Secara historis, proyek pembangunan JIS diawali pada 2008 saat Jakarta berada dibawah pemerintahan Fauzi Bowo.[6] Tercatat empatGubernur DKI Jakarta memiliki peran masing-masing dalam pembangunan stadion ini. Stadion JIS ini menggantikan Stadion Lebak Bulus yang dirobohkan untuk membangun Depo MRT Lebak Bulus.
Lahan yang kini menjadi stadion sepak bola, sebelumnya merupakan kawasan Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total 66,6 hektar. Kawasan tersebut merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berasal dari utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum oleh tujuh perusahaan swasta. Stadion ini juga menjadi kandang bagi tim sepakbola, Persija Jakarta.
Sejarah
Pada akhir 2000-an hingga awal 2010-an, muncul rencana bahwa stadion kandang baru Persija Jakarta akan dibangun di atas lahan seluas 26,5 hektar di dekat Taman BMW (Bersih, Manusiawi dan Berwibawa) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, di mana penghuni liar telah membangun rumah secara ilegal selama beberapa tahun terakhir.[7] Pemprov DKI pun menggusur bangunan-bangunan liar di kawasan tersebut pada 24 Agustus 2008.[butuh rujukan] Selanjutnya, Pemprov DKI berencana membangun stadion bertaraf internasional di Taman BMW itu. Stadion ini akan diberi nama 'Stadion BMW' yang dinamakan setelah taman tetangga tersebut di atas dan dijadwalkan akan dibangun pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2015.[8] Stadion ini memiliki kapasitas yang direncanakan 50.000 dan pada awalnya direncanakan untuk menampilkan lintasan lari. Stadion ini akan menjadi pengganti Stadion Lebak Bulus yang dibongkar untuk depo kereta MRT Jakarta.
Hingga 2014, pembangunan stadion belum dimulai karena pemilik lahan masih disengketakan oleh eks penghuni liar dan pemerintah kota. Rencana baru telah dibahas untuk membangun stadion dengan desain baru dengan kapasitas 80.000 untuk Asian Games 2018,[9] tetapi kemudian rencana itu dibatalkan dan pemerintah memilih untuk merenovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tahun 2016.
Setelah beberapa rangkaian kegagalan perencanaan dan konstruksi, sengketa tanah selesai dan siap untuk dibuka untuk konstruksi pada tahun 2018, dan bangunan-bangunan bekas penghuni liar kemudian dihancurkan. Satu tahun setelah lahan dibuka, rencana resmi dirilis untuk stadion berkapasitas 82.000 dengan atap yang dapat dibuka dan tanpa lintasan lari, tidak seperti desain proyek sebelumnya selama bertahun-tahun. Proyek yang baru dirancang diberi nama 'Stadion Internasional Jakarta' dan mulai dibangun pada 14 Maret 2019 dengan Gubernur JakartaAnies Baswedan memulai pembangunannya.[10] Sejak pembangunan dimulai, warga sekitar Kampung Bayam yang terkena dampak telah meminta ganti rugi atas kerusakan dan sebagian besar warga telah pindah dari daerah tersebut.[11][12]
Penamaan Jakarta International Stadium mengasosiasikan stadion bertaraf internasional dengan Jakarta, dan Anies juga mengkatakan bahwa nantinya akan ada mekanisme bisnis untuk menetapkan penamaan stadion tersebut setelah pembangunannya selesai, jadi penamaan Jakarta International Stadium saat ini bersifat sementara dan akan berubah setelah adanya kesepakatan bisnis.[13]
Konstruksi
Pembangunan stadion dimulai pada bulan September 2019. Meskipun diterpa pandemi COVID-19 di tahun berikutnya, pembagunan JIS tetap berjalan, tentunya dengan pemberlakuan protokol kesehatan dan pencegahan penularan kepada seluruh pekerja di area pembangunan.[14] Kendati demikian, jumlah pekerja harus dibatasi, begitu pula distribusi bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembangunan, sehingga progres pengerjaannya berjalan lambat. Lambatnya pembangunan juga berdampak pada rencana pembukaan, yang seharusnya Oktober 2021 menjadi April 2022.
