Pada zaman dahulu, transportasi masyarakat di Kabupaten Berau umumnya menggunakan kapal, perahu dan ketinting. Ketika masyarakat pesisir seperti Pulau Derawan dan Biduk Biduk, serta wilayah pesisir lainnya yang akan ke kota Tanjung Redeb, mereka yang harus menempuh perjalanan dengan melawan arus, biasanya akan singgah dan beristirahat terlebih dahulu di Pulau ini. Begitu juga sebaliknya, bagi masyarakat yang akan pulang akan tetapi dikarenakan telah larut malam sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan, maka mereka akan bersinggah di Pulau ini, dikarenakan pulau ini merupakan daerah lintasan transportasi air yang strategis.[butuh rujukan]
Cerita nama Pulau Besing berawal dari ketika datang suatu rombongan yang hendak pergi ke suatu tempat yang harus melewati pulau ini, mereka sering berkumpul dan beristirahat terlebih dahulu, dan juga terdapat beberapa rombongan yang pada awalnya bersama-sama, akan tetapi pada saat tiba di tempat tujuan mereka tidak bersamaan, hal tersebut dikarenakan adanya rombongan yang memilih beristirahat terlebih dahulu karena tidak ingin memaksakan perjalanan. Pada saat rombongan yang tertinggal telah sampai di tempat tujuan, lalu mereka berbincang bincang. Mereka memperbincangkan tentang tempat dimana mereka beristirahat kemudian mereka mengatakan bahwa mereka menginap di Pulau yang terdapat seng di dalamnya. Pada saat itu atap seng masih di anggap sesuatu yang langka, karena mayoritas penduduk memakai atap daun nipah. Sehingga seng merupakan sesuatu yang baru bagi mereka, dan mereka kagum atau terpesona.Dari perbincangan orang-orang itulah akhirnya pulau ini dinamakan Pulau Besing.[butuh rujukan]
Berdasarkan letak geografis wilayah, kampung Pulau Besing berada antara 2° 12’ 400’’ LU - 117° 40’ 900’’ BT yang memiliki luas wilayah ± 700 Ha (7.000.000 m2), dengan batas – batas sebagi berikut :[butuh rujukan]
Batas Geografis
Batas
Desa / Kecamatan
Wilayah
Barat
Sembakungan
Kab. Berau
Timur
Batu - Batu
Kab. Berau
Utara
Merancang Ulu
Kab. Berau
Selatan
Sukan Ulu
Kab. Berau
Kondisi Topografi
Secara umum keadaan topografi Kampung Pulau Besing adalah dataran rendah dan merupakan daerah pertanian khususnya perikanan darat / tambak dan peternakan, sedangkan karakteristik iklim Kampung Pulau Besing adalah iklim tropika humida.[butuh rujukan]
• Curah hujan : 1500 – 4500 mm per tahun
• Suhu Rata – Rata : 26⁰C
Kondisi Demografi
Kampung Pulau Besing saat ini Berpenduduk 322 jiwa dengan jumlah rumah tangga 91 Kepala Keluarga. Jumlah penduduk perempuan 146 jiwa dan laki – laki 176 jiwa pada tahun 2020.[butuh rujukan]
Potensi Daerah
Beberapa potensi sebagai kontribusi secara nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat kampung Pulau Besing adalah:[butuh rujukan]
Pertanian
Pertanian di Kampung Pulau Besing belum di kelola secara maksimal dan mengalami beberapa kendala seperti adanya serangan hama dan penyakit seperti ternak liar, babi hutan, burung, tikus, wereng, dll yang merusak/ masuk ke lahan pertanian masyarakat. Lahan pasang surut menyebabkan debit air tidak bisa diatur sesuai dengan stadia tumbuh tanaman dan sering menyebabkan banjir sehingga kuantitas maupun kualitas hasil panen menurun. Dan juga faktor kurangnya minat masyarakat untuk bertani.[butuh rujukan]
Perikanan Budidaya
Perikanan Budidaya banyak dikembangkan di kampung Pulau Besing. Komoditas budidaya kolam mayoritas yakni ikan patin, Ikan nila, ikan lele dan Udang Galah yang hanya dapat dibudidaya dikarenakan jenis air yang ada di Pulau Besing yaitu air payau. Adapun dalam pengelolaannya juga masih mengalami beberapa kendala seperti sarana dan prasarana serta alat dan bahan masih terbatas dan penggantian air tambak hanya mengandalkan air pasang surut yang mengakibatkan hasil panen tidak maksimal.[butuh rujukan]
Potensi Industri
Keterampilan industri rumahan seperti pengrajin atap dan caping yang terbuat dari daun pohon nipah juga merupakan mata pencaharian sebagian besar penduduk Pulau Besing.[butuh rujukan]
Potensi Kuliner
Potensi yang dimiliki Kampung Pulau Besing juga merambah pada dunia kuliner, dengan memanfaatkan alam yang ada seperti buah mangrove masyarakat Pulau Besing, bisa membuat olahan kuliner diantaranya Sirup Mangrove,Dodol Mangrove & Selai Mangrove. Selain itu juga terdapat olahan lain yakni Kue angka delapan,Kue kembang goyang,Kue kajajanga,Kue kacang,Stik balado & Kue ilat sapi.[butuh rujukan]
Pariwisata
Dalam bidang pariwisata Pulau Besing memiliki potensi wisata yang berbasis alam, Habitat Bekantan (Nasalis Larvatus) yang banyak menghuni hutan di tepi sungai Berau Kampung Pulau Besing yang menjadi salah satu objek wisata edukasi. Selain itu juga ada habitat hewan Kaluang (Pteropus).[butuh rujukan]
Susur Sungai
Wisata Bahari Pulau Besing yang menyajikan ekowisata susur sungai.Dengan adanya susur sungai ini, wisatawan akan dimanjakan pemandangan alam seperti melihat bekantan dengan menggunakan perahu ketinting yang disediakan oleh pengelola wisata. Bekantan itu sendiri merupakan jenis monyet berhidung panjang, yang merupakan primata endemik di tanah borneo.[butuh rujukan]