Zachary Taylor dilahirkan pada 24 November1784.[4] Ia adalah presiden Amerika Serikat pertama yang berasal dari perwira karier Angkatan Darat.[butuh rujukan] Selama 40 tahun ia mengabdi di Angkatan Darat, pangkatnya terus naik hingga posisi Jendral.[5] Ia telah berjuang dalam 4 peperangan[6]
Taylor menjadi terkenal ke seluruh penjuru Amerika Serikat karena kemenangan-kemenangan militernya, salah satunya adalah peperangan melawan Meksiko.[7]
Pada tahun 1848, ia dicalonkan menjadi presiden.[5] Ia memenangkan pemilihan presiden di wilayah bagian New York.[butuh rujukan] Hal ini dianggap istimewa, karena pada saat itu negara bagian New York sedang terpecah-belah. Zachary Taylor berhasil memenangkan pemilihan presiden tahun 1848.[8]
Kekurangan pengalaman poitik Taylor segera terlihat, terutama ketika ia menunda mengadakan perubahan dalam kabinetnya, padahal nama kabinet itu telah tercemar akibat keterlibatan beberapa anggotanya dalam praktik korupsi.[butuh rujukan] Walaupun begitu Taylor selalu berusaha untuk jujur dan mengambil tindakan terbaik untuk negaranya.[butuh rujukan] Upaya ini jelas terlihat dalam cara ia menangani persoalan perbudakan yang menjadi bibit perpecahan negara.[9]
Persoalan perbudakan ditanganinya dengan tidak berat sebelah, pada orang-orang selatan yang pro-perbudakan, ia memberikan jaminan kepada mereka agar tidak usah takut diserang oleh daerah-daerah di mana perbudakan masih berlaku , tetapi ia memperingatkan pada mereka bahwa ia akan memakai kekerasan apabila mereka memberontak secara terang-terangan. Dalam sebuah konferensi dengan pemimpin-pemimpin bagian selatan yang mengancam akan keluar dari Amerika Serikat, Taylor menegaskan pada mereka bahwa apabila perlu untuk menegakkan hukum, maka ia sendiri akan memimpin tentara. Ia mengatakan akan menggantung siapa saja yang memberontak terhadap Amerika Serikat, dan ia tak pernah ragu-ragu.[butuh rujukan]
Di luar dugaan, pada 4 Juli1850, dalam sebuah upacara hari kemerdekaan Amerika Serikat di lapangan peringatan Washington (Washington Memorial Park), Washington D.C., Taylor jatuh sakit, dan meninggal dunia lima hari kemudian pada tanggal 9 Juli1850.[10] Presiden Zachary Taylor telah memperjuangkan semangat berkompromi dan kemenangan. Walaupun begitu, perang saudara di Amerika yang dihindarinya pecah sebelas tahun kemudian. Ironisnya, dalam perang saudara itu, putra tunggalnya, Richard Taylor, bertugas sebagai jendral untuk negara-negara bagian selatan yang memberontak[11]