Pada tanggal 4 Juni 2021, pemasangan rangka atap stadion mulai dilakukan, yang terbagi menjadi tiga tahap. Seluruh tahapan pemasangan selesai dua pekan kemudian, yakni pada tanggal 17 Juni. Rangka atap tersebut memiliki beban seberat 3,900 ton dan memiliki panjang 70 meter (230 ft). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa pengangkatan rangka atap baja stadion merupakan pengangkatan rangka baja terberat dari yang pernah dilakukan dalam pembangunan stadion lainnya di dunia,[15] dan pada 28 Juli 2021, pengangkatan rangka baja tersebut mendapatkan rekor dari MURI. Selain itu, Stadion Internasional Jakarta juga mendapat sertifikat Platinum Green Building dari Green Building Council of Indonesia (GBC Indonesia).
Pembagunan stadion mencapai sekitar 87,85% pada tanggal 10 Desember 2021.[16] Keesokan harinya, sistem suara, pencahayaan, dan rumput lapangan mulai diuji coba. Pada kesempatan itu, vokalis grup musik rock Padi, Fadly, menghibur para pekerja pembangunan stadion, sekaligus mengecek kualitas sistem suara.[17]
Kontraktor pembangunan
Stadion ini dikerjakan oleh BUMD DKI Jakarta, yakni PT. Jakarta Propertindo dengan estimasi pembangunan 2,5 tahun yang diharapkan selesai pada akhir 2021, di mana pembangunannya akan dimulai 2-3 minggu setelah kick-off atau sekitar bulan April 2019. Adapun biaya pembangunan sebesar 5 triliun dengan pembiayaan tahun 2019 dianggarkan sebesar 900 miliyar rupiah sisanya menggunakan dana pemulihan pembangunan nasional.[18]
Pembukaan
Soft launching JIS awalnya direncakan untuk digelar pada 11 Desember 2021. Namun sepekan sebelum jadwal yang ditentukan, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk menunda pembukaan stadion ini, mengingat adanya penyebaran varian omicron dari COVID-19.[19] Pembukaan ditunda hingga 6 April 2022,[20] namun ditunda lagi karena meningkatnya kasus penularan COVID-19 pada awal 2022.[21]
Soft launching JIS akhirnya dilaksanakan pada 13 April 2022, yang bertepatan dengan penyelenggaran Kejuaraan Sepak Bola Remaja International (International Youth Championship) 2021, sebuah pertandingan persahabatan antara Timnas Sepak Bola Indonesia, Bali United F.C., Atletico Madrid, dan Real Madrid C.F.. Babak penyisihan grup pada kompetisi tersebut awalnya akan digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, yang baru saja direnovasi. Namun hal tersebut dibatalkan dan dipindahkan ke JIS, karena adanya aturan pembatasan penularan COVID-19.[22]
Pada 25 Juni 2022, Jakarta International Stadium menjadi tempat pelaksanaan upacara penutupan rangkaian acara peringatan ulang tahun ke-495 kota Jakarta.[23] Pada 24 Juli 2022, Jakarta International Stadium resmi dibuka secara penuh (grand launched), dengan laga persahabatan Persija Jakarta vs. Chonburi F.C., sebagai acara utama dalam pembukaan tersebut.[24]
Fasilitas
Jakarta International Stadium menampung kurang lebih 82.000 penonton, dan memiliki 3 tingkatan tribun. Selain itu terdapat tribun dan ruang khusus VIP, ruang ganti pemain yang modern dan mewah, dan tribun untuk penyandang disabilitas dengan kursi khusus sebanyak 200 buah.[25] Total tinggi stadion ini adalah 73 meter, menjadikannya sebagai stadion tertinggi di dunia. Fasad stadion memiliki pola yang menyerupai garis-garis harimau yang merupakan maskot dari Persija Jakarta. Bentuk stadion JIS terinspirasi dari songkok,[butuh klarifikasi] yang merupakan elemen dalam pakaian tradisional masyarakat Betawi.[butuh rujukan]
Lapangan utama Jakarta International Stadium memiliki ukuran 105 m × 68 m, sesuai standar FIFA. Rumput lapangan yang digunakan adalah rumput hibrida (hybrid grass), yakni campuran rumput alami jenis zoysia matrella dengan rumput sintesis Limonta Mixto yang diimpor langsung dari Italia. Rumput hibrida ini juga digunakan pada dua lapangan di sebelah timur laut stadion.[26] Cara perawatannya terbilang unik, karena memanfaatkan beberapa ekor burung gagang-bayam timur untuk memakan hama yang akan merusak rumput.[butuh rujukan]
Atap buka tutup stadion JIS terbuat dari membran ETFE dan memiliki panjang 100 meter. Ini menjadikan stadion JIS sebagai stadion dengan atap buka-tutup pertama di Indonesia, dan kedua di Asia Tenggara setelah Stadion Nasional Singapura.
Bagian paling atas Jakarta International Stadium memiliki dek pemandangan yang dibangun mengelilingi area atap stadion, yang juga merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Dek itu memberikan pemandangan kota Jakarta, khususnya kawasan Taman Impian Jaya Ancol dan teluk Jakarta, yang sangat luas. Selain itu, dek pemandangan dapat juga digunakan untuk jogging dan memanjat.[27][28]
Lapangan latihan
Stadion JIS dilengkapi dengan 2 lapangan latihan. Lapangan latih ini sudah memenuhi standar Internasional. Lapangan latihan JIS dilengkapi dengan 2 ruangan serbaguna, 4 ruang ganti pemain, 1 toilet laki-laki, 1 toilet perempuan, 4 buah wastafel, serta dilengkapi dengan tribun penonton.
Saat ini, lapangan latihan sudah dapat disewakan dan dipesan oleh umum melalui situs Gelora.id mulai dari Rp 2.000.000.
Ruang publik
Di area pendukung sekitar stadion akan dijadikan ruang publik dan terdapat plasa untuk shalat, dan di timur stadion juga dibangun area komersial untuk nantinya dijadikan biaya perawatan stadion, serta terdapat pula urban farming di sekitar stadion untuk memberdayakan dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar stadion, terutama warga Kampung Bayam.[29] Area stadion ini juga di harapkan akan menjadi pusat ekonomi baru diwilayah Jakarta, khususnya Jakarta Utara. Selain itu akan dibangun juga wisata air di area Danau Sunter Utara yang terdapat jogging track disekitar danau serta akan dibangun masjid terapung.[29][30]
Fasilitas lainnya
Jakarta International Stadium memiliki lahan parkir luas yang dapat menampung 800 mobil dan 100 bus, serta stadion ini akan terintegrasi dengan moda transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL Pink Line dan akses tol.[31][32]
Acara yang pernah diselenggarakan
Sepak bola
International Youth Championship 2021 adalah kompetisi sepak bola yang digelar sebelum pembukaan Jakarta International Stadium yang digelar pada bulan April 2022. Pertandingan pertama setelah pembukaan penuh (grand opening) adalah laga persahabatan antara Persija Jakarta vs. Chonburi F.C. pada 24 Juli 2022.
Jakarta International Stadium saat ini dilayani dengan KRL Pink Line di Stasiun Ancol, yang terletak 1,6 km sebelah barat stadion. Saat ini, sedang dibangun stasiun kereta api baru tepat di sebelah utara stadion. Per bulan Juli 2023, pembangunan Stasiun JIS telah mencapai 30%,[34][35] dan direncanakan selesai pada tahun 2024.[34] Rencananya, Stadion JIS juga akan terhubung dengan LRT Jakarta.[36] Untuk layanan Transjakarta, stadion ini dilayani oleh tiga jenis layanan, yakni BRT, pengumpan dalam kota, dan Mikrotrans (menggunakan armada angkot). Untuk layanan BRT, Transjakarta menyediakan layanan koridor 14, yang menghubungkan JIS dengan Pasar Senen melalui sebuah halte bus di plaza barat stadion. Untuk layanan pengumpan, terdapat tiga rute: koridor 12P (JIS–Stasiun LRT Pegangsaan Dua), koridor 14A (JIS–Monumen Nasional), dan koridor 14B (Tanjung Priok–Senen (via JIS)).[37] Untuk layanan Mikrotrans, rute-rute yang melayani kawasan stadion adalah JAK-77 (Tanjung Priok–Jembatan Hitam), JAK-88 (Tanjung Priok–Ancol Barat), JAK-118 (Taman Waduk Papanggo–Kota Tua), dan JAK-120 (JIS–Terminal Muara Angke).