, as no other articles link to it. Please introduce links to this page from related articles; try the Find link tool for suggestions. (September 2017) Vladik KhachatryanNationalityNagorno-KarabakhOccupationlegislator Vladik Khachatryan is the Minister of Science and Education in the Nagorno-Karabakh legislature.[1][2] References ^ Nagorno-Karabakh Republic Deploys One Laptop Per Child: XO Laptops Are Key to New Educational Strategy to Forge a Better Fu...
Час долі — триангл. Destiny Times ThreeЖанр наукова фантастикаФорма романАвтор Фріц ЛайберМова англійськаОпубліковано 1945Країна СШАВидавництво Galaxy Science Fiction Час долі — три (англ. Destiny Times Three) — науково-фантастичний роман американського письменника Фріца Лайбера, вперше оп...
Permulaan Injil Matius dalam Minuscule 447 Permulaan Injil Matius dalam Minuscule 448 Varian tekstual dalam Injil Matius dan kitab-kitab Perjanjian Baru muncul ketika seorang penyalin membuat sebuah perubahan yang disengaja atau tidak disengaja pada teks yang sedang direproduksi olehnya. Beberapa perubahan yang umum termasuk penghapusan, penataan ulang, pengulangan, atau penggantian satu atau beberapa kata ketika mata si penyalin beralih kembali dari salinannya ke naskah asli tetapi pada kata...
Portuguese footballer Amanda DaCosta Personal informationFull name Amanda Jaqueline Paswall[1]Birth name Amanda Jaqueline DaCosta[2]Date of birth (1989-10-07) 7 October 1989 (age 34)Place of birth Katonah, New York, United States[3]Height 1.63 m (5 ft 4 in)Position(s) MidfielderCollege careerYears Team Apps (Gls)2007–2010 Florida State Seminoles 96 (17)Senior career*Years Team Apps (Gls)2011 Washington Freedom 2011 MagicJack 2012 Boston Breakers 2...
Group of islands and marine reserve off the east coast of New Zealand's North Island Poor Knights IslandsTawhiti Rahi (Māori)GeographyLocationNorthland, New ZealandCoordinates35°30′S 174°45′E / 35.500°S 174.750°E / -35.500; 174.750Area2.714[1] km2 (1.048 sq mi)AdministrationNew ZealandIUCN category Ia (strict nature reserve)Designated1975 Poor Knights lily (Xeronema callistemon) plants growing in situ Flowering Poor Knights lily in culti...
Association football-related publications in Europe European Sports MediaAbbreviationESMFormation9 June 1989; 34 years ago (1989-06-09)Founded atBarcelona, SpainTypeFootball-based journalistic bodyRegion Europe (UEFA)Membership 14 magazinesWebsitewww.eusm.euFormerly calledEuropean Sports Magazines The European Sports Media (ESM), formerly European Sports Magazines, is an association of football-related publications in Europe. Members European Sports Media was established in ...
Stopnie wojskowe w Marynarce Wojennej – lista stopni wojskowych, stosowanych w Marynarce Wojennej od 1921 roku[1]. Wiele z nich ma swoje pochodzenie ze średniowiecza[2]. 1924-1934 kadm. wadm. adm. ppor. mar. por. mar. kpt. mar. kmdr ppor. kmdr por. kmdr bsm. st. bsm. bsm. fl. mar. st. mar. mat bsmt 1934-1952 kadm. wadm. adm. ppor. mar. por. mar. kpt. mar. kmdr ppor. kmdr por. kmdr bsm. st. bsm. chor. mar. (PMW w UK) mar. st. mar. mat bsmt 1952-1956 kadm. wadm. adm. chor. mar. ppor. mar. po...
The Nuremberg Party Day Badge (German: Das Nürnberger Parteiabzeichen von 1929)[1] was a highly revered political decoration of the Nazi Party (NSDAP). It was the second badge recognised as a national award of the party. Nuremberg Party Day Badge Hitler in his brownshirt SA uniform wearing the Nuremberg Party Day Badge and his World War I Iron Cross Also known as the 1929 Nürnberg Party Badge, the badge was awarded to those Nazi Party members who had attended the national rally in t...
Strategi Solo vs Squad di Free Fire: Cara Menang Mudah!