John Calvin Coolidge, Jr. (4 Juli 1872 – 5 Januari 1933), juga dikenal dengan Calvin Coolidge adalah Presiden Amerika Serikat ke-30 (1923–1929). Ia menggantikan Presiden Warren G. Harding yang meninggal di kala masih menjabat.[1]
John Calvin Coolidge Jr. lahir di Plymouth, Windsor County, Vermont pada 4 Juli 1872, tepat pada hari kemerdekaan Amerika Serikat.[2]
Ia putera dari John Calvin Coolidge, Sr., seorang penjaga toko, dan Victoria Moor.[3] Ayahnya juga berkedudukan sebagai penjaga keamanan kampungnya.[4]
Setelah tamat sekolah tinggi dengan prestasi cum-laude, Calvin Coolidge mulai berkecimpung dalam bidang hukum dan politik.[butuh rujukan] Lambat laun dan secara teratur, ia maju dalam dunia politik dari anggota Dewan Kota sampai Gubemur negara bagian Massachusetts dari Partai Republik.[5] Sewaktu duduk sebagai Gubernur Massachusetts; namanya menjadi terkenal di seluruh Amerika Serikat karena usahanya yang keras menentang pemogokan polisi Boston dan pembentukan Serikat Buruh Polisi Kota itu.[6]
Calvin Coolidge menjadi Presiden pada 1923 setelah Presiden Harding meninggal dunia, ia menjabat Wakil Presiden di bawah Presiden Harding.[7] Berita bahwa ia telah terpilih menjadi Presiden, diterimanya pada pukul setengah tiga pagi, pada 3 Agustus 1923, sewaktu ia berkunjung ke rumah ayahnya di Vermont.[8] Di bawah sinar lampu minyak tanah, ayahnya menyaksikannya mengangkat sumpah Presiden, sambil ia meletakkan tangannya pada Kitab Suci orangtuanya.[9]
Sebagai presiden, Calvin Coolidge memperlihatkan tekadnya untuk mempertahankan norma-norma moral dan ekonomi lama, di tengah-tengah kemakmuran yang dialami rakyat Amerika.[butuh rujukan] Ia menolak menggunakan kekuasaan ekonomi pemerintah Federal untuk membatasi kemakmuran ekonomi yang semakin bertambah, ataupun untuk memperbaiki keadaan pertanian dan beberapa industri yang merosot.[butuh rujukan] Dalam amanatnya yang pertama kepada kongres ia menyerukan agar Amerika Serikat menjauhkan diri dari persoalan-persoalan luar negeri, agar pajak dipotong, penghematan dijalankan, dan membatasi bantuan kepada pengusaha-pengusaha pertanian.[10]
Presiden Coolidge segera menjadi populer.[butuh rujukan] Pada 1924, dalam pemilihan presiden, ia mendapat 54 persen lebih banyak dari jumlah semua suara.[11]
Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa kekuatan politik yang dimiliki Presiden terletak pada kemampuannya memilih saat yang tepat, baik untuk berbuat sesuatu atau tidak sama sekali.[butuh rujukan] Hal tersebut dianggap menyenangkan bagi para pengusaha yang tidak mau diganggu.[butuh rujukan] Demikian juga bagi sebagian besar kalangan masyarakat yang menganggap bahwa pemerintahan di Amerika Serikat terlalu birokratis.[12]
Presiden Calvin Coolidge terkenal karena kejenakaannya dan sifatnya yang pendiam, dan juga karena ia dengan keras menjalankan penghematan dalam pemerintahan.[13]
Setelah meninggalkan Gedung Putih pada 1929, Presiden Calvin Coolidge menjadi seorang Direktur perusahaan asuransi Jiwa, dan menulis artikel-artikel yang dimuat dalam banyak surat kabar.[14] Ia meninggal dunia akibat serangan jantung pada 5 Januari 1933.[15] Ia meninggalkan isterinya, serta dua orang putera.[9